RESUME: HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome) merupakan kumpulan gejala penyakit yang diakibatkan oleh menurunnya sistem kekebalan tubuh. Di Indonesia, dari waktu ke waktu, HIV/AIDS menunjukkan grafik yang semakin meningkat. Dapat dipastikan bahwa dalam kehidupan masyarakat, utamanya masyarakat urban seperti di Kota Makassar, terus-menerus terancam oleh penularan HIV/AIDS yang sampai saat ini belum ditemukan, baik vaksin pencegahan maupun obat penyembuhannya. Dengan demikian, para pekerja seks menjadi kelompok sasaran yang strategis dalam menerapkan program komunikasi perubahan perilaku yang diselenggarakan oleh Yayasan Kra-AIDS Indonesia. Penelitian ini mengulas tentang kasus para pekerja seks di Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia. Jumlah informan yang ditemukan adalah 32 orang yang berasal dari empat lokasi yaitu: Bar, Rumah Bordil, Jalanan, dan Hotel. Data dikumpulkan melalui wawancara yang mendalam dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan perilaku pekerja seks kurang maksimal dalam tindakan pencegahan terhadap penyebaran HIV/AIDS. Akhirnya, penting sekali untuk memiliki perencanaan yang menyeluruh, kegiatan pemberian saran bagi para menejer pekerja seks, dan pembentukan kembali lingkungan eksternal yang sehat. KATA KUNCI: Prostitusi, pekerja seks, penyebaran HIV/AIDS, kota Makassar, perubahan perilaku, dan lingkungan yang sehat. ABSTRACT: This article entitled âPotrait of Prostitution Location and Characteristics of Prostitutes in Makassar City: Awareness Raising and Anticipation of HIV/AIDSâ. HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome) is a collection of symptons resulted from the decreasing of immune system. In Indonesia, HIV/AIDS, from time to time, shows steep increasing graphic. Thus, prostitutes become strategic target group in applying communication program of behaviour change conducted by Kra-AIDS Foundation of Indonesia. This research took the case study about prostitutes in Makassar city, South Sulawesi, Indonesia. Informant number found were 32 persons coming from four locations that are: Bar, Brothel, Street, and Hotel. Data were collected by deep interview and observation. The research result showed that behaviour changes of prostitutes are not maximally yet occurred in preventing action toward HIV/AIDS transmission. Finally, it is necessary to have comprehensive program planning, advisory activity for the prostitutesâ managers, and reconstruction of healtly external environment. KEY WORD: Prostitution, prostitutes, HIV/AIDS transmission, Makassar city, behaviour change, and healtly environment.  About the Authors: Dr. Arlin Adam dan Dr. Syamsu A. Kamaruddin adalah Dosen Senior di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UVRI (Universitas Veteran Republik Indonesia) Makassar, Jalan Baruga Raya, Antang, Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia. Alamat emel: aspensi@yahoo.com dan syamsukamaruddin@gmail.comHow to cite this article? Adam, Arlin & Syamsu A. Kamaruddin. (2013). âPotret Lokasi Pelacuran dan Karakteristik Pekerja Seks di Kota Makassar: Upaya untuk Penyadaran dan Pencegahan Penyakit HIV/AIDSâ in SOSIOHUMANIKA: Jurnal Pendidikan Sains Sosial dan Kemanusiaan, Vol.6, No.1 [Mei], pp.97-110. Bandung, Indonesia: Minda Masagi Press owned by ASPENSI, ISSN 1979-0112. Chronicle of article: Accepted (March 10, 2013); Revised (April 15, 2013); and Published (May 20, 2013).  Â