Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search
Journal : Jurnal Keperawatan BSI

Hubungan Harga Diri Dengan Aktualisasi Diri Pada Remaja Yang Mengalami Overweight Mery Tania; Umi Khasanah; Anggi Saputra; Nurul Iklima
Jurnal Keperawatan BSI Vol 8 No 1 (2020): Jurnal Keperawatan BSI
Publisher : LPPM Universitas BSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.118 KB)

Abstract

Masa remaja termasuk ke dalam masa peralihan. Pada masa ini mereka mulai bersibuk diri dalam memperhatikan penampilan fisiknya misalnya ingin memiliki berat badan ideal. Remaja yang mengalami kegemukan (overweight) cenderung memiliki harga diri rendah bila dibandingkan dengan yang memiliki tubuh ideal, hal ini akan berdampak juga terhadap aktualisasi diri mereka, sehingga akan mempengaruhi hubungan sosial, aktivitas-aktivitas disekolah, dan prestasinya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara harga diri dan aktualisasi diri pada remaja yang mengalami kegemukan di SMA Negeri 3 Bandung dengan menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan model korelasi. Teknik Sampling yang digunakan adalah Total Sampling dengan sampel berjumlah 55 responden dan dianalisa menggunakan korelasi Rank Spearman. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Sebagian besar responden memiliki harga diri tinggi sebanyak 32 responden (58,2%) dan hampir setengahnya sebanyak 23 responden (41,8%) memiliki harga diri rendah. Pada variabel aktualisasi diri sebagian besar memiliki aktualisasi diri rendah yaitu 31 responden (56,4%) dan hampir setengahnya memiliki aktualisasi diri tinggi yaitu sebanyak 24 responden (43,6%). Hasil analisa diperoleh hasil uji korelasi menggunakan Spearman rank dengan program Statistical Packages for Sosial Science (SPSS) 16.0 for windows adalah r= 0,588 p < 0,01, hal ini menunjukan adanya hubungan yang positif dan signifikan antara harga diri dan aktualisasi diri pada remaja yang mengalami kegemukan di SMA Negeri 3 Bandung, maka dari itu institusi harus menyiapkan kegiatan-kegiatan yang positif dan membangun kemampuan siswa-siswinya.
Hubungan Faktor Pengetahuan Perawat Dengan Pelaksanaan Manajemen Nyeri di Ruang Intensif Nurul Iklima
Jurnal Keperawatan BSI Vol 8 No 2 (2020): Jurnal Keperawatan BSI
Publisher : LPPM Universitas BSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (449.198 KB)

Abstract

ABSTRAK Nyeri merupakan indikator sensitif dalam keperawatan, pengkajian dan manajemen nyeri adalah kunci untuk menentukan kualitas perawatan dan kepuasan pasien. Perawat berperan penting dalam melaksanakan manajemen nyeri, intervensi farmakologi menjadi strategi yang paling sering digunakan, akan tetapi pelaksanaan keperawatan terhadap nyeri juga mencakup tindakan fisik, kognitif dan perilaku. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk melihat hubungan faktor pengetahuan terhadap pelaksanaan manajemen nyeri di ICU. Jenis penelitian ini kuantitatif dengan rancangan studi potong lintang (cross sectional). Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode total sampling yaitu semua perawat yang bekerja di ruang perawatan intensif sebanyak 84 perawat. Penelitian ini menggunakan instrument baku terkait pengetahuan dan pelaksanaan manajemen nyeri. Analisa data dalam penelitian ini menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan manajemen nyeri belum maksimal dilakukan karena hanya (9,5%) yang melakukannya dengan optimal, sisanya melakukan dengan cukup optimal (51,2 %) dan belum optimal sebanyak (39,3%). Faktor Pengetahuan memiliki hubungan dengan pelaksanaan manajemen nyeri yaitu dengan nilai (p<0,005). Pelaksanaan manajemen nyeri belum dilaksanakan dengan baik, hal ini berhubungan dengan faktor pengetahuan, sikap dan kewenangan profesional. Sehingga perawat diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kompetensi melalui pendidikan serta pelatihan. Kata Kunci : Faktor Pengetahuan, ICU, Pelaksanaan manajemen nyeri.
HUBUNGAN FAKTOR PERSEPSI DUKUNGAN ORGANISASI DENGAN PELAKSANAAN MANAJEMEN NYERI DI RUANG INTENSIF Nurul Iklima; Anggi Saputra; Umi Khasanah; Saparingga Dasti Putri; Hera Wahyuni
Jurnal Keperawatan BSI Vol 9 No 1 (2021): Jurnal Keperawatan BSI
Publisher : LPPM Universitas BSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.494 KB)

Abstract

Nyeri membutuhkan penilaian yang sistematis dan akurat untuk menentukan perawatan yang tepat. Penilaian rasa nyeri di ICU menjadi sangat penting ketika pasien tidak bisa berkomunikasi secara verbal. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk melihat hubungan faktor persepsi dukungan organisasi terhadap pelaksanaan manajemen nyeri di ICU. Jenis penelitian ini kuantitatif dengan rancangan studi potong lintang (cross sectional). Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode total sampling yaitu semua perawat yang bekerja di ruang perawatan intensif sebanyak 84 perawat. Penelitian ini menggunakan instrument baku terkait persepsi dukungan organisasi dan pelaksanaan manajemen nyeri. Analisa data dalam penelitian ini menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi dukungan organisasi Sebagian besar tidak mendukung dalam pelaksanaannya yaitu sebanyak (61,9%).Faktor Persepsi Dukungan Organisasi tidak memiliki hubungan yang berarti dengan pelaksanaan manajemen nyeri yaitu dengan nilai (p>0,05). Pelaksanaan manajemen nyeri belum dilaksanakan dengan baik, hal ini berhubungan dengan kondisi perawat yang masih berkendala di pengetahuan. Sehingga perawat diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kompetensi melalui pendidikan serta pelatihan.
GAMBARAN KEPUASAN IBU HAMIL TERHADAP PELAYANAN ANTENATAL CARE PADA MASA PANDEMI DI PUSKESMAS IBRAHIM ADJIE Nurul Iklima; Sri Hayati; Ayu Komalasari
Jurnal Keperawatan BSI Vol 9 No 2 (2021): Jurnal Keperawatan BSI
Publisher : LPPM Universitas BSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.087 KB)

Abstract

Pemeriksaan Antenatal Care (ANC) merupakan pemeriksaan kehamilan yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental ibu hamil secara optimal, hingga mampu menghadapi masa persalinan, nifas, menghadapi persiapan pemberian ASI secara eksklusif, serta kembalinya kesehatan reproduksi. Pemeriksaan kehamilan dilakukan minimal 4 kali selama masa kehamilan, yaitu 1 kali pemeriksaan pada trimester pertama, 1 kali pemeriksaan pada trimester kedua, dan 2 kali pemeriksaan pada trimester ketiga. Melakukan pemeriksaan ANC rutin dapat mencegah dan mengenali adanya tanda bahaya kehamilan sejak awal. Namun, dikarenakan adanya pandemi covid-19 semua aktivitas harus dibatasi termasuk kunjungan antenatal care. Hal ini juga berpengaruh terhadap kepuasan ibu hamil terhadap pelayanan antenatal care. Faktor yang mempengaruhi kepuasan pengguna jasa pelayanan kesehatan yaitu Tangibles, Reliability, Responsiveness, Assurance dan Empathy. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran kepuasan ibu hamil terhadap pelayanan antenatal care pada masa pandemi covid-19 di Puskesmas IbrahimAdjie. Metode penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling yaitu sebanyak 57 responden. Alat ukur yang digunakan yaitu kuesioner dan analisis data menggunakan analisis Univariate. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa rata rata kepuasan ibu terhadap pelayanan antenatal care berada pada kategori puas diurutkan dari nilai tertinggi ke nilai terendah yaitu responsive dengan presentasi 94%, assurance dengan presentasi 86%, reliability dengan presentasi 72%, emphaty dengan presentasi 65%, dan tangible 48%. Kesimpulan menunjukan bahwa rata rata kepuasan responden dalam kategori puas.
HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN BURNOUT PADA PERAWAT RUANG ISOLASI KHUSUS (RIK) RSUD KOTA BANDUNG DI MASA PANDEMIK COVID-19 Dhestirati Endang Anggraeni; Erna Irawan; Nurul Iklima; Agita Liliandari
Jurnal Keperawatan BSI Vol 9 No 2 (2021): Jurnal Keperawatan BSI
Publisher : LPPM Universitas BSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.103 KB)

Abstract

Burnout merupakan kondisi psikologis yang ditandai dengan gejala kelelahan secara emosional (emotional exhaustion), sikap sinisme (depersonalization), dan ketidakmampuan diri dalam menyelesaikan pekerjaan (diminished sense of personal achievement). Beban kerja merupakan faktor yang berhubungan dengan terjadinya Burnout. Unit kerja yang memiliki beban kerja kompleks adalah perawat di masa pandemik Covid-19. Beban kerja yang tinggi dapat menyebabkan perawat mengalami kelelahan baik secara fisik maupun mental, apabila tidak segera diatasi maka akan menimbulkan burnout atau kejenuhan dalam bekerja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara beban kerja dengan burnout pada perawat RSUD Kota Bandung khususnya di masa pandemik Covid-19. Metode yang digunakan adalah penelitian jenis kuantitatif korelasional dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus terhadap perawat RSUD Kota Bandung dengan jumlah sampel sebanyak 31 orang perawat di Ruang Isolasi Khusus (RIK) dan menggunkan teknik accidental sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner beban kerja dan kuesioner Burnout Inventory-Human Service Survey (MBI-HSS). Data penelitian yang terkumpul akan diolah menggunakan SPSS dan di uji menggunakan uji hipotesis spearman rank. Hasil penelitian menunjukan tidak ada hubungan antara beban kerja dengan burnout pada perawat Ruang Isolasi Khusus (RIK) RSUD Kota Bandung nilai P = 0.611 > 0.05, sebagian besar perawat RIK RSUD Kota Bandung (54.8%) memiliki beban kerja berat dan hampir seluruhnya (67.7%,) mengalami burnout dengan kategori ringan. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan masukan bagi perawat dan pihak manajemen RSUD Kota Bandung untuk lebih berwaspada terhadap gejala burnout agar gejala tersebut tidak berkembang menjadi kondisi burnout. Sedangkan, bagi peneliti selanjutnya diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi penelitian selanjutnya yang akan melakukan penelitian faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya beban kerja atau burnout pada perawat.
FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIK 3 BULAN Nurul Iklima; Sri Hayati; Dinda Audria
Jurnal Keperawatan BSI Vol 10 No 1 (2022): Jurnal Keperawatan BSI
Publisher : LPPM Universitas BSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.221 KB)

Abstract

Kepatuhan kunjungan ulang merupakan faktor penting dalam keberhasilan KB suntik 3 bulan, tetapi masih banyak akseptor tidak patuh melakukan kunjungan ulang. Berdasarkan data sekunder didapatkan adanya peningkatan jumlah akseptor KB suntik 3 bulan yang datang tidak tepat jadwal kunjungan ulang sebesar hampir setengahnya responden tidak patuh melakukan kunjungan ulang sebanyak (42,9%) semenjak pandemi COVID-19. Tujuan penelitian mengetahui hubungan pengetahuan, status ekonomi, dukungan suami, dan persepsi terhadap tempat pelayanan kesehatan dengan kepatuhan kunjungan ulang akseptor KB suntik 3 bulan di wilayah kerja UPT Puskesmas Caringin. Desain penelitian korelasional, pendekatan cross sectional. Populasi jumlah akseptor yang melakukan kunjungan ulang ke puskesmas caringin pada bulan mei sebesar 42 responden. Pengambilan sampel secara total sampling yaitu keseluruhan dari jumlah populasi. Variabel independen pengetahuan, status ekonomi, dukungan suami, persepsi terhadap tempat pelayanan kesehatan dan variabel dependen kepatuhan. Pengumpulan data melalui kuesioner. Analisis menggunakan uji statistik Rank spearman. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan signifikan faktor pengetahuan, status ekonomi, dukungan suami, persepsi terhadap tempat pelayanan kesehatan yang mempengaruhi kepatuhan penggunaan alat kontrasepsi suntik 3 bulan di masa pandemi COVID-19, p < 0,00 H0 ditolak Ha diterima sehingga terdapat hubugan yang signifikan.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KELUARGA PASIEN DENGAN PERILAKU CUCI TANGAN DI RUMAH SAKIT Erna Irawan; Nurul Iklima; Anggi Saputra; Yunita Sari
Jurnal Keperawatan BSI Vol 10 No 1 (2022): Jurnal Keperawatan BSI
Publisher : LPPM Universitas BSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pencegahan infeksi nosokomial yang paling efektif adalah dengan cuci tangan. Perilaku mencuci tangan yang baik didapatkan dari pengetahuan yang baik pula. Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan cuci tangan disesuaikan dengan tata cara standar untuk mencegah bakteri berkembangbiak. Upaya peningkatan kepatuhan perilaku cuci tangan harus dilakukan secara simultan tidak hanya kepada seluruh civitas rumah sakit, namun juga kepada pengunjung rumah sakit yang merupakan bagian dari rantai transmisi penyebaran infeksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan keluarga pasien dengan perilaku cuci tangan di Ruang Anak RSUD Kota Bandung. Jenis penelitian menggunakan metode penelitian korelasional dengan pendektan cross sectional. Jumlah responden sebanyak 136 orang dengan pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada responden. Anlisa data dilakukan dengan univariat berupa distribusi frekuensi dan analisis bivariat dengan uij rank spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 52,2% responden berpengetahuan kurang dan 55,1% responden berperilaku tidak baik. Hasil analisis uji rank spearman menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku cuci tangan keluarga pasien di Ruang Anak di Rumah Sakit dengan p-value 0,000 < 0,05. Diharapkan tenaga kesehatan bisa melakukan pendidikan kesehatan tentang cuci tangan yang baik dan benar.
GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE-OPERASI KATARAK DI RUMAH SAKIT DI KOTA BANDUNG Putti Rahima; Erna Irawan; Mery Tania; Sujut Royana; Nurul Iklima
Jurnal Keperawatan BSI Vol 10 No 2 (2022): Jurnal Keperawatan BSI
Publisher : LPPM Universitas BSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Katarak merupakan keadaan dimana lensa mata bersifat opasitas (tidak tembus cahaya) dan merupakan penyebab dominan masalah sosio-medis yaitu kebutaan diseluruh dunia. Salah satu pengobatan katarak adalah pembedahan atau operasi. Pembedahan dilakukan dengan membuat sayatan pada suatu bagian tubuh kemudian akan akan dilakukan pemulihan dan diakhiri dengan jahitan atau tanpa dengan jahitan. Tindakan pembedahan merupakan sebuah pengalaman yang dapat menyebabkan kecemasan. Adanya kecemasan pada setiap pasien merupakan hal yang wajar, namun kecemasan yang berlebihan dapat menyebabkan respon patofisiologis seperti hipertensi, takikardi, penurunan kemampuan untuk mentoleransi rasa sakit baik intra operasi dan post operasi. Meningkatnya tekanan darah pada pasien akan mengakibatkan Tekanan Intra Okuler (TIO) juga meningkat. TIO yang meningkat akan menyulitkan ketika intra operasi yang menyebabkan lensa menjadi lengket sehingga sulit dikeluarkan serta menyulitkan dokter bedah mata untuk implant Intra Okuler Lens (IOL). Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian diskriftif kuantitatif. Teknik sampling yang digunakan yaitu Acidental Sampling, selanjutnya penelitian ini menggunakan kuesioner APAIS dan dianalisa menggunakan analisa univariat dan responden ditabulasi silang dengan tingkat kecemasan mereka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir separuhnya 47,5% responden mengalami kecemasan ringan sejumlah 19 responden, sebagian kecil 52,5% responden mengalami kecemasan sedang sejumlah 21 responden.
HUBUNGAN PERILAKU MENGGOSOK GIGI DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI PADA ANAK KELAS V SDN 045 PASIR KALIKI Rita Darmayanti; Erna Irawan; Nurul Iklima; Putri Anggriani; Nining Handayani
Jurnal Keperawatan BSI Vol 10 No 2 (2022): Jurnal Keperawatan BSI
Publisher : LPPM Universitas BSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Karies gigi merupakan masalah utama kesehatan gigi dan mulut. Prevalensi karies gigi di Indonesia sebesar 80% pada anak usia dibawah 12 tahun. Karies gigi pada anak menyebabkan anak mengalami daya kunyah kemudian mengganggu pencernaan sehingga mengambat perkembangan anak. Salah satu faktor penting yang berhubungan dengan kejadian karies gigi pada anak adalah perilaku menggosok gigi anak yang kurang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara perilaku menggosok gigi dengan kejadian karies gigi pada anak. Penelitian dilaksanakan di SDN 045 Pasirkaliki. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas V di SDN 045 Pasirkaliki Bandung yang berumur 10-12 tahun. Analisis data menggunakan korelasi rank spearman (spearman rho). Hasil analisis menunjukkan bahwa perilaku menggosok gigi dan kejadian karies gigi memiliki hubungan yang kuat dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,731 dan bermakna dengan nilai signifikansi sebesar 0,001. Perilaku menggosok gigi dan kejadian karies gigi memiliki korelasi negatif yang berarti semakin baik perilaku menggosok gigi maka semakin rendah kejadian karies gigi.
PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IRT TENTANG 4M PLUS PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE Nurul Iklima; Hudzaifah Al Fatih; Dita Mawaddah
Jurnal Keperawatan BSI Vol 11 No 1 (2023): Jurnal Keperawatan BSI
Publisher : LPPM Universitas BSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Program pemberantasan sarang nyamuk melalui kegiatan menguras, menutup, mengubur, memantau (4M) Plus bertujuan untuk memutus mata rantai perkembangbiakan nyamuk dengan memberantas larva aedes aegypti sebagai pencegahan demam berdarah dengue . penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara pengetahuan dengan sikap, sikap dengan perilaku dan pengetahuan dengan perilaku ibu rumah tangga tentang 4M Plus pencegahan demam berdarah dengue.Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Babakan Sari Kota Bandung. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 70 orang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan korelasi pearson. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya korelasi pengetahuan dengan sikap nilai p-value 0,009 (≤ 0,05), tidak terdapat korelasi antara sikap dengan perilaku nilai p-value 0,274 (≤ 0,05) dan tidak terdapat korelasi antara pengetahuan dengan perilaku ibu rumah tangga tentang 4M Plus pencegahan demam berdarah dengue nilai p-value 0,258 (≤ 0,05). Diharapkan penelitian selanjutnya tentang metode penyuluhan efektif dalam meningkatkan perilaku 4M Plus.