Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Gambaran Pemilihan Makanan Jajanan Pada Anak Usia Sekolah Dasar Iklima, Nurul
KEPERAWATAN Vol 5, No 1 (2017): JURNAL KEPERAWATAN
Publisher : LPPM BSI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (521.92 KB)

Abstract

ABSTRAKAngka kejadian penyakit dan keracunan akibat makanan jajanan yang terjadi di kalangan anak usia sekolah saat ini meningkat. Anak usia sekolah memiliki kebiasaan jajan yang sulit untuk dihilangkan, sedangkan makanan jajanan yang tidak memenuhi syarat kesehatan dan gizi akan mengancam kesehatan anak sehingga diperlukan kemampuan anak dalam pemilihan jajanan yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang pemilihan jajanan pada anak usia sekolah di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Babakan Sentral Kota Bandung. Data dikumpulkan dari 110 siswa menggunakan kuesioner dan selanjutnya dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Hasil menunjukkan bahwa 57,3% anak memilih makanan yang tidak sehat. Adapun hasil penelitian pemilihan terkait makanan sebanyak 54,3% memilih makanan jajanan yang tidak sehat, terkait personal sebanyak 64,5% memilih makanan jajanan yang tidak sehat, terkait sosial-ekonomi sebanyak 55,4% memilih makanan jajanan yang tidak sehat, dan pemilihan terkait ketersediaan makanan jajanan di sekolah mendapatkan hasil bahwa anak-anak memilih makanan jajanan yang tidak sehat. Berdasarkan hasil penelitian, direkomendasikan kepada guru, orang tua dan instansi kesehatan untuk bekerja sama dalam mengatasi masalah ini melalui pendidikan, perhatian serta pengawasan pada anak. Kata Kunci: Anak, pemilihan-makanan, usia sekolah. ABSTRACTThe number of disease and poisoning due to food snack occured among school-age children was increased. School-age children have the habit of eating snacks that are difficult to stops. Since the food as snack that does not meet the requirements of health and nutrition will threaten the health of these children, so it necessary for the children to have the ability to select their healthy snacks. The aimed of this study was to identify the snacks selection at school-age children in Babakan Central Elementary School Bandung. Data were collected from 110 students using questionnaire and it was analyzed using descriptive analysis. The results showed that 57,3% children choose unhealthy snack. While the study result related of food for 54,3% choose unhealthy snack, related of person for 64,5% choose unhealthy snack, related of socio-economic for 55,4% choose unhealthy snack, and the selection related to the availability of getting the results that the children choose unhealthy snack.Based on this study, it was recommended to teachers, parents and health-related agencies for overcoming joint this problem through education, care and supervision for children.Keywords: Children, food-choice, school-age.
Perancangan Infografis Tentang Dampak Kebiasaan Begadang Terhadap Pola Tidur Sehat Bagi Remaja Putra, Nugraha Yogis Pratama; Tania, Mery; Iklima, Nurul; Maulana, Danar Lingga
Jurnal Sketsa Vol 4, No 2 (2017): Jurnal SKETSA
Publisher : LPPM BSI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.407 KB)

Abstract

ABSTRAK Rendahnya tingkat kesadaran masyarakat khususnya remaja di kota Bandung yang terbiasa terjaga hingga larut malam, hal tersebut menyebabkan buruknya pola tidur yang mereka miliki dan sangat berpengaruh pada kesehatan. Permasalahan ini bisa diantisipasi dengan cara menghimbau masyarakat khususnya remaja dengan pendekatan tertentu. Berdasarkan permasalahan tersebut penulis memberikan informasi dan himbauan melalui perancangan Iklan Layanan Masyarakat mengenai dampak dari kebiasaan begadang, hal itu diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya remaja agar lebih peduli terhadap pola tidur sehat. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pengumpulan data kualitatif yang datanya didapatkan dari wawancara, observasi, dan kepustakaan. Hasil dari analisis data tersebut akan dipakai untuk merancang sebuah konsep yang nantinya akan diaplikasikan pada sosialisasi Iklan Layanan Masyarakat. Media utama yang akan digunakan berupa infografis, media ini dipilih karena dapat mensosialisasikan Iklan Layanan Masyarakat dengan cara yang lebih kreatif dan informatif. Dengan adanya perancangan iklan layanan masyarakat dalam bentuk media infografis ini, diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya remaja agar lebih peduli terhadap pola tidur sehat. Penulis juga menggunakan media pendukung yang sering ditemui dan biasa digunakan oleh remaja yaitu seperti poster, x banner, iklan media sosial, stiker, bantal, dan jam dinding. Dengan didukung oleh penentuan media yang tepat dan ditambah strategi penyebaran media yang baik maka remaja di kota Bandung dapat lebih peduli terhadap pola tidur sehat. Kata Kunci: Iklan Layanan Masyarakat, Begadang, Infografis ABSTRACT Low levels of public awareness, especially adolescents in the city of Bandung are used to awake late into the night, it causes poor sleep patterns that they have and very influential on health. This problem can be anticipated by appealing to the community, especially adolescents with certain approach. Based on these problems the authors provide information and appeal through the design of Public Service Ads about the impact of the habit of staying up, it is expected to increase public awareness, especially adolescents to be more concerned about healthy sleep patterns. In this study the authors use qualitative data collection methods whose data obtained from interviews, observation, and bibliography. The results of the data analysis will be used to design a concept that will be applied to the socialization of Public Service Ads. The main media that will be used in the form of infographics, the media is chosen because it can socialize Public Service Ads in a more creative and informative way. With the design of public service ads in the form of this infographic media, is expected to increase public awareness, especially adolescents to be more concerned about healthy sleep patterns. The author also uses supporting media that are often encountered and commonly used by teens such as posters, x banners, social media advertising, stickers, pillows, and wall clocks. Supported by proper media determination and a good media deployment strategy, teenagers in Bandung can be more concerned about healthy sleep patterns. Keywords: Public Service Ads, Staying Up, Infographics
Terapi Dingin Pada Nyeri Sternotomy Pasien Post Coronary Arthery Bypass Graft (CABG) Iklima, Nurul; Maulana, Danar Lingga
Jurnal Keperawatan BSI Vol 6, No 2 (2018): JURNAL KEPERAWATAN
Publisher : LPPM Universitas BSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.742 KB) | DOI: 10.31311/jk.v6i2.4121

Abstract

Masih banyaknya kasus penyakit jantung membuat pelayanan kesehatan bertanggung jawab dalam meningkatkan kualitas hidup pasien. Operasi Coronary Artery Bypass Graft (CABG) menjadi salah satu intervensi yang bisa dilakukan untuk mengurangi gejala dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Keluhan nyeri yang terjadi pada pasien post operasi CABG akan menghambat pernafasan normal sehingga dapat menyebabkan disfungsi pernafasan. Manajemen nyeri terbagi menjadi manajemen nyeri farmakologi dan nonfarmakologi. Terapi dingin adalah salah satu terapi non-farmakologi yang bisa dikombinasikan dengan terapi farmakologi. Artikel ini bertujuan ntuk melihat keefektifan intervensi non-farmakologi terapi dingin untuk mengurangi nyeri sternotomy pada pasien post CABG. Metode yang digunakan adalah mengulas literatur keperawatan, kedokteran, dan kesehatan masyarakat dari tahun1994 sampai 2017 dengan menggunakan 9 artikel terkait manajemen nyeri post operasi CABG dan terapi non farmakologi (teraoi dingin)  sebagai referensi. Hasil ulasan literatur menunjukan bahwa terapi dingin efektif terhadap nyeri sternotomy saat melakukan deep breathing exercise pada pasien post CABG. Kesimpulan yang didapatkan adalah terapi dingin memberikan efek yang signifikan untuk menurunkan nyeri sternotomy saat melakukan deep breathing exercise pada pasien post CABG. Hampir seluruh penelitian yang ditelusuri menunjukkan bahwa metode terapi dingin menjadi salah satu intervensi yang mudah dilakukan oleh perawat dan  tidak membutuhkan biaya yang mahal.Kata Kunci : Batuk efektif, Nyeri sternotomy, Terapi dingin
Gambaran Pengetahuan dan Sikap Perawat Tentang Komunikasi Terapeutik di Ruang Tenang RS.Jiwa Danar Lingga Maulana; Nurul Iklima
Jurnal Abdimas BSI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1, No 3 (2018): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.162 KB) | DOI: 10.31294/jabdimas.v1i3.4157

Abstract

AbstrakKomunikasi terapeutik sangat penting karena dapat mempengaruhi tingkat kepuasan terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan dan dapat mengubah perilaku pasien dalam mencapai kesehatan optimal. Penyebab ketidakpuasan pasien disebabkan karena kurang baiknya komunikasi yang terjadi dengan pasien. Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap perawat tentang komunikasi terapeutik di ruang tenang Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat. Penelitian Deskriptif, populasi adalah seluruh perawat D3 dan S1 di ruang tenang, dengan jumlah sampel 56 orang diambil secara proporsional random sampling,, menggunakan uji statistik analisis univariat dengan hasil dalam bentuk distribusi frekuensi. Pendidikan perawat 71,4% DIII Keperawatan dan 28,6%   S1 Keperawatan. Perawat dengan pendidikan DIII keperawatan memiliki pengetahuan baik sebesar 87,5% dan sikap yang favorable terhadap komunikasi terapeutik  100%, S1 Keperawatan seluruhnya memiliki pengetahuan baik dan sikap yang favorable sebanyak 100%.Kata Kunci : Komunikasi teurapeutik, pengetahuan, sikap.      
PENGKAJIAN DAN MANAJEMEN NYERI DI RUANG INTENSIF LITERATUR REVIEW Nurul Iklima
JURNAL MITRA KENCANA KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN Vol 3, No 1 (2019): JURNAL MITRA KENCANA
Publisher : LPPM Universitas Bhakti Kencana Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54440/jmk.v3i1.58

Abstract

ABSTRAK Nyeri membutuhkan penilaian yang sistematis dan akurat untuk menentukan perawatan yang tepat. Penilaian rasa nyeri di ICU menjadi sangat penting ketika pasien tidak bisa berkomunikasi secara verbal. American Association of Critical-Care Nurses (2013) mengatakan bahwa banyak pasien dewasa dengan perawatan intensif mengalami nyeri yang signifikan selama perawatan di ICU. Tujuan literatur review ini adalah untuk melihat faktor apa saja yang menjadi hambatan dalam pelaksanaan pengkajian/manajemen nyeri di ruang intensif. Metode yang digunakan adalah electronic data base dari jurnal yang telah dipublikasikan melalui EBSCOHOST, Proquest, dan Google Scholar. Hasil review pada 9 artikel yang telah dipilih menyatakan bahwa pengkajian nyeri pada pasien yang dirawat di ruang intensif khususnya pasien yang tidak bisa berkomunikasi menjadi hal yang kurang maksimal dilakukan oleh perawat. Terdapat beberapa hambatan dalam hal ini, diantaranya adalah perawat mengatakan kesulitan dalam penilaian nyeri pada pasien yang tidak bisa berkomunikasi. Hal ini terjadi akibat beberapa hambatan diantaranya adalah nurse-related barriers, patient-related barriers, physician-related barriers and system-related barriers. Kesimpulan, Pengkajian nyeri menjadi hal yang perlu diperhatikan khususnya pada pasien yang tidak bisa berkomunikasi di ruang intensif dan sangat berperan penting untuk menentukan manajemen nyeri yang tepat untuk pasien. Sehingga perlu ditingkatkannya motivasi dan kemampuan perawat dalam melakukan pengkajian nyeri untuk mengurangi kesalahan intervensi yang diakibatkan oleh kesalahan dalam manajemen nyeri pada pasien. Kata kunci : ICU, Manajemen Nyeri, Pasien Kritis, Pengkajian Nyeri, Ventilasi Mekanik
Hubungan Harga Diri Dengan Aktualisasi Diri Pada Remaja Yang Mengalami Overweight Mery Tania; Umi Khasanah; Anggi Saputra; Nurul Iklima
Jurnal Keperawatan BSI Vol 8 No 1 (2020): Jurnal Keperawatan BSI
Publisher : LPPM Universitas BSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.118 KB)

Abstract

Masa remaja termasuk ke dalam masa peralihan. Pada masa ini mereka mulai bersibuk diri dalam memperhatikan penampilan fisiknya misalnya ingin memiliki berat badan ideal. Remaja yang mengalami kegemukan (overweight) cenderung memiliki harga diri rendah bila dibandingkan dengan yang memiliki tubuh ideal, hal ini akan berdampak juga terhadap aktualisasi diri mereka, sehingga akan mempengaruhi hubungan sosial, aktivitas-aktivitas disekolah, dan prestasinya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara harga diri dan aktualisasi diri pada remaja yang mengalami kegemukan di SMA Negeri 3 Bandung dengan menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan model korelasi. Teknik Sampling yang digunakan adalah Total Sampling dengan sampel berjumlah 55 responden dan dianalisa menggunakan korelasi Rank Spearman. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Sebagian besar responden memiliki harga diri tinggi sebanyak 32 responden (58,2%) dan hampir setengahnya sebanyak 23 responden (41,8%) memiliki harga diri rendah. Pada variabel aktualisasi diri sebagian besar memiliki aktualisasi diri rendah yaitu 31 responden (56,4%) dan hampir setengahnya memiliki aktualisasi diri tinggi yaitu sebanyak 24 responden (43,6%). Hasil analisa diperoleh hasil uji korelasi menggunakan Spearman rank dengan program Statistical Packages for Sosial Science (SPSS) 16.0 for windows adalah r= 0,588 p < 0,01, hal ini menunjukan adanya hubungan yang positif dan signifikan antara harga diri dan aktualisasi diri pada remaja yang mengalami kegemukan di SMA Negeri 3 Bandung, maka dari itu institusi harus menyiapkan kegiatan-kegiatan yang positif dan membangun kemampuan siswa-siswinya.
Hubungan Faktor Pengetahuan Perawat Dengan Pelaksanaan Manajemen Nyeri di Ruang Intensif Nurul Iklima
Jurnal Keperawatan BSI Vol 8 No 2 (2020): Jurnal Keperawatan BSI
Publisher : LPPM Universitas BSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (449.198 KB)

Abstract

ABSTRAK Nyeri merupakan indikator sensitif dalam keperawatan, pengkajian dan manajemen nyeri adalah kunci untuk menentukan kualitas perawatan dan kepuasan pasien. Perawat berperan penting dalam melaksanakan manajemen nyeri, intervensi farmakologi menjadi strategi yang paling sering digunakan, akan tetapi pelaksanaan keperawatan terhadap nyeri juga mencakup tindakan fisik, kognitif dan perilaku. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk melihat hubungan faktor pengetahuan terhadap pelaksanaan manajemen nyeri di ICU. Jenis penelitian ini kuantitatif dengan rancangan studi potong lintang (cross sectional). Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode total sampling yaitu semua perawat yang bekerja di ruang perawatan intensif sebanyak 84 perawat. Penelitian ini menggunakan instrument baku terkait pengetahuan dan pelaksanaan manajemen nyeri. Analisa data dalam penelitian ini menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan manajemen nyeri belum maksimal dilakukan karena hanya (9,5%) yang melakukannya dengan optimal, sisanya melakukan dengan cukup optimal (51,2 %) dan belum optimal sebanyak (39,3%). Faktor Pengetahuan memiliki hubungan dengan pelaksanaan manajemen nyeri yaitu dengan nilai (p<0,005). Pelaksanaan manajemen nyeri belum dilaksanakan dengan baik, hal ini berhubungan dengan faktor pengetahuan, sikap dan kewenangan profesional. Sehingga perawat diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kompetensi melalui pendidikan serta pelatihan. Kata Kunci : Faktor Pengetahuan, ICU, Pelaksanaan manajemen nyeri.
HUBUNGAN FAKTOR PERSEPSI DUKUNGAN ORGANISASI DENGAN PELAKSANAAN MANAJEMEN NYERI DI RUANG INTENSIF Nurul Iklima; Anggi Saputra; Umi Khasanah; Saparingga Dasti Putri; Hera Wahyuni
Jurnal Keperawatan BSI Vol 9 No 1 (2021): Jurnal Keperawatan BSI
Publisher : LPPM Universitas BSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.494 KB)

Abstract

Nyeri membutuhkan penilaian yang sistematis dan akurat untuk menentukan perawatan yang tepat. Penilaian rasa nyeri di ICU menjadi sangat penting ketika pasien tidak bisa berkomunikasi secara verbal. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk melihat hubungan faktor persepsi dukungan organisasi terhadap pelaksanaan manajemen nyeri di ICU. Jenis penelitian ini kuantitatif dengan rancangan studi potong lintang (cross sectional). Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode total sampling yaitu semua perawat yang bekerja di ruang perawatan intensif sebanyak 84 perawat. Penelitian ini menggunakan instrument baku terkait persepsi dukungan organisasi dan pelaksanaan manajemen nyeri. Analisa data dalam penelitian ini menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi dukungan organisasi Sebagian besar tidak mendukung dalam pelaksanaannya yaitu sebanyak (61,9%).Faktor Persepsi Dukungan Organisasi tidak memiliki hubungan yang berarti dengan pelaksanaan manajemen nyeri yaitu dengan nilai (p>0,05). Pelaksanaan manajemen nyeri belum dilaksanakan dengan baik, hal ini berhubungan dengan kondisi perawat yang masih berkendala di pengetahuan. Sehingga perawat diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kompetensi melalui pendidikan serta pelatihan.
GAMBARAN KEPUASAN IBU HAMIL TERHADAP PELAYANAN ANTENATAL CARE PADA MASA PANDEMI DI PUSKESMAS IBRAHIM ADJIE Nurul Iklima; Sri Hayati; Ayu Komalasari
Jurnal Keperawatan BSI Vol 9 No 2 (2021): Jurnal Keperawatan BSI
Publisher : LPPM Universitas BSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.087 KB)

Abstract

Pemeriksaan Antenatal Care (ANC) merupakan pemeriksaan kehamilan yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental ibu hamil secara optimal, hingga mampu menghadapi masa persalinan, nifas, menghadapi persiapan pemberian ASI secara eksklusif, serta kembalinya kesehatan reproduksi. Pemeriksaan kehamilan dilakukan minimal 4 kali selama masa kehamilan, yaitu 1 kali pemeriksaan pada trimester pertama, 1 kali pemeriksaan pada trimester kedua, dan 2 kali pemeriksaan pada trimester ketiga. Melakukan pemeriksaan ANC rutin dapat mencegah dan mengenali adanya tanda bahaya kehamilan sejak awal. Namun, dikarenakan adanya pandemi covid-19 semua aktivitas harus dibatasi termasuk kunjungan antenatal care. Hal ini juga berpengaruh terhadap kepuasan ibu hamil terhadap pelayanan antenatal care. Faktor yang mempengaruhi kepuasan pengguna jasa pelayanan kesehatan yaitu Tangibles, Reliability, Responsiveness, Assurance dan Empathy. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran kepuasan ibu hamil terhadap pelayanan antenatal care pada masa pandemi covid-19 di Puskesmas IbrahimAdjie. Metode penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling yaitu sebanyak 57 responden. Alat ukur yang digunakan yaitu kuesioner dan analisis data menggunakan analisis Univariate. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa rata rata kepuasan ibu terhadap pelayanan antenatal care berada pada kategori puas diurutkan dari nilai tertinggi ke nilai terendah yaitu responsive dengan presentasi 94%, assurance dengan presentasi 86%, reliability dengan presentasi 72%, emphaty dengan presentasi 65%, dan tangible 48%. Kesimpulan menunjukan bahwa rata rata kepuasan responden dalam kategori puas.
HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN BURNOUT PADA PERAWAT RUANG ISOLASI KHUSUS (RIK) RSUD KOTA BANDUNG DI MASA PANDEMIK COVID-19 Dhestirati Endang Anggraeni; Erna Irawan; Nurul Iklima; Agita Liliandari
Jurnal Keperawatan BSI Vol 9 No 2 (2021): Jurnal Keperawatan BSI
Publisher : LPPM Universitas BSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.103 KB)

Abstract

Burnout merupakan kondisi psikologis yang ditandai dengan gejala kelelahan secara emosional (emotional exhaustion), sikap sinisme (depersonalization), dan ketidakmampuan diri dalam menyelesaikan pekerjaan (diminished sense of personal achievement). Beban kerja merupakan faktor yang berhubungan dengan terjadinya Burnout. Unit kerja yang memiliki beban kerja kompleks adalah perawat di masa pandemik Covid-19. Beban kerja yang tinggi dapat menyebabkan perawat mengalami kelelahan baik secara fisik maupun mental, apabila tidak segera diatasi maka akan menimbulkan burnout atau kejenuhan dalam bekerja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara beban kerja dengan burnout pada perawat RSUD Kota Bandung khususnya di masa pandemik Covid-19. Metode yang digunakan adalah penelitian jenis kuantitatif korelasional dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus terhadap perawat RSUD Kota Bandung dengan jumlah sampel sebanyak 31 orang perawat di Ruang Isolasi Khusus (RIK) dan menggunkan teknik accidental sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner beban kerja dan kuesioner Burnout Inventory-Human Service Survey (MBI-HSS). Data penelitian yang terkumpul akan diolah menggunakan SPSS dan di uji menggunakan uji hipotesis spearman rank. Hasil penelitian menunjukan tidak ada hubungan antara beban kerja dengan burnout pada perawat Ruang Isolasi Khusus (RIK) RSUD Kota Bandung nilai P = 0.611 > 0.05, sebagian besar perawat RIK RSUD Kota Bandung (54.8%) memiliki beban kerja berat dan hampir seluruhnya (67.7%,) mengalami burnout dengan kategori ringan. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan masukan bagi perawat dan pihak manajemen RSUD Kota Bandung untuk lebih berwaspada terhadap gejala burnout agar gejala tersebut tidak berkembang menjadi kondisi burnout. Sedangkan, bagi peneliti selanjutnya diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi penelitian selanjutnya yang akan melakukan penelitian faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya beban kerja atau burnout pada perawat.