Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil

PENGARUH VARIASI JARAK PONDASI DARI TEPI LERENG DAN TEBAL LIPATAN GEOTEKSTIL TERHADAP DAYA DUKUNG PONDASI PADA PEMODELAN FISIK LERENG PASIR KEPADATAN 74% ,As'ad Munawir , Eko Andi Suryo, Michael Parningotan HasiholanSimanjuntak
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (693.406 KB)

Abstract

Terbatasnya lahan datar di Indonesia mengakibatkan semakin meningkatnya pembangunan rumah atau gedung yang dibangun di atas lereng.  Padahal menurut penelitian bahwa daya dukung di lereng lebih  kecil apabila dibandingkan dengan di tanah datar, oleh karena itu pembangunan  rumah atau gedung di atas tanah lereng sungguh berbahaya. Oleh karena itu dilakukan penelitian untuk melakukan perkuatan pada lereng dengan menggunakan geotekstil. Pada penelitian  ini dilakukan perhitungan  pengaruh pemasangan perkuatan geotekstil pada penurunan pondasi menerus di lereng pasir. Analisa perkuatan dilakukan pada tanah pasir yang diberikan perkuatan 1 lapis dengan  variasi jarak pondasi dari tepi lereng dan tebal lipatan geotekstil untuk mendapatkan daya dukung yang maksimal.  Dari hasil yang didapatkan adalah lereng pasir mengalami peningkatan daya dukung setelah diberi perkuatan geotekstil, dimana untuk daya dukung maksimum terjadi saat jarak pondasi dari tepi lereng adalah 12 cm dengan tebal lipatan yaitu 7,7 cm. Kata kunci: lereng, perkuatan, jarak  pondasi dari tepi lereng, tebal lipatan geotekstil
HUBUNGAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP PENERAPAN KNOWLEDGE SHARING PADA PERUSAHAAN KONSTRUKSI (STUDI KASUS PERUSAHAAN KONTRAKTOR X DI SURABAYA) Roy Markcellino; Eko Andi Suryo; Kartika Puspa Negara
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 3 (2023)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Industri konstruksi di Indonesia memainkan peran penting dalam pertumbuhan ekonomi dengan meningkatnya permintaan untuk layanan konstruksi dan ekspansi proyek infrastruktur. Persaingan bisnis yang ketat, baik dari perusahaan lokal maupun asing, mempengaruhi perusahaan konstruksi di Surabaya, sebuah kota dengan industri konstruksi yang berkembang pesat. Dalam menghadapi persaingan ini, perusahaan konstruksi harus berinovasi, meningkatkan kualitas dan hasil kinerja, serta memperhatikan budaya organisasi yang memengaruhi kebijakan dan kinerja karyawan. Berbagi pengetahuan adalah faktor penting dalam mengelola pengetahuan dan pengalaman di perusahaan konstruksi, namun masih menghadapi tantangan dalam menerapkan praktik berbagi pengetahuan. Penelitian ini melibatkan karyawan dari perusahaan konstruksi terkemuka di Surabaya sebagai responden, dengan menggunakan metode OCAI untuk menilai jenis budaya organisasi yang diterapkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya organisasi tipe klan memiliki pengaruh positif terhadap pelaksanaan berbagi pengetahuan. Nilai berbagi pengetahuan meningkat sejalan dengan implementasi budaya organisasi yang diterapkan di perusahaan konstruksi tersebut.Kata Kunci : Budaya Organisasi, Berbagi Pengetahuan, OCAI
Analisis Stabilitas Lereng Menggunakan Perkuatan Double Row Pile dengan Variasi Diameter dan Jarak Antar Pile pada Ruas Jalan Nasional, Desa Baturiti, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali Kamila Amalia; As'ad Munawir; Eko Andi Suryo
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 3 (2023)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Akibat ketidakseimbangan gaya yang bekerja pada lereng ruas Jalan Nasional km 39+900, Baturiti, Tabanan, Bali, terjadi bencana longsor. Untuk menghindari terjadinya kembali kelongsoran pada lereng, diperlukan perkuatan, salah satunya dengan menggunakan pile sebanyak dua baris. Untuk mengetahui perkuatan yang optimum, diperlukan simulasi pemodelan akan pengaruh variasi diameter dan jarak pemasangan antar pile yang digunakan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variasi diameter dan jarak antar pile baris kedua dalam sistem perkuatan pile dua baris. Diameter yang digunakan adalah 0,3 m; 0,4 m; 0,5 m dan jarak antar pile yang digunakan adalah S/D=3 (1,8 m); S/D=4 (2,4 m); S/D=5 (3 m); S/D=6 (3,6 m). Analisis dilakukan dengan bantuan program metode elemen hingga yaitu software PLAXIS 2D dan PLAXIS 3D untuk mengetahui angka keamanan lereng. Lereng dimodelkan sesuai dengan keadaan lapangan yang meliputi geometri lereng, lapisan tanah, dan parameter tanah. Pembebanan pada model lereng meliputi beban vertikal pada puncak lereng yang mewakili beban lalu lintas dan beban gempa. Berdasarkan analisis yang dilakukan, didapatkan bahwa tipe keruntuhan lereng tanpa perkuatan adalah toe failure (keruntuhan pada kaki lereng). Variasi yang diterapkan pada baris kedua pile berpengaruh pada nilai angka keamanan pada lereng. Semakin besar diameter pile yang digunakan maka semakin besar nilai angka keamanan yang didapatkan. Analisis variasi jarak antar pile pada baris kedua memiliki hasil yang berbeda berdasarkan software yang digunakan. Pada PLAXIS 2D angka keamanan lereng semakin besar dengan mengecilnya jarak antar pile, namun tidak pada PLAXIS 3D karena adanya pengaruh soil arching antara pile baris pertama dengan pile baris kedua yang tidak terdeteksi pada PLAXIS 2D. Sistem perkuatan lereng menggunakan dua baris tiang berhasil meningkatkan nilai angka keamanan lereng hingga 36.174% (PLAXIS 2D) dan 34,393% (PLAXIS 3D) dibandingkan dengan lereng tanpa perkuatan. Peningkatan terbesar didapatkan dengan menggunakan variasi diameter 0,6 m dan jarak antar tiang S/D = 3 (1,8 m). Kata kunci : lereng, longsor, angka keamanan, perkuatan lereng, tiang
HAMBATAN PENERAPAN BERBAGI PENGETAHUAN MENGENAI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) PADA PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS: PROYEK GEDUNG Y DI KOTA SURABAYA) Rizky Fahlevi; Kartika Puspa Negara; Eko Andi Suryo
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 3 (2023)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Industri konstruksi yang seringkali menjadi salah satu sektor penting dalam perekonomian serta membangun fisik negara yang mempengaruhi kualitas hidup masyarakat masih memiliki beberapa kendala atau hambatan dalam proses pelaksanaannya. Oleh karena itu, dilakukan sebuah sistem dari knowledge management yang bertujuan untuk memaksimalkan serta mengatasi hambatan yang dialami industri konstruksi. Dalam knowledge management itu sendiri terdapat salah satu bagian, yaitu knowledge sharing atau distribusi pengetahuan. Knowledge sharing berperan dalam penyebaran informasi terutama mengenai K3 untuk memastikan praktik dan prosedur keamanan tetap dilaksanakan, efektif, dan dapat dipahami. Pada penelitian ini dilakukan analisa untuk mengetahui hambatan dari penerapan knowledge sharing. Berdasarkan analisa menggunakan analisa mean atau rata-rata, terdapat tiga faktor yang memiliki nilai mean yang sama besar, yaitu 3,47. Faktor tersebut adalah kurangnya kesadaran terhadap pentingnya berbagi pengetahuan tentang K3, pengetahuan yang terbatas dari masing-masing individu mengenai K3 serta rendahnya tingkat pelatihan mengenai K3. Kata Kunci: Hambatan, Konstruksi, Knowledge Management, Knowledge Sharing, Analisa Mean, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
PENGARUH MANAJEMEN PENGETAHUAN TERHADAP MANAJEMEN KUALITAS PADA PERUSAHAAN KONSTRUKSI (STUDI KASUS PERUSAHAAN KONTRAKTOR X DI SURABAYA) Yoel Felix Sinambela; Eko Andi Suryo; Kartika Puspa Negara
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 3 (2023)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Manajemen pengetahuan sangat penting bagi organisasi dalam menghadapi persaingan bisnis yang kompleks dan cepat berubah. Ini mencakup proses menciptakan, mengelola, dan memanfaatkan pengetahuan organisasi untuk meningkatkan kinerja dan keunggulan kompetitif. Kualitas juga memiliki peran krusial dalam keberhasilan suatu produk, layanan, atau proses. Kualitas yang buruk dapat mengecewakan pelanggan, menimbulkan biaya lebih tinggi, dan bahkan membahayakan keselamatan. Oleh karena itu, perusahaan menggunakan manajemen kualitas untuk mencapai standar kualitas tinggi dan meningkatkan keunggulan kompetitif mereka. Di Surabaya, perusahaan konstruksi menghadapi tantangan dalam mencapai kualitas tinggi karena masalah koordinasi, kualitas tenaga kerja, dan pengelolaan pengetahuan yang kurang. Penelitian ini menyimpulkan bahwa manajemen pengetahuan mempengaruhi manajemen kualitas, karena keduanya saling terkait dan berkontribusi pada kesuksesan organisasi. Kata Kunci: Manajemen Pengetahuan, Manajemen Kualitas
Optimalisasi Pemotongan Besi Beton Menggunakan Metode Integer Linear Programming Pada Proyek Pembangunan Gedung Oncology Centre Rumah Sakit Mitra Keluarga Surabaya Brian Arnold Natanael Hutapea; Saifoe El Unas; Eko Andi Suryo
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 3 (2023)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Meningkatnya masalah keberlanjutan dampak konstruksiterhadap lingkungan yang terjadi telah mendorong sektorkonstruksi untuk mengadopsi pendekatan konstruksiberkelanjutan. Konstruksi berkelanjutan yang dimaksudkanadalah sebuah pendekatan yang mendukung tujuan ekonomi, lingkungan dan sosial dalam pelaksanaan pekerjaankonstruksi yang menciptakan suatu fasilitas fisik.Pendekatan konstruksi berkelanjutan diterapkan secaraefisien dan terpadu dengan memperhatikan prinsipkonstruksi ramping. Konstruksi ramping merupakan suatumetode yang digunakan dalam pekerjaan konstruksi dengancara meminimalkan waste dalam bentuk material dan waktu, dengan tujuan peningkatan nilai (value). Dalam menanggulangi waste material besi beton pada sebuah proyek, pelaksana proyek perlu mendapatkan cara / pola pemotongan yang paling efektif untuk menghasilkanwaste besi yang paling minimal. Optimalisasi pemotonganbesi beton dilakukan dengan cara memperoleh data sekunderberupa bar bending schedule, biaya pengadaan besi beton, dan gambar perencanaan proyek. Dari data mengenai jumlahkebutuhan tiap varian panjang besi beton yang dibutuhkan, selanjutnya dibuat opsi alternatif pola pemotongan besibeton sesuai diameter (D 16, D 19, dan D 25). Opsialternatif pola pemotongan tersebut menjadi acuan dalammembentuk variabel keputusan, fungsi tujuan, dan fungsibatasan yang digunakan dalam optimalisasi menggunakanmetode integer linear programming dengan bantuansoftware QM for Windows. Dari hasil optimalisasi tersebut, didapatkan efisiensibiaya besi beton yang optimum dari hasil metode integer linear programming pada proyek pembangunan Gedung Oncology Centre (Radiotheraphy) Rumah Sakit Mitra Keluarga Surabaya sebesar Rp.28.482.000,00 (dua puluhdelapan juta empat ratus delapan puluh dua ribu rupiah). Kata kunci: konstruksi berkelanjutan, optimalisasi, pemotongan besi beton, integer linear programming
ANALISIS STABILITAS LERENG MENGGUNAKAN PEKUATAN DOUBLE ROW PILE DENGAN VARIASI POSISI DAN PANJANG PILE PADA RUAS JALAN NASIONAL, DESA BATURITI, KECAMATAN BATURITI, KABUPATEN TABANAN, BALI Bagus Danan Satria Wibawa Cok; As’ad Munawir; Eko Andi Suryo
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 3 (2023)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada bulan Oktober tahun 2020, terjadi bencana longsor yang tidak dapat dihindari pada lereng ruas Jalan Nasional km 39+900, Baturiti, Tabanan, Bali. Kelongsoran pada badan jalan ini kemungkinan disebabkan karena kuat geser tanah yang menurun sebagai dampak adanya rembesan dalam tanah dan beban lalu lintas yang meningkatkan tegangan dalam tanah. Dalam beberapa kasus, penyebab tersebut sering tidak dapat dihindarkan. Maka dari itu, diperlukan struktur perkuatan untuk menstabilkan lereng setelah kelongsoran sehingga tidak terjadi keruntuhan pada lereng tersebut. Salah satu struktur perkuatan lereng yang sering digunakan adalah pondasi tiang (pile). Penelitian ini menggunakan software yang berbasis FEM yaitu Plaxis 2D dan Plaxis 3D. Pemodelan lereng tersebut didasarkan pada keadaan aslinya dengan menggunakan data sekunder berupa data tanah dan parameter tanah seperti sifat-sifat tanah, modulus pile, modulus elastisitas tanah. Lereng ini dimodelkan dengan menggunakan perkuatan tiang dua baris. Kemudian dilakukan suatu percobaan dengan menggunakan variasi posisi dan panjang pile pada baris kedua sehingga didapatkan variasi paling optimum dari setiap variasi tersebut. Variasi posisi pile yang digunakan adalah Lx/L = 0,4; Lx/L = 0,5; Lx/L = 0,6; Lx/L = 0,7 dan variasi panjang pile yang digunakan adalah 14 m; 16 m; 18 m;20 m. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa lereng dengan menggunakan 2 baris perkuatan mampu memberikan dampak dengan meningkatkan nilai angka keamanan jika dibandingkan dengan lereng tanpa perkuatan dan lereng dengan perkuatan baris 1 tiang. Hasil dari variasi posisi yang optimal mampu menahan terjadinya longsor terletak dalam posisi terjauh yaitu Lx/L = 0,4. Sementara itu, hasil dari variasi panjang pile optimum yang dapat menahan terjadinya longsor terletak pada variasi terpanjang yaitu 20 meter. Peningkatan nilai keamanan pada PLAXIS 2D mencapai sebesar 36,99 % jika dibandingkan dengan lereng tanpa perkuatan dan 8,59 % jika dibandingkan dengan lereng satu baris perkuatan. Sedangkan pada PLAXIS 3D mencapai sebesar 37,66 % jika dibandingkan dengan lereng tanpa perkuatan dan 9,02 % jika dibandingkan dengan lereng dengan perkuatan satu baris. Kata kunci : angka keamanan, lereng, pile, perkuatan dua baris, variasi panjang, variasi posisi