Ciptian Weried Priananda
Departemen Teknik Electro Otomasi Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya

Published : 23 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Jurnal Teknik ITS

Sistem Proteksi Gangguan Thermal dan Arus Lebih Motor Induksi 3 Fasa pada Mesin Kompresor Menggunakan Metode Logika Fuzzy Dilengkapi Fitur Mobile App Edo Andhika Praditya Jaya; Arif Musthofa; Ciptian Weried Priananda
Jurnal Teknik ITS Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v10i2.72965

Abstract

Kerusakan pada motor induksi 3 fasa pada mesin kompresor di PT X umumnya disebabkan oleh gangguan thermal dan arus lebih yang bermula dari masalah internal motor induksi. Seperti kumparan motor yang sudah mulai rusak, gearbox atau bearing yang sendat, dan kipas pendingin yang tidak berfungsi. Proyek Akhir ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan merancang Sistem Proteksi Gangguan Thermal dan Arus Lebih Motor Induksi 3 Fasa pada Mesin Kompresosr Menggunakan Metode Logika Fuzzy. Proyek Akhir ini juga bertujuan untuk aplikasi fitur mobile app untuk monitoring nilai temperatur dan arus pada motor induksi serta dapat memutus daya motor induksi 3 fasa secara online. Prinsip kerja sistem proteksi ini yaitu ketika kendali logika fuzzy menetapkan motor induksi dalam kondisi peringatan maka sistem secara otomatis mengirimkan peringatan berupa notifikasi kepada pengguna. Begitu juga ketika temperatur dan arus terdeteksi melampaui nilai nominal maka motor trip. Dari hasil pembacaan temperatur oleh sensor DS18B20 dan termometer digital, terdapat rata-rata error sebesar 0,64%. Hasil pembacaan arus oleh sensor ACS712 dan amperemeter, terdapat rata-rata error sebesar < 1%. Pengujian dilakukan terhadap motor induksi 3 fasa berdaya 0,3 HP. Dengan hasil pengujian ketika didapatkan pembacaan arus motor sebesar 0,51; 0,53; dan 0,52 A kontrol logika fuzzy menentukan motor dalam kondisi peringatan. Sementara kontrol logika fuzzy menentukan motor dalam kondisi gangguan ketika didapatkan pembacaan arus motor sebesar 0,68; 0,69; dan 0,67 A.
Automatic Voltage Regulator (AVR) Generator dengan Mikrokontroler Menggunakan Metode Hill Climbing Graciana Yuniarti Puspitaputri; Ciptian Weried Priananda; Dwiky Fajri Syahbana
Jurnal Teknik ITS Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v10i2.67421

Abstract

Peran generator yaitu menghasilkan listrik sesuai dengan standar listrik Indonesia sebesar 220 Volt. Namun perubahan kecepatan putar rotor dan jumlah beban mempengaruhi kestabilan tegangan terminal generator. Jika putaran rotor generator cepat, maka tegangan terminal membesar. Beda halnya dengan jumlah beban yang dihubungkan ke-generator, jika beban bertambah maka tegangan terminal turun. Dengan begitu diperlukan pengatur tegangan eksitasi yang mempengaruhi kestabilan tegangan terminal generator. Pengembangan penelitian ini berupa Automatic Voltage Regulator (AVR) yang terdiri dari beberapa komponen. Terdapat DC-DC converter, regulator, mikrokontroler, voltage divider, dan rectifier sebagai komponen penyusun AVR. Tegangan masukan diproses menggunakan metode Hill Climbing. Metode Hill Climbing adalah salah satu metode yang dapat digunakan pada AVR untuk menentukan langkah berikutnya dengan menempatkan titik yang akan muncul sedekat mungkin dengan sasarannya. Metode ini berperan mengatur besar tegangan eksitasi yang dihubungkan ke-rotor generator. AVR diintegrasikan dengan generator AC 1 phase. Tegangan eksitasi generator dapat diatur oleh AVR menggunakan metode Hill Climbing dengan presentase ketepatan respon sebesar 91,3%. Sistem ini memiliki presentase error sebesar 8,7%.
Kontrol Flow Gas pada Pengembangan Sistem Distribusi Gas Rumah Tangga Menggunakan PLC dan Metode Fuzzy Logic Damara Achmad Fenanda; Imam Wahyudi Farid; Ciptian Weried Priananda
Jurnal Teknik ITS Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v10i2.68298

Abstract

Penyaluran gas bumi melalui pipa yang memerlukan pemantauan secara berkala untuk memastikan jalur distribusi gas bumi tersalurkan dengan baik, serta meminimalisir faktor kebocoran gas pada pipa distribusi gas yang disalurkan ke pelanggan yaitu rumah tangga. Pada sistem control aliran gas dilengkapi dengan metode aplikasi Fuzzy Logic, yang dimana metode ini merupakan metode yang mampu menganalisa dan mengklasifikasi dari akibat suatu kejadian atau masalah yang timbul selama proses pendistribusian gas. Penggunaan metode fuzzy logic dalam sistem Kontrol Flow Gas Pada Pengembangan Sistem Distribusi Gas Rumah Tangga Menggunakan PLC Dan Metode Fuzzy Logic dilakukan dengan memasukan seluruh jumlah nilai input aliran udara mulai dari 50-100 m3. Pada aliran gas tinggi sistem control flow gas bekerja dengan optimal untuk mencegah terjadinya over flow gas dengan cara memperkecil bukaan valve sehingga aliran gas setelah melalui valve akan tetap terjaga dalam range normal.
Sistem Otomasi Load Shedding pada Smart Meter Menggunakan Metode Fuzzy Logic Divan Andika Yuhansyah; Imam Wahyudi Farid; Ciptian Weried Priananda
Jurnal Teknik ITS Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v10i2.68680

Abstract

Kebutuhan energi listrik bagi sektor rumah tangga telah menjadi kebutuhan dasar. Namun, masih ada masyarakat yang mengeluh terkait dengan tagihan rekening listrik yang mahal. Selain itu penggunaan listrik sangatlah tidak disarankan untuk melebihi kapasitas daya yang dapat mengakibatkan terjadinya korsleting. Oleh karena itu, dibutuhkan alat yakni Smart Meter yang dapat memonitoring penggunaan energi listrik serta dapat melakukan load shedding secara otomatis untuk mengurangi terjadinya korsleting. Sistem otomasi load shedding menggunakan salah satu metode dari teknologi artificial intelligence yaitu dengan menggunakan Fuzzy Logic Mamdani sehingga dapat mengenali pola, klasifikasi/identifikasi, prediksi, dan optimasi terhadap penggunaan energi listrik. Load shedding yang dilakukan berdasarkan pada beban prioritas dan beban non-prioritas. Dari pengujian sistem otomasi load shedding yang dilakukan sebanyak 5x dengan 6x percobaan kombinasi beban menghasilkan bahwa pada percobaan ke-1 hingga ke-4 mendapatkan hasil output Relay_Hidup3, pada percobaan ke-5 mendapatkan hasil output Relay_Hidup2, dan pada percobaan ke-6 mendapatkan hasil output Relay_Hidup1. Untuk melakukan proses load shedding tersebut didapatkan rata-rata delay waktu sebesar 2,302 detik.
Automatic Transfer Switch Dilengkapi Fitur Monitoring Website pada On-Grid Solar Home System Iqbal Aulia Lazuardi; Imam Wahyudi Farid; Ciptian Weried Priananda
Jurnal Teknik ITS Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v10i2.68713

Abstract

Penggunaan photovoltaic sangat meningkat untuk memenuhi kebutuhan sehari - hari. Namun saat ini penggunaan energi listrik dari photovoltaic belum dapat dimonitoring dan dikontrol dengan baik. Hal ini ditunjukkan dari cepat rusaknya baterai dan sistem photovoltaic yang digunakan pada Solar Home System (SHS). Oleh karena itu, diperlukan sebuah perangkat monitoring serta kendali untuk membantu pembagian besaran daya yang keluar dari photovoltaic untuk suplai beban rumah tangga. Automatic Transfer Switch (ATS) merupakan alat yang dapat melakukan pergantian porsi suplai energi listrik secara otomatis memanfaatkan cara kerja relay dengan memperhatikan kondisi presentase dari baterai. ATS dilengkapi dengan sistem monitoring berbasis website dengan menggunakan metode Network Control System yang dapat melakukan kontrol dan monitoring secara real time. Sistem Automatic Transfer Switch dapat melakukan switching atau perpindahan beban dari sumber utama ke sumber cadangan berdasarkan kondisi presentase dari baterai saat mencapai nilai sebesar 11,4 Volt dengan kapasitas baterai berkisar antara 36%-38%. Sehingga ATS melakukan cut off sumber dari PLTS dan mengalihkan beban pada sumber PLN tanpa jeda. Pada sistem monitoring ATS menggunakan metode Moving Average sebagai filter hasil data yang tidak sesuai pada pengukuran keluaran photovoltaic, dan didapatkan grafik monitoring tegangan dan arus photovoltaic yang lebih stabil. Dengan MAE tegangan PV = 1,368 V, MAE arus PV = 0, 152 A dan MSE tegangan PV= 3,389 V, MSE arus PV = 0,079 A. Serta penggunaan metode Network Control System dengan pemograman millis interrupt pada kendali relay ATS didapatkan rata-rata hasil delay relay 1 dan relay 2 sebesar 1,034 seconds jauh lebih baik daripada penggunaan pemrograman tanpa millis interrupt yaitu sebesar 61 seconds. Hal tersebut tentunya berpengaruh pada keefektifan kerja dari relay kontrol.
Implementasi Kontrol Sudut Buka Valve Menggunakan Metode Fuzzy Logic pada Proses Pencampuran Water Coolant Waluyo Bayu Abdillah; Imam Wahyu Farid; Ciptian Weried Priananda
Jurnal Teknik ITS Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v10i2.70157

Abstract

Proses pencampuran pra pemakaian water coolant memiliki standar yang berbeda pada setiap fungsi dan kegunaan. Pencampuran secara konvensional dilakukan secara manual oleh tangan manusia dan diukur menggunakan alat ukur analog untuk mengetahui kadar konsentrasi kompisisi coolant. Penelitian ini membuat implementasi tentang pembuatan sistem pencampuran water coolant otomatis dengan komposisi air dan bijih coolant secara otomatis dengan menggunakan piranti mikrokontroller. Konsentrasi water coolant yang dimaksud adalah sebesar 5% kadar bijih coolant tercampur. Dalam menentukan sudut buka valve/ kran sebagai jembatan aliran bijih coolant menuju proses pencampuran digunakan metode Fuzzy Logic yang diaktualisasikan pada motor servo DC dengan input data diambil dari hasil pembacaan sensor salinitas. Dari percobaan yang telah dilakukan menyatakan bahwa metode fuzzy dapat digunakan untuk mengontol derajat buka valve dengan baik. Namun secara keseluruhan hasil yang didapatkan dari percobaan masih belum mendapatkan hasil yang maksimal. Dari percobaan yang telah dilakukan, error terkecil yang berhasil dicapai masih bernilai 20%. Walau sudah memenuhi standar minimal, namun masih perlu adanya peningkatan kinerja sistem. Maka dari itu perlu adanya pengembangan dan evaluasi terhadap sistem lebih lanjut agar sistem dapat berjalan lebih baik
Sistem Wireless Sensor Network untuk Kontrol Salinitas Air Menggunakan Metode Logika Fuzzy Mamdani pada Tambak Ikan Mujair Putu Wibi Yumandana; Ciptian Weried Priananda; Lucky Putri Rahayu
Jurnal Teknik ITS Vol 12, No 2 (2023): IN PRESS
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v12i2.114398

Abstract

Usaha budi daya ikan mujair pada BUMDes Delta Mina Sejahtera memerlukan perhatian terkait salinitas air tambak. Hal tersebut memengaruhi pertumbuhan dan keberlangsungan hidup ikan mujair. Nilai salinitas ideal bagi pertumbuhan ikan mujair berkisar 7-8 ppt. Kadar garam yang tinggi dapat diturunkan nilainya dengan memberikan air tawar. Karakteristik tambak yang luas dibutuhkan sistem pengambilan dan pengolahan salinitas yang akurat. Berdasarkan hasil pengujian pada prototipe yang telah dibuat, penerapan WSN dalam mengirimkan data dari node sensor ke node master mendapat delay sebesar 2,4 detik. Pada sistem kontrol salinitas menggunakan logika Fuzzy Mamdani, mampu mencapai keadaan salinitas pada setpoint senilai 7,5 ppt dengan error steady state sebesar 0%. Jika dibandingkan dengan hasil simulasi MATLAB, rata-rata respons waktu yang dibutuhkan sistem prototipe untuk mencapai nilai salinitas akhir 7,5 ppt lebih lambat 1,55 detik.