Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search
Journal : STLISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya

Ketidaklangsungan Ekspresi dalam Kumpulan Puisi Manusia Istana Karya Radhar Panca Dahana (Kajian Stilistika) Siti Aisyah; Noor Indah Wulandari
STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 1 No 2 (2016): Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (58.9 KB) | DOI: 10.33654/sti.v1i2.359

Abstract

Penelitian ini membahas tentang ketidaklangsungan ekspresi dalam kumpulan puisi Manusia Istana. Tujuan penelitian ini untuk (a) mendeskripsikan metafora dan metonimi pada kumpulan puisi Manusia Istana karya Radhar Panca Dahana, yang merupakan ketidaklangsungan ekspresi puisi yang disebabkan oleh penggantian arti; (b) mendeskripsikan keambiguitasan, kontradiksi, dan nonsense pada kumpulan puisi Manusia Istana karya Radhar Panca Dahana, yang merupakan ketidaklangsungan ekspresi puisi yang disebabkan oleh penyimpangan arti, dan (c) mendeskripsikan persajakan (rima), enjambemen dan tipografi pada kumpulan puisi Manusia Istana karya Radhar Panca Dahana, yang merupakan ketidaklangsungan ekspresi puisi yang disebabkan oleh penciptaan arti. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan stilistika dengan menggunakan metode kualitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitia ini adalah puisi Manusia Istana karya Radhar Panca Dahana yang diterbitkan oleh PT Bentang Pustaka Yogyakarta tahun 2015 dengan tebal 166 halaman dengan 32 judul puisi. Adapun judul puisi yang dianalisis sebanyak 5 buah judul puisi. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi. Kemudian untuk menganalisis data penelitian ini dilakukan dengan tahap awal, pengkodean, dan klasifikasi. Hasil penelitian inidisimpulkan sebagai berikut. Analisis ketidaklangsungan ekspresi terhadap lima judul puisi karya Raddhar Panca Dahana terdiri atas: (a) Penggantian arti yang terdiri dari: tujuh buah metafora dan sembilan buah metonimi; (b) Penyimpangan arti yang terdiri dari: sepuluh buah keambiguitasan, lima buah kontardiksi, dan enam buah nonsense, dan (c) Penciptaan arti yang terdiri dari: rima dengan konsonan h, k, m dan vocal a, i, u yang mendominasi, empat buah enjambemen, dan tipografinya menggunakan huruf besar-kecil, menggunakan banyak tanda baca, sebagian lariknya menjorok ke dalam, sebagian puisi menggunakan angka-angka.
Citra Pahlawan dalam Sastra Lisan Datu Aling di Kabupaten Tapin (Telaah Hermeneutika) Novia Winda; Noor Indah Wulandari
STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 3 No 1 (2018): Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (145.72 KB) | DOI: 10.33654/sti.v3i1.509

Abstract

Dalam sastra lisan Banjar yang berbentuk prosa, seperti kisah-kisah Datu, yaitu cerita yang berhubungan dengan kepercayaan terhadap makhluk halus penjelmaan arwah para datu yang pernah hidup dengan segala keistimewaannya, seperti Datu Aling.Datu Aling memiliki kelebihan yang melebihi manusia pada umumnya. Penelitian inifokus pada bagaimana Citra Pahlawan dalam Sastra Lisan Datu Aling di Kabupaten Tapin (Telaah Hermeneutika) dengan tujuan untuk mendeskripsikan Citra Pahlawan dalam Sastra Lisan Datu Aling di Kabupaten Tapin (Telaah Hermeneutika).Penelitian ini menggunakan pendekatan kajian hermeneutika dari Ricoeur.Jenis penelitian menggunakan penelitian deskriptif kualitatif.Data penelitian berupa simbol dalam bentuk teks hasil trankripsi dan terjemahan sastra lisan Datu Aling.Informan dalam penelitian ini adalah penjaga makam Datu Aling.Teknik pemeriksaan keabsahan data yang menggunakan triangulasi metode dan teori. Hasil penelitian ini menemukan Citra Kepahlawanan Datu Aling, yakni:a) memiliki kekuatan prima, cerdas, dan kepekaan yang tajam dalam menghadapi situasi tertentu, b) memiliki kemampuan supernatural yang tinggi, dan c) kehebatan tokoh yang memiliki penolong yang bisa datang tiba-tiba
Nilai Sufistik dalam Kumpulan Puisi Kasidah Cinta Karya Jalaluddin Rumi Endang Sulistyowati; Noor Indah Wulandari; Akhmad Cahyo Setio
STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 3 No 2 (2018): Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.155 KB) | DOI: 10.33654/sti.v3i2.516

Abstract

Puisi sufistik merupakan salah satu bentuk karya sastra yang mengandung nilai-nilai hikmah yang dalamnya terdapat sebuah pesan moral yakni, hanya mencukupkan diri kepada Allah saja tanpa bergantung padamakhluk ciptaan-Nya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan nilai-nila sufistik yang terdapat pada kumpulan puisi Jalaluddin Rumi. Simpulan dari penelitian ini ialah sebagai berikut: (1) makna puisi dengan telaah heuristik yaitu telaah untuk meperjelas arti setiap bait puisi dengan memberikan sisipan kata antara satu hingga tiga belas kata sehingga pembacaannya menjadi jelas seperti pada puisi berjudul “Bayangan” pada bait satu “sejak bayanganmu bermukim di (dalam) dada, sedangkan penambahan keterangan hingga tiga belas kata seperti “Di atas tanah mana pun (jika engkau berada di sana maka akan menjadi sejuk dan menenangkan bagai berteduh di dalam) kebun yang rimbun. Pemberian sisipan tersebut ditandai dengan memberikan tanda kurung. (2) makna puisi dengan telaah hermeneutik yaitu penafsiran puisi berdasarkan konvensi bahasanya terhadap makna yang tersirat, sehingga dapat diketahui makna aslinya. Seperti Ya’juj dan Ma’juj yang melambangkan kekacauan, kesengsaraan, dan menyebabkan ketakutan. (3) dalam puisi yang berjudul “Bayangan” terdapat nilai sufistik yaitu mahabbah, tobat, wara dan sabar
Citra Fisik Tokoh Siti Zubaidah dalam Syair Siti Zubaidah Noor Indah Wulandari; Novia Winda
STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 4 No 1 (2019): Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.94 KB) | DOI: 10.33654/sti.v4i1.967

Abstract

Penelitian berkenaan dengan citra wanita dalam syair Siti Zubaidah menggunakan pendekatan feminisme. Citra wanita sangat berkaitan erat dengan karya sastra, secara gamblang wanita secara aspek yang unik dan menarik untuk dibahas dan ditulis dalam karya sastra. Karya sastra selalu menyediakan ruang terbuka pada setiap objek yang diperbincangkan. Penelitian ini difokuskan pada citra wanita dari segi fisik dalam syair Siti Zubaidah. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan feminisme.Penelitian ini menggunakan dua jenis data, yakni data primer dan data sekunder. Data primer diambil berdasarkan data lisan/tuturan. Data lisan/tuturan berupa frasa, klausa, kata, kalimat yang terdapat dalam Syair Siti Zubaidah. Data sekunder berasal dari buku dan sumber terkait dengan Syair Siti Zubaidah. Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan teknik rekam, teknik simak catat, dan teknik dokumentasi.Teknik pemeriksaan keabsahan data yang menggunakan triangulasi metode dan teori. Hasil penelitian ini menemukan Citra wanita dari segi fisik dalam Syair Siti Zubaidah, yakni: (a) kecantikan, (b) postur tubuh, dan (c) penampilan
Analisis Triple Role-Moser dalam Kumpulan Cerpen Jejak Kopimu Karya Mia Ismed Endang Sulistyowati; Noor Indah Wulandari; Mahlidinal Husna
STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 5 No 1 (2020): Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.833 KB) | DOI: 10.33654/sti.v5i1.981

Abstract

Penelitian ini tentang analisis Triple Role-Moser dalam kumpulan cerpen Jejak Kopimu karya Mia Ismed. Tujuan penelitian ini adalah untuk: 1) Mendeskripsikan peran reproduktif tokoh perempuan. 2) Mendeskripsikan peran produktif tokoh perempuan. 3) Mendeskripsikan peran sosial tokoh perempuan dalam cerpen Jejak Kopimu karya Mia Ismed.Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan feminisime yang menginginkan adanya keadilan terhadap perempuan melalui monolog cerpen Jejak Kopimu. Metode dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis. Sumber data penelitian ini kumpulan cerpen Jejak Kopimu karya Mia Ismed, diterbitkan oleh Tahura Media, Banjarmasin tahun 2017 dengan tebal buku 124 halaman. Teknik pengumpulan data penelitian ini dengan teknik baca, catat dan observasi teks. Sedangkan teknik analisis data dengan reduksi kata, penyajian dan penarikan simpulan. Hasil penelitian ini adalah ditemukannya peran-peran perempuan sesuai dengan teori triple role yang menganggap bahwa perempuan memiliki tiga peran yaitu peran reproduktif, produktif dan social yang terdapat dalam kumpulan cerpen Jejak Kopimu karya Mia Ismed. Sesuai dengan ketiga peran tersebut, berupa: 1) peran reproduktif meliputi: peran sebagai ibu, peran sebagai istri, peran sebagai single parent, peran sebagai nenek dan peran sebagai perempuan tunggal. 2) peran produktif meliputi: peran sebagai penjual kue, peran sebagai pemulung, peran sebagai pedagang kaki lima, peran sebagai perempuan panggilan, peran pengusaha tenun, peran penjual lontong dan peran sebagai guru kontrak. 3) peran sosial meliputi: peran dalam pelatihan menjahit, peran dalam memberi makan jemaah Jumat, peran dalam ikut les, peran dalam keaktifan menulis di media dan peran sebagai mahasiswa
Klasifikasi Emosi yang Terdapat dalam Lirik Lagu Fourtwnty Album Fungsi Ego dan Otak Endang Sulistyowati; Noor Indah wulandari; Ashifa Dinda Putri
STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 4 No 2 (2019): Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1122.72 KB) | DOI: 10.33654/sti.v4i2.992

Abstract

Sastra tidak saja dinilai sebagai sebuah karya seni yang memiliki budi, imajinasi, dan emosi, tetap telah dianggap sebagai suatu karya kreatif yang dimanfaatkan sebagai konsumsi intektual disamping konsumsi emosi. Penelitian ini berfokus pada lirik lagu Fourtwnty album fungsi Ego dan Otak. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengklasifikasikan emosi yang terdapat dalam lagu Fourtwnty album Fungsi Ego dan Otak.(2) mendeskripsikan gambaran emosi yang terdapat dalam lagu Fourtwnty album Fungsi Ego dan Otak.(3) mendeskripsikan konflik batin yang terdapat dalam lagu Fourtwnty album Fungsi Ego dan Otak. Pendekatan penelitian menggunakan pragmatik sastra, dengan jenis penelitian kepustakaan. Penelitian ini menggunakan metode dekriptif kualitatif, dengan sumber data dari album yang berjudul Fourtwnty – Ego & Fungsi Otak (Full Album 2018).Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik eksplorasi.Pada teknik analisis data menggunakan metode deskriptif analisis. Metode deskriptif analisis yaitu dalam sebuah penelitian dilakukan tahap pendeskripsian terhadap fakta-fakta yang terdapat pada novel, yang kemudian dilanjutkan dengan melakukan analisis terhadap fakta yang diperoleh. Hasil penelitian diperoleh bahhwa: (1) Klasifikasi emosi yang tersaji pada lirik lagu bersinggungan tentang rasa bersalah, menghukum diri sendiri, rasa malu, kesedihan, kebencian, Dan cinta. (2) Gambaran emosi yang tersaji berkaitan tentang id, ego, Dan superego pada lagu Fourtwnty meliputi beberapa hal: seperti prinsip kesenangan, mencari kenikmatan, menghindari ketidaknyamanan, realitas/kenyataan pada diri, refleksi internalisasi aturan budaya Dan moral. (3) Konflik batin yang terjadi dalam diri penyair beserta lagunya mencakup dendam, marah, kecewa, sedih, takut, Dan bingung
Mantra dalam Tutur Sandro Pada Upacara Adat Mappanretasi Masyarakat Bugis di Pagatan Kecamatan Kusan Hilir Kabupaten Tanah Bumbu Noor Indah Wulandari; Endang Sulistyowati; Emilda Patrakumala
STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 5 No 2 (2020): Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (139.372 KB) | DOI: 10.33654/sti.v5i2.1123

Abstract

Mantra merupakan perkataan atau ucapan yang memiliki kekuatan gaib, yang hanya diucapkan pada waktu tertentu saja. Mantra juga memiliki fungsi sebagai alat komunikasi antara komunikator (umat) dengan komunikan (Tuhan). Makna mantra ialah sebagai kekuatan yang dapat mempengaruhi pola pikir manusia. Mappanretasi merupakan salah satu upacara yang dilakukan oleh masyarakat nelayan suku Bugis yang ada di Pagatan. Mantra yang memiliki kekuatan gaib ini masih dipercaya dan selalu diterapkan dari tahun ke tahun sebagai wujud rasa syukur atas hasil laut yang diperoleh masyarakat nelayan. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah tentang proses, fungsi, dan makna mantra ditinjau dari antropologi sastra. Tujuan penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan proses mantra, (2) Mengetahui fungsi mantra dan (3) mengungkap makna mantra pada upacara adat Mappanretasi masyarakat suku Bugis yang ada di Pagatan Penelitian ini menggunakan pendekatan antropologis. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Subjek penelitiannya ialah pemangku adat Mappanretasi dan lokasi penelitian dilaksanakan di kediaman pemangku adat dan di pantai Pagatan tempat berlangsungnya ritual. Sumber data penelitian bersumber pada hasil penelitian di lapangan, baik sumber data linier maupun melalui observasi, rekaman, pencatatan, dan wawancara langsung dengan narasumber dan yang digunakan dalam menganalisis data adalah teknik analisis deskriptif kualitatif. Simpulan hasil penelitian ini adalah: (1) proses pembacaan mantra Mappanretasi yang meliputi aspek yaitu (a) Pembacaan mantra sambutan (mantra 1 s.d 5), (b) Pembacaan mantra serah terima sajen (mantra ke 6), (c) Pembacaan mantra pembukaan (mantra ke 7), (d) Pembacaan mantra persembahan (mantra ke 8), (e) Pembacaan mantra penutup (mantra ke 9). (2) Fungsi mantra Mappanretasi meliputi aspek yaitu (a) Fungsi mantra sambutan (mantra 1 s.d 5), (b) Fungsi mantra serah terima sajen(mantra ke 6), (c) Fungsi mantra pembuka (mantra ke 7), (d) Fungsi mantra persembahan (mantra ke 8), (e) Fungsi mantra penutup(mantra ke 9).(3) Makna mantra pada upacara adat Mappanretasi meliputi aspek yaitu (a) Makna mantra sambutan (mantra ke 1 s.d 5), (b) Makna mantra serah terima sajen (mantra ke 6), (c) Makna mantra pembuka (mantra ke 7) (d) Makna mantra persembahan (mantra ke 8), (e) Makna mantra penutup (mantra ke 9).
REGISTER PERTANIAN PADA MASYARAKAT DESA BANGKAL KOTA BANJARBARU Islamiati Normalida; Noor Indah Wulandari
STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 6 No 2 (2021): Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.271 KB) | DOI: 10.33654/sti.v6i2.1543

Abstract

ABSTARACK This study examines the register in a profession, namely agriculture. The aims of this study were to: (1) describe theform of agricultural registers in Bangkal village, (2) describe the meaning and function of agricultural registers in Bangkal village, (3) describe the causesof agricultural registers in Bangkal village. The approach used in this research is a qualitative approach with a qualitative descriptive type of research. A qualitative approachis an approach that us carried out without systemtic calculations. This approach intend to understand the phenomeno of what is experienced by the object of research. the qualitative approach is an attemp to understand other linguistic phenomena being studied. While the type of qualitative descriptiveresearch is an activity to obtain resultthat are as they are, without being manipulated, without engineering, the result of wich emphasize more on meaning. The subjects in this study were farmers inBangkal village, witha total of 4 informants. the conclusions of this study are (1) the formof the agricultural register in the Bangkal village community, Banjarbaru City, includes 35 vocabulary words, 4 vocabularies in phrase form, (2) the meaningof agricultural registers in the Bangkal village community, Banjarbaru city includes lexical meaning. The meaning of the register refers to speakers who use it in agricultural, and the function of the vocabulary. For example, harit serves as a tool for cutting rice, ranggaman serves as a tool for picking rice stalks when harvesting, tatujah serves as a tool for making holes when planting rice. in addition to the function of the vocabulary itself, this agricultural register also has functions as languange fungction, and personality function, (3) the causes of agricultural registersin the Bangkal village community, namely work factors, habits, and social factors.
KARAKTER TOKOH UTAMA DALAM NOVEL ORANG-ORANG BIASA KARYA ANDREA HIRATA Noor Indah Wulandari; Rahmita Saupia Ajizah
STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 7 No 1 (2022): Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33654/sti.v7i1.1840

Abstract

Penelitian ini berfokus pada novel berjudul Orang-orang Biasa Karya Andrea Hirata untuk menemukan unsur-unsur dan nilai-nilai karakter yang terkandung dalam novel tersebut. Tujuan penelitian (1) mendeskripsikan unsur-unsur karakter yang terkandung dalam novel Orang-orang Biasa Karya Andrea Hirata, (2) mendeskripsikan nilai-niali karakter yang terkandung dalam novel Orang-orang Biasa Karya Andrea Hirata. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan hermeneutik dan jenis penelitian kepustakaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Sumber data yang dipakai dalam penelitian ini adalah novel Orang-orang Biasa karya Andrea Hirata, yang diterbitkan pada tahun 2019 dengan tebal sebanyak 262 halaman. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik studi kepustakaan dan teknik observasi teks. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan. Dapat disimpulkan bahwa: 1) unsur-unsur karakter yang terkandung dalam Novel Orang-orang Biasa karya Andrea Hirata: adalah (a) sikap, (b) kemauan, dan (c) konsepsi diri, dan 2) nilai-nilai karakter yang terdapat dalam Novel Orang-orang Biasa karya Andrea Hirata: adalah jujur, (b) kerja keras, (c) rasa ingin tahu, (d) gemar membaca, (e) disiplin, (f) demokratis, dan (g) cinta tanah
KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SELAMAT TINGGAL KARYA TERE LIYE (KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA) Noor Indah Wulandari; raudatul muslimah; Akhmad Humaidi
STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 8 No 1 (2023): Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33654/sti.v8i1.2186

Abstract

Penelitian ini menganalisis tentang konflik batin tokoh utama dalam novel Selamat Tinggal karya Tere Liye. Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) mendeskripsikan konflik batin tokoh utama dalam novel Selamat Tinggal karya Tere Liye; (2) mendeskripsikan faktor penyebab terjadinya konflik batin tokoh utama dalam novel Selamat Tinggal karya Tere Liye; (3) mendeskripsikan penyelesaian masalah konflik batin tokoh utama dalam novel Selamat Tinggal karya Tere Liye. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan psikologi sastra yaitu memahami aspek-aspek kejiwaan yang terkandung dalam karya sastra. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah novel yang berjudul Selamat Tinggal karya Tere Liye. Novel ini diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama, Jakarta tahun 2020. Dengan tebal buku 350 halaman. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik studi kepustakaan dan teknik observasi teks. Dan teknik analisis data yang digunakan adalah deskriftif interpretatif. Hasil penelitian ini menemukan 1) Konflik batin tokoh utama yang meliputi a) konflik mendekat-mendekat yaitu konflik yang terjadi karena seseorang dihadapkan pada dua pilihan yang sama-sama disenanginya, b) konflik menjauh-menjauh yaitu konflik yang terjadi karena seeorang dihadapkan pada dua pilihan yang sama-sama tidak disenanginya dan c) konflik mendekat-menjauh yaitu konflik yang terjadi karena sseorang dihadapkan dengan pilihan yang disenangi sekaligus tidak disenanginya. 2) Faktor konflik batin yang terdiri dari a) faktor internal: takut, cemas, kurang percaya diri dan b) faktor eksternal: keluarga, teman, dan lingkungan pendidikan. 3) Penyelesaian konflik batin tokoh utama dalam novel Selamat Tinggal karya Tere Liye adalah cari peyebab utama, jujur pada diri sendiri, berfikir positif atas beberapa pilihan, melakukan selftalk, berlatih membuat keputusan, fokus pada diri sendiri dan berdamai dengan takdir. Kata Kunci: konflik batin, novel, psikologi sastra