Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

PERTARUNGAN KEPENTINGAN PRIBADI DENGAN KELOMPOK DALAM FILM ADA APA DENGAN CINTA 1 DAN 2 Kusumajanti, Kusumajanti; Manihuruk, Hermina; Abdullah, Ahmad Zakki
PROSIDING KOMUNIKASI PROSIDING : AKSELERSI PEMBANGUNAN MASYARAKAT LOKAL MELALUI KOMUNIKASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI (BUKU
Publisher : PROSIDING KOMUNIKASI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (455.626 KB)

Abstract

Kehidupan manusia dalam bermasyarakat seringkali terjadi benturan antara kepentingan pribadi dengan kepentingan kelompok. Realitas kehidupan ini tergambar dalam tayangan film Ada Apa Dengan Cinta (AADC) 1 dan 2. Penelitian ini menjadi menarik untuk dikaji secara mendalam berkaitan dengan bagaimana film AADC 1 dan 2 menampilkan pertarungan yang terjadi antara kepentingan pribadi dengan kelompok? dan bagaimana dalam scenario digambarkan pemeran film menyelesaikan konflik yang terjadi dalam kehidupan pribadi maupun kelompok? Serta bagaimana komentar para penonton film terhadap realitas pertarungan yang terjadi? Analisis Semiotika Ferdinand de Saussure dipergunakan untuk tanda-tanda dan makna bahasa yang dipergunakan dalam film sebagai sebuah sistem yang utuh dan harmonis. Metode Netnografi juga dipergunakan untuk menggali informasi secara mendalam dari informan kunci dan para informan yang berasal dari Netizen. Tanda-tanda terjadinya pertarungan antara kepentingan pribadi dengan kelompok memang tergambar dengan jelas pada setiap adegan (scene. Pertarungan yang dikemas dengan tema percintaan seakan-akan tidak sekeras di adegan laga. Penyelesaian konflik yang ditampilkan dalam film AADC 1 dan 2 dapat diselesaikan oleh seluruh anggota kelompok karena adanya keterbukaan dan jalinan hubungan yang erat antar anggota. Para Netizen menilai bahwa kepentingan pribadi seringkali terkalahkan dengan kepentingan kelompok yang sudah menjadi kesepakatan seluruh anggota. Meskipun demikian, kelompok masih memberikan kebebasan pada anggotanya untuk menjalankan kehidupan pribadinya. Key word: Analisis Semiotika, Film,Komunikasi Kelompok
Fenomena Dorongan Menikah: Penyelesaian Konflik Orang Tua dengan Anak melalui Komunikasi Antarpribadi Pertiwi, Esa; Kusumajanti, Kusumajanti; Sutowo, Irpan Ripa’I
AL MUNIR : Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Volume 12 Nomor 01 Tahun 2021
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/amj-kpi.v12i01.2750

Abstract

Encouragement from parents to get their children to get married often creates conflicts. This study analyzes interpersonal communication which is used as an effort to resolve conflicts. Qualitative methods are used to answer research questions with a phenomenological approach. The results obtained by parents often encourage their children who are old enough to get married. Conflicts between parents and children often occur when the child doesn’t feel like getting married, while the parents for several reasons want their child to get married soon. The interpersonal communication built by parents and children can be a way to resolve conflicts that occur. Openness and listening are the keys to the communication process between parents and children. This study concludes that the conflict between parents and children regarding the urge to marry must be resolved using interpersonal communication.
DISEMINASI INFORMASI PUBLIK OLEH HUMAS KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA DALAM MENINGKATKAN PUBLIC AWARENESS Anjang Priliantini; Kusumajanti Suwarto; Mega Purnama Sari
KOMUNIKA : Jurnal Komunikasi, Media dan Informatika Vol 7, No 3 (2018): KOMUNIKA
Publisher : BPSDMP KOMINFO Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (853.03 KB) | DOI: 10.31504/komunika.v7i3.1630

Abstract

Penangkapan ikan dengan pukat dan cantrang berpotensi merusak ekosistem bawah laut, terutama terumbu karang dan ikan. Selain itu, penggunaan cantrang juga memunculkan konflik sosial antara nelayan tradisional dengan nelayan yang menggunakan kapal bermuatan besar. Atas dasar hal tersebut, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia menerbitkan Peraturan Menteri No. 2 tahun 2015 untuk melarang penggunaan alat tangkap ikan yang tidak ramah. Meski memiliki tujuan yang baik, Permen ini mendapatkan tanggapan yang kurang baik dari kelompok nelayan di beberapa daerah. Hal tersebut diwujudkan dengan aksi demo di Istana Merdeka dan berujung pada permintaan penundaan pelaksanaan Permen oleh Ombudsman. Sejak diterbitkan tahun 2015, Permen ini telah mengalami penundaan sebanyak tiga kali. Hal ini mengindikasikan kurangnya informasi mengenai tujuan, pelaksanaan, dan solusi dari Permen tersebut. Karenanya, perlu dilakukan diseminasi informasi publik oleh Humas Kementerian Kelautan dan Perikanan.Penelitian kualitatif ini mendeskripsikan strategi diseminasi informasi publik atas Permen No. 2 tahun 2015 yang dilakukan Humas Kementerian Kelautan dan Perikanan pada nelayan di Kepulauan Seribu. Berdasarkan tujuan dari diseminasi informasi tersebut, maka penelitian ini menggunakan Teori Penyebaran Informasi dan Perubahan sebagai landasannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Humas Kementerian Kelautan dan Perikanan menyusun perencanaan strategis terlebih dahulu. Perencanaan diawali dengan uji publik sebagai bentuk penjajakan atas karakteristik nelayan sehingga dapat ditentukan metode dan media komunikasi yang efektif. Diseminasi informasi publik dilakukan melalui dua metode, yaitu langsung dan tidak langsung. Diseminasi informasi secara langsung dilakukan oleh penyuluh di daerah yang melakukan penyampaian kebijakan pemerintah dan pembinaan. Sedangkan diseminasi informasi secara tidak langsung dilakukan dengan menggunakan berbagai jenis media, antara lain media cetak seperti surat kabar dan majalah, media elektronik seperti televisi, dan media baru seperti pemanfaatan kanal YouTube dan website.
Pemberdayaan Kelompok Pembudidaya Lele di Desa Curug, Gunung Sindur, Bogor Kusumajanti Kusumajanti; Asep Kamaluddin Nashir; Ni Putu Eka Widiastuti
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 6 No 4 (2021)
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/002.202164.837

Abstract

EMPOWERMENT OF CATFISH FARMERS GROUP IN CURUG VILLAGE, GUNUNG SINDUR, BOGOR. Catfish farming ini Curug Village, Gunung Sindur District, Bogor Regency is carried out independently. Selling fish farming products to local markets by bringing in fish buyers (Tengkulak). The problem that occurs is that the selling price of catfish offered by collectors ranges from Rp. 17,500 – Rp. 18,000/kg. The procedure for selling fish is a problem in itself for cultivators, such as low selling prices, inappropriate weighing results. Based on these problems, the PkM team proposed efforts to empower farmers in groups, with the aim of developing a Product Marketing Strategy. The method used by direct assistance with processed products, formulating marketing strategies, targeting the local market. Empowerment of the “Curug Mutiara” catfish Cultivators in collaboration and synergy with other groups, village officials, and related agencies in Bogor Regency to achieve optimal results.
Strategi Pendampingan Terhadap Pelaku Wisata di Ekowisata Sunge Jingkem, Kampung Sembilangan, Desa Samudra Jaya, Kabupaten Bekasi Kusumajanti Kusumajanti; Ni Putu Eka Widiastuti; Asep Kamaluddin Nashir
Indonesian Journal of Society Engagement Vol. 1 No. 2: Desember 2020
Publisher : Lembaga Kajian Demokrasi dan Pemberdayaan Masyarakat (LKD-PM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33753/ijse.v1i2.17

Abstract

Business in Era 4.0 uses a lot of information from internet-based digital media. The world of tourism has a very promising business opportunity for tourism entrepreneurs. Sunge Jingkem in Samudra Jaya Village, Bekasi Regency is a tourism business pioneered by young people, especially from Kampung Sembilangan. The development of the area that was originally only a fishing village turned into a tourist area has become the background for the development of Sunge Jingkem Ecotourism. The main profession of residents in Kp. Sembilang as fishermen is considered not able to do optimally because of fish availability, competition, weather, and pollution, so they have to look for alternative income. Community service carried out by a team from the Jakarta Veteran National Development University in collaboration with the Bekasi District Research and Development Agency aims to create a mentoring strategy for tourism actors to create alternative employment opportunities through Ecotourism by promoting collaboration and creativity. The method of mentoring carried out for tourism actors in Kampung Sembilang, Samudra Jaya Village starts from extracting information directly to the object of guidance, then carrying out FGDs involving tourism actors, and finally direct guidance to tourism actors. Tourism actors consisting of Managers, Local Governments, and Travelers undertake efforts to foster communication so that collaboration can be created, creative ecotourism management, and in the end, the objectives of this guidance can be achieved. Sunge Jingkem Ecotourism is an alternative for fishermen to have additional income apart from being traditional fishermen. Abstrak Bisnis di Era 4.0 ini banyak memanfaatkan informasi dari media digital berbasis internet. Dunia Pariwisata memiliki peluang bisnis yang sangat menjanjikan bagi para pelaku usaha wisata. Sunge Jingkem di Desa Samudra Jaya, Kabupaten Bekasi merupakan usaha wisata yang dipelopori oleh para pemuda khususnya dari Kampung Sembilangan. Pengembangan wilayah yang semula hanya desa nelayan berubah menjadi daerah wisata menjadi latar belakang pengembangan di Ekowisata Sunge Jingkem.  Profesi utama penduduk di Kp. Sembilangan sebagai nelayan dinilai sudah tidak bisa dilakukan secara optimal dikarena faktor ketersediaan ikan, persaingan, cuaca dan pencemaran sehingga mereka harus mencari alternatif penghasilan. Pengabdian Kepada Masyarakat yang dilakukan oleh tim dari Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta bekerjasama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Bekasi bertujuan untuk membuat strategi pendampingan pada para pelaku wisata dalam upaya menciptakan lapangan pekerjaan alternatif melalui Ekowisata dengan mengedepankan kolaborasi dan kreativitas. Metode pendampingan yang dilakukan kepada pelaku wisata di Kampung Sembilang, Desa Samudra Jaya dimulai dari penggalian informasi secara langsung ke objek pembinaan, kemudian melaksanakan FGD dengan melibatkan para pelaku wisata, dan terakhir dilaksanakan pembinaan langsung ke pelaku wisata. Pelaku wisata yang terdiri dari Pengelola, Pemerintah Daerah, dan Pelancong dilakukan  upaya pembinaan komunikasi sehingga dapat tercipta kolaborasi, pengelolaan ekowisata yang kreatif, dan pada akhirnya dapat tercapai tujuan pembinaan ini. Ekowisata Sunge Jingkem sebagai salah satu alternatif bagi nelayan untuk memiliki penghasilan tambahan selain sebagai nelayan tradisional. Kata Kunci: komunikasi; ekowisata; pelaku wisata
PERAN PUBLIC RELATIONS INTERNAL DALAM PENGENDALIAN MUTU PERUSAHAAN (STUDI KASUS DI PT. JALAN TOL LINGKAR LUAR JAKARTA) Kevin Danu Prasetya; kusumajanti kusumajanti
EKSPRESI DAN PERSEPSI : JURNAL ILMU KOMUNIKASI Vol 3, No 1 (2020): Januari
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.856 KB) | DOI: 10.33822/jep.v3i1.1518

Abstract

Penelitian ini membahas tentang sejauh mana peran public relations internal dalam PT. Jalan Tol Lingkarluar Jakarta dalam menjalankan proses pengendalian mutu perusahaan. Tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana PT. Jalan Tol Lingkarluar Jakarta dalam menjalankan pengendalian mutu perusahaan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang di gunakan berdasarkan wawancara mendalam secara langsung dengan ketua manajemen representative PT. jalan Tol Lingkarlua Jakarta, staff manajemen representative PT. jalan Tol Lingkarlua Jakarta serta 2 orang informan yang merupakan perwakilan dari devisi-devisi yang mengikuti proses pengendalian mutu PT. jalan Tol Lingkarluar Jakarta. Hasil penelitian menunjukan bahwa peran public relations dalam menjalankan pengendalian mutu perusahaan sudah cuku sesuai dan berjalan sebagaimana mestinya, walaupun dalam eksekusinya masih ada kendala yang dihadapi. Dapat dikatakan public relations internal PT. Jalan Tol Lingkarluar Jakarta telah menjalankan tugasnya denga baik bersama dengan devisi-devisi terkait. Sehingga perlahan-lahan kedepannya mungkin dapat ditingkatkan lagi rasa kepedulian dalam menjaga citra perusahaan PT.Jalan Tol lingkarluar Jakarta serta semakin responsif terhadap apa yang sedang diperlukan masyarakat khususnya pengguna jalan tol PT. Jalan Tol Lingkarluar Jakarta demi menciptakan ide-ide baru.
STRATEGIES AND ROLE OF LOCAL GOVERNMENT IN IMPROVING THE COMPETITIVENESS OF TRADITIONAL FISHERMEN IN PANDEGLANG, BANTEN Kusumajanti Kusumajanti; Ni Putu Eka Widiastuti; Asep Kamaluddin
EKSPRESI DAN PERSEPSI : JURNAL ILMU KOMUNIKASI Vol 3, No 1 (2020): Januari
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.93 KB) | DOI: 10.33822/.v3i1.1360

Abstract

The aims of study to explore in depth: a. strategies and role of local government supports the formation of fishermen groups and group performance in enhancing the competitiveness of traditional fishermen; b. Strategies undertaken by local governments to improve competitiveness so as to realize the prosperity of traditional fishermen, c. group communication model between local government, traditional fishermen group, and partners  This study use qualitative research methods with a critical paradigm referring to the critical concepts of Marxist thought. The results showed that the government through the Ministry of Marine Affairs and Fisheries Republic of Indonesia has issued Government Regulation no. 50 Year 2015 on empowering small fishermen and small fish farmers. The Ministry of Marine Affairs and Fisheries has an agenda to improve the welfare of traditional fishermen and to optimize their potentials in groups, which are handed down to the provincial and district fisheries departments. Pandeglang District Government as the object of research through Fisheries Department has the authority to manage, utilize, and conserve marine and fishery resources for the welfare of Pandeglang community, especially fisherman community, cultivation, processing and marketing of fish, and to increase contribution for PAD (District Owned Revenue). Fisheries Department develop strategies for improving the welfare of traditional fishermen, among others, encourage the formation of fishermen cooperatives with legal status. Socialization of the use of fishing gear which is not prohibited by the government. This is because there are still many traditional fishermen in Pandeglang who use Cantrang that can threaten the sustainability of marine ecosystems. The local government through related offices has not been actively involved in providing assistance to traditional fishermen so that they have high competitiveness such as maintaining good quality fish quality, stable catch quantity, environment of fishery and marine areas that is maintained so as to ensure the sustainability of existence fish in the sea. The results of this study have implications on the preparation of roles and strategies of local governments in improving the competitiveness of traditional fishermen adapted to local elements so that traditional fishermen become prosperous.
Peran Media Massa dalam Mendukung Upaya Diplomasi Indonesia terhadap Isu Perbatasan dengan Cina Kusumajanti Kusumajanti; Asep Kamaluddin Nashier
EKSPRESI DAN PERSEPSI : JURNAL ILMU KOMUNIKASI Vol 4, No 2 (2021): Juli
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33822/jep.v4i2.2829

Abstract

Kepulauan Natura yang berada di wilayah Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau masih menjadi menjadi perbincangan dunia dikrenakan Cina mengklaim secara sepihak sebagian wilayah Natuna merupakan kedaulatannya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran media massa dalam mendukung upaya diplomasi Indonesia terhadap Isu Perbatasan dengan Cina. Wilayah perbatasan Indonesia di Laut Natuna Utara belakangan ini menjadi perbincangan dunia. Peristiwa masuknya kapal-kapal Cina ke Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) di Laut Natuna Utara menjadi peringatan bahwa penguatan kapasitas pemerintah kabupaten Natuna guna menghadapi tantangan di wilayah perbatasan. Media Nasional maupun internasional banyak memberitakan tentang permasalahan ini. Framing yang dilakukan oleh media-media Indonesia secara online dapat menjadi salah satu upaya untuk memperkuat diplomasi perbatasan yang dilakukan oleh pemerintah daerah maupun pemerintah pusat.
Peran Komunikasi Kelompok Istri Nelayan P. Pari Dalam Mendukung Keberhasilan Ekowisata Kusumajanti Kusumajanti; Ni Putu Eka Widiastuti; Asep Kamaluddin Nashir
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 1 (2018): Prosiding PKM-CSR Konferensi Nasional Pengabdian kepada Masyarakat dan Corporate Socia
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.902 KB)

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberdayakan fenomena kekuatan komunikasi kelompok di kalangan nelayan kecil di P. Pari dalam upaya meningkatkan penghasilan keluarga. Kehidupan seorang nelayan kecil yang usaha sehari-harinya menangkap ikan guna memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya. Nelayan kecil meggunakan kapal perikanan berukuran paling besar 5 Gross Tonnage (GT). Ukuran kapal yang kecil membuat nelayan tidak dapat menangkap ikan ke perairan yang lebih jauh dan jumlah ikan tangkapannya pun terbatas. Kebutuhan ekonomi keluarga memaksa agar para nelayan kecil mencari solusi penambahan penghasilan. Teori Strukturasi Pengambilan Keputusan dari Mashall Scott membantu dalam memberikan gambaran proses dalam pembuatan keputusan oleh anggota kelompok. Pendekatan Fenomenologi dipergunakan untuk menggali informasi dan pengalaman nelayan-nelayan kecil yang tergabung dalam kelompok. wilayah peraian P. Pari yang memiliki banyak tempat-tempat menarik sebagai destinasi wisata di Kepulauan Seribu. Para nelayan kecil didampingi oleh Tim Pengabdi dalam proses mengambil keputusan bersama. Para nelayan mengambil keputusan bahwa pada hari Sabtu dan Minggu mereka akan beralih profesi dari nelayan tangkap dan budidaya menjaadi tour guide. Implikasi dari pengambilan keputusan tersebut pada peningkatan penghasilan nelayan kecil di P. Pari.
Pemberdayaan Kelompok Masyarakat Desa Curug, Kecamatan Gunung Sindur, Bogor dalam Mewujudkan Desa Edutainment Kusumajanti Kusumajanti; Asep Kamaluddin Nashir; Ni Putu Eka Widiastuti
Indonesian Journal of Society Engagement Vol. 3 No. 3: Desember 2022
Publisher : Lembaga Kajian Demokrasi dan Pemberdayaan Masyarakat (LKD-PM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33753/ijse.v3i3.93

Abstract

Curug Village, Gunung Sindur District, Bogor is geographically in the middle of an industrial environment. The diverse profiles of the people in Curug Village have encouraged the Curug Village Head to optimize his environmental resources. The Curug Village Government wants to empower the environment and its people so that their Regional Original Income can increase. Departing from the aspirations of the people and government officials of Curug Village to have a tourist area that has an impact on increasing people's income and regional original income. PPDM in Curug Village as a form of implementation of research results related to. Optimization of groups in the community that are in accordance with the urgency of the needs of the Curug Village community. The PPDM team provides solutions to the problems of the Curug Village community who want to increase community income with a holistic approach based on research in the fields of Communication, Negotiation and Diplomacy, and Finance, as well as BUMDes. Thus it is hoped that by using the formation assistance approach, empowering groups based on the economy, tourism, by utilizing the resources of Curug Village in the form of land which is the location for Edutainment Tourism. Diverse human resources are an added value for providing assistance so that the community has independence and is able to accelerate village development in the areas of goat/sheep livestock, rabbit farming, fish farming, ornamental plant cultivation, processing of fish products, and self-employment. The final results in the first year are expected that Curug Village can have an agreement for an edutainment-based science-techno-park model.