Uca Sideng
Jurusan Geografi, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Makassar

Published : 24 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

STUDI SPASIOTEMPORAL SAMBARAN PETIR CLOUD TO GROUND DI KABUPATEN GOWA TAHUN 2017-2019 Muhammad Lutfi Firdaus; Nasiah Nasiah; Uca Uca
Jurnal Environmental Science Vol 3, No 2 (2021): April
Publisher : UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (779.008 KB) | DOI: 10.35580/jes.v3i2.20050

Abstract

ABSTRAKJenis penelitian ini kuantitatif deskriptif, dianalisis secara spasiotemporal yang bertujuan untuk: mengetahui densitas/ kerapatan sambaran petir Cloud to Ground (CG), serta daerah dan waktu yang memiliki sambaran petir CG sangat tinggi berdasarkan aspek terestrial (elevasi dan penggunaan lahan) dan hurah hujan di Kabupaten Gowa Tahun 2017-2019. Tahap analisis data menggunakan software ArcGIS 10.4.1, dan Microsoft Excel 2013 untuk memaparkan hasil secara visual (peta, tabel dan grafik). Hasil penelitian diperoleh Tahun 2017 dan 2018 kerapatan sambaran petir sangat tinggi terjadi di Kecamatan Tombolopao. Sedangkan pada Tahun 2019 Sumba Opu dan Tombolo Pao memiliki tingkat kerapatan sambaran petir sangat tinggi. Berdasarkan aspek terestrial serta curah hujan di Tahun 2017 dan 2018 kerapatan sambaran petir sangat tinggi terjadi pada elevasi 1000-1500 mdpl dan jenis penggunaan lahan pertanian, puncak curah hujan dan kejadian sambaran petir tidak menunjukkan periode bulan yang sama, Tahun 2017 kejadian sambaran petir terbanyak yakni Nopember sedangkan puncak curah hujan terjadi Januari, Tahun 2018 kejadian sambaran petir terbanyak yaitu Maret, sedangkan puncak curah hujan terjadi Desember. Kemudian Tahun 2019 kerapatan sambaran petir sangat tinggi terjadi pada elevasi 0-300 dan 1000-1500 mdpl serta jenis penggunaan lahan pemukiman, puncak curah hujan dan kejadian sambaran petir menunjukkan periode bulan yang sama yakni pada Desember.
Analisis Pola Distribusi Spasial Sarana Ekonomi di Desa Je’nemadinging Kabupaten Gowa Andi Fatimah; Abdul Malik; Maddatuang M; Uca Sideng; Amal Arfan
LaGeografia Vol 21, No 2 (2023): Februari
Publisher : UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/lageografia.v21i2.42881

Abstract

The availability of geospatial information presented in the form of map visualizations related to the distribution and spatial distribution patterns of economic facilities of a village is an important need to support village development. This study aims to map the distribution and spatial distribution patterns of economic facilities in Je’nemadinging Village based on geospatial information by providing a village database including the distribution of general economic facilities in one village, the distribution of economic facilities based on population, the distribution of economic facilities based on roads, and spatial distribution patterns of village economic facilities. Data collection in this study includes primary data collection in the form of plotting for economic facilities and secondary data for population data. Data analysis was carried out using the analysis of the nearest neighbor. The results of this study present a map of information and spatial data including a map of the distribution of economic facilities in general in one village, a map of the distribution of economic facilities based on population, a map of the distribution of economic facilities based on roads, spatial distribution patterns of village economic facilities, and an analysis of the relationship with the potential of villages in the future. This spatial data and information can be a reference in decision making in the context of village development.AbstrakKetersediaan informasi geospasial yang disajikan dalam bentuk visualisasi peta terkait sebaran dan pola distribusi spasial sarana ekonomi suatu desa merupakan kebutuhan penting guna mendukung pembangunan desa. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pemetaan sebaran dan pola distribusi spasial sarana ekonomi Desa Je’nemadinging yang berbasis informasi geospasial dengan penyediaan database desa meliputi sebaran sarana ekonomi secara umum pada satu desa, sebaran sarana ekonomi berdasarkan jumlah penduduk, sebaran sarana ekonomi berdasarkan jalan, dan pola distribusi spasial sarana ekonomi desa. Pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi pengumpulan data primer berupa plotting untuk titik koortdinat sarana ekonomi dan data sekunder untuk data penduduk. Analisis data dilakukan menggunakan analisis tetangga terdekat (nearest neighbor). Hasil penelitian ini menyajikan peta informasi dan data spasia meliputi peta sebaran sarana ekonomi secara umum pada satu desa, peta sebaran sarana ekonomi berdasarkan jumlah penduduk, peta sebaran sarana ekonomi berdasarkan jalan, pola distribusi spasial sarana ekonomi desa, dan analisis keterkaitan dengan potensi desa kedepannya. Data dan informasi spasial ini dapat menjadi acuan dalam pengambilan keputusan dalam rangka pembangunan desa.
Kontribusi Budidaya Tanaman Daun Sirih terhadap Pendapatan Keluarga di Desa Manjalling Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa Anggita Putri Rahmat; Muhammad Yusuf; Maddatuang Maddatuang; Uca Sideng; Dinil Qaiyimah; Norazlina Binti Mohd Razak
LaGeografia Vol 22, No 1 (2023): Oktober
Publisher : UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/lageografia.v22i1.51980

Abstract

This study aims to determine the cultivation of betel leaf plants in Manjalling Village, West Bajeng District, Gowa Regency. To find out how big the contribution of betel leaf cultivation is to family income in Manjalling Village, West Bajeng District, Gowa Regency. This research is a descriptive study with a population of 30 betel leaf farmers, all of whom were used as respondents. Data collection techniques are library techniques, observation, interviews, and documentation. The data analysis technique used is the descriptive analysis technique. Based on the results of the study, the cultivation of betel leaf plants in Manjalling Village, West Bajeng District, Gowa Regency in general includes land preparation, nursery, planting, maintenance, and harvesting which farmers manage, the nursery cultivation method that farmers widely use uses polybags because it can better guarantee cuttings Betel can grow well so that the production results are good and the income is higher. The grafted seedling method is less used by farmers because betel leaf seedlings can fail, resulting in reduced production. Contribution of betel leaf cultivation to farmer household income in Manjalling Village, West Bajeng District, Gowa Regency. The largest contribution was obtained by respondents 88.88% because income from betel leaves is higher than other income and the lowest contribution is 32.43%. Because other income is higher than income from betel leaf cultivation.AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pembudidayaan tanaman daun sirih di Desa Manjalling, Kecamatan Bajeng Barat, Kabupaten Gowa. Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi dari budidaya tanaman daun sirih dalam pendapatan keluarga di Desa Manjalling, Kecamatan Bajeng Barat, Kabupaten Gowa. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan populasi 30 petani daun sirih sebagai petani yang semuanya dijadikan responden. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik kepustakaan, observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah tekni analisis deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian, Pembudidayaan tanaman daun sirih di Desa Manjalling Kecamatan Bajeng Barat, Kabupaten Gowa secara garis besar mencakup: persiapan lahan, pembibitan, penanaman, pemeliharaan, pemanenan yang dikelola petani, metode budidaya pembibitan yang banyak digunakan petani menggunakan polybag karena dapat lebih menjamin stek sirih dapat tumbuh dengan baik sehingga hasil produksinya bagus dan pendapatannya lebih tinggi. Dan metode pembibitan dicangkok kurang digunakan oleh petani karena dapat mengalami kegagalan pada bibit daun sirih sehingga hasil produksinya berkurang. Konstribusi budidaya tanaman daun sirih terhadap pendapatan rumah tangga petani di Desa Manjalling, Kecamatan Bajeng Barat, Kabupaten Gowa. Kontribusi tersebesar yang diperoleh responden sebesar 88,88% karena pendapatan dari daun sirih lebih tinggi dibandingkan pendapatan lainnya dan kontribusi terendah sebesar 32,43% karena pendapatan lainnya lebih tinggi dibandingkan dengan pendapatan dari budidaya daun sirih. 
Potensi Kawasan Hutan Mangrove sebagai Kawasan Ecopreneurship di Kota Makassar Indonesia Muh Khairul; Amal Arfan; Uca Sideng; Yosep Immanuel Chukure; Ahmad Khairi Al-Jabbar
LaGeografia Vol 22, No 1 (2023): Oktober
Publisher : UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/lageografia.v22i1.53147

Abstract

The mangrove forest areas in the city of Makassar hold significant potential for sustainable ecopreneurship development. Mangrove forests play a crucial role in preserving coastal ecosystems and offer various economic, social, and environmental benefits. This research aims to analyze the ecopreneurship potential associated with the mangrove forests in Makassar. The research methodology involves field surveys, interviews, and secondary data analysis. The findings reveal that the mangrove forest areas in Makassar have the potential for ecopreneurship development through sustainable endeavors such as eco-tourism, handicraft production, fish farming, and environmental education. Involving local communities, government agencies, and the private sector, the mangrove forest areas can become a source of additional income for local residents while contributing to coastal environmental conservation. Strong collaboration among various stakeholders is necessary to support the ecopreneurship development in the mangrove forest areas of Makassar.AbstrakKawasan hutan mangrove di Kota Makassar memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan sebagai kawasan ekopreneurship yang berkelanjutan. Hutan mangrove memiliki peran penting dalam menjaga ekosistem pesisir, serta memberikan berbagai manfaat ekonomi, sosial, dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi ekopreneurship yang terkait dengan hutan mangrove di Kota Makassar. Metode penelitian melibatkan survei lapangan, wawancara, dan analisis data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kawasan hutan mangrove di Kota Makassar memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai kawasan ekopreneurship melalui berbagai usaha berkelanjutan seperti agrowisata, produksi kerajinan tangan, budidaya ikan, dan edukasi lingkungan. Dengan melibatkan masyarakat lokal, pemerintah, dan sektor swasta, kawasan hutan mangrove dapat menjadi sumber pendapatan tambahan bagi masyarakat setempat dan juga berperan dalam pelestarian lingkungan pesisir. Diperlukan kerja sama yang kuat antara berbagai pihak untuk mendukung pengembangan ekopreneurship di kawasan hutan mangrove Kota Makassar.