Muhamad Nurul Hana
Universitas Pendidikan Indonesia

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Designing Project-Based Learning Oriented to Scientific Literacy in Matter and Their Changes [Pelatihan Pembelajaran Berbasis Proyek yang Berorientasi Literasi Sains Pada Materi Zat dan Perubahannya] Miarti Khikmatun Nais; Asep Kadarohman; Muhamad Nurul Hana; Ali Kusrijadi; Rahmat Setiadi; Sjaeful Anwar; Ijang Rohman; Gun Gun Gumilar
Jurnal Pengabdian Isola Vol 2, No 1 (2023): JPI: VOLUME 2, ISSUE 1, 2023
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpi.v2i1.57630

Abstract

Selain melahirkan berbagai kemudahan, pesatnya perkembangan industri jugamenimbulkan berbagai masalah karena kurangnya literasi sains. PadaSMK/MAK terdapat Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) yangcenderung fokus pada pengembangan literasi sains dengan aspek-aspek ilmupengetahuan alam dan sosial yang kontekstual dan aktual. Terdapat banyakmodel, pendekatan, dan metode yang dapat diterapkan untuk mengingkatkanliterasi sains siswa, salah satunya dengan pembelajaran berbasis proyek atauProject Based Learning (PjBL). Mengingat sangat penting bagi guru untukmemahami tentang konten kimia dan model PjBL, Departemen PendidikanKimia UPI melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat denganmemberikan pelatihan kepada guru-guru SMK/MAK untuk meningkatkanpemahaman guru mengenai konten kimia dan model PjBL. Kegiatan inidilaksanakan secara terstruktur dan sistematis dengan metode daring danluring yang setara dengan 32 JP. Kegiatan Pengabdian ini melibatkan guruguru SMK di wilayah Kabupaten Sumedang dan Majalengka. Kegiatantersebut terdiri dari pemaparan materi tentang literasi sains dan project basedlearning, pendalaman konten kimia, serta workshop perancangan perangkatpembelajaran PjBL berorientasi literasi sains. Melalui kegiatan workshop paraguru sudah berhasil merancang pembelajaran dengan model PjBLberdasarkan permasalahan yang ada didaerah masing-masing. Rancanganrancangan yang dibuat sudah dapat diterapkan di sekolah hanya saja belumfokus pada satu permasalahan atau satu konteks tertentu. Setelah prosesdiskusi dan perbaikan rancangan-rancangan tersebut sudah cukup baik dandapat diimplementasikan dalam pembelajaran disekolah
Analysis of Student's Interest and Motivation in Learning Chemistry Through Chemistry for Fun Demonstration at SMAN 1 Pangandaran [Analisis Minat dan Motivasi Belajar Siswa terhadap Pelajaran Kimia Melalui Demonstrasi Kimia Berbasis Chemistry for Fun di SMAN 1 Pangandaran] Soja Siti Fatimah; Vidia Afina Nuraini; Gun Gun Gumilar; Fitri Khoerunnisa; Hokcu Suhanda; Ali Kusrijadi; Muhamad Nurul Hana
Jurnal Pengabdian Isola Vol 1, No 2 (2022): JPI: VOLUME 1, ISSUE 2, 2022
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpi.v1i2.47517

Abstract

Masa pandemi Covid-19 yang telah berlangsung selama hampir dua tahun menyebabkan siswa kehilangan kesempatan untuk melakukan kegiatan laboratorium. Kondisi tersebut menjadikan pembelajaran kimia lebih bersifat teoritis. Hal ini menjadi salah satu penyebab rendahnya minat dan motivasi siswa untuk mempelajari kimia yang pada akhrinya dapat berimbas pada rendahnya hasil belajar siswa. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan untuk mengetahui minat, motivasi, dan tanggapan para siswa terhadap pelajaran kimia melalui demonstrasi berbasis chemistry for fun. Sebanyak 12 judul percobaan kimia sederhana didemonstrasikan terhadap 54 siswa kelas X-XII di SMAN 1 Pangandaran. Pengumpulan data dilakukan dengan angket tanggapan para siswa terkait keterlaksanaan demonstrasi kimia berbasis chemistry for fun serta minat dan motivasi belajar siswa terhadap pelajaran kimia. Hasil analisis menunjukkan bahwa para siswa memberikan tanggapan positif terhadap demosntrasi kimia berbasis chemistry for fun dengan tingkat keterlaksanaan sangat baik. Selain itu, tingkat minat dan motivasi belajar siswa terhadap pelajaran kimia masing-masing berada pada kategori tinggi dengan presentase 64,8% dan 70,4%. Dengan demikian, demonstrasi kimia berbasis chemistry for fun dapat menjadi alternatif metode pembelajaran untuk meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa terhadap pelajaran kimia.
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TERMOKIMIA BERBASIS MATERIAL LOKAL UNTUK MEMBANTU PENCAPAIAN KETUNTASAN BELAJAR SISWA Sukasih Sukasih; Cindy Lestari; Muhamad Nurul Hana; Ijang Rohman; Gun Gun Gumilar; Rahmat Setiadi; Heli Siti Munawaroh; Abraham Mora
Jurnal Riset dan Praktik Pendidikan Kimia Vol 11, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Media memiliki peran penting dalam membantu peserta didik mencapai hasil dan tujuan pembelajaran secara optimal. Pada penelitian ini dilakukan pengembangan media pembelajaran yang mengintegrasikan bahan-bahan yang terdapat di sekitar siswa untuk memudahkan siswa dalam mempelajari materi termokimia. Kelayakan media yang dikembangkan dievaluasi melalui penilaian materi, media, dan respon pengguna. Keefektifan media pembelajaran diukur melalui pencapaian ketuntasan belajar siswa terhadap nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Pada penelitian dan pengembangan ini digunakan model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation). Validasi media oleh guru sejawat menunjukkan bahwa media pembelajaran termokimia berbahan dasar material lokal yang dikembangkan sesuai dengan tuntutan materi dan telah memenuhi kriteria menarik, praktis, dan sangat layak digunakan sebagai media pembelajaran termokimia. Hampir seluruh siswa memberikan tanggapan positif terhadap media yang dikembangkan dan menilai bahwa media termokimia berbahan dasar material local dapat membantu pengembangan aspek bekerjasama dan berkomunikasi siswa. Penilaian terhadap ulangan harian siswa selama tiga tahun menunjukkan bahwa hampir sebagian besar siswa memperoleh nilai yang lebih tinggi dibandingkan nilai KKM, yang mengindikasikan bahwa media yang digunakan efektif dalam membantu pencapaian ketuntasan belajar siswa. Media yang dikembangkan menyediakan alternatif inovasi pembelajaran yang mampu membantu pencapaian ketuntasan belajar siswa.