Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PENGARUH GAS TERLARUT DALAM AIR INJEKSI TERHADAP LAJU KOROSI PADA FASILITAS PERMUKAAN DI INDUSTRI PERMINYAKAN Effendi, Dahrul; Pramurti, Adeguna Ridlo
Lembaran publikasi minyak dan gas bumi Vol 53, No 2 (2019)
Publisher : PPPTMGB "LEMIGAS"

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1349.88 KB) | DOI: 10.29017/LPMGB.53.2.357

Abstract

Sebelum air injeksi digunakan untuk keperluan water fl ooding, terlebih dahulu diuji kualitasnya untuk mengetahui kandungan unsur lain di dalamnya. Faktor yang memegang peranan penting dalam penentuan kualitas air injeksi salah satunya adalah faktor laju korosi. Parameter yang mempengaruhi laju korosi antara lain pH dan kandungan gas terlarut (DO, H2S, CO2) di dalam air injeksi. Hasil penelitian ini memperlihatkan ketiga perconto air (air injeksi IW-1, IW-2, dan air formasi FW) mempunyai nilai pH 7 dan bersifat basa. Penentuan nilai laju korosi berdasarkan metode elektrokimia menggunakan alat Potentiostat. Hasil analisis dari ketiga perconto memperlihatkan air injeksi dan air formasi bersifat korosif.
REVIEW PROSES PERENCANAAN JANGKA PANJANG SISTEM TENAGA LISTRIK Handrea Bernando Tambunan; Anindita Satria Surya; Dhandis Rito Jintaka; Brian Bramantyo S.D.A Harsono; Denny Haryanto Sinaga; Aryo De Wibowo Muhammad Sidik; Adeguna Ridlo Pramurti
EPIC (Journal of Electrical Power Instrumentation and Control) Vol 4, No 1 (2021): EPIC
Publisher : Universitas Pamulang, Prodi teknik Elektro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/epic.v4i1.10879

Abstract

Salah satu tugas utama dari pemerintah kepada PT PLN (Persero) adalah melakukan pembangunan ketenagalistrikan yang bertujuan untuk menjamin ketersediaan tenaga listrik dalam jumlah yang cukup, kualitas yang baik, dan harga yang wajar. Untuk melaksanakan tugas tersebut maka disusunlah dokumen Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) yang meliputi rencana pengadaan tenaga listrik yang mulai dari pembangkitan, transmisi hingga distribusi untuk jangka waktu sepuluh tahun. Dikarenakan durasi yang sangat panjang maka diperlukan metode dan proses yang tepat, efisien dan optimal dalam merencanakan sistem tenaga listrik sehingga dapat terhindar dari deviasi yang tinggi antara perencanaan dan realisasi. Berdasarkan latar belakang tersebut maka perlu dilakukan review terhadap model perencanaan eksisting melalui metode komparasi sebagai alternatif perbaikan untuk mengoptimalkan proses perencanaan. Komparasi dilakukan pada beberapa negara seperti Austria, Belgium, Denmark, France, Germany, Italy, The Netherlands, Switzerland, United Kingdom, dan United States. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan sistem tenaga listrik secara tipikal terdiri dari tiga fase mulai dari fase penentuan asumsi dan skenario, pemodelan, hingga persetujuan pemerintah. Fase awal dapat diperkuat dengan penambahan parameter negasi berupa pertumbuhan prosumer hingga efisiensi peralatan tenaga listrik, fase modeling dapat melibatkan akademisi, grup ekspert hingga lembaga riset, dan fase terakhir dapat diperkuat dengan peranan publik dan stakeholder yang terkait sehingga deviasi antara perencanaan jangka panjang dan realisasi dapat lebih rendah.Kata kunci : perencanaan; sistem tenaga listrik; RUPTL; PLN
REVIEW PERBANDINGAN METODE MEMINIMALKAN TORSI DENYUT PADA OUTER-ROTOR DAN DUAL-STATOR GENERATOR MAGNET PERMANEN FLUKS RADIAL PADA TEKNOLOGI PLTB SKALA KECIL Adeguna Ridlo Pramurti; Eka Firmansyah; Suharyanto Suharyanto
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2016): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 7 2016
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.109 KB)

Abstract

Paper ini menyajikan review literature dari metode-metode untuk meminimalkan torsi denyut pada desain outer-rotor generator magnet permanen fluks radial dan dual-stator generator magnet permanen fluks radial. Kedua desain generator magnet permanen fluks radial (GMPFR) diaplikasikan pada pembangkit listrik tenaga angin kecepatan putar rendah dengan didukung struktur multi-pole agar dapat memberi tegangan dan daya keluaran optimal. Kendala kedua desain ini ada pada produksi torsi denyut yang dihasilkan akibat adanya celah udara. Metode yang dibahas untuk mengatasi hal tersebut antara lain pole-arc, desain struktur magnet permanen, stator tooth pairing dan stator displacement. Hasil motede meminimalisir torsi denyut pada kedua desain dibandingkan dan didapat hasil torsi denyut terendah sebesar 0.3 Nm pada desain outer-rotor GMPFR dengan metode desain struktur magnet permanen. Kata kunci: generator fluks radial, magnet permanen, torsi denyut
Studi Desain Generator Magnet Permanen Fluks Radial pada Pembangkit Listrik Tenaga Angin Kecepatan Putaran Rendah Adeguna Ridlo Pramurti
CYCLOTRON Vol 3, No 1 (2020): CYCLOTRON
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (557.423 KB) | DOI: 10.30651/cl.v3i1.4302

Abstract

Abstrak—Generator magnet permanen fluks radial adalah mesin yang efektif untuk diaplikasikan pada sistem pembangkit listrik tenaga angin kecepatan rendah. Rugi magnetik akibat celah udara atau torsi denyut adalah salah satu masalah yang dapat menyebabkan penurunan performa tegangan keluaran dan daya keluaran pada generator jenis ini. Pada penelitian ini, topologi yang digunakan adalah stator ganda generator magnet permanen fluks radial. Topologi tersebut diharapkan mampu meningkatkan fluks listrik yang dihasilkan oleh kumparan-kumparan stator. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan tegangan keluaran dan daya keluaran generator menggunakan metode desain pemasangan lebar gigi-gigi stator. Ada 3 variabel pada metode desain ini. Ketiga variabel desain mampu menurunkan nilai torsi denyut. Namun, ketiganya menyebabkan ketidakstabilan putaran generator. Hal ini disebabkan oleh peningkatan distribusi frekuensi torsi denyut. Ketiga variabel mampu meningkatkan tegangan keluaran generator dan daya keluaran generator masing-masing mencapai 3.94% dan 3.3%. Peningkatan tegangan keluaran dan daya keluaran generator tidak terlalu signifikan disebabkan oleh peningkatan distribusi frekuensi torsi denyut yang mencapai 162%.Kata kunci: daya keluaran, generator magnet permanen fluks radial, pemasangan lebar gigi-gigi stator, stator ganda, dan tegangan keluaran.Abstract— Radial flux permanent magnet generators are effective for application to low speed wind power generation systems. Magnetic loss due to air gap or called cogging torque is one of the problems that can cause a decrease in the output voltage and output power performance of this type of generator. In this study, the topology used is a dual stator radial flux permanent magnet generator. The topology is expected to increase the electrical flux produced by the stator coils. The purpose of this study is to increase the output voltage and output power of the generator using the stator teeth pairing design method. There are 3 variables in this design method. The three variables have been able to decrease the value of cogging torque. However, the three design variables have made the generator more unstable. This is due to an increase in the cogging torque frequency distribution. The three variables have been able to increase the generator output voltage and the generator output power respectively reached 3.94% and 3.3%. The increase in output voltage and output power of the generator is not too significant due to an increase in the cogging torque frequency distribution which reached 162%, karena itu tuliskan temuan atau kontribusi utama dari naskah sebaik mungkin dengan singkat. Keywords: cogging torque, dual stator, radial flux permanent magnet generator, output power, and output voltage
Workshop Pemanfaatan Sel Surya sebagai Sumber Energi Listrik pada Siswa SDN Bugangan 03 Semarang Eriko Arvin Karuniawan; Friska Ayu Fitrianti Sugiono; Pangestuningtyas Diah Larasati; Adeguna Ridlo Pramurti; Eri Eli Lavindi; ‪Rio Devilito; Suko Tyas Pernanda; Irfan Mujahidin
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 3 No. 2.2 (2023): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara
Publisher : Sistem Informasi dan Teknologi (Sisfokomtek)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (878.072 KB)

Abstract

Salah satu kegiatan wajib bagi pendidik di Perguruan Tinggi dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah melakukan pengabdian kepada masyarakat. Pada kesempatan ini telah dilakukan Workshop Pemanfaatan Sel Surya sebagai Sumber Energi Listrik pada Siswa SDN Bugangan 03 Semarang sebagai salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat. Ditengah isu tentang semakin menipisnya ketersediaan energi fosil, kemunculan sumber energi terbarukan (EBT) menjadi penting. Pengenalan EBT perlu dilakukan bahkan ditingkat Sekolah Dasar. Sel surya merupakan sumber EBT yang banyak dimanfaatkan terutama dalam penerangan jalan, dan beberapa kebutuhan listrik di wilayah yang kaya akan sumber energi Matahari. Oleh sebab itu pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat kali ini dilakukan workshop pemanfaatan sel surya dengan tujuan agar siswa SDN Bugangan 03 dapat mengenal secara langsung apa itu sel surya dan pemanfaatannya dalam menghasilkan energi listrik.
ANALISIS POTENSI DAYA LISTRIK PLTS ATAP DI GEDUNG DIREKTORAT POLITEKNIK NEGERI SEMARANG DENGAN PERANGKAT LUNAK PVSYST Eriko Arvin Karuniawan; Friska Ayu Fitrianti Sugiono; Pangestuningtyas Diah Larasati; Adeguna Ridlo Pramurti
Journal of Energy and Electrical Engineering (JEEE) Vol 4, No 2: 13 April 2023
Publisher : Teknik Elektro Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/jeee.v4i2.6683

Abstract

Pemerintah dalam tujuannya mencapai target bauran energi terbarukan sebesar 23% pada tahun 2025 terus mendorong masyarakat dalam menggunakan energi terbarukan terutama di jenis energi surya melalui pemanfaatan PLTS Atap. Dalam pembangunan sistem PLTS atap, perlu dilakukan perancangan sistem PLTS terlebih dahulu, untuk mengkalkulasi energi yang dapat dihasilkan pada sistem tersebut. Perhitungan potensi daya listrik perlu dilakukan karena merupakan salah satu dari tahap perencanaan dalam pembangunan sistem PLTS. Polines(Politeknik Negeri Semarang) sebagai Perguruan Tinggi Negeri hendaknya dapat ikut berkontribusi dalam mengembangkan dan mensosialisasikan peraturan pemerintah tersebut dengan cara mengembangkan dan mensosialisasikan PLTS Atap di lingkungan Polines. Untuk itu dalam penelitian ini dilakukan perhitungan potensi energi listrik dari PLTS Atap jika dilakukan pengaplikasian teknologi PLTS Atap di lingkungan kampus Polines sebagai salah satu tahapan dalam perancangan suatu sistem. Dari simulasi PVSyst yang telah dilakukan maka dapat didapat potensi energi listrik di Gedung Direktorat Polines sebesar 9321 kWh/tahun atau 25,56 kWh/hari dengan kapasitas PLTS sebesar 6,08 kWp. Untuk Performance Ratio dari sistem PLTS ini sebesar 0,82.
Pengukuran pH dan Pengaruh Gas Terlarut di Dalam Air terhadap Laju Korosi pada Air Injeksi untuk Keperluan Water Flooding Dahrul Effendi; Adeguna Ridlo Pramurti
Prosiding TAU SNARS-TEK Seminar Nasional Rekayasa dan Teknologi Vol. 1 No. 1 (2019): Prosiding TAU SNAR-TEK Seminar Nasional Rekayasa dan Teknologi 2019
Publisher : Fakultas Teknik dan Teknologi - TANRI ABENG UNIVERSITY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Water flooding adalah upaya menginjeksikan air melalui sumur injeksi untuk meningkatkan produktivitas dan faktor perolehan minyak pada suatu sumur. Salah satu faktor yang mempengaruhi water flooding adalah kualitas dari air injeksi. Air injeksi harus diuji secara kualitas. Salah satu faktor penting yang menentukan kualitas air injeksi adalah faktor laju korosi. Pada penelitian ini, faktor laju korosi diuji terhadap pengukuran pH dan kandungan gas terlarut (DO, H2S, CO2) di dalam air. Hasil penelitian melalui pengukuran pH telah menunjukkan bahwa tiga sampel air (air injeksi Iw-1 dan Iw-2 serta air formasi Fw) mempunyai nilai pH > 7 dan bersifat basa. Selanjutnya, penentuan nilai laju korosi menggunakan metode elektrokimia alat Potentiostat telah menunjukkan bahwa ketiga sampel memperlihatkan nilai laju korosi yang mengandung gas oxygen terlarut (DO) lebih tinggi dari nilai laju korosi yang mengandung gas H2S dan gas CO2 di dalam air. Jadi, sampel air injeksi Iw-1, air injeksi Iw-2, dan air formasi masih bersifat korosif. Water flooding is an effort to increase productivity and factors that support oil wells by injecting air through injection wells. One of the factors that influence flooding is the quality of air injection. Therefore, air injection must be approved by a quality. One important factor that determines injection water quality is the corrosion rate factor. In this research, the corrosion rate factor to the measurement of pH and dissolved gas (DO, H2S, CO2) in the air. The results of pH measurements have shown that three water samples (Iw-1 injection water, Iw-2 injection water, and formation water) have a pH value>7 and are alkaline. Furthermore, determining the corrosion rate using the electrochemical method of the Potentiostat device has shown that the three samples show that the corrosion rate containing dissolved oxygen gas (DO) is higher than the corrosion rate containing H2S gas and CO2 gas in water. Thus, samples of Iw-1 injection water, Iw-2 injection water, and formation water are still corrosive.
Penerapan Rancang Bangun PLTS Sistem Off-Grid Sebagai Kendali Penyiraman Otomatis Berbasis PLC Pada Perkebunan Widuri di Desa Wonokerto, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang Adi Wasono; Eriko Arvin Karuniawan; Achmad Hardito; Adeguna Ridlo Pramurti; Akhmad Jamaah; Agus Adiwismono; Endang Triyani; Juwarta Juwarta; Moch. Chambali; Hery Setijasa; Yusnan Badruzzaman
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 5 No. 2 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN)
Publisher : Sistem Informasi dan Teknologi (Sisfokomtek)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v5i2.3145

Abstract

Kawasan Produksi Widuri yang terletak di Desa Wonokerto, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang merupakan sebuah Kawasan Perkebunan yang sebagian besar peralatan penyiraman masih mengandalkan suplai daya dari PLN. Untuk menunjang kebutuhan kegiatan penyiraman tanaman, kelompok pengabdian dosen Politeknik Negeri Semarang telah membuat dan memasang sistem PLTS yang bertujuan sebagai suplai daya utama dalam penyiraman tanaman di Kawasan Produksi Widuri. Total beban 315,8 Wh disuplai menggunakan baterai sebagai sumber utama berkapasitas 200 Ah serta dengan pengisian menggunakan panel surya berkapasitas 500Wp. Pada kegiatan pengabdian ini menggunakan LVD (Low Voltage Disconnect) untuk mekanisme perpindahan suplai energi dari baterai atau PLN untuk ke beban. Hasil dari pengukuran besaran listrik dapat dipantau menggunakan PZEM-015 dan P06S-100. Energi pengisian baterai tertinggi terjadi pada rentang waktu 11.30 – 12.00 sebesar 73.98 Wh dan total rata – rata per hari mencapai 932,32 Wh. Rata – rata pengisian energi baterai sebesar 68,75 Ah atau setara dengan 34% kapasitas baterai. Dari kegiatan pengabdian ini menunjukkan PLTS Off-Grid dapat mengurangi ketergantungan petani terhadap energi listrik PLN serta dapat menjadi percontohan pemanfaatan energi listrik dalam rangka mendorong kemandirian energi nasional.
Optimization and monitoring of solar power plant as a hybrid energy for tea leaf dryer based on SCADA system Syahid Syahid; Pangestuningtyas Diah Larasati; Adeguna Ridlo Pramurti; Mochamad Muqorrobin; Aji Hari Riyadi
Jurnal POLIMESIN Vol 22, No 2 (2024): April
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jpl.v22i2.4607

Abstract

Previous research has discussed tea drying machines with energy sources from PLN. Tea drying machines with refrigerant systems require large electrical energy costs. The electrical energy produced by a tea drying machine is proportional to its performance and cost. This research designed a 400 WP solar cell (PLTS) as a power supply for drying tea leaves. PLTS was combined with a PLN electricity source. Hybrid energy from PLTS and PLN was designed to maximize the use of electrical energy used by drying tea leaves. PLC and SCADA were used to monitor input current, output voltage, and output power. PLC and SCADA can optimize load requirements. When the solar radiation received by the solar panels was not optimal, PLN was able to back up load requirements. The average voltage produced by hybrid energy was 232.4 V. Hybrid energy was able to save power usage of 108.92 W or 12.8% of the load power requirements