Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUGMENTED REALITY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Acesta, Arrofa; Nurmaylany, Milla
Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD STKIP Subang Vol. 4 No. 2 (2018): Vol. 4, No. 2 Desember 2018
Publisher : STKIP Subang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.995 KB) | DOI: 10.36989/didaktik.v4i2.79

Abstract

In this study discusses the effect of using augmented reality media on student learning outcomes in class IV in Natural Sciences (IPA) where the problem in this study is that student learning outcomes for Natural Sciences subjects are still low. Because of the lack of use of varied media so that it makes less communication between teachers who provide knowledge with students who receive knowledge become less understanding and less interested in the learning delivered. Because the basis of students' lack of interest in learning, ultimately contributes to the learning outcomes. The purpose of this study is to find out whether there are differences in learning outcomes between classes that use augmented reality learning media with class learning outcomes that use two-dimensional media images before treatment (pretest), after treatment (posttest) and differences in gain of learning outcomes. The research method in this study was an experimental method, carried out at SD 1 Karangtawang, Kuningan District. With a sample consisting of class IV A as an experimental class with 21 students and IV B as a control class with 20 students. Data collection techniques used are documentation and tests. Data obtained were then analyzed using statistical tests including normality test, homogeneity test and hypothesis test (t-test). The conclusion from the results of this study that the learning outcomes of students who use augmented reality learning media produce tcount 4.83> ttable 2.02, so the null hypothesis (Ho) is rejected and the alternative hypothesis (Ha) is accepted. With the acceptance of Ha, it can be concluded that there is an influence of the use of augmented reality media on science learning outcomes.
Penerapan Pembelajaran Kontrutivistik Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Tentang Alat Indera Penglihatan (Mata) Pada Mata Pelajaran Ipa Di Kelas Iv Acesta, Arrofa
Pedagogi Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : UNIKU PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/pedagogi.v3i1.880

Abstract

                                            AbstrakPermasalahan utama dan mendasar pada penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa di kelas IV SDN 4 Jalaksana dalam pokok alat indera penglihatan pada mata pelajaran IPA. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pokokbahasan Alat Indera Penglihatan melalui penerapan pendekatan konstruktivisme di kelas IV SDN 4 Jalaksana. .Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua sikius. Setiap siklus terdiri dari 2 kali pertemuan dan dilaksanakan dalam 4 tahap. yaitu perencanaan. pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Jumlah siswa di dalam kelas 18 orang anak terdiri dari 10 laki- lakidan 8 perempuan. Dari hasil tes sikius I siswa tuntas pada pertemuan 1 sebanyak 8 orang dan pertemuan 2 sebanyak 10 orang dari 18 siswa, dengan skor rata-rata 63,3 dan 67,7 dengan ketuntasan klasika 144,4 % dan 55,6%. Sedangkan pada sikius 11 siswa yang tuntas pada pertemuan 1 dan pertemuan 2 sebanyak 15 dan 18 orang dari 18 siswa dengan skor rata-rata 88.9 dan 92.8 dengan ketuntasan klasikal 83,3 % dan l00%. Berdasarkan kriteria keberhasilan tindakan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan pendekatan konstruktivisme dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan Alat Indera Penglihatan di kelas IVSDN 4 Jalaksana. Kata Kunci:  Pendekatan Konstruktivisme, Hasil Belajar, Alat Indra Penglihatan
UPAYA MENGEMBANGKAN LITERASI SAINS MENGGUNAKAN MODEL SETS (SCIENCE ENVIRONMENT TECHNOLOGY SOSIETY) DALAM PEMBELAJARAN KONSEP DASAR IPA Acesta, Arrofa
Pedagogi Vol 4, No 1 (2017)
Publisher : UNIKU PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (94.663 KB) | DOI: 10.25134/pedagogi.v4i1.1115

Abstract

Literasi sains merupakan upaya menggunakan ilmu pengetahuan tentang sains, mengidentifikasi pertanyaan, menarik kesimpulan dan mengembangkan pemahaman tidak hanya dalam konsep tetapi juga dari aplikasi nyata yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peningkatan kemampuan literasi sains mahasiswa PGSD KIP Universitas Kuningan Dalam pembelajaran konsep dasar IPADua kelas digunakan dalam penelitian ini. Kelas 1 D  dengan jumlah 37 siswa menggunakan metode pembelajaran SETS  dan kelas  1 E  dengan jumlah 36 anak menggunakan metode konvensional.Hasil analisis data menunjukkan bahwa menunjukkan perbandingan skor rata-rata peningkatan kemampuan literasi sain  mahasiswa, bahwa skor  tes awal mahamahasiswa kelas 1 D metode sets  sebesar 50.92   dari skor ideal, sedangkan  skor tes awal hasiswa kelas 1 E  metode konvensional  adalah 50.49   dari skor ideal. Hal ini menunjukkan  skor rata-rata tes awal tidak terdapat perbedaan yang begitu nyata.  Untuk skor tes akhir  kelas 1D  metode sets  78.49   dari skor ideal  sedangkan  skor  tes akhir  kelas 1 E  metode konvensional  sebesar  68.32  dari skor ideal, sedangkan untuk  N Gain peningkatan kemampuan literasi  kelas  1 D  metode sets  0.56  dari kenaikan  ideal dan  untuk kelas  1 E metode konvensional 0.36   dari kenaikan  ideal, rata-rata N Gain kelas 1 D  metode sets termasuk kategori sedang dan kelas 1E  metode konvensional termasuk kategori sedang, hal ini menggambarkan  bahwa peningkatan  kemampuan literasi   mahasiswa setelah mengikuti pembelajaran  metode sets maupun metode  konvensional secara umum meningkat, tetapi jika dilihat dari angka peningkatannya  bahwa mahasiswa kelas metode sets  mengalami peningkatan  perkembagan kemampuan literasi sains  yang lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran metode konvensional Kata Kunci  Literasi Sains, Model Pembelajaran  SETS
PELATIHAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH BAGI GURU SEKOLAH DASAR DESA SAGARANTEN KECAMATAN CIWARU KABUPATEN KUNINGAN Arrofa Acesta; Sulistyani Puteri Ramadhani
Jurnal Pengabdian Masyarakat Ilmu Keguruan dan Pendidikan (JPM-IKP) Vol 1, No 01 (2018): Jurnal Pengabdian Masyarakat (JPM-IKP)
Publisher : FKIP Universitas Trilogi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31326/jmp-ikp.v1i01.72

Abstract

Abstrak: Faktanya, masih ada beberapa guru SD yang menulis artikel di koran atau mempresentasikan artikel mereka di seminar regional / nasional. Akibatnya, mereka akan menghadapi kendala dalam meningkatkan nilai mereka. Berdasarkan survei, kami menemukan bahwa banyak guru SD di Desa Sagaranten Kecamatan Ciwaru Kab.Kuningan masih belum tahu bagaimana membuat artikel yang bagus. Juga, tidak ada Jurnal untuk guru SD sebagai media bagi mereka dalam mengirimkan artikel mereka untuk memiliki beberapa kredit. Berdasarkan kasus itu, tim layanan masyarakat mencoba memberi mereka beberapa pelatihan bagaimana merancang penelitian kelas, dan bagaimana membuat artikel yang bagus. Dengan memiliki ini, mereka diharapkan dapat menemukan topik mereka dan merancang penelitian kelas mereka, kemudian mereka akan membuat artikelnya yang dapat dikirim ke surat kabar atau jurnal. Secara otomatis, mereka akan memiliki beberapa kredit untuk menaikkan nilai mereka dan mereka akan sejahtera. Pelatihan diberikan kepada 50 guru SD dari Desa Sagarenten. Kami menemukan bahwa sebenarnya ada satu guru yang memiliki pengalaman dalam melakukan penelitian kelas, tetapi masih ada banyak guru yang kurang dalam membuat penelitian dan artikel. Setelah memahami materi, mereka mencoba membuat penelitian di ruang kelas dan merancangnya menjadi sebuah artikel.Kata-kata kunci; menulis artikel, penelitian kelas, kreditAbstract: In fact, there are still some elementary school teachers who write articles in newspapers or present their articles at regional / national seminars. As a result, they will face obstacles in increasing their value. Based on the survey, we found that many elementary teachers in Sagaranten Village Ciwaru District Kab.Kuningan still do not know how to make a good article. Also, there is no Journal for elementary teachers as a medium for them in submitting their articles to have some credits. Based on the case, the community service team tried to give them some training on how to design classroom research, and how to create good articles. By having this, they are expected to find their topic and design their classroom research, then they will create an article that can be sent to a newspaper or journal. Automatically, they will have some credit to raise their value and they will prosper. Training was given to 50 elementary school teachers from Sagarenten Village. We found that there is actually one teacher who has experience in conducting classroom research, but there are still many teachers who are lacking in making research and articles. After understanding the material, they try to make research in the classroom and design it into an article.Keywords; writing articles, research classes, credit
PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA Arrofa Acesta
Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol 1, No 2 (2014): Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar
Publisher : Prodi PGSD FKIP Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/pendas.1.2.%p

Abstract

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini bertujuan untuk mengetahui Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA. Objek penelitian ini adalah siswa kelas V Sekolah Dasar II Purwawinangun Kecamatan Kuningan Kabupaten Kuningan . Proses penelitian tindakan kelas ini dilakukan dua siklus, setiap siklus satu kali pertemuan terdiri dari empat  tindakan utama  yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Akhir  Dari data nilai hasil pembelajaran IPA pada Konsep Gaya Magnet dapat dilihat nilai terendah yaitu 40 ada 6 orang, sedangkan nilai tertinggi yaitu 90 ada 1 orang, dan Nilai rata-rata siklus pertama sebesar 63,84. Jika dibandingkan dengan nilai rata-rata kondisi awal sebesar 52. Ternyata ada peningkatan sebesar 11,84 %. Walaupun sedikit. Dari 39 siswa kelas V hanya 20 orang yang sudah dinyatakan tuntas 51,28 %, sedangkan 19 siswa lainnya belum tuntas 48,72 %.  Dari data nilai hasil pembelajaran IPA pada Konsep Gaya Magnet siklus ke II dapat dilihat nilai terendah yaitu 70 ada 9 orang, sedangkan nilai tertinggi yaitu 100 ada 7 orang, dan rata-rata 84. Dari 39 siswa kelas V sudah dinyatakan tuntas semua atau persentase ketuntasan belajar mencapai 100 %. Penelitian ini berkesimpulan bahwa melalui penerapan pendekatan keterampilan Proses  dapat meningkatkan  hasil belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA pada siswa  kelas V di SDN II Purwawinangun    Kecamatan Kuningan   Kabupaten Kuningan.
Analisis Kemampuan Higher Order Thingking Skills (HOTS) Siswa Materi IPA Di Sekolah Dasar Arrofa Acesta
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 12, No 2 (2020)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v12i2.2831

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di sekolah dasar. Metode Penelitian yang digunakan adalah deskriptif denganpendekatan kualitatif yaitu untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan pemecahan masalahsecara kualitatif berdasarkan data kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Unggulan di Kuningan yang berberjumlah 23 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan analisis soal evaluasi harian IPA dan Kuisioner. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis menggunakan rumus deskriptif kualitatif.Hasil penelitian menunjukkan kemampuan berpikir kritis siswa pada pelajaran IPA di SD Kuningan indeks Persepsi siswa dalam aspek berpikir kritis termasuk katagori sering, aspek berpikir kreatif termasuk katagori sering dan aspek pemecahan masalah termasuk katagori jarang, berdasarkan data tersebut bahwa keterampilan berpikir tingkat tinggi sudah sering dilaksanakan. hasil analisis soal-soal evaluasi harian IPA menunjukkan soal yang menstimulasi kemampuan berpikir tingkat tinggi dan kemampuan berpikir tingkat rendah    dari data hasil penelitian dapat menyimpulkan soal-soal IPA untuk mengembangkan HOTS masih rendah. 
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA FILM DOKUMENTER TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS V MATA PELAJARAN IPS Linda Robaniatun; Agus Gunawan; Arrofa Acesta
Pedagogi Vol 6, No 2 (2019)
Publisher : UNIKU PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1168.019 KB) | DOI: 10.25134/pedagogi.v6i2.2332

Abstract

Masalah dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa pada pelajaran IPS yang masih rendah. Karena masih kurangnya penggunaan media dalam proses pembelajaran sehingga siswa merasa jenuh dan kurang berminat dalam mengikuti pembelajaran, yang pada akhirnya akan mempengaruhi hasil belajar siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar (posttest) siswa antara kelas yang menggunakan media pembelajaran film dokumenter dengan kelas yang menggunakan media pembelajaran komik dan perbedaan peningkatan hasil belajar (gain) siswa pada kelas yang menggunakan media pembelajaran komik dengan kelas yang menggunakan media pembelajaran film dokumenter pada pelajaran IPS Kelas V SD Negeri Pajambon. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan desain non-equivalent group pretestt-posttestt design, yang dilakukan di SD Negeri Pajambon. Dengan sampel yang terdiri dari kelas VA sebagai kelas kontrol dengan jumlah siswa 20 orang dan VB sebagai kelas eksperimen dengan jumlah siswa 23 orang. Hasil penelitian dengan pengujian secara statistik menunjukan terdapat perbedaan hasil belajar (posttest) siswa, maka penggunaan media film dokumenter lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran dengan menggunakan media komik. Sedangkan hasil perhitungan uji-t (gain) menunjukkan terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar siswa, maka terdapat peningkatan (gain) hasil belajar siswa antara pembelajaran dengan menggunakan media komik dan pembelajaran dengan menggunakan media film dokumenter. Hal ini menunjukan bahwa media pembelajaran film dokumenter dapat meningkatkan hasil belajar siswa.Kata Kunci: hasil belajar; IPS; media film dokumenter
Penerapan Pembelajaran Kontrutivistik Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Tentang Alat Indera Penglihatan (Mata) Pada Mata Pelajaran Ipa Di Kelas Iv Arrofa Acesta
Pedagogi Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : UNIKU PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (95.639 KB) | DOI: 10.25134/pedagogi.v3i1.881

Abstract

                                            AbstrakPermasalahan utama dan mendasar pada penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa di kelas IV SDN 4 Jalaksana dalam pokok alat indera penglihatan pada mata pelajaran IPA. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pokokbahasan Alat Indera Penglihatan melalui penerapan pendekatan konstruktivisme di kelas IV SDN 4 Jalaksana. .Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua sikius. Setiap siklus terdiri dari 2 kali pertemuan dan dilaksanakan dalam 4 tahap. yaitu perencanaan. pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Jumlah siswa di dalam kelas 18 orang anak terdiri dari 10 laki- lakidan 8 perempuan. Dari hasil tes sikius I siswa tuntas pada pertemuan 1 sebanyak 8 orang dan pertemuan 2 sebanyak 10 orang dari 18 siswa, dengan skor rata-rata 63,3 dan 67,7 dengan ketuntasan klasika 144,4 % dan 55,6%. Sedangkan pada sikius 11 siswa yang tuntas pada pertemuan 1 dan pertemuan 2 sebanyak 15 dan 18 orang dari 18 siswa dengan skor rata-rata 88.9 dan 92.8 dengan ketuntasan klasikal 83,3 % dan l00%. Berdasarkan kriteria keberhasilan tindakan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan pendekatan konstruktivisme dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan Alat Indera Penglihatan di kelas IVSDN 4 Jalaksana. Kata Kunci:  Pendekatan Konstruktivisme, Hasil Belajar, Alat Indra Penglihatan  
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EXAMPLE NON EXAMPLE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Lilis Susilawati; Arrofa Acesta
Pedagogi Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : UNIKU PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (66.762 KB) | DOI: 10.25134/pedagogi.v4i2.1090

Abstract

Permasalahan yang melatarbelakangi penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa SDN 1 Awirarangan Kuningan. Hal tersebut di tunjukan dengan masih adanya siswa yang belum mencapai KKM, yaitu sebesar 70. Hal ini di duga karena guru hanya menerapkan model ceramah saja. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melaksanakan penelitian dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Example Non Example. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar pada siswa yang mendapatkan pembelajaran melalui model pembelajaran Kooperatif tipe Example Non Example dengan hasil belajar siswa yang mendapatkan pembelajaran melalui model pembelajaran melalui metode ceramah pada mata pelajaran IPA di SDN 1 Awirarangan. Metode yang di gunakan adalah Quasi Eksperimen dan subjek penelitiannya adalah siswa kelas IV SDN 1 Awirarangan. Desain penelitiannya menggunakan Nonequivalent Pretest-Postest Control Geoup Design. Alat pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini melalui tes. Setelah perangkat disusun, dilakukan uji coba validitas, tingkat kesukaran soal, daya pembeda soal dan reliabilitas. Teknik analisis data menggunakan uji pembeda dua rata-rata (uji t) Hasil penelitian ini menunjukan model pembelajaran Kooperatif tipe Example Non Example lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa di bandingkan dengan metode ceramah.Kata Kunci : Example Non Example. Hasil Belajar  
UPAYA MENGEMBANGKAN LITERASI SAINS MENGGUNAKAN MODEL SETS (SCIENCE ENVIRONMENT TECHNOLOGY SOSIETY) DALAM PEMBELAJARAN KONSEP DASAR IPA Arrofa Acesta
Pedagogi Vol 4 (2017)
Publisher : UNIKU PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (94.663 KB) | DOI: 10.25134/pedagogi.v4i1.496

Abstract

ABSTRAKLiterasi sains merupakan upaya menggunakan ilmu pengetahuan tentang sains,mengidentifikasi pertanyaan, menarik kesimpulan dan mengembangkanpemahaman tidak hanya dalam konsep tetapi juga dari aplikasi nyata yang ditemuidalam kehidupan sehari-hari.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peningkatankemampuan literasi sains mahasiswa PGSD KIP Universitas Kuningan Dalampembelajaran konsep dasar IPADua kelas digunakan dalam penelitian ini. Kelas 1 D dengan jumlah 37 siswamenggunakan metode pembelajaran SETS dan kelas 1 E dengan jumlah 36 anakmenggunakan metode konvensional.Hasil analisis data menunjukkan bahwa menunjukkan perbandingan skor rata-ratapeningkatan kemampuan literasi sain mahasiswa, bahwa skor tes awalmahamahasiswa kelas 1 D metode sets sebesar 50.92 dari skor ideal, sedangkanskor tes awal hasiswa kelas 1 E metode konvensional adalah 50.49 dari skor ideal.Hal ini menunjukkan skor rata-rata tes awal tidak terdapat perbedaan yang begitunyata. Untuk skor tes akhir kelas 1D metode sets 78.49 dari skor ideal sedangkanskor tes akhir kelas 1 E metode konvensional sebesar 68.32 dari skor ideal,sedangkan untuk N Gain peningkatan kemampuan literasi kelas 1 D metode sets0.56 dari kenaikan ideal dan untuk kelas 1 E metode konvensional 0.36 darikenaikan ideal, rata-rata N Gain kelas 1 D metode sets termasuk kategori sedangdan kelas 1E metode konvensional termasuk kategori sedang, hal inimenggambarkan bahwa peningkatan kemampuan literasi mahasiswa setelahmengikuti pembelajaran metode sets maupun metode konvensional secara umummeningkat, tetapi jika dilihat dari angka peningkatannya bahwa mahasiswa kelasmetode sets mengalami peningkatan perkembagan kemampuan literasi sains yanglebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran metode konvensionalKata Kunci Literasi Sains, Model Pembelajaran SETS