This Author published in this journals
All Journal Jurnal Teknik Sipil
Gusti Zulkifli Mulki
Unknown Affiliation

Published : 16 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

PENENTUAN KATEGORI DALAM PEMBENTUKAN DESA WISATA DI KABUPATEN KUBU RAYA DENGAN METODA SWOT (STUDI KASUS DESA SUNGAI KUPAH KECAMATAN SUNGAI KAKAP) Gusti Meilani Sisilia; Gusti Zulkifli Mulki; Nurhayati Nurhayati
Jurnal Teknik Sipil Vol 19, No 2 (2019): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2019
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtst.v19i2.46985

Abstract

Paradigma pengembangan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (WP3K) selama ini lebih ditekankan pada sektor kelautan dan perikanan. Desa Sungai Kupah sebagai WP3K memiliki ekosistem pesisir yang khas berupa hutan mangrove. Potensi ini dapat dikembangkan sebagai daerah ekowisata selain sektor perikanan. Tujuan penelitian ini yaitu membuat pemetaan dan identifikasi potensi wisata, merumuskan strategi pembentukan desa wisata dan perhitungan daya dukung ekologis. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dan deskriptif-kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan studi pustaka. Data dianalis menggunakan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Desa Sungai Kupah memiliki potensi daya tarik wisata berupa potensi wisata alam, wisata buatan, cagar budaya, wisata kuliner, dan potensi pertanian perkebunan. Rumusan strategi yang dihasilkan berupa strategi pengembangan Desa Sungai Kupah sebagai kawasan wisata pesisir (mangrove) berbasis edukasi, strategi promosi, dan strategi penguatan kelembagaan yang mengelola dan bekerjasama dengan pihak pemerintah maupun pihak swasta. Hasil daya dukung ekologis untuk kawasan track mangrove saat ini dapat menampung 46 orang perhari.  Kata kunci: ekowisata, desa wisata, sungai kupah, SWOT
PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR DESA WISATA DI DESA MERAGUN KECAMATAN NANGA TAMAN KABUPATEN SEKADAU KALIMANTAN BARAT Agatha Suryani; Gusti Zulkifli Mulki
Jurnal Teknik Sipil Vol 16, No 2 (2016): JURNAL TEKNIK SIPIL VOL 16 NO 2 EDISI DESEMBER 2016
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (509.238 KB) | DOI: 10.26418/jtst.v16i2.25639

Abstract

Desa wisata adalah suatu bentuk integrasi antara atraksi, akomodasi dan fasilitas pendukung yang disajikan dalam suatu struktur kehidupan masyarakat yang menyatu dengan tata cara dan tradisi yang berlaku. Pengembangan infrastruktur desa wisata merupakan upaya menata ruang wilayah yang berkelanjutan dalam rangka menjaga keseimbangan lingkungan binaan dan lingkungan alamiah, serta melindungi fungsi ruang agar tetap nyaman dan lestari bagi masyarakatnya. Infrastruktur yang menjadi pokok bahasan penelitian adalah kebutuhan infrastruktur Desa Meragun Kecamatan Nanga Taman dan fasilitas pendukung wisata lainnya. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi berbagai potensi wisata di Desa Meragun, mengidentifikasi keterlibatan Pemerintah Daerah terhadap pengembangan Desa Wisata sehingga dihasilkan perencanaan pengelolaan Desa Meragun sebagai kawasan Desa Wisata, dan untuk mengetahui infrastruktur yang dibutuhkan dalam pengembangan Desa Meragun sebagai Desa Wisata. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode deskriptif yaitu sebuah metode penulisan yang menjelaskan atau menerangkan suatu peristiwa. Setelah data terkumpul dan disusun kemudian diklasifikasikan dan dianalisa berdasarkan teori-teori atau standar-standar yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa telah teridentifikasi berbagai potensi yang dimiliki oleh Desa Meragun yang dapat dikembangkan sebagai kawasan daya tarik wisata, telah teridentifikasi keterlibatan Pemerintah Daerah dan upaya optimalisasi dukungan Pemerintah Daerah terhadap pengembangan Desa Wisata di Desa Meragun, dan tersusunnya perencanaan pengelolaan Desa Meragun sebagai kawasan Desa Wisata dengan menggunakan analisa SWOT serta tersusunnya arahan pengembangan sarana prasarana/infrastruktur yang dibutuhkan dalam rangka pengembangan Desa Meragun sebagai Desa Wisata.  Kata Kunci : Desa Wisata, Keterlibatan Stakeholders, dan Pengembangan Infrastruktur
ANALISA KAWASAN RAWAN BANJIR KOTA SINTANG MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI Deddy Irawan; Gusti Zulkifli Mulki
Jurnal Teknik Sipil Vol 16, No 2 (2016): JURNAL TEKNIK SIPIL VOL 16 NO 2 EDISI DESEMBER 2016
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.925 KB) | DOI: 10.26418/jtst.v16i2.37659

Abstract

Kota Sintang sering mengalami banjir tersebar di beberapa tempat seperti Kelurahan Kapuas Kiri Hilir, Kelurahan Kapuas Kiri Hulu dan Kelurahan Ladang. Luas dan lama genangan berbeda pada beberapa daerah, hal ini selain dipengaruhi oleh topografi dan hujan yang tinggi. Dalam upaya mengatasi permasalahan akibat terjadinya banjir, ada dua cara yang dapat dilakukan, yaitu dengan mengetahui penyebab terjadinya banjir dan daerah sasaran banjir, yang tergantung pada karakteristik lingkungan daerah aliran sungai. Permasalahan yang timbul adalah daerah yang terkena banjir genangan semakin luas, selalu terjadi kecenderungan kenaikan genangan dan sistem pengendalian banjir kota yang tidak berfungsi secara baik. Faktor penyebab banjir Kota Sintang salah satunya adalah kondisi alam. Kondisi alam yang menyebabkan banjir adalah letak geografis, penutupan lahan dan curah hujan yang tinggi. Aktivitas manusia juga mempengaruhi tutupan lahan serta lajunya deforestasi yang disebabkan untuk pemenuhan kebutuhan hidup. Hasil analisis terhadap Daerah Aliran Sungai Kapuas beserta sub-sub dasnya yang memberikan kontribusi terhadap terjadinya banjir memberikan data bahwa terjadi pengurangan tutupan lahan yang bervegetasi (deforestasi) selama kurun waktu 25 Tahun yaitu dari tahun 1990 – 2015. Daerah aliran sungai Kapuas di perhuluan juga memberikan sumbangan terhadap terjadinya banjir. Kebutuhan akan pemukiman sudah tidak memadai lagi sehingga diperlukannya penyusunan Rencana Detail Tata Ruang yang terbaru. Kata – kata kunci: kota sintang, pemetaan banjir, Sistem Informasi Geografi
ANALISIS RUANG TERBUKA HIJAU DI KOTA MEMPAWAH ahmad muhtadi; gusti zulkifli mulki; - elvira
Jurnal Teknik Sipil Vol 17, No 2 (2017): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2017
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (89.799 KB) | DOI: 10.26418/jtst.v17i2.28386

Abstract

Penyediaan RTH khususnya di wilayah perkotaan harus memperhatikan fungsinya secara efektif baik dari sisi ekologis maupun sisi planologis. Posisi RTH seharusnya memiliki fungsi yang sangat penting dalam proses pembangunan suatu wilayah, bukan hanya sebagai elemen pelengkap dalam wilayah perkotaan . Kota Mempawah sebagai salah satu ibu kota kabupaten dengan pembangunan yang terus meningkat mengakibatkan kebutuhan akan ruang semakin tinggi yang berdampak langsung pada penataan lingkungan perkotaan yang kurang baik. Saat ini hampir seluruh kota besar di Indonesia termasuk Kota Mempawah belum memiliki kawasan RTH yang memadai dari segi kuantitas maupun kualitas untuk mereduksi dan bermanfaat untuk mengurangi pencemaran lingkungan dan juga berfungsi sebagai sarana interaksi sosial bagi masyarakat.Tujuan Penelitian adalah mengidentifikasi kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) eksisting di Kota Mempawah, menghitung kebutuhan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kota Mempawah melalui beberapa variabel dan Memetakan lokasi potensial untuk Ruang Terbuka Hijau (RTH) didasarkan pada hasil analisis kebutuhan ruang dan potensi wilayah Kota Mempawah.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif,  metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu.Hasil penelitian yang didapat : Berdasarkan hasil analisis berdasarkan luasan RTH publik di Kota mempawah untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka masih dibutuhkan lahan 5.060 Ha (19,17% dari luas wilayah Kota Mempawah). Ketersedian ruang terbuka hijau di Kota Mempawah dengan Pendekatan Ruang Terbuka berdasarkan kebutuhan oksigen dengan luasan 66,611 Ha pada Kota Mempawah dengan presentase luasan 26,17%, maka RTH publik yang telah ada pada wilayah Kota Mempawah masih jauh dari persyaratan tersebut, untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka masih dibutuhkan lahan  47 Ha  (19,17% dari luas wilayah Kota Mempawah). Berdasarkan hasil analisis jumlah penduduk, kebutuhan RTH Kota Mempawah didapatkan 12,98 Ha, RTH publik yang telah ada pada wilayah Kota Mempawah sudah cukup dan terdapat kelebihan luasan 7 Ha. Berdasarkan Hasil Analisis SNI , Kebutuhan RTH Kota Mempawah didapatkan 14,55 Ha serta terdapat kelebihan RTH publik dengan luasan 5 Ha.  Kata Kunci : Ruang Terbuka, Publik
KAJIAN PENGEMBANGAN RUANG TERBUKA HIJAU PADA KAWASAN PERUMAHAN DI KABUPATEN KUBU RAYA, KECAMATAN SUNGAI RAY Maranatha Yohanes Sinaga; Gusti Zulkifli Mulki; - Marsudi; - Elvira
Jurnal Teknik Sipil Vol 16, No 2 (2016): JURNAL TEKNIK SIPIL VOL 16 NO 2 EDISI DESEMBER 2016
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.24 KB) | DOI: 10.26418/jtst.v16i2.25704

Abstract

Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah bagian penting dari struktur pembentuk kota. Ruang Terbuka Hijau memiliki dua fungsi utama, yaitu Fungsi estetika dan Fungsi Ekologis. Ruang terbuka hijau pada  perumahan pada dasarnya memiliki fungsi pokok sebagai pendukung utama keberlanjutan kehidupan masyarakat di perumahan tersebut sehingga kebutuhan akan keberadaan Ruang terbuka Hijau sangatlah penting seperti pemenuhan kecukupan akan oksigen, menjadi salah satu daerah resapan air dan menjadi salah satu alrtenatif untuk berekreasi ataupun sekedar bersantai di daerah perumahan yang ditinggali .Akan tetapi seiring dengan perkembangan  perumahan, para pengembang tidak terlalu memandang pentingnya RTH, disinilah peran pemerintah sangat dibutuhkan untuk pemenuhan Ruang Terbuka Hijau untuk masyarakat didalam perumahan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan distribusi Ruang serta pengembangan Terbuka Hijau terutama pada kawasan Perumahan Hosana Fhileo, Bhayangkara dan Borneo Residence Khatulistiwa  yang sesuai sehingga dihasilkan sebuah konsep pengembangan Ruang Terbuka Hijau yang sesuai dengan fungsinya sebagai penunjang kualitas ekologis suatu pemukiman yang juga sesuai. Analisa permasalahan Ruang Terbuka Hijau digunakan metode deskriptif analisis. Untuk menemukan faktor penyebab kurangnya pengembangan Ruang Terbuka Hijau.Hasil dari penelitian ini adalah sebuah konsep sebagai arahan dalam upaya Pengembangan ruang terbuka hijau pada kawasan perumahan yang ada di kabupaten Kubu Raya , yang mampu berfungsi ekologis secara maksimal namun tetap memperhatikan nilai estetika dan nilai sosial, budaya dan ekonomi dari ruang terbuka hijau. Konsep ruang terbuka hijau pada kawasan perumahan  berupa taman, tempat bermain, kolam air sebagai penurun suhu dan minimal satu pohon pada masing masing rumah dimana konsep-konsep tersebut tetap mencirikan lokalitas kawasan melalui penggunaan vegetasi lokal. Dengan adanya kajian pengembangan ruang terbuka hijau pada perumahan maka diharapkan menjadi Role Model/Acuan dalam Pengembangan perumahan yang ada di kabupaten Kubu RayaKata Kunci:Pengembangan, Acuan, Konsep, Kajian dan Ruang Terbuka Hijau.
ANALISA TINGKAT KERUSAKAN PADA SMK DI KECAMATAN SUNGAI RAYA KABUPATEN KUBU RAYA Adi Noviardi; Gusti Zulkifli Mulki; - Nurhayati
Jurnal TEKNIK SIPIL Vol 19, No 2 (2019): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2019
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtsft.v19i2.43864

Abstract

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan pendidikan pada jenjang menengah yang mengutamakan pengembangan keterampilan siswa. Sarana dan prasarana adalah fasilitas yang mutlak dipenuhi untuk memberikan kemudahan dalam menyelenggarakan suatu kegiatan. Fokus kajian dalam penelitian ini adalah melakukan analisis tingkat kerusakan pada bangunan gedung Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan analisis sarana dan prasarana laboratorium program keahlian teknik gambar bangunan di Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya. Penilaian kondisi bangunan dilakukan melalui kegiatan survei langsung, kemudian dilanjutkan dengan analisis pembobotan untuk mendapatkan data tingkat kerusakan yaitu: baik, rusak ringan, rusak sedang dan rusak berat. Dari hasil analisis terhadap 3 SMK, 3 ruang kelas baik dan 18 ruang kelas rusak ringan, 1 ruang guru baik dan 2 ruang guru rusak ringan, 1 laboratorium baik dan 4 laboratorium rusak ringan, 3 ruang perpustakaan rusak ringan, 12 km/wc rusak ringan. Penilaian sarana dan prasarana laboratorium pada program keahlian Teknik Gambar Bangunan dianalisis dengan membandingkan berdasar standar Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 40 Tahun 2008. Hasil analisis terhadap laboratorium-laboratorium yang ada di 3 SMK tersebut hanya laboratorium komputer yang tersedia, Segi ruang kelas rasio SMK N 1 Sungai Raya 2,67 m²/siswa, SMK N 2 Sungai Raya 5,54 m²/siswa, SMK Pertukangan St Yusup 3,20 m²/siswa. Dari hasil penilaian dapat disimpulkan tingkat kerusakan bangunan gedung rata-rata mengalami rusak ringan, dapat dilakukan dengan rehabilitasi ringan. Prasarana laboratorium belum memenuhi standar Permendiknas No 40 tahun 2008, menjadi masukan bagi pihak sekolah untuk meningkatkan kualitas sekolah.
PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR KAWASAN KAMPUS UNIVERSITAS TANJUNGPURA Hesti Resmisari; Gusti Zulkifli Mulki
Jurnal Teknik Sipil Vol 17, No 1 (2017): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2017
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (133.365 KB) | DOI: 10.26418/jtst.v17i1.24570

Abstract

Universitas Tanjungpura (Untan), merupakan perguruan tinggi negeri pertama dan utama serta merupakan penyedia sumber daya manusia terbesar di Propinsi Kalimantan Barat memiliki Visi, Misi dan Tujuan.Saat ini sudah ada Master Plan (Rencana Induk) Infrastruktur Universitas Tanjungpura, dimana didalamnya sudah direncanakan jalan lingkar luar, jalan lingkar dalam, jalur sepeda dan jalur pejalan kaki. Selain itu juga direncanakan titik-titik halte untuk sepeda dan taman atau jalur hijau. Tujuan penelitian ini adalah: Untuk memberikan masukan dan arahan kepada pihak terkait dalam pengembangan Kampus Universitas Tanjungpura.Untuk merumuskan arahan pengembangan Kampus Universitas Tanjungpura berdasarkan faktor kekuatan internal dan eksternal. Mengetahui apa saja kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam pengembangan Kampus Modern Universitas Tanjungpura. Metode analisis yang digunakan adalah analisis SWOT (Strengths, Weakness, Opportunity dan Threats) yaitu membandingkan antara potensi, masalah, peluang dan hambatan di wilayah studi. meminimalisir ancaman dengan menggunakan kekuatan yang ada. kekuatan yang ada harus dimanfaatkan secara maksimal untuk mengatasi ancaman yang timbul dalam mencapai tujuan.Pendanaan sangatlah penting dalam mewujudkan pengembangan dan pembangunan Master Plan Kampus Univeritas Tanjungpura. Sumber daya manusia yang belum maksimal dalam mewujudkan pembangunan master plan Kampus Universitas Tanjungpura. Universitas Tanjungpura memiliki lahan yang sangat luas, yang masih dapat dikembangkan menjadi sarana dan prasarana. Kata kunci: Master Plan, Strengths, Weakness, Opportunity, Threats, SWOT.
ANALISIS KEBUTUHAN RUANG PARKIR HOTEL DI JALAN GAJAHMADA PONTIANAK Julius Judhi; Slamet Widodo; Gusti Zulkifli Mulki
Jurnal Teknik Sipil Vol 17, No 1 (2017): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2017
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtst.v17i1.26788

Abstract

Pertumbuhan hotel di Kota Pontianak yang semakin pesat tidak diikuti dengan adanya penyediaan ruang parkir hotel di Jalan Gajahmada. Adapun tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi kondisi parkir di hotel-hotel di Jalan Gajah Mada, mengidentifikasi dan menghitung jumlah dan fasilitas pelayanan parkir pada hotel-hotel yang ada di Jalan Gajahmada, dan mengetahui karakteristik performance fasilitas pelayanan parkir dan penentuan standar kebutuhan parkir di hotel berbintang yang ada di Jalan Gajahmada. Metode penelitian melalui kegiatan survey ke lapangan untuk mendapatkan data primer dan kemudian dianalisis secara statistik untuk diperoleh hitungan volume parkir, akumulasi parkir, rata-rata lama parkir, tingkat pergantian parkir, kapasitas parkir, kebutuhan penyediaan ruang parkir, dan indeks parkir. Hasil yang didapat melalui perhitungan statistik adalah akumulasi puncak mobil tertinggi di hari Selasa terjadi di Hotel Star (0,26) dan terendah di Hotel Queen (0,04) perhari. Durasi rata-rata lama parkir mobil yang paling tinggi terjadi di Hotel Star pada hari Selasa yaitu dengan jumlah 0,60 jam per-kendaraan dan rata-rata lama parkir terendah pada hari Selasa terjadi di Hotel Queen dengan waktu 0,00 jam per-kendaraan. Indeks parkir mobil tertinggi pada hari Selasa terjadi di Hotel Neo yaitu 2,43 dan pada hari Sabtu di Hotel Transera sebesar 2,07 dan indeks parkir terendah terjadi di Hotel 2000 sebesar 0,20 pada hari Selasa dan hari Sabtu di Hotel 2000 sebesar 0,10. Kapasitas parkir yang dibutuhkan paling tinggi pada Hotel Neo (3,43) di Hari Selasa dan hotel Neo (2,14) di hari Sabtu. Sedangkan kapasitas parkir terendah pada hari Selasa di Hotel Queen sebesar 0,00 dan hari Sabtu di Hotel Queen sebesar 0,00. Dari hasil perhitungan SRP yaitu jumlah petak parkir berbanding jumlah kamar, Hotel Aston (0,97), Hotel Grand Avara (0,20), Hotel Gajahmada (0,30), Hotel Star (0,34), dan Hotel 2000 (0,40) memiliki nilai koefisien paling mendekati dengan nila standar pada Pedoman Ditjen Perhubungan Darat 1998 yaitu 0,2–1. Kata kunci: Karakteristik parkir, hotel, parkir, satuan ruang parkir hotel
MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS PADA SIMPANG JALAN IMAM BONJOL – JALAN DAYA NASIONAL DI KOTA PONTIANAK Iwan Sarwoko; Slamet Widodo; Gusti Zulkifli Mulki
Jurnal Teknik Sipil Vol 17, No 2 (2017): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2017
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.361 KB) | DOI: 10.26418/jtst.v17i2.31424

Abstract

Peningkatan perekonomian masyarakat berdampak terhadap peningkatan kebutuhan transportasi yang perlu diantisipasi dengan dengan langkah-langkah untuk mengatur keseimbangan antara penyediaan sarana dan prasarana transportasi dengan permintaannya. Ketidakseimbangan antara supply dengan demand menimbulkan permasalahan lalu lintas. Strategi jangka pendek untuk mengatasinya adalah dengan manajemen dan rekayasa lalu lintas untuk meningkatkan kelancaran lalu lintas dengan memaksimalkan penggunaan ruang jalan dan persimpangan sesuai dengan kapasitasnya. Manajemen dan rekayasa lalu lintas tidak bisa dilakukan dengan hanya berdasarkan pengamatan kasat mata di lapangan karena di dalamnya terdapat beberapa variabel yang harus diteliti dan dianalisis berdasarkan data dari hasil survey lalu lintas. Penelitian ini dilakukan di persimpangan Jalan Imam Bonjol - Jalan Daya Nasional (Simpang Untan) di Kota Pontianak. Hasil penelitian menunjukan bahwa derajat kejenuhan pada simpang tersebut sebasar 0,93 dimana sudah melebihi nilai 0,75 menunjukkan bahwa kapasitas simpang sudah mulai jenuh untuk menampung arus lalu lintas dengan kondisi pergerakan yang mulai tidak stabil. Terdapat 2 (dua) pilihan (alternatif) manajemen dan rekayasa lalu lintas yang optimal untuk diterapkan, dimana kedua alternatif ini sama-sama memberikan nilai derajat kejenuhan ≤ 0,75 yaitu larangan belok kanan bagi arus lalu lintas dari jalan minor (Alternatif-2) dengan nilai derajat kejenuhan 0,66 dan pengaturan dengan sinyal/APILL/Traffic Light pada kondisi setelah dilakukan pelebaran jalan utama dan jalan minor (Alternatif-6) dengan nilai derahat kejenuhan 0,74.    Kata kunci : kinerja simpang, derajat kejenuhan, strategi manajemen dan rekayasa lalu lintas
KINERJA ANGKUTAN SUNGAI (MOTOR KLOTOK) (STUDI KASUS : KOTA SINTANG – NANGA KETUNGAU Yuswa Dharma Putra; Gusti Zulkifli Mulki; - Nurhayati
Jurnal Teknik Sipil Vol 17, No 2 (2017): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2017
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (105.326 KB) | DOI: 10.26418/jtst.v17i2.23893

Abstract

Penelitian dilatarbelakangi oleh keberadaan dan pemanfaatan Sungai Kapuas dan Sungai Ketungau di Kabupaten Sintang, dimana dalam kehidupan sehari-hari oleh masyarakatnya yang salah satunya adalah sebagai prasarana transportasi air. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui bagaimana kinerja angkutan sungai perahu motor Nanga Ketungau dengan mengidentifikasi sistem transportasi air perahu motor Nanga Ketungau dan mengidentifikasi penyelenggaraan operasional transportasi air perahu motor Nanga Ketungau. Penelitian bersifat deskriptif dengan menggunakan alat analisis berupa analiasa SWOT. Hasil matriks kuadaran SWOT dan SWOT Strategic Issues dapat diketahui posisi kajian penelitian kinerja angkutan sungai (Perahu Motor) Nanga Ketungau berada pada Kuadran I dengan sumbu (X,Y) = 1,692 ; 1,276. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja angkutan sungai (Perahu Motor) Nanga Ketungau memiliki kekuatan serta peluang yang mantap, artinya sangat dimungkinkan untuk terus melakukan strategi pengembangan secara maksimal dengan strategi S-O (Strengths – Opportunities). Perlu adanya revitalisasi transportasi sungai dengan menyediakan sarana dan prasarana sebagai penunjang aktivitas angkutan sungai (Perahu Motor) Nanga Ketungau yang sesuai dengan persepsi masyarakat atau pengguna seperti tujuan perjalanan, dan daerah yang dilalui. Perlu ditingkatkannya kualitas pelayanan, fasilitas pendukung dan sumber daya manusia yang ada guna memberikan standar kenyamanan, keamanan, dan keselamatan.Kata-kata kunci:      kinerja, angkutan sungai, perahu motor, Nanga Ketungau