Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : JURNAL VOKASI TEKNIK (JUVOTEK)

BESARNYA GAYA RADIAL YANG TERJADI PADA SEPASANG RODA GIGI LURUS AKIBAT ADANYA SUDUT TEKAN DARI RODA GIGI PENGGERAK DI ALAT DOUBLE DECK BUNCH CRUSHER Hariski Panggabean; Herry Darmadi
JURNAL VOKASI TEKNIK Vol 1 No 02 (2023): JURNAL VOKASI TEKNIK (JUVOTEK)
Publisher : CV MEDAN TEKNO SOLUSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Roda gigi merupakan elemen mesin yang berfungsi untuk mentransmisikan daya dan putaran poros sehingga sistem mekanisme mesin dapat bekerja dengan fungsinya. Roda gigi lurus digunakan untuk poros yang sejajar atau paralel. Roda gigi lurus digunakan sebagai penggerak roller pada alat Double Deck Bunch Crusher. Ketika dua buah roda gigi lurus saling terhubung berputar, maka timbul sebuah gaya yang terjadi dari kedua roda gigi yang berkontakan, pada roda gigi lurus A (penggerak) akan menekan kedalam arah menuju titik pusat roda gigi lurus B (yang digerakkan). Gaya yang bekerja pada roda gigi lurus tersebut adalah Gaya Radial (Fr). Gaya Radial adalah gaya yang bekerja secara tegak lurus dengan sumbu poros yang menyebabkan kedua roda gigi saling mendorong. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya gaya tangensial dan gaya radial pada sepasang roda gigi lurus pada saat alat Double Deck Bunch Crusher beroperasi. Dari hasil perhitungan didapatkan gaya tangensial di sepasang roda gigi lurus pada bagian atas sebesar 263747,629 Kg dan gaya tangensial di sepasang roda gigi lurus pada bagian bawah sebesar 282444,157 Kg sedangkan gaya radial di sepasang roda gigi lurus pada bagian atas sebesar 95996,286 Kg dan gaya radial di sepasang roda gigi lurus pada bagian bawah sebesar 102801,265 Kg.
BESARNYA TEGANGAN TARIK YANG DIIZINKAN PADA RANTAI UNTUK MEMUTAR TIPPLER LORI YANG BERISI TANDAN BUAH MATANG (TBM) DI PT Z Saputra Tarigan, Juliastio; Darmadi, Herry; Kurnia, Dian
JURNAL VOKASI TEKNIK Vol 1 No 03 (2023): JURNAL VOKASI TEKNIK (JUVOTEK)
Publisher : CV MEDAN TEKNO SOLUSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Chain (rantai) merupakan serangkaian link atau cincin yang saling terhubung atau terpasang satu dengan yang lainnya sehingga terbentuk memanjang, rantai digunakan untuk memindahkan beban atau sebagai pengganti tenaga tambahan, salah satu rantai yang sering digunakan adalah terbuat dari logam paling keras yaitu baja. Salah satunya adalah chain roller yang terpasang pada Tippler, dimana rantai ini berfungsi untuk menuangkan Tandan Buah Matang dari Lori. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja Tippler untuk memutar Tippler Lori yang berisi Tandan Buah Matang. Berdasarkan perhitungan yang telah penulis lakukan, maka diperoleh besarnya beban yang terjadi pada rantai adalah sebesar 5610 Kgf. Dan besarnya Tegangan Tarik yang diizinkan pada rantai adalah sebesar 1225 Mpa
PENGARUH UKURAN BAUT UNTUK MENGURANGI KEGAGALAN SAMBUNGAN PADA FLEKSIBEL KOPLING FLANGE DI UNIT THERMAL OIL HEATER K S Harefa, Paul; irwansyah, irwansyah; Darmadi, Herry; Asyrori Sidabutar, Naqasya; Kurnia, Dian
JURNAL VOKASI TEKNIK Vol 2 No 2 (2024): JURNAL VOKASI TEKNIK (JUVOTEK)
Publisher : CV MEDAN TEKNO SOLUSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam industri, penggunaan Thermal Oil Heater (TOH) digunakan untuk menghasilkan sistem panas dengan cara memanaskan oli yang akan digunakan dalam proses produksi pada unit-unit yang membutuhkan sistem pemanas. Pada unit TOH menggunakan pompa untuk dapat memindahkan fluida, yang mana keterpasangan pompa menggunakan kopling flange untuk menyambungkan motor dan pompa magnet guna memindahkan thermal oil. Ukuran dan material baut serta mur pada kopling flange sangat penting untuk memastikan keamanan dan efisiensi operasional, mempertimbangkan putaran, daya, dan ekspansi thermal. Melalui observasi, dokumentasi, wawancara, dan studi literatur, penelitian menunjukkan bahwa diameter nominal baut yang optimal adalah 9,52 mm dengan jarak keterpasangan 60 mm, sesuai dengan standar industri seperti American National Standards Institute (ANSI), International Organization for Standardization (ISO), dan Japan International Standard (JIS) untuk menghindari kegagalan sambungan dan kerusakan pada kopling flange.