Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Lumbung: Jurnal Ilmiah Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Analisis Pendapatan Usaha Tani Jagung Pipilan di Kecamatan Payakumbuh Imelfina Musthafa; Toni Malvin; Mukhlis Mukhlis
LUMBUNG Vol. 17 No. 2 (2018): Juli
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (670.497 KB) | DOI: 10.32530/lumbung.v17i2.35

Abstract

Penelitian ini didasarkan pada peningkatan produksi jagung di Kecamatan Payakumbuh yang diperlukan untuk meningkatkan pendapatan petani jagung, kondisi ini sejalan dengan meningkatnya kebutuhan komoditas jagung khususnya untuk pakan ayam petelur. Meningkatnya kebutuhan jagung untuk ayam petelur disebabkan oleh meningkatnya populasi dalam usaha perunggasan, khususnya ternak ayam petelur di Kecamatan Payakumbuh yang begitu cepat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pendapatan usahatani jagung. Untuk menganalisis pendapatan usahatani jagung dilakukan dengan analisis menggunakan rumus pendapatan usahatani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Total pendapatan petani jagung adalah Rp.28.984 - 18.294.429; dengan penghasilan rata-rata Rp 5.089.795,35.
Analisis Pendapatan Petani Padi Pengguna Pupuk Organik dan Anorganik di Kecamatan Harau Riva Hendriani; Sri Kembaryanti Putri; Latifa Hanum; Mukhlis Mukhlis
LUMBUNG Vol. 17 No. 2 (2018): Juli
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (812.48 KB) | DOI: 10.32530/lumbung.v17i2.37

Abstract

Penelitian ini didasarkan pada: ketergantungan petani yang menggunakan pupuk anorganik dan meningkatkan harga pupuk anorganik yang berakibat pada peningkatan biaya produksi dan berkurangnya keuntungan usahatani padi, sehingga mempengaruhi kesejahteraan petani keluarga. Tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui pendapatan petani padi, 2) Untuk mengetahui perbedaan pendapatan antara petani pupuk organik padi dan pupuk petani padi anorganik. Metode pencapaian tujuan dilakukan dengan: analisis usahatani menggunakan rumus pendapatan usahatani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Pendapatan petani padi pupuk organik adalah Rp.657.838 menjadi 14.633.798; pendapatan rata-rata sebesar Rp. 5.464.104,03. Sedangkan pendapatan petani padi pupuk anorganik adalah Rp. 500.983 hingga Rp 14.189.743; pendapatan rata-rata sebesar Rp 5.901.806,24; 2) Pendapatan petani padi pupuk organik tidak berbeda nyata dengan pendapatan petani padi anorganik.
ANALISA PENDAPATAN PETANI INTEGRASI PADI-SAPI PADA KELOMPOK TANI PEMUDA SETIA NAGARI SIMALANGGANG Mukhlis Mukhlis
LUMBUNG Vol. 19 No. 1 (2020): Februari
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (558.743 KB) | DOI: 10.32530/lumbung.v19i1.205

Abstract

Penelitian ini didasarkan pada sistem pertanian terpadu yang merupakan sistem pertanian yang didasarkan pada konsep daur ulang biologis antara tanaman, perikanan dan ternak. Implementasi sistem integrasi padi-sapi mampu memberikan manfaat bagi penggunaan pupuk kandang yang dapat meningkatkan produktivitas, mengurangi biaya produksi dan meningkatkan pendapatan petani. Jerami padi tidak digunakan secara optimal, mahal dan ketersediaan pupuk urea yang langka, limbah ternak belum dimanfaatkan dengan baik dan limbah kulit kakao belum digunakan sebagai pakan ternak. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) untuk mengetahui peningkatan keuntungan usaha tani dari adopsi sistem usaha tani terpadu dibandingkan dengan sistem konvensional dan 2) untuk menganalisis kelayakan usaha tani dengan penerapan sistem usaha tani terpadu dan sistem konvensional. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Penerimaan dan keuntungan dari usaha tani konvensional kepada usaha tani dengan sistem pertanian terpadu adalah meningkat. Peningkatan penerimaan selama 6 bulan dari Rp 675 juta menjadi Rp 792,12 juta yaitu meningkat sebesar Rp 117,12 juta atau sebesar 17,35%. Peningkatan keuntungan selama 6 bulan dari Rp 203,57 juta menjadi Rp 259,02 yaitu meningkat sebesar Rp 55,45 juta atau setara dengan 27,24%. 2) Nilai R/C ratio dan profitabilitas dari usaha tani sistem integrasi padi-sapi terintegrasi sebesar 1,49 dan 48,59%. Sedangkan nilai R/C ratio dan profitabilitas usaha tani sapi potong dengan pemeliharaan secara konvensional 25 ekor selama enam bulan adalah sebesar 1,43 dan 43,18%. Nilai R/C ratio dan profitabilitas menunjukkan bahwa bisnis ini layak.