Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Larangan Mudik dalam Perspektif Hukum Progresif Dahlia Dewi Apriani; Suteki Suteki; Fadjrin Wira Perdana; Ferdinand Pusriansyah; Irwan Irwan; Yohan Wibisono
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi Vol. 2 No. 10 (2021): Jurnal Indonesia Sosial Teknologi
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3834.932 KB) | DOI: 10.36418/jist.v2i10.245

Abstract

Inkonsisten kebijakan mudik semakain memperdalam dan meruncing pad a tataran masyarakat, sehingga terjadinya polarisasi cara pandang masyarakat terhadap urgensi mudik yang sudah lama tertanam dalam sebagai realitas sosiokultural masyarakat Indonesia namun harus dilakukan meskipun bahaya pandemi Covid-19 mengancam. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis bagaimana pandangan hukum progresif terhadap kebiajakan larangan mudik. Penelitian ini merupakan jenis penelitian yuridis empiris untuk mengetahui dan menentukan bagaimana hukum itu berlaku sebagai norma atau das sollen. Hasil penelitian dijelaskan bahwa dalam perspektif Hukum Progresif, pemberlakuan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 13 Tahun 2021 untuk menghentikan kontroversi larangan mudik lebaran sekaligus menghadirkan kepastian hukum dalam perspektif Hukum Progresif adalah menegaskan cara pandang Pemerintah yang masih mendasarkan diri kepada ajaran ilmu hukum positif (analytical jurisprudence). Permenhub telah dengan sengaja “melokalisir” kebenaran hanya yang nampak secara tekstual dalam pasal-pasal Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 13 Tahun 2021, yang oleh Hukum Progresif justru hal itu dikritik karena sama sekali tidak bisa menjelaskan kebenaran yang kompleks (keadilan substantive). Dalam perspektif Hukum Proresif, maka hukum selalu dikaitkan pada tujuan-tujuan di luar narasi tekstual hukum itu sendiri. Sehingga hukum harus memihak kepada kepentingan masyarakat (publik) dan demi kepentingan keadilan itu sendiri.
Disharmoni Politik Hukum Pengelolaan Pelabuhan dalam Peraturan Perundang-Undangan Pelayaran Dahlia Dewi Apriani; Fadjrin Wira Perdana; H.Irwan; Bambang Setiawan ; Surnata 
Jurnal Indonesia Sosial Sains Vol. 2 No. 10 (2021): Jurnal Indonesia Sosial Sains
Publisher : CV. Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.653 KB) | DOI: 10.59141/jiss.v2i10.449

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk Untuk mengetahui Pengaturan Hukum tentang penyelenggaraan pelabuhan berdasarkan sistem hukum di Indonesia dan untuk mengetetahui kewenangan Pemerintah Daerah dalam penyelenggaraan pelabuhan Berdasarkan sistem Hukum di Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah hukum normatif yang merupakan prosedur penelitian ilmiah untuk menemukan kebenaran berdasarkan logika keilmuan hukum dari sisi normatifnya yang berkaitan dengan implikasi pemberlakuan asas Cabotage dalam pelayaran Indonesia terhadap eksistensi perusahaan angkutan laut nasional dalam kegiatan perdagangan bebas. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengaturan hukum penyelenggaraan pelabuhan secara diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan. Peraturan tersebut dibentuk untuk melaksanakan ketentuan Pasal 78, Pasal 89, Pasal 95, Pasal 99, Pasal 108, Pasal 112 ayat (2), Pasal 113, dan Pasal 210 ayat (2) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, yang mengatur mengenai Tatanan Kepelabuhanan Nasional, Rencana Induk Pelabuhan serta Daerah Lingkungan Kerja dan Daerah Lingkungan Kepentingan pelabuhan, penyelenggaraan kegiatan di pelabuhan, pembangunan dan pengoperasian pelabuhan, terminal khusus dan terminal untuk kepentingan sendiri, penarifan, pelabuhan dan terminal khusus yang terbuka bagi perdagangan luar negeri, dan sistem informasi pelabuhan Penerapan UU No. 23 Tahun 2014, pada dasarnya bahwa pemerintah daerah menjalankan aturannya yaitu untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri.
Evaluation Of The Scheduling Of Padangbai-Lembar Ships During The Pandemic Period In Bali Province Sri Kartini; Dahlia Dewi Apriani; Ayu Diah Prema Widiatmika Dewi
IWTJ : International Water Transport Journal Vol. 3 No. 2 (2021): International Water Transport Journal (IWTJ: October)
Publisher : Politeknik Transportasi Sungai Danau dan Penyeberangan Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54249/iwtj.v3i1.128

Abstract

The Padangbai Ferry Port is located in Padangbai Village, Karangasem Regency. This port serves crossings between districts/cities, namely the Padangbai-Nusa Penida cross and between provinces, namely the Padangbai-Lembar cross. As a port that operates 24 hours with 13 trips/day, the current schedule arrangement is very important. Based on the results of a survey conducted by the author, there is a mismatch of the schedule compiled by the Land Transportation Management Center (BPTD) with its implementation, namely the ship's departure time with the existing schedule is not appropriate because the ship is waiting for a full load to depart. To be able to maximize the ship's load, it needs to be supported by a ship schedule that is in accordance with the implementation of the current health protocol in order to create a balance between the number of ships and the existing shipload. Data collection was carried out using the observation method. The data that must be collected are passenger and vehicle productivity, ship characteristics and ship operational time. Institutional methods and library data are taken from the Regional BPTD. XII Province of Bali & NTB. The analysis is carried out by evaluating schedules that are not in accordance with field conditions, and making an appropriate schedule so that no ships still have to wait for passenger and vehicle loads.
Review Of Main Land Facilities Needs In Marampa Flighting Port, West Papua Province Brenhard Mangatur Tampubolon; Dahlia Dewi Apriani; M.Ridho Alfaridzi
IWTJ : International Water Transport Journal Vol. 3 No. 1 (2021): International Water Transport Journal (IWTJ: April)
Publisher : Politeknik Transportasi Sungai Danau dan Penyeberangan Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Marampa Ferry Port is a port located in Manokwari Regency, West Papua Province. This port serves as an access crossing between provinces and within provinces in West Papua. At the moment, it is still at the Marampa Ferry Terminal there are basic mainland facilities that are lacking or even non-existent, which can hinder port operations. To analyze this, an analysis is used based on the Decree of the Minister of Transportation Number KM.52 of 2004 concerning the Implementation of a Ferry Port for waiting room analysis, Regulation of the Minister of Transportation Number 103 of 2017 concerning the Regulation of Vehicles Using Crossing Transportation Services and Decree of the Director General of Land Transportation Number: SK.242 / HK.104 / DRJD / 2010 Regarding Traffic Pattern Management for weighbridge analysis and gangway analysis which is based on the Regulation of the Director General of Land Transportation Number: SK.2681 / AP.005 / DRJD / 2006 Regarding Operation of Crossing Ports. Therefore, it is necessary to have a review and additions to some facilities that are lacking or even non-existent at the Marampa Port, this is done to improve the existing services at the Marampa Ferry Port. Improvement of main land facilities such as repairing waiting rooms and additional supporting facilities such as air conditioning, television, charger boxing and wifi access, providing weigh bridges, and gangways that go directly to the ship deck are carried out to facilitate port operational activities so that passengers can experience the excellent service provided by the port.
Sterilization Analysis In The Bakauheni Ferry Port Of Lampung Province Bambang Setiawan; Dahlia Dewi Apriani; Wahyu Hadinata
IWTJ : International Water Transport Journal Vol. 3 No. 1 (2021): International Water Transport Journal (IWTJ: April)
Publisher : Politeknik Transportasi Sungai Danau dan Penyeberangan Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The Bakauheni Ferry Port is managed by PT. ASDP Indonesia Ferry as port operator , province BPTD Wilayah VI Provinsce Bengkulu and Lampung as a government representative in the port. Crossing the harbor Ba kauheni Located in South Lampung regency province of Lampung . Bakauheni Ferry Port is one of the largest ferry ports in Indonesia with a total of 71 ships and has 7 dock units which are divided into 1 (one) executive dock and 6 (six) regular docks, in the implementation of its operations there are several obstacles that are quite important to overcome such as the problem of implementing sterilization at the Executive Terminal which is not good enough, causing many service users to have activities in the Port area such as trading in the parking area ready to load vehicles, this can occur due to a lack of signs and support for sterilization at the Port, besides that there is still crossing between vehicles in area B3 which is an area ready to load vehicles onto ships. To analyze this, the author refers to PM Number 29 of 2016 concerning the sterilization of ferry ports, PM Number 13 of 2014 Traffic Signs and Decree of the Director General of Land Transportation Number SK, 242 / HK.104 / DRJD / 2010 regarding Technical Guidelines for Traffic Management cross crossing. The analysis used is the analysis of sterilization at the Executive Terminal, Analysis of Needs for Signs at the Executive Terminal and Analysis of Traffic Management at the Executive Terminal. In order to overcome the existing problems, it will be adjusted to the Regulation of the Minister of Transportation Number 29 of 2016 concerning the Sterilization of Ferry Ports such as implementing zone arrangements in accordance with the Regulation of the Minister of Transportation Number 29 of 2016 concerning Sterilization of Ferry Ports so that service users will know which zones they are allowed to use. carry out activities and add equipment that supports sterilization such as land signs, road markings to make it easier for service users to reach their destination at the Executive Terminal, besides that, traffic management arrangements for delivery / pick-up vehicles will also be implemented so as not to enter prohibited areas so as to avoid crossing between vehicles in accordance with the Regulation of the Director General of Land Transportation Number: SK.242 / HK.104 / DRJD / 2010 concerning Technical Guidelines for Traffic Management at Crossings.
EVALUASI ZONASI DI PELABUHAN BAKAUHENI Dahlia Dewi Apriani; Elfita Agustini; Devi Heri Andriyani
Hengkara Majaya Vol. 3 No. 1 (2022): Maret
Publisher : Politeknik Pelayaran Barombong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61759/hmj.v3i1.41

Abstract

Belum terpenuhinya syarat dalam penerapan sistem zonasi di Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni menyebabkan terjadinya crossing pada arus lalu lintas khususnya pada dermaga eksekutif pada lintasan pengantar jemput penumpang dan kendaraan yang siap muat ke kapal serta pedagang yang masuk ke zona yang dilarang untuk berjualan menyebabkan kurangnya keselamatan dan keamanan di lingkungan pelabuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi sistem zonasi di Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 29 Tahun 2016 tentang Sterilisasi Pelabuhan Penyeberangan serta mengevaluasi penempatan rambu pendukung sistem zonasi yang tepat di Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni.
Evaluasi Penerapan Pemasangan Automatic Identification System (AIS) Pada Kapal Penyeberangan Yang Beroperasi Di Pelabuhan Paciran Apriani, Dahlia Dewi; Sidharta, Driaskoro Budi; Amrillah, M.Fahmi; Susanto, Novi Tri; Sulistyono, Noor; Audina, Mia
IWJ : Inland Waterways Journal Vol. 6 No. 1 (2024): Inland Waterways Journal (IWJ:April)
Publisher : Politeknik Transportasi Sungai, Danau dan Penyeberangan Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54249/iwj.v6i1.207

Abstract

Pelabuhan Paciran merupakan pelabuhan yang berlokasi di Tunggul, Kec. Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Agar keamanan dan keselamatan pelayaran dapat terjamin maka perlu adanya Automatic Identification System (AIS) yang aktif selama kapal beroperasi. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kesesuaian pemasangan klas AIS pada kapal yang beroperasi dan mengetahui kelengkapan informasi statik maupun dinamik yang dikirimkan operator kapal melalui AIS serta untuk mengetahui kepatuhan operator kapal dalam mengaktifkan AIS pada kapal yang beroperasi di Pelabuhan Paciran. Adapun hal yang akan di analisa pada penelitian ini yaitu pemasangan Klas AIS, Kelengkapan informasi statik maupun dinamik yang dikirimkan oleh operator kapal pada AIS dan ketertiban operator kapal dalam mengaktifkan AIS terutama pada saat kapal berlayar. Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode Kondisi eksisting dan metode Observasi dengan melihat secara langsung permasalahan yang terjadi di lapangan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa seluruh kapal yang beropreasi di Pelabuhan Paciran sudah memasang AIS klas A sesuai persyaratan Konvensi Safety Of Life At Sea ( SOLAS ). Namun ,masih terdapat kapal yang belum mengirimkan informasi secara lengkap baik data statis maupun dinamis.
Edukasi Aturan dan Cara Pengelolaan Sampah dalam Upaya Pencegahan Pencemaran Laut Bagi Masyarakat Nelayan Achmat, Baso; Haryani, Rina; Mukhtar, Umar; Sukur; Saleh, Muhammad; Dewi Apriani, Dahlia
Abdi Cendekia : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 2 (2024): Juli
Publisher : Yayasan Zia Salsabila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61253/abdicendekia.v3i2.248

Abstract

Pengelolaan sampah yang tidak dilakukan dengan baik dapat menimbulkan permasalahan serius pada lingkungan. Salah satu yang terdampak adalah ekosistem laut, sehingga kelompok nelayan mengalami kesulitan dalam menangkap ikan dan berakibat pada penurunan pendapatan. Berangkat dari permasalahan tersebut, perlu dilakukan upaya terstruktur sebagai solusi melalui pemberdayaan masyarakat. Maka dalam mewujudkannya, perlu dilakukan pengabdian masyarakat berupa edukasi pada kelompok nelayan untuk meningkatkan pemahaman tentang aturan dan cara pengelolaan sampah serta mengolahnya agar dampak cemaran yang ditimbulkan dapat diminimalisir. Edukasi pada kelompok nelayan dilakukan melalui penyuluhan dan pelatihan yang manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. Dari kegiatan yang telah dilakukan, hasil pengamatan dan evaluasi menunjukkan bahwa kesadaran, pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang pencemaran lingkungan maritim akibat sampah semakin meningkat. Keterampilan pengolahan sampah dengan incinerator sederhana yang dibekali kepada masyarakat juga diharapkan dapat mengoptimalkan dalam meminimalisir dampak sampah sehingga dapat menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. Dengan penyuluhan dan pelatihan yang dilaksanakan, akan lebih baik lagi jika hasilnya dimonitor secara berkala dan berkesinambungan, ditambah dengan jalinan kemitraan bersama pihak-pihak terkait, sehingga upaya-upaya yang dilakukan dapat berdampak positif bagi kesejahteraan masyarakat yang lebih luas.
Upaya Penerapan Standar Keselamatan Kapal Tradisional di Danau Matano Sulawesi Selatan Apriani, Dahlia Dewi; Bungin, Sarce Sampe; Linarti, Avera; Parrung, Paulus Banto; Yusuf, Muhammad
Hengkara Majaya Vol. 5 No. 2 (2024): September
Publisher : Politeknik Pelayaran Barombong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61759/hmj.v5i2.92

Abstract

This research was conducted to determine efforts to implement traditional boat safety standards on Lake Matano, South Sulawesi using AHP analysis. Data was obtained by observing and interviewing officers working at Lake Matano and Lake Tuwuti ports, so that several criteria were obtained as an effort to implement traditional boat safety standards on Lake Matano. From the results of the analysis it was found that the efforts that must be made to implement traditional ship safety standards with the highest weight are carrying out socialization of river and lake transport safety regulations by 11.687%, increasing supervision by 11.345%, firmness of officers so that ships comply with safety regulations by 11.069%, compliance with regulations ship safety with the character and condition of the ship 10.977% and simplifying the process of certifying ships and crew members 9.122%. ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui upaya penerapan standar keselamatan kapal tradisional di Danau Matano Sulawesi Selatan dengan menggunakan analisis AHP. Data didapat dengan melakukan observasi dan wawancara kepada para petugas yang bekerja di pelauhan Danau Matano dan Danau Tuwuti, sehingga didapat beberapa kriteria sebagai upaya penerapan standar keselamatan kapal tradisional di Danau Matano. Dari hasil analisa didapat bahwa upaya yang harus dilakukan untuk menerapkan standar keselamatan kapal tradisional dengan bobot tertinggi adalah melaksanakan sosialisasi peraturan keselamatan angkutan sungai dan danau sebesar 11,687%, meningkatkan pengawasan sebesar 11,345%, ketegasan petugas agar kapal memenuhi peraturan keselamatan sebesar 11,069%, kesesuaian peraturan keselamatan kapal dengan karakter dan kondisi kapal 10,977% dan mempermudah proses pembuatan sertifikasi kapal dan awak kapal 9,122%.