Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

VISUALISASI PORSCHE 550 SPYDER DALAM FOTOGRAFI EKSPRESI Adipura Satrio Nugroho; Anis Raharjo; I Nengah Wirakesuma
Retina Jurnal Fotografi Vol 3 No 2 (2023): September 2023
Publisher : Lp2mpp Isi Denpasar - Ps. Fotografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/rjf.v3i2.2061

Abstract

Dalam penciptaan karya, penulis merancang konsep visualisasi Porsche 550 Spyder dalam fotografi ekspresi, salah satu mobil classic dan juga bersejarah yang di buat di Tuksedo Studio ini. Mobil balap bersejarah dan memiliki cerita kelam di saat masa jayanya akan di visualisasi dengan menggunakan media fotografi dan mengunakan teknik fotografi double/multiple exposure dan disajikan dengan menggunakan unsur seni rupa yang kuat seperti dari segi estetika dan juga filosofisnya. Menginformasikan dan juga memberikan gambaran baru dari sebuah perspektif visual fotografi. Dalam penciptaan karya ini, penulis menggunakan beberapa metode, beberapa contohnya seperti metode tahapan eksistensi, elaborasi, eksperimen, eksplorasi, dan evaluasi. Penulis memanfaatkan eksplorasi dari sumber- sumber literatur yang tersedia baik jurnal, artikel, buku, dan internet sebagai referensi guna memperdalam pengetahuan penulis mengenai sumber dan gagasan yang nantinya akan dijadikan penunjang pada proses konsep penciptaan. Dan semua itu akan saling berkaitan menciptakan sebuah karya visual yang tidak hanya menonjolkan teknik fotonya saja namun memberikan sebuah karya seni yang memiliki isi dan juga tujuan yang dapat menginspirasi.
PENERAPAN METODE EDFAT PADA FOTOGRAFI DOKUMENTASI PESTA KESENIAN BALI 2022 Ryan Morteo; Anis Raharjo; Farhan Adityasmara
Retina Jurnal Fotografi Vol 3 No 1 (2023): Maret 2023
Publisher : Lp2mpp Isi Denpasar - Ps. Fotografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/rjf.v3i1.2070

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan penerapan metode EDFAT pada fotografi terutama fotografi dokumentasi budaya. Penelitian ini dilaksanakan untuk pembelajaran atau menambah ilmu sekaligus preservasi momen kegiatan budaya di Pesta Kesenian Bali 2022 yang berupa budaya tari dan kegiatan ini dilaksanakan pada Widema Picture yang dimana sekarang sudah diubah namanya menjadi WITA MEDIA, data dari penelitian ini dikumpulkan dengan metode praktikum yang dimana peserta didik melakukan percobaan langsung dilapangan, data yang dikumpulkan bukan hanya berupa catatan dari kegiatan pada tempat magangnya saja, melainkan karya foto yang didapat melalui kegiatan magang dengan syarat karya foto yang disajikan sebagai data adalah karya foto milik mereka sendiri dan data artikel yang ditemukan di internet dan data buku sebagai referensi pembuatan artikel penelitian.
PEMOTRETAN PRE-WEDDING CASUAL DENGAN LATAR BELAKANG ALAM PULAU NUSA PENIDA I Wayan Ranu Baskara; Ida Bagus Candrayana; Anis Raharjo
Retina Jurnal Fotografi Vol 3 No 1 (2023): Maret 2023
Publisher : Lp2mpp Isi Denpasar - Ps. Fotografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/rjf.v3i1.2132

Abstract

Foto Pre - wedding adalah sebuah moment “ Sakral ” yang akan diabadikan oleh seorang Fotografer yang dimana akan menghasilkan sebuah karya dalam menangkap sebuah moment yang akan menjadi sebuah kenang kenganan untuk selamanya bagi pasangan Dua Sejoli yang akan mengarungi bahtera rumah tangga. Pre - wedding kini sudah menjadi tradisi turun temurun bagi pasangan yang akan menikah. Sekitar tahun 90an, awal mula Foto Pre - wedding untuk pertama kalinya berkembang di Asia yaitu di China. Dalam hal ini, AnitaPhoto dalam industri fotografi prewedding, sering kali mengambil foto prewedding dengan tema casual. Disamping itu AnitaPhoto memiliki tone warna yang “clean” atau bersih. Hal ini yang membuat penulis tertarik untuk mengangkat tema prewedding casual. Selain itu cara AnitaPhoto menata pose dari kedua pasangan terlihat sangat rapi dan komunikatif. Casual sendiri merupakan sebuah gaya berpakaian yang dikenakan di waktu santai. Pakaian casual adalah pakaian yang memiliki bahan yang nyaman dipakai, tidak terlalu banyak detail dan desainnya sederhana namun tetap dapat menarik perhatian. Gaya pakaian yang terkesan ‘adaptif’ ini bahkan sering dipakai pada kegiatan-kegiatan formal, sehingga dapat disebut pakaian casual-formal. Pakaian casual ini selalu identik dengan kaos, celana jeans, sandal atau sepatu sneakers. Pakaian casual adalah pakaian yang memiliki bahan yang nyaman dipakai, tidak terlalu banyak detail dan desainnya sederhana namun tetap dapat menarik perhatian.
KAPAS STYLE DARI SUKKHA CITTA DALAM KARYA FOTOGRAFI FASHION Muhammad Faqih Soya Pramono; Anis Raharjo; I Nengah Wirakesuma
Retina Jurnal Fotografi Vol 3 No 2 (2023): September 2023
Publisher : Lp2mpp Isi Denpasar - Ps. Fotografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/rjf.v3i2.2691

Abstract

Indonesia memiliki banyak kekayaan budaya dalam bentuk kain tradisional, salah satunya kain tenun. Tenun ikat merupakan kerajinan yang dibuat dengan alat tenun bukan mesin (ATBM) yang dikelola oleh masyarakat. Seni kerajinan tenun ikat warna warni dan kaya akan motif hias, dikerjakan oleh para pengrajin hampir seluruh daerah di Indonesia yang berciri khas sesuai dengan budaya setempat. Dahulu menenun menggunakan alat tradisional, namun seiring perkembangan zaman menenun sekarang menggunakan teknologi mesin yang mempermudah pekerjaan manusia dan proses pembuatannya menjadi jauh lebih cepat. Proses pembuatan kain tenun saat ini masih bertahan, namun bersaing ketat dengan mode fashion yang kekinian di era modern. Dari pengamatan peneliti, realita sekarang menunjukan mode fashion yang berkembang serta proses menenun yang menggunakan alat teknologi modern seperti mesin untuk menenun. Fotografi merupakan suatu metode yang tepat untuk memvisualkan dan memberikan cerita realitas kebudayaan di Indonesia. Tujuan yang ingin dicapai adalah memperkenalkan kepada khalayak mengenai keberadaan kesenian dalam proses cerita dan memaparkan proses pembuatan foto tersebut. tenun yang dihasilkan oleh alat tenun mesin lebih murah atau lebih terjangkau. Ini lah salah satu alasan mengapa anak zaman sekarang tidak mengenal baik Dengan mesin seperti ini tentu saja pengerjaan yang biasanya di kerjakan berminggu minggu bahkan berbulan bulan dapat selesai hanya dalam hitungan hari saja juga kapasitas kainnya jauh lebih banyak di bandingkan dengan pengerjaan yang dikerjakan dengan tradisional.