Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Journal Peqguruang: Conference Series

PENGARUH MANAJEMEN PUSKESMAS TERHADAP MUTU PELAYANAN PUSKESMAS DI LINGKUNGAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT Rotasouw, Aswad; Alim, Andi; Zamli, Zamli; Jusuf, Ekafadly
Journal Peqguruang: Conference Series Vol 6, No 2 (2024): Volume 6 Nomor 2 November 2024
Publisher : Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/jp.v6i2.5694

Abstract

Pembangunan kesehatan yang berkualitas mampu meningkatkan     kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat secara mandiri bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Masyarakat cenderung menuntut pelayanan umum yang lebih baik, lebih ramah dan lebih bermutu termasuk pelayanan kesehatan. Dengan semakin meningkatnya tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan kesehatan maka fungsi pelayanan kesehatan dasar di puskesmas secara bertahap perlu terus ditingkatkan agar menjadi lebih efektif dan efisien Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting bagi pembangunan nasional. Tujuan:  penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan Manajemen Puskesmas terhadap Mutu Pelayanan Puskesmas di Lingkungan Kabupaten Seram Bagian Barat Tahun 2024. Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan Cross Sectional Study. Populasidan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh Kepala puskesmas, Kepala Tata Usaha dan Pegawai puskesmas yang memberikan pelayanan di 22 puskesmas yang ada dalam wilayah Kabupaten Seram Bagian Barat, yaitu sebanyak 308 responden. Pengumpulan data menggunakan  lembar observasi. Data yang telah dikumpulkan kemudian diolah dan dianalisis secara univariat dan bivariat, uji multivariat yang digunakan adalah uji chi-square menggunakan laptop denganprogram statistik (SPSS). Terdapat semua variabel apa yang paling berhubungan dengan mutu pelayanan puskesmas. Variable yang paling berpengaruh dari hasil penelitian menunjukkan bahwa variable pengawasan, pengendalian dan penilaian (p= 0,000) dan penguatan penggerakan dan pelaksanaan (p=0,000) terhadap mutu pelayanan puskesmas dan variable ada pengaruh perencanaan dengan nilai (p= 0,001), di Kabupaten Seram Bagian Barat dengan uji chi-square.
POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP TINGKAT KESEMBUHAN ANAK AUTIS DI KLINIK PROEDU AUTIS BOGOR TAHUN 2024 ekawati, ris; Alim, Andi; Zamli, Zamli; Yusuf, Ekafadly
Journal Peqguruang: Conference Series Vol 6, No 2 (2024): Volume 6 Nomor 2 November 2024
Publisher : Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/jp.v6i2.5730

Abstract

Penelitian ini menekankan pentingnya pola asuh yang baik bagi anak, terutama pada usia 3-6 tahun, periode krusial pembentukan karakter. Anak-anak sering menunjukkan perilaku sulit seperti tantrum, yang perlu ditangani dengan bijak untuk membantu mereka belajar mengelola emosi. Penelitian dilakukan dengan metode lapangan, pendekatan deskriptif analitis dan kualitatif, serta teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sampel terdiri dari 23 anak di Klinik Proedue Autism. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak autis memerlukan pola asuh yang fleksibel dan adaptif; pola asuh yang kaku dapat menghambat perkembangan mereka. Kesadaran orang tua akan pentingnya pendekatan lembut dan memberi ruang bagi anak untuk berekspresi sangat krusial. Faktor sosial dan program pembelajaran yang sesuai juga memengaruhi keberhasilan terapi. Pola asuh yang efektif harus disesuaikan dengan konteks lokal untuk mendukung perkembangan anak autis. Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa pola asuh otoriter menghambat perkembangan anak autis dan memperburuk kondisi psikologis mereka, sementara pendekatan fleksibel dan demokratis sangat diperlukan untuk mendukung kesembuhan dan perkembangan optimal anak.
ANALISIS KINERJA PETUGAS PROMOTIF DAN PREVENTIF DI PUSKESMAS TIPO DAN LERE KOTA PALU Fatimah, Fatimah; Uly, Nilawati; Iskandar, Ishaq; Zamli, Zamli
Journal Peqguruang: Conference Series Vol 6, No 2 (2024): Volume 6 Nomor 2 November 2024
Publisher : Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/jp.v6i2.5728

Abstract

Buruknya kinerja petugas disebabkan oleh beberapa faktor yaitu, kepemimpinan, motivasi, kedisiplinan, insentif, dan lingkungan kerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis determinan kinerja promotif dan preventif pada pada tenaga kesehatan di Puskesmas Tipo dan Puskesmas Lere Kota Palu Tahun 2024. Desain penelitian ini adalah survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Responden diambil dengan teknik Proportional Random Sampling. Populasi sebanyak 62 orang dengan sampel sebanyak 54 orang. Variabel independen adalah kepemimpinan, motivasi, insentif, kedisiplinan dan lingkungan kerja dan variabel dependen adalah kinerja promotif dan preventif pada pada tenaga kesehatan. Hasil uji bivariat menggunakan fisher's exact dan multivariate menggunakan linear regresi. Hasil penelitian menunjukan bahwa motivasi diketahui hampir seluruh responden sebanyak 51 (94.4%) dalam kategori baik. Kedisiplinan diketahui hampir seluruh responden sebanyak 52 (96.3%) dalam kategori baik. Kepemimpinan Kepala Puskesmas diketahui hampir seluruh responden sebanyak 52 (96.3%) dalam kategori baik. Insentif diketahui hampir seluruh responden sebanyak 49 (90.7%) dalam kategori baik. Lingkungan kerja diketahui hampir seluruh responden sebanyak 50 (92.6%) dalam kategori baik. Kinerja diketahui hampir seluruh responden sebanyak 52 (96.3%) dalam kategori baik. Hasil analisa data menunjukan bahwa nilai R Square sebesar 0.505 (50,5%) sehingga variabel motivasi, kedisiplinan, kepemimpinan kepala puskesmas, insentif, lingkungan kerja secara simultan berpengaruh terhadap kinerja petugas promotif dan preventif pada tenaga kesehatan sebesar 50,5%, sedangkan sisanya (49,5%) dipengaruhi oleh variabel yang tidak diteliti. Berdasarkan hasil penelitian maka disimpulkan bahwa semakin baik peran kepala puskesmas, motivasi petugas, insentif, kedisiplinan dan lingkungan kerja maka kinerja petugas akan semakin baik.