Anthy Septianti
Unknown Affiliation

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search
Journal : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

IDENTIFIKASI OBJEK DAYA TARIK WISATA (ODTW) TAMAN KELEMPIAU KECAMATAN SEKADAU HILIR KABUPATEN SEKADAU Trifonia Apika Ririn Putri; Erni Yuniarti; Anthy Septianti
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 8, No 2 (2021): JeLAST Juni 2021
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v8i2.48288

Abstract

Taman  Kelempiau  merupakan  objek  wisata  baru  di  Kabupaten  Sekadau  yang  memiliki  berbagai  potensi wisata alam dan budaya. Penamaan objek wisata ini diambil dari jenis flora endemik Kalimantan yang dahulu banyak  dijumpai  di  lokasi  Taman  Kelempiau  saat  ini  yaitu  Owa  Kalimantan/Owa  Kelempiau  (Hylotabes mulleri). Taman Kelempiau masih dalam tahap pembangunan, sehingga masih belum sempurna dan masih diperlukan  pengembangan  sebagai  pelindung  dan  pelestari  lingkungan.  Permasalahan  tersebut  meliputi masih kurangnya fasilitas umum, infrastruktur kurang memadai, kurangnya estetika serta pilihan objek daya tarik  wisata.  Tujuan  penelitian  ini  untuk  mengidentifikasi  objek  daya  tarik  wisata  Taman  Kelempiau. Pendekatan penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif dan variabel yang digunakan meliputi aspek 3A, yaitu  atraksi,  aksesibilitas,  dan  amenitas.  Hasil  penelitian  menunjukkan  bahwa  Taman  Kelempiau  masih kurang menampilkan unsur budaya dan satwa kelempiau. Lokasi Taman Kelempiau berada di posisi yang strategis  dan  masih  di  pusat  kota.  Sedangkan  sarana  dan  prasarana  yang  tersedia,  jumlahnya  sudah mencukupi dan kondisinya cukup baik. Kata Kunci: objek daya tarik wisata; pariwisata; Taman Kelempiau;
IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK HYPERMART CITIMALL KETAPANG DAN PASAR TRADISIONAL DESA PAYA KUMANG Bayu Pratama Satyanegara; Firsta Rekayasa Hernovianty; Anthy Septianti
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 9, No 3 (2022): JELAST EDISI AGUSTUS 2022
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v9i3.57704

Abstract

Kemunculan pasar modern tentunya akan menarik para konsumen dari pasar tradisional. Dengan kemunculan Hypermart Citimall Ketapang akan menyebabkan para konsumen beralih dari pasar tradisional ke Hypermart Citimall Ketapang, kondisi ini disebabkan karena.pasar.tradisional.tidak.mampu.bersaing.dengan.pasar.modern baik itu pada aspek jenis barang yang dijual, harga, kualitas, fasilitas, pelayanan dan lokasi. Akibatnya banyak masyarakat yang beralih.untuk.berbelanja.di.pasar.modern.karena.dianggap lebih baik dibandingkan dengan pasar tradisional. Jika hal tersebut tidak diatasi maka pedagang pasar tradisional akan mengalami penurunan pendapatan yang disebabkan karena berkurangnya pembeli, hal tersebut bukan tidak mungkin bahwa pedagang pasar tradisional akan kehilangan mata pencahariannya. Penelitian.ini.bertujuan.untuk.mengidentifikasi.karakteristik Hypermart Citimall Ketapang dan Pasar Tradisional Desa Paya Kumang. Penelitian.ini.menggunakan.pendekatan kuantitatif.dengan.teknik.analisis.skoring yang memiliki asumsi unggul (skor 1) dan tidak unggul (skor 0) penilaian tersebut melihat 6 aspek yaitu: jenis barang yang dijual, harga, kualitas, fasilitas, pelayanan dan lokasi. Dari hasil analisis terlihat bahwa pasar modern unggul dengan jumlah skor 4 dengan variabel yang unggul yaitu; jenis barang yang dijual, kualitas, fasilitas dan pelayanan. Sedangkan variabel yang mendapatkan skor seri yaitu variabel lokasi. Pasar tradisional hanya mendapatkan skor 1 yaitu pada variabel harga.Kata.kunci: karakteristik, pasar.modern, pasar.tradisional
FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN KELURAHAN SIANTAN TENGAH KECAMATAN PONTIANAK UTARA Hafiz Auliandri; Agustiah Wulandari; Anthy Septianti
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 8, No 3 (2021): JeLAST EDISI DESEMBER 2021
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v8i3.51720

Abstract

Perubahan penggunaan lahan yang terjadi setiap tahun menyebabkan perkembangan kawasan permukiman Kelurahan Siantan Tengah dari tahun 2014-2019 terjadi cukup pesat. Hal tersebut dapat terjadi karena terdapat 6 (enam) faktor yang mempengaruhinya. Atas dasar itu penelitian ini bertujuan untuk mencari luasan perubahan lahan yang terjadi dan melihat faktor yang paling mempengaruhi. Adapun faktor-faktor yang ditemukan menjadi pengaruh perkembangan  sesuai  dengan  variabel  penelitian  terdahulu  yaitu  sosial  demografi,  aksesibilitas,  ketersediaan fasilitas umum sarana dan prasarana, aktivitas ekonomi dan nilai lahan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, sedangkan teknik analisa data menggunakan teknik overlay untuk mencari perubahan lahan yang terjadi dan teknik skoring untuk melihat faktor yang paling mempengaruhi. Melalui teknik overlay ditemukan bahwa permukiman merupakan penggunaan lahan yang paling besar mengalami perubahan dari tahun 2014-2019, sedangkan untuk tingkatan faktor yang paling mempengaruhi perubahan yang terjadi yaitu (1) nilai lahan, (2) sosial demografi,  (3) aktivitas ekonomi, (4) fasilitas umum sarana, (5) aksesibilitas dan (6) fasilitas umum prasarana. Kata kunci: Kelurahan Siantan Tengah, nilai lahan, perkembangan permukiman, perubahan lahan
ANALISIS KELAYAKAN POTENSI OBJEK WISATA DANAU LAET DI KABUPATEN SANGGAU (STUDI KASUS: DESA SUBAH) Fitra Andini; Gusti Zulkifli Mulki; Anthy Septianti
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 9, No 1 (2022): JeLAST EDIS FEBRUARI 2022
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v9i1.53763

Abstract

Danau Laet ialah salah satu objek wisata baru di Kabupaten Sanggau yang memanfaatkan alam sebagai daya tarik utamanya. Danau Laet merupakan danau tadah hujan yang memiliki luas 800 ha dengan kedalam air 4,5 meter. Pada saat ini objek wisata Danau Laet mulai diketahui oleh masyarakat sekitar maupun luar daerah. Dalam pengembangannya terdapat permasalahan dalam penyediaan fasilitas yang belum optimal. Adapun yang menjadi tujuan dalam melakukan penelitian ini untuk mengidentifikasi dan menilai tingkat kelayakan pengembangan objek wisata Danau Laet. Pendekatan yang digunakan antara lain deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini menggunakan metode analisis 3A (atraksi, aksesibilitas, amenitas) dan metode ADO-ODTWA PHKA Tahun 2003. Hasil penelitian menunjukkan bahwa objek wisata Danau Laet termasuk dalam tingkat tinggi atau layak dikembangkan menjadi objek wisata dengan perolehan indeks nilai sebesar 74,97%. Namun, dalam penilaian potensi tersebut terdapat beberapa kriteria yang sedang atau belum layak antara lain aksesibilitas, iklim, akomodasi dan daya dukung kawasan. Oleh karena itu, kedepannya diperlukan perhatian khusus untuk pengembangannya untuk mewujudkan kawasan ini menjadi objek daya tarik wisata alam.  Kata kunci: Analisis ADO-ODTWA, Danau Laet, tingkat kelayakan, wisata baru
ANALISIS SUBSEKTOR BASIS PERTANIAN DI KABUPATEN SANGGAU Puji Sukmaningsih; Firsta Rekayasa Hernovianty; Anthy Septianti
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 8, No 2 (2021): JeLAST Juni 2021
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v8i2.49236

Abstract

Penentuan subsektor basis menjadi aspek strategis dalam upaya pengembangan wilayah. Hal ini penting agar pemerintah kedepannya dapat menentukan strategi pengembangan yang tepat. Sektor pertanian menjadi penyumbang PDRB terbesar selama tahun 2015-2019 untuk Kabupaten Sanggau. Sektor ini juga menjadi pilihan bagi mayoritas masyarakat Kabupaten Sanggau sebagai sumber pendapatannya. Akan tetapi hambatan seperti, kurang mumpuninya infrastruktur pertanian, menurunnya antusias petani untuk mengembangkan sektor pertanian, hingga banyaknya alih fungsi lahan menjadi beberapa penyebab turunnya distribusi sektor pertanian terhadap PDRB Kabupaten Sanggau 5 tahun terakhir. Subsektor pertanian meliputi tanaman pangan, holtukultura, perkebunan, kehutanan, perikanan dan peternakan. Tujuan penelitian ialah untuk menganalisis subsektor pertanian basis di Kabupaten Sanggau. Pendekatan yang digunakan ialah pendekatan kuantitatif dengan teknik analisis LQ, Shift Share dan Overlay. Berdasarkan analisis LQ, subsektor pertanian tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan mendapat hasil LQ>1. Hasil shift-share menunjukkan bahwa pertanian tanaman pangan dan peternakan masuk pada kuadran I. Analisis Overlay memberikan hasil bahwa pertanian tanaman pangan merupakan subsektor basis dengan pertumbuhan cepat dan memiliki daya saing. Berdasarkan analisis tersebut didapatkan bahwa subsektor pertanian basis di Kabupaten Sanggau ialah pertanian tanaman pangan. Kata Kunci: Pengembangan Wilayah, Pertanian Tanaman Pangan, Subsektor Basis
PEMETAAN DAERAH RAWAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN PADA KECAMATAN SUNGAI RAYA KABUPATEN KUBU RAYA Ari Bintang Saputra; Agustiah Wulandari; Anthy Septianti
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 11, No 2 (2024): JeLAST Edisi Juni 2024
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v11i2.84660

Abstract

Kebakaran lahan dan hutan yaitu bentuk bencana yang dapat memberikan pengaruh kerugian terhadap hutan dan lahan di Indonesia. Terjadinya kebakaran hutan dan lahan setiap tahun yaitu ketika sedang musim kemarau. Kebakaran hutan dan lahan dikarenakan 2 faktor, yaitu faktor alam karena adanya pemanasan global atau dikenal dengan istilah El-Nino dan faktor non alam karena adanya kegiatan masyarakat yang dapat menimbulkan terjadinya kebakaran lahan dan hutan. Kecamatan Sungai Raya yaitu daerah yang sering terjadi kebakaran hutan dan lahan. Kondisi fisik didominasi lahan gambut membuat Kecamatan Sungai Raya rawan mengalami kejadian kebakaran lahan dan hutan. Luasan lahan gambut yang terdapat pada Kec.Sungai Raya yaitu 83.583,76 Ha (71,34%). Sehingga, penelitian ini memiliki tuuan dalam menganalisa area rawan kebakaran lahan dan hutan pada Kec.Sungai Raya dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis. Berdasarkan hasil analisis yang ditemukan, kejadian kebakaran hutan dan lahan yang terdapat pada Kecamatan Sungai Raya terjadi pada ketebalan lahan gambut 2 -3 meter dan pada lahan pertanian dan lahan terbuka. Terdapat 3 tingkat klasifikasi daerah rawan, yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Untuk klasifikasi rendah dengan luasan 11.370,05 Ha, klasifikasi rendah 72.786,47 Ha, dan klasifikasi tinggi 33.003,83 Ha. Adanya penelitian ini diharapkan sebagai dasar untuk Pemerintah Kabupaten Kubu Raya dan Stakeholder dalam mengatasi kejadian kebakaran lahan dan hutan pada Kec.Sungai Raya.Kata Kunci : Gambut, Lahan dan hutan, Kebakaran, Rawan.
ANALISIS POTENSI PENGEMBANGAN KAMPUNG WISATA KREATIF DESA SEKIDA KECAMATAN JAGOI BABANG Gracia De Jesus Lai; Nana Novita Pratiwi; Anthy Septianti
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 8, No 1 (2021): JeLast Edisi Februari 2021
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v8i1.44676

Abstract

Kampung Wisata Kreatif terletak di Dusun Kindau Desa Sekida Kecamatan Jagoi Babang Kabupaten Bengkayang. Pengembangan Kampung Wisata Kreatif tidak hanya bermanfaat bagi munculnya alternatif wilayah untuk memenuhi minat wisatawan, tetapi dapat juga dijadikan solusi bagi permasalahan kemiskinan, pelestarian budaya dan pelestarian lingkungan hidup. Namun kawasan ini mengalami berbagai permasalahan seperti keberadaan Kampung Kreatif kurang di kenali, minimnya pengelolaan sumberdaya alam dan sumber daya manusia, bahan baku rotan semakin berkurang, dan infrastruktur penunjang pariwisata kurang memadai. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi pengembangan Kampung Wisata Kreatif sebagai daya tarik wisata sekaligus peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan fenomenologis dengan analisis deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui wawancara dan observasi. Hasil dari penelitian ini di peroleh beberapa potensi yang tingkat pengaruhnya tinggi dalam mendukung pengembangan Kampung Wisata Kreatif seperti lahan yang luas, fasilitas pendukung terlengkapi berupa jaringan listrik, jalan aspal, warung, rumah produksi, tempat berbelanja dan balai dusun. Aksesibilitas yang memadai, adat dan budaya masih mengakar dalam diri masyarakat seperti mencari ikan secara tradisional, memanfaatkan sungai sebagai tempat silahturahmi, dan tradisi gawai sowa. Kelembagaan berupa pokdarwis, bumdesma dan pemerintah desa serta potensi kerajinan rotan turut mendukung pengembangan Kampung Wisata Kreatif.
ASAL DAN TUJUAN PERGERAKAN BARANG BERDASARKAN METODE BELANJA DI KOTA PONTIANAK Devita Mayangsari; Agustiah Wulandari; Anthy Septianti
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 6, No 3 (2019): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2019
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1037.688 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v6i3.36873

Abstract

Teknologi membuat perubahan pada aktivitas harian masyarakat salah satunya dalam menentukan pemilihan lokasi belanja. Lokasi belanja yang awalnya hanya berupa kawasan perdagangan konvensional (metode offline), sekarang muncul metode belanja baru yaitu metode online. Metode online menawarkan jangkauan pemilihan lokasi yang lebih luas hingga lintas provinsi atau negara dengan pergerakan orang yang minimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis asal dan tujuan pergerakan barang berdasarkan metode belanja di Kota Pontianak. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Populasi pada penelitian ini adalah masyarakat Kota Pontianak. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Pengelompokkan barang akan dikelompokkan menjadi barang konvenian dan barang emergensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik responden yang paling dominan antara yang memilih metode offline dan metode online adalah dilihat dari segi umur responden pemilih. Mayoritas pemenuhan barang konvenian dengan metode online adalah perdagangan layanan dalam Kota Pontianak, untuk metode offline adalah perdagangan skala pelayanan kecamatan. Pemenuhan barang emergensi untuk metode online adalah perdagangan jangkauan layanan nasional, untuk metode offline adalah perdagangan skala pelayanan kota.  Kata Kunci: belanja offline; belanja online; pergerakan barang;  Kota Pontianak
DAMPAK PEMEKARAN DESA TERHADAP ASPEK SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI DESA MEKAR BARU KECAMATAN SUNGAI RAYA KABUPATEN KUBU RAYA Muhamad Husen; Novita Pratiwi; Anthy Septianti
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 8, No 1 (2021): JeLast Edisi Februari 2021
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v8i1.44678

Abstract

Pemekaran wilayah berfungsi untuk meningkatkan pelayanan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat Meningkatnya kesejahteraan masyarakat dapat dilihat dari meningkatnya sarana dan prasarana pendidikan, sarana dan prasarana kesehatan serta perekonomian yang semakin baik. Sebelum adanya pemekaran, permasalahan yang sering di hadapi Desa Mekar Baru adalah kondisi sarana, kesehatan, dan pendidikan yang kurang memadai. Diharapkan dengan adanya pemekaran Desa permasalahan tersebut dapat teratasi. Penelitian ini bertujan untuk mengetahui dampak positif pemekaran desa terhadap kesejahteraan masyarakat dengan melihat aspek sosial dan ekonomi. Metode yang digunakan adalah diskriptif kuantitatif. Hasil analisis menunjukkan bahwa pemekaran desa memiliki dampak yang positif terhadap kesejahteraan masyarakat Desa Mekar Baru. Nilai Keseluruhan skor rata-rata responden sangat berdampak, dimana skor keseluruhan sebesar 2,44. Pada aspek sosial yang meliputi indikator pendidikan dan kesehatan, nilai skor rata-rata yaitu 2,50, dimana skor tersebut berada pada kategori sangat berdampak pada kesejahteraan. Sementara pada aspek ekonomi yang meliputi indikator jenis pekerjaan, pendapatan dan pengeluaran memiliki skor 2,30, dimana skor tersebut berada pada kategori kurang berdampak pada kesejahteraan.
PENGEMBANGAN KELING KUMANG AGROWISATA DI KECAMATAN KELAM PERMAI KABUPATEN SINTANG fransiskus kurniawan; gusti zulkifli mulki; anthy septianti
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 10, No 1 (2023): JeLAST Edisi Februari 2023
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v10i1.67515

Abstract

Keling Kumang Agrowisata merupakan objek wisata baru di Kecamatan Kelam Permai yang memiliki berbagai potensi wisata alam. Keling Kumang Agrowisata saat ini masih dalam tahap pembangunan, sehingga masih belum sempurna dan masih diperlukan pengembangan sebagai pelindung dan pelestari lingkungan. Permasalahan tersebut meliputi masih kurangnya fasilitas umum dan infratsruktur kurang memadai. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi wisata Keling Kumang Agrowisata di Kecamatan Kelam Permai. Pendekatan penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif. sedangkan variable yang digunakan meliputi aspek 3A, yaitu atraksi, aksesbilitas dan amenitas. Hasil penelitian menunjukan bahwa Keling Kumang Agrowisata berada di posisi yang strategis dan tidak juah dari Kota Sintang. Sedangkan sarana dan prasarana yang tersedia, jumlahnya sudah mencukupi dan kondisinya cukup baik.