Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Endurance: Kajian Ilmiah Problema Kesehatan

ANALISIS PENGOLAHAN SAMPAH REDUCE, REUSE, DAN RECYCLE (3R) PADA MASYARAKAT DI KOTA PAYAKUMBUH Ediana, Dina; Fatma, Fitria; Yuniliza, Yuniliza
Jurnal Endurance Vol 3, No 2 (2018): Jurnal Endurance: Kajian Ilmiah Problema Kesehatan
Publisher : Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (131.072 KB) | DOI: 10.22216/jen.v3i2.2771

Abstract

The problem of urban garbage has become a problem of the City Government. Based on the Periodic Report of 2014, the volume of garbage transported in Payakumbuh is 193-206 m3 per day or 5,750-5,833 m3 per month, and increased by 235-261 m3 per day or 6,210-6840 m3 per month in 2015. Payakumbuh Government issued Local Regulation Number 4 Year 2014 on garbage management, referring to the Law of the Republic of Indonesia number 18 of 2008. Regional Regulation contains about garbage management by using 3 R method (Reduce, Reuse, Recycle). Implementation of 3 R method involving community participation as garbage producer. The purposeof this research was to analyze community behavior of garbage processing 3R in Payakumbuh. Quantitative method was used in this research, is descriptive analytics with cross sectional design. Results and discussion, univariate analysis known to the respondents who work as much as 54 (56.2%), high knowledge of respondents more 71 (73%), more positive respondents 52 (54.17%), respondents who do processing garbage 3R higher 52 (54,17%). The result of bivariate analysis is known that there is relationship of attitude (p = 0,028) to 3R garbage processing. There is no relationship of job status (p = 0,122), knowledge (p = 0,36) to 3R garbage treatment. The existence of attitude relation on 3R garbage processing. It is hoped empowerment program will be improved, so that the community will be participate on 3 R garbage processing. (Reduse, Reuse, Recycle). Masalah persampahan perkotaan sudah menjadi masalah Pemerintah Kota. Berdasarkan Laporan Periodik perbulan tahun 2014, volume sampah diangkut di Kota Payakumbuh sebesar 193-206 m3 perhari atau 5.750-5.833 m3 perbulan, dan meningkat sebesar 235-261 m3 perhari atau 6.210-6840 m3 perbulan pada tahun 2015. Pemerintah Payakumbuh menerbitkan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2014 tentang  pengelolaan sampah, mengacu  pada Undang-Undang Republik Indonesia nomor 18 Tahun 2008. Peraturan Daerah berisi tentang  pengelolaan sampah  masyarakat dengan menggunakan  metode 3 R (Reduce, Reuse, Recycle). Penerapan metode 3 R yang melibatkan peran serta masyarakat sebagai produsen sampah. Tujuan untuk menganalisis perilaku pengolahan sampah 3R Masyarakat di Kota Payakumbuh.Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, bersifat deskriptif analitik dengan desain cross sectional. Hasil dan pembahasan, analisis univariat diketahui responden yang bekerja sebanyak 54  (56,2 %), tingkat pengetahuan responden yang tinggi lebih banyak 71 (73%), sikap responden yang positif lebih banyak 52 (54,17%), responden yang melakukan pengolahan sampah 3R lebih  tinggi 52 (54,17%). Hasil analisis bivariat diketahui ada hubungan sikap (p=0,028) terhadap pegolahan sampah 3R. Tidak ada hubungan status pekerjaan (p=0,122), pengetahuan (p=0,36) terhadap pengolahan sampah 3R.  Adanya hubungan sikap terhadap pengolahan sampah 3R.Diharapkan program pemberdayaan lebih ditingkatkan, agar  terbina kelompok masyarakat dalam melakukan pengolahan sampah 3 R.(Reduse, Reuse, Recycle).
Determinan Kejadian Campak Pada Anak Usia Balita di Kota Bukittinggi Harisnal, Harisnal; Ediana, Dina
Jurnal Endurance Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Endurance : Kajian Ilmiah Problema Kesehatan
Publisher : Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.586 KB) | DOI: 10.22216/jen.v4i1.3326

Abstract

The incidence of measles in the city of Bukittinggi has increased in 2016, namely 77 cases, 40 cases (51.9%) among them in infants. The initial survey of 10 samples found that 40% experienced measles, 50% never had measles immunization, 70% said they did not give exclusive breastfeeding when they were babies. The aim of the study was to determine the factors associated with measles in children under five. Analytical research method with case control design. The population of all children under five, suffering from measles in 2016 was 40 people. Samples were taken by total sampling, and control samples were taken matching. Data was collected through guided interviews and observations, and data was processed computerically with chi-square statistical tests. The results of univariate analysis revealed that 66.7% of the samples were in the control group (66.7%), measles immunization, 73.3%, exclusive breastfeeding, and 57.5% had densely populated homes. Bivariate results, there was a relationship between immunization status ( p = 0,000 and OR = 10.7), exclusive breastfeeding (p = 0.034 and OR = 2.667) and occupancy density (p = 0.003 and OR = 3.807). It was concluded that the factors associated with the incidence of measles were immunization status, exclusive breastfeeding and occupancy density. There needs to be counseling about the disease, continuity from the officers so that the community understands and is aware of the importance of efforts to prevent measles. Kejadian penyakit campak di Kota Bukittinggi mengalami peningkatan pada tahun 2016, yaitu 77 kasus, 40 kasus (51,9 %) diantaranya pada balita. Survei awal terhadap 10 sampel, didapatkan bahwa 40% mengalami kejadian campak, 50% tidak pernah melakukan imunisasi campak, 70% mengatakan tidak memberikan ASI eksklusif saat bayi, Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian campak pada anak usia balita. Metode penelitian analitik dengan desain case control. Populasi seluruh anak usia balita, menderita penyakit campak pada tahun 2016 sebanyak 40 orang. Sampel diambil secara total sampling, dan sampel kontrol diambil secara matching. Data dikumpulkan melalui wawancara terpimpin dan observasi, dan data diolah secara komputerisasi dengan uji statistik chi-square. Hasil analisis univariat diketahui 66,7 % sampel merupakan kelompok kontrol, (66,7 %),  imunisasi  campak, 73,3 %, ASI eksklusif , dan 57,5 % memiliki rumah padat penghuni.Hasil bivariat, adanya hubungan antara status imunisasi (p=0,000dan OR =10,7), pemberian ASI eksklusif (p=0,034dan OR =2,667) dan kepadatan hunian (p=0,003dan OR =3,807). Disimpulkan faktor yang berhubungan dengan kejadian campak adalah status imunisasi, pemberian ASI eksklusif dan kepadatan hunian.Perlu adanya penyuluhan tentang penyakit, berkesinambungan dari petugas sehingga masyarakat lebih memahami serta menyadari tentang pentingnya upaya pencegahan penyakit campak.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Partisipasi Ibu Balita ke Posyandu di Jorong Tarantang Nurdin, Nurdin; Ediana, Dina; Dwi Martya Ningsih, Nila Sari
Jurnal Endurance Vol 4, No 2 (2019): Jurnal Endurance : Kajian Ilmiah Problema Kesehatan
Publisher : Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (463.699 KB) | DOI: 10.22216/jen.v4i2.3626

Abstract

Posyandu serves to facilitate the community in knowing or checking health, especially for pregnant women and children under five. in Dharmasraya the achievement of weighing D / S on toddlers is in the 12th rank out of 19 regencies / cities in West Sumatra with an achievement of 73.5%, this figure shows lower achievement if in 2013 it was 82.9%. This study aims to determine the relationship between knowledge, work, motivation and the role of cadres with the participation of mothers of toddlers visiting posyandu. The research design was descriptive analytic withdesign cross sectional. The population of this study was 108 mothers of toddlers in Tarantang Jorong. The sampling technique is simple random sampling, the sample size is 85 respondents. Data collection techniques through observation, interviews and distribution of questionnaires to respondents. Data analysis usingtest chi square. The results showed that among 85 known samples who did not participate in Keposyandu visit 55.3% (47 respondents from the analysis there was a relationship between knowledge (Pvalue = 0.021, OR = 3.098), work (Pvalue = 0.014, OR = 3.467), motivation (Pvalue = 0.003, OR = 4.332), the role of cadres (Pvalue= 0.027, OR = 2.971) participation of mother's visit to posyandu. The conclusion of the study is that there is a relationship between knowledge, work, motivation, the role of cadres and the participation of mothers of toddlers to posyandu Motivate and invite mothers to toddlers to always go to posyandu every once a month.Posyandu  berfungsi  untuk  memudahkan  masyarakat  dalam  mengetahui atau memeriksakan kesehatan terutama untuk ibu hamil dan anak balita. di Dharmasraya pencapaian penimbangan D/S pada balita berada pada rangking ke-12 dari 19 Kabupaten/Kota di Sumatera Barat dengan pencapaian 73,5%, angka ini menunjukan pencapaian lebih rendah jika dari pada tahun 2013 yaitu 82,9%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, pekerjaan, motivasi dan peran kader dengan partisipasi kunjungan ibu balita ke posyandu. Desain penelitian adalah deskriptif analitik dengan desain cross sectional. Populasi penelitian ini adalah 108 ibu balita di jorong tarantang. Teknik Pengambilan  sampel secara simple  random  sampling, besar sampel 85 responden. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan pembagian kuesioner kepada responden. Analisis data dengan menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diantara 85 sampel diketahui yang tidak partisipasi dalam kunjungan  keposyandu  55,3%  (47 responden dari hasil analisis terdapat hubungan antara pengetahuan  (Pvalue= 0,021, OR =3,098), pekerjaan (Pvalue=0,014, OR=3,467), motivasi (Pvalue=0,003,OR=4,332), peran kader (Pvalue=0,027,OR=2,971) partisipasi kunjungan ibu balita ke posyandu.Kesimpulan penelitian diketahui ada hubungan antara pengetahuan, pekerjaan, motivasi, peran kader dengan partisipasi kunjungan ibu balita ke posyandu. Memberikan motivasi serta mengajak ibu balita untuk selalu ke posyandu setiap satu bulan sekali.