Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA PERAN PENYULUH PERTANIAN DAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PETANI MINAPADI Nurul Siti Maulida; Hendar Nuryaman; Nurul Risti Mutiarasari
MAHATANI: Jurnal Agribisnis (Agribusiness and Agricultural Economics Journal) Vol 5, No 2 (2022): Mahatani : Jurnal Agribisnis (Agribusiness and Agricultural Economics Journal)
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/mja.v5i2.2094

Abstract

Peran penyuluh dan partisipasi petani dapat berpengaruh terhadap produktivitas kerja petani, termasuk pada minapadi sebagai suatu sistem pertanian yang berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat peran penyuluh pertanian, tingkat partisipasi petani dan tingkat produktivitas kerja petani minapadi serta menganalisis hubungan antara peran penyuluh pertanian dan partisipasi petani dengan produktivitas kerja petani minapadi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei dan penentuan responden dengan simple random sampling kepada 32 orang petani anggota Kelompok Tani Mulyasari di Desa Arjasari Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya. Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis Rank Spearman yaitu analisis yang bertujuan untuk mengetahui hubungan dari dua variabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran penyuluh pertanian termasuk dalam kategori tinggi, partisipasi petani termasuk kategori tinggi serta produktivitas kerja petani minapadi termasuk kategori tinggi. Selanjutnya, hubungan peran penyuluh pertanian dan partisipasi petani dengan produktivitas kerja petani minapadi memiliki hubungan yang sangat kuat, signifikan dengan arah yang positif yang berarti jika peran penyuluh pertanian dan partisipasi petani meningkat, maka produktivitas kerja petani minapadi pun akan meningkat. Dalam rangka meningkatkan peran penyuluh dalam memotivasi petani untuk lebih konsisten dalam mengikuti kegiatan penyuluhan, meningkatkan partisipasi petani dalam tahap evaluasi, meningkatkan kesadaran petani untuk melakukan pemasaran hasil panen dalam bentuk beras sebagai usaha pertambahan nilai produk serta meningkatkan peran penyuluh pertanian.
OPTIMASI AGROINDUSTRI STROBERI Betty Rofatin; Hendar Nuryaman; Suyudi Suyudi
Mimbar Agribisnis : Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis Vol 1, No 3 (2016): Juli 2016
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (91.649 KB) | DOI: 10.25157/ma.v1i3.48

Abstract

Penggunaan sumberdaya yang optimal merupakan salah satu faktor penting yang akan menentukan keberhasilan produksi. Maka dari itu, kombinasi yang tepat dalam penggunaan sumberdaya yang tersedia dalam proses produksi harus dilakukan secara optimal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kondisi aktual dan optimal agroindustri berbahan baku stroberi serta selisih penerimaan sebelum dan sesudah dilakukan optimasi. Metode yang digunakan adalah studi kasus dan penentuan lokasi secara purposive. Analisis menggunakan Linear Programming. Hasil penelitian menunjukkan Kondisi aktual berdasarkan penggunaan bahan baku adalah 40 kg untuk dodol stroberi, 20 kg untuk selai stroberi dan 20 kg untuk sirup stroberi. Berdasarkan penggunaan tenaga kerja adalah 24 JKO untuk dodol stroberi, 4 JKO untuk selai stroberi dan 4 JKO untuk sirup stroberi, sehingga dengan 30 kg dodol stroberi, 12 kg selai dan 17,5 kg (?35 botol) sirup stroberi, diperoleh penerimaan sebesar Rp. 2.505.000. Kondisi optimal berdasarkan penggunaan bahan baku adalah 39,67 kg untuk dodol stroberi, 40,33 kg untuk sirup stroberi, dan tidak memproduksi selai stroberi. Berdasarkan penggunaan tenaga kerja adalah 23,86 JKO untuk dodol stroberi, 8,14 JKO untuk sirup stroberi, sehingga dengan 29,83 kg dodol stroberi dan 35,37 kg (? 71 botol) sirup stroberi diperoleh penerimaan Rp. 2.552.716. Perbedaan penerimaan sebelum dan sesudah dilakukan optimasi adalah Rp. 47.716.
PERSEPSI DAN MOTIVASI GENERASI MUDA MILENIAL TERHADAP PEKERJAAN DI SEKTOR PERTANIAN (Studi Kasus Peserta Program Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian (PWMP) Universitas Siliwangi) Hendar Nuryaman; Suyudi Suyudi; Eri Cahrial
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 10, No 2 (2023): Mei 2023
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jimag.v10i2.10041

Abstract

Generasi muda milenila saat ini mulai asing dengan pertanian, terlihat dengan semakin berkurangnya anak muda yang bekerja di sektor pertanian. Kurang tertariknya generasi muda terhadap pekerjaan di sektor pertanian salahsatunya disebabkan oleh persepsi mereka terhadap sektor pertanian yang kurang menjanjikan, sehingga minat untuk mengembangkan potensi pertanian bagi masa depan tidak tertanam dalam pola fikir generasi muda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1) Mengetahui persepsi, motivasi dan ekspektasi generasi muda milenial terhadap pekerjaan di sektor pertanian; 2) Mengetahui Faktor-faktor apa saja yang menjadi penyebab berkurangnya minat generasi muda milenial untuk bekerja di sektor pertanian. Penelitian dilakukan pada 42 orang lulusan Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi yang mengikuti program Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian (PWMP) Kementerian Pertanian tahun 2018-2020 yang tersebar di Kota Tasikmalaya, Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Ciamis dengan menggunakan Metode Survei. Data yang digunakan terdiri dari data primer dan data sekunder. Analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif yang dikuantitatifkan. Hasil penelitian menunjukkan Persepsi dan motivasi generasi muda milenial yang mengikuti program Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian (PWMP) terhadap pekerjaan di sektor pertanian termasuk kategori Tinggi. Sedangkan Ekspektasi generasi muda milenial yang mengikuti program Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian (PWMP) terhadap pekerjaan di sektor pertanian termasuk kategori Sangat Tinggi. Faktor-faktor yang menjadi penyebab berkurangnya minat generasi muda milenial yang mengikuti program Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian (PWMP) untuk bekerja di sektor pertanian terdiri dari Dukungan orang tua yang tidak sepenuhnya, Adanya rasa gengsi bekerja di sektor pertanian, Penghasilan yang tidak menentu, Membutuhkan modal yang besar, Membutuhkan waktu dan tenaga yang lebih besar, Merasa tidak sesuai dengan jenjang pendidikan yang telah ditempuh.
STRATEGI PENGEMBANGAN GEMBILI (Dioscorea sp.) KOMODITAS PANGAN LOKAL DI KABUPATEN SUKOHARJO, JAWA TENGAH Octaviana Helbawanti; Joko Sutrisno; Hendar Nuryaman; Sri Marwanti
Agrisaintifika: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol 7 No 2(is) (2023): Pengembangan Pertanian Berbasis Kearifan Lokal Yang Berkelanjutan
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/ags.v7i2(is).4349

Abstract

AbstrakPengeanekaragaman pangan perlu menjadi perhatian dalam mencapai ketahanan pangan. Pengembangan komoditas lokal dari jenis umbi merupakan salah satu upaya alternatif sumber pangan selain beras. Penelitian strategi pengembangan komoditas gembili (Dioscorea sp.) memiliki tujuan menganalisis kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dari faktor eksternal dan internal budidaya, panen, pasca panen, dan pemasaran gembili dengan metode analisis SWOT. Faktor internal (IFE) pengembangan gembili yaitu 3,015, sedangkan faktor eksternal pengembangan gembili mencapai 2,343. Hasil analisis SWOT usahatani gembili memiliki kekuatan yang tinggi karena sistem budidaya yang sangat adaptif kondisi kering dan kurang air. Area strategi untuk usahatani gembili yaitu area IV maka strategi tumbuh dan berkembang. Gembili memerlukan perbaikan budidaya dalam penentuan benih unggul, pengaturan jarak tanam, dan pemupukan. Peningkatan citra gembili dan inovasi pengolahan diperlukan agar konsumsi gembili menjadi kebiasaan di masyarakat. Kata Kunci: Gembili, Lokal, Pangan, Strategi, SWOT
Respon Upah Buruh Tani terhadap Harga Gabah Kering Panen (GKP) di Indonesia Tahun 2009-2020 Octaviana Helbawanti; Suyudi Suyudi; Hendar Nuryaman
Journal of Agribusiness, Social and Economic Vol 2 No 1 (2022)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

One of the factors determining the price of unhulled rice (GKP) as is the labor cost which is represented by the wages of farm laborers. Vector Autoregressive (VAR) estimated  the positive response of GKP prices due to changes in nominal farm labor wage. Price of hike  in farm labor wages caused the increase the proportion of labor cost in farm production costs. Price regulation  implemented by government for rice as a staple food could be considered by producers to controll the costs of production factors , one of them was because labor cost determined the profits of paddy farming. Changes in GKP prices affected the supply and demand for labor, the number of workers employed by producers and labor expectations in obtaining income at the paddy farming. The relation of the price of GKP and nominal labor wage was depicted in two-way causality using Engle-Granger Causality.   Keywords: Farm Worker, Unhulled Rice, Wage
Pelatihan Pengolahan Limbah Cangkang Kelapa menjadi Briket dan Asap Cair pada Masyarakat Mugarsari Kota Tasikmalaya Yogi Nirwanto; Budy Rahmat; Suhardjadinata Suhardjadinata; Hendar Nuryaman
ABDI UNISAP: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2023): ABDI UNISAP: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : UPT Publikasi dan Penerbitan Universitas San Pedro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59632/abdiunisap.v1i1.45

Abstract

Pemulihan perekonomian masyarakat pasca pandemik covid-19, merupakan upaya menjaga konsumsi masyarakat menjadi meningkat, upaya yang dilakukan dengan meningkatkan pendapatan masyarakat, terutama dari sektor pertanian yang menjadi sektor penopang ketahanan pangan pasca pandemik. Disamping itu, pengelolaan limbah pertanian bila tidak maksimal akan menimbulkan masalah seperti pencemaran lingkungan. Upaya dalam mengurangi pencemaran merupakan hal yang baik dilakukan guna mengurangi dampak yang ditimbulkan. Limbah hasil pertanian menjadi sesuatu yang memiliki nilai ekonomis, seperti dengan pemanfaatan limbah dari hasil budidaya tanaman kelapa. Tanaman kelapa ternyata menghasilkan limbah cangkang dan tandan yang akhirnya menimbulkan pencemaran air, udara, dan tanah. Umumnya limbah direduksi dengan pembakaran, penumpukan di tempat pembuangan sampah, dan dilarung ke sungai. Hal tersebut mengakibatkan timbulnya masalah pencemaran lingkungan. Program Pengabdian bagi Masyarakat ini membuat solusi guna mengatasi permasalahan tersebut. Pelaksanaan diterapkan di lingkungan pemilik kebun kelapa dan pedagang kelapa muda pada masyarakat yang menjadi Kelompok Binaan dari Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi. Teknologi yang diinovasikan ke kelompok meliputi Teknologi Pirolisis Pengolahan Limbah cangkang kelapa menjadi Asap cair dan Briket Arang. Mitra diberikan pemahaman dan pengembanagan iptek tentang ancaman pencemaran lingkungan oleh bahan yang sukar terurai, teori dan praktek kerja alat pengarangan (pirolisis) limbah bahan organik menjadi asap cair dan arang. Luaran yang dihasilkan dari Program Kemitraan Masyarakat, berupa Pelatihan Pengolahan Limbah Cangkang Kelapa menjadi Briket Arang dan Asap cair, ialah: (i) Pedoman Proses Pembuatan Perangkat Pengarangan limbah cangkang kelapa muda; (ii) Panduan Proses Pembuatan Briket Arang dari limbah kelapa; (iii) Pelatihan pencetakan briket arang.