Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Journal of Physical Education and Sports

Leadership Guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan di SMP Ogan Komering Ulu Timur Sumatera Selatan Darmawati, Diana; Rahayu, Tandiyo; RC, Achmad Rifai
Journal of Physical Education and Sports Vol 6 No 2 (2017): August 2017
Publisher : Study Program Education and Sports, Postgraduate Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.715 KB) | DOI: 10.15294/jpes.v6i2.17359

Abstract

Leadership guru sangat penting dalam proses pembelajaran, karena dengan Leadership yang baik anak akan mencapai arah tujuan pembelajaran. Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis Leadership guru Penjasorkes di Kabupaten OKU Timur Sumatera Selatan dan Fungsi dan Peran dari leadership guru dalam proses pembelajaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, pengamatan dan dokumen. Latar penelitian meliputi SMP negeri di kabupaten OKU Timur. Sumber data diperoleh dari kepala sekolah, guru penjasorkes. Kesahihan data dengan cara triangulasi data. Data dianalisis dengan cara mengumpulkan data, menyajikan data, mereduksi data dan penarikan kesimpulan. Hasil Penelitian pada enam sekolah dan sebelas guru olahraga ditemukan bahwa ada empat tipe leadership yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran PJOK, yaitu Demokratis, Lassez Fire, Otoriter, Militeris. Dari ke empat tipe tersebut kecenderungan guru olahraga menggunakan tipe leadership Demokratis. Leadership guru dalam proses pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan mempunyai peran yang penting dalam mencapai tujuan pembelajaran, dengan kepemimpinan yang tepat maka proses pembelajaran yang dilakukkan akan lebih meningkat dan tujuan dari pembelajaran akan tercapai. Penelitian ini merekomendasikan bahwa dalam terbentuknya Leadership guru dalam proses belajar mengajar penting untuk memperhatikan pengalaman mengajar guru, tingkat kesejahteraan, dan kompetensi yang dimiliki guru tersebut. Lingkungan yang mendukung juga merupakan satu faktor yang perlu diperhatikan, dan dalam proses pembelajaran guru hendaknya menerapkan tipe leadership demokratis.Leadership of teachers is very important part in the learning process. It helps the students to gain the goals of learning. The purpose of this study was to describe and analyze the teacher leadership of physical education, sport and health in Ogan Komering Ulu (OKU) Timur regency, South Sumatera. This study used a qualitative approach. The data were collected by using interview, observation, and documentation techniques. The population was the principals and the teachers of physical education, sport and health at Junior High School (SMP). The validity of the data used data triangulation. The data were analyzed by using collecting, presenting, reducing the data, and drawing conclusions. The results showed that the teachers had democratic, Laissez Faire, military and authoritarian, of the four leadership types, teacher use the type of democratic.Teacher Leadership in the learning prosess of phycsical education sport and health have an important role in achieving the goal of learning, with the right leadership, student learning will be increased and the purpose of learning will be achieved. There were some important parts to build good leadership of teachers in the learning process such as teaching experiences, welfare, and competencies. Besides that, a good and conducive environment is also supporting factor that needs to be considered, and in the learning process teachers should apply the type of democratic leadership.
Pengaruh Gaya Mengajar Latihan dan Koordinasi Mata Tangan terhadap Hasil Pembelajaran Dribbling Bola Basket Rahayu, Puji; Rahayu, Tandiyo; RC, Achmad Rifai
Journal of Physical Education and Sports Vol 6 No 2 (2017): August 2017
Publisher : Study Program Education and Sports, Postgraduate Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (600.526 KB) | DOI: 10.15294/jpes.v6i2.17394

Abstract

Proses pembelajaran pendidikan jasmani di kebanyakan sekolah masih kurang variatif, pemilihan gaya mengajar menjadi kunci keberhasilan pembelajaran. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan metode faktorial 2x2.Variabel dalam penelitian ini: variable bebas yaitu gaya mengajar latihan, variable terikat hasil pembelajaran dribbling bola basket, dan koordinasi mata tangan sebagai variabel atribut. Teknik analisis data digunakan teknik analisis varians (anava) α 0,05 dan uji tukey. Hasil penelitian (1). Terdapat perbedaan antara gaya mengajar latihan menggunakan video dan demonstrasi langsung Fhitung = 18,242 dan Ftabel = 3,21 (2). Terdapat perbedaan hasil pembelajaran dribbling bola basket antara kelompok siswa yang memiliki koordinasi mata tangan tinggi dan koordinasi mata tangan rendah Fhitung = 4,407 > Ftabel = 3,21 (3). Terdapat interaksi antara gaya mengajar latihan dengan koordinasi mata tangan terhadap peningkatan hasil pembelajaran dribbling bola basket Fhitung= 7,174 > Ftabel= 3,21. Kesimpulan secara keseluruhan hasil pembelajaran dribbling bola basket antara siswa yang diajar dengan gaya mengajar latihan menggunakan video lebih baik daripada menggunakan demonstrasi langsung. Secara keseluruhan hasil pembelajaran dribbling bola basket siswa yang memiliki tingkat koordinasi mata tangan tinggi lebih baik dibanding siswa yang memiliki tingkat koordinasi mata tangan rendah.Terdapat interaksi antara gaya mengajar dan koordinasi mata tangan terhadap hasil pembelajaran dribbling bola basket.The learning process of physical education at schools is still less varied. In fact, the use of teaching style determines the success of learning. This study used an experimental method with 2x2 factorial design. This study used two variables: (1) the practice teaching style as independent variable; and (2) basketball dribbling learning outcomes as the dependent variables and hand-eye coordination as an attribute variable. The data analysis techniques used in this study were variance analysis technique (anava) α 0.05 and Tukey test. The results showed that: (1) There was a significant difference in practice teaching style using comprehensive videos and videos feedback with Fvalue = 18.242 and Ftable = 3.21. (2) There was a difference in basketball dribbling learning outcomes between students who had high hand-eye coordination and the low ones with Fvalue = 4.407 > Ftable = 3.21 (3) There was interaction between practice teaching style and hand-eye coordination towards improvement basketball dribbling learning outcomes with Fvalue = 7.174 > Ftable = 3.21. It could be concluded that basketball dribbling learning outcomes of students who were taught through practice teaching style using comprehensive videos was better than feedback videos. Overall, basketball dribbling learning outcomes of students who had high hand-eye coordination was better than the low ones. There was interaction between the practice teaching style and the hand-eye coordination towards improvement of basketball dribbling learning outcomes.
Ragam Pemanasan dan Pendinginan pada Cabang Olahraga Bola Basket di Kota Semarang Arifin, Zenal; Soekardi, Soekardi; RC, Achmad Rifai
Journal of Physical Education and Sports Vol 6 No 3 (2017): December 2017
Publisher : Study Program Education and Sports, Postgraduate Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jpes.v6i3.20593

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Ragam pemanasan pada cabang olahraga bola basket di kota Semarang; (2) Ragam pendinginan pada cabang olahraga bola basket di kota Semarang; (3) Struktur pemanasan pada cabang olahraga bola basket di kota Semarang; (4) Struktur pendinginan pada cabang olahraga bola basket di kota Semarang; (5) Hambatan dan kesulitan dalam pelaksanaan kegiatan pemanasan dan pendinginan pada cabang olahraga bola basket di kota Semarang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis deskriptif, sedangkan metode pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil observasi menggambarkan struktur pemanasan meliputi pemanasan umum, peregangan, dan pemanasan khusus, sedangkan struktur pendinginan terdiri dari fase penurunan suhu otot dan peregangan. Perbedaan program pemanasan dan pendinginan terdapat pada bentuk gerakan, durasi, dan pola pemanasan dan pendinginan. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah: (1) Kegiatan pemanasan dan pendinginan di kota semarang beragam namun tidak mengurangi fungsi dan manfaatnya; (2) Kegiatan pendinginan di kota semarang beragam gerakan dan polanya; (3) Struktur pemanasan pada cabang olahraga bola basket di kota Semarang meliputi pemanasan umum, peregangan, dan pemanasan khusus; (4) Struktur pendinginan pada cabang olahraga bola basket di kota Semarang meliputi fase penurunan suhu otot dan fase peregangan; (5) Hambatan alam pelaksanaan pemanasan dan pendinginan adalah pengetahuan, waktu dan kreatifitas pelatih dalam menyusun program pemanasan. Kegiatan pemanasan dan pendinginan harus dilakukan saat latihan. Pelatih sebaiknya membuat pola pemanasan dan pendinginan yang beragam agar lebih efektif dan menyenangkanThis study is aimed to know: (1) Kind of warming up in basketball in Semarang regency; (2) Kind of warming down in basketball in Semarang regency; (3) The structure of warming up in basketball in Semarang regency; (4) The structure of warming down in basketball in Semarang regency; (5) The difficulties in the implementation of warming up and warming down in basketball in Semarang regency. This research is a qualitative descriptive analysis approach, while the data collection methods used by researchers is the observation, interviews, and documentation. The conclusion of this study are: (1) The activity of warming up and warming down in Semarang regency diverse but does not reduce the functions and advantage; (2) The warming down in Semarang have various movements and patterns; (3) The structure of the warming up in the sport of basketball in Semarang regency include general warming up, stretching, and specific warming up; (4) The structure of the warming down in the sport of basketball in Semarang regency include muscle temperature decrease phase and stretching; (5) The difficulties in the implementation of warming up and warming down is the knowledge, time and creativity coach in preparing the heating program. Warming up and warming down activities to be done during exercise. Coaches should make warming up and warming down patterns vary to make it more effective and enjoyable. The need for socialization and training programing warming up and warming down program for all coaches to understand and develop programs with both warming up and warming down.