Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Antibacterial Compound Identification of Cayenne Pepper Leaf Extract (Capsicum frutescens L.) against Klebsiella pneumoniae and Cell Leakage Mechanism Riri Fauziyya; Laela Hayu Nurani; Nanik Sulistyani
Majalah Obat Tradisional Vol 22, No 3 (2017)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1037.003 KB) | DOI: 10.22146/mot.31550

Abstract

Pneumonia is an acute inflammation of the pulmonary parenchyma that can be caused by Klebsiella pneumoniae. This study aims to determine the active fraction of cayenne pepper leaves on the growth of K. pneumoniae. Cayenne pepper leaf which previously defatted using n-hexane was macerated with 95% ethanol, then fractionated successively with dichloromethane, ethyl acetate and methanol. Ethanol extract and each fraction with concentration of 40% were tested for their antibacterial activity against K. pneumoniae using disc diffusion method (Kirby-Bauer). 1% amoxicillin was used as positive control and Dimethyl sulfoxide (DMSO) as negative control. The Minimum Inhibitory Concentration (MIC) of the most active fraction was then determined. Determination of antibacterial compound in the most active fraction was carried out by TLC-bioautography and followed by Gass Chromatography Mass Spectrophotometry. Cell leakage analysis was performed using UV spectrophotometry to detect the release of protein and nucleic acid, as well as Atomic Absorption Spectrophotometry was used to detect ion release of K+ and Ca2+. The results showed that the most active fraction against K. pneumoniae was the ethyl acetate fraction with MIC value of 10% and inhibition zone of 7.25±0.25 mm. TLC-Bioautography of ethyl acetate fraction with eluen n-hexane: ethyl acetate (6:4) obtained an active stain at Rf 0.12. Compounds having 94% similarity with 1-propanol, 2-amino was predicted as the active compound.
Analisis Formalin Secara Kualitatif pada Bakso dan Mie Basah di Kecamatan Sukarame, Wayhalim, dan Sukabumi: Qualitative Formaline Analysis on Meatball and Wet Noodle in Sukarame, Wayhalim, and Sukabumi Riri Fauziyya; Anjar Hermadi Saputro
KOVALEN: Jurnal Riset Kimia Vol. 6 No. 3 (2020): Edisi Desember
Publisher : Chemistry Department, Mathematics and Natural Science Faculty, Tadulako University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/kovalen.2020.v6.i3.15333

Abstract

Meatballs and wet noodles are foods that are favored by the community. The high water content causes these two types of food to be vulnerable and easily damaged in storage. The addition of chemicals such as preservatives in the manufacture of food products is carried out by producers so that the products are more durable, economical, and produce maximum profit. One chemical that is often misused for food preservatives is formaldehyde. Formalin is a dangerous chemical that is carcinogenic, mutagenic, corrosive, and irritating. This study aims to determine whether there is formalin content in meatballs and wet noodles that are sold in the districts of Sukarame, Wayhalim, and Sukabumi. This research was conducted in a qualitative analysis using Schiff's reagent on 30 samples of meatballs and 30 samples of wet noodles which were sold in Sukarame, Wayhalim, and Sukabumi. The results showed that 10 samples of meatballs and 2 wet noodles showed positive results containing formaldehyde. This shows that around 33.3% of the meatball sample and 6.66% of the wet noodles sample analyzed were identified to contain formaldehyde so that they are not safe for consumption in the long term and people must be careful in selecting meatballs and wet noodles for consumption. Keywords: Qualitative analysis, formalin, meatballs, wet noodles
ANALISIS KUALITATIF BORAKS PADA BAKSO DAN MI BASAH DI KECAMATAN SUKARAME, SUKABUMI DAN WAYHALIM Anjar Hermadi Saputro; Riri Fauziyya
Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifa Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiff.v4i1.7067

Abstract

Bakso dan mi basah merupakan makanan yang mudah ditemui di Indonesia. Tak heran apabila hampir disetiap pusat keramaian dan sepanjang jalan utama disetiap daerah terdapat warung makan yang menyajikan bakso dan makanan berbahan dasar mi basah. Boraks merupakan zat aditif berbahaya yang sering digunakan sebagai pengawet dan memperbaiki tekstur bakso, akan tetapi penggunaan boraks sebagai pengawet makanan dilarang di Indonesia karena dapat menyebabkan berbagai macam penyakit seperti gangguan syaraf pusat hingga gangguan pada hati. Kota Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung, berdasakan Badan Pusat Statistik Kota Bandar Lampung Kecamatan Sukarame, Sukabumi dan Wayhalim menjadi 3 dari 5 besar kecamatan dengan jumlah penduduk tertinggi tahun 2020 di Kota Bandar Lampung. Penilitian ini bertujuan untuk menganalisis ada tidak nya kandungan boraks pada bakso dan mi basah yang dijual di Kecamatan Sukarame, Sukabumi dan Wayhalim di Kota Bandar Lampung. Metode pengambilan sampel pada penelitian ini adalah random sample dimana terdapat total 30 sampel bakso dan 30 sampel mi basah yang diuji. Hasil uji kualitatif kandungan boraks pada seluruh sampel menunjukkan tidak ada kandungan boraks pada bakso dan mi basah yang dianalisis (100% negatif boraks).
Bioinformatic and Molecular Docking Study of Zerumbone and Its Derivates against Colorectal Cancer Riri Fauziyya; Winni Nur Auli; Nisa Yulianti Suprahman; Sarmoko Sarmoko; Arif Ashari; Kalista Alsadila; Lanita Agustin; Safia Fazila; Miralda Zahra; Esteria Christina Pane; Sukrasno Sukrasno
Indonesian Journal of Cancer Chemoprevention Vol 14, No 1 (2023)
Publisher : Indonesian Society for Cancer Chemoprevention

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14499/indonesianjcanchemoprev14iss1pp39-48

Abstract

The prevalence of colorectal cancer (CRC) is ranked third among all cancer types in both men and women, highlighting the urgency for drug exploration. Zerumbone and its derivatives have gained attention for their ability to inhibit angiogenesis, invasion, and metastasis and have been tested for their efficacy against various cancer cells. This study aimed to investigate the potential targets and mechanism of action of zerumbone derivatives in colon cancer invasion and migration. Bioinformatic analysis was conducted using STITCH and STRING to identify potential target genes, and molecular docking was used to search for anticancer candidates from 20 zerumbone derivatives. The results revealed that six proteins were targeted by zerumbone derivatives, including XIAPBIR3 (1TFT), AKT1 (3O96), JAK2 (6VGL), HASP90AA (2XJX), MDM2 (4MDN), and XIAPBIR2 (4KJU). Compound 4 was found to have a lower binding energy than zerumbone as well as AZD5363 (pan-Akt inhibitor) when interacting with the protein target AKT1. This makes it the most promising candidate among the zerumbone derivatives for treating colorectal cancer. Further development, such as the addition of an amine functional group, is expected to improve the potency of this molecule through the formation of hydrogen bonds and other interactions with lower bond energy.Keywords: Bioinformatic, molecular docking, zerumbone derivatives, colorectal cancer.
Evaluasi Sifat Fisik Granul Antalgin dengan Variasi Konsentrasi Pati Kulit Pisang Kepok sebagai Bahan Pengikat Annis Maulidia Rahayyu; Riri Fauziyya; Faricha Elwarda
JIKES : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 1 No. 2 (2023): Juni 2023
Publisher : Yayasan Pendidikan Tanggui Baimbaian Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pisang kapok merupakan salah satu tanaman komuditi terbesar di Lampung. Kulit pisang kapok umumnya hanya menjadi limbah, namun diketahui kulit pisang kapok dapat dimanfaatkan sebagai pengikat sediaan farmasi. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji pengaruh variasi konsentrasi pati kulit pisang kapok terhadap sifat fisik granul antalgin dan mengetahui formula dengan konsentrasi pati kulit pisang kapok yang memiliki sifat fisik granul paling baik. Metode dalam pembuatan granul antalgin menggunakan metode granulasi basah dikarenakan antalgin memiliki sifat alir dan kompresibilitas yang buruk, serta memiliki titik lebur yang tinggi. Hasil evaluasi sifat fisik granul menyatakan dengan tiga variasi konsentrasi yang berbeda F1(5%); F2(7.5%), F3(10%), dan F0 sebagai formula pembanding (PVP 5%) memngaruhi sifat fisik granul, antara lain semakin besar konsentrasi pati kulit pisang kapok yang digunakan, semakin kecil nilai kompresibilitas granul, semakin tinggi kandungan lembab granul, dan semakin tinggi waktu alir granul. Selain itu, hasil statistic granul antalgin memenuhi syarat dan F3 memiliki nilai tidak berbeda signifikan dengan F0. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pati kulit pisang kapok memengaruhi sifat fisik granul antalgin dan F3 memiliki sifat fisik yang paling baik dibandingkan dua formula lainnya.
Penyuluhan dan Pelatihan Pembuatan Biskuit Pencegah Stunting Jamur Tiram Putih dan Labu Kuning di Posyandu Desa Banjar Agung Gayatri Simanullang; Untia Kartika Sari R; Riri Fauziyya; Annisa Maulidia Rahayyu
Innovation for Community Service Journal Vol 1 No 2 (2023): Oktober 2023
Publisher : Department of Chemistry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/icsj.v1i2.10701

Abstract

Posyandu Balai Desa Banjar Agung merupakan posyandu yang berada di kecamatan jati agung dan terdapat kasus stunting pada balita. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan kepada ibu-ibu yang memiliki bayi terkait stunting dan pencegahannya, manfaat jamur tiram putih dan labu kuning dalam sediaan nutrasetika biskuit serta meningkatkan keterampilan dalam membuat sediaan biskuit. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu tahapan pemaparan materi manfaat jamur tiram putih dan labu kuning, pelatihan pembuatan biskuit “J-Laning”, pelatihan pengemasan dan pemasaran produk biskuit “J-Laning”. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini antara lain terdapat peningkatan kemampuan dasar dalam soal pre-test dan post-test yang telah diberikan dan produk biskuit yang dibuat dapat dikonsumsi secara pribadi atau dapat dijual melalui pemasaran digital atau di BUMD (Badan Usaha Milik Desa).
Pelatihan Pembuatan Pati Resisten sebagai Pangan Ramah Diabetes di Desa Fajar Mataram Kabupaten Lampung Selatan Suprahman, Nisa Yulianti; Auli, Winni Nur; Dirga, Dirga; Windari, Nurul Irna; Fauziyya, Riri; Nabila, Novrilia Atika
TeknoKreatif: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3 No 2 (2023): TEKNOKREATIF : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Volume 3 Nomer 2 Tahun 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M), Institut Teknologi Sumatera, Lampung, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35472/teknokreatif.v3i2.1130

Abstract

Desa Fajar Mataram, Kabupaten Lampung Selatan, memiliki potensi yang besar dalam pertanian, terutama padi. Olahan padi digunakan secara luas sebagai bahan makanan pokok. Di lain sisi, Diabetes merupakan tantangan besar dalam dunia kesehatan dan menjadi salah satu penyakit dengan prevalensi tertinggi di Kabupaten Lampung Selatan. Penggunaan olahan padi sebagai bahan makanan pokok telah banyak dilaporkan terkait dengan peningkatan resiko Diabetes. Edukasi pengolahan produk padi menjadi bahan makanan ramah diabetes sangat diperlukan. Pengabdian kepada masyarakat di Desa Fajar Mataram terbagi menjadi 2 sesi, yaitu sesi edukasi Diabetes dan sesi cara pembuatan pati ramah diabetes dari produk olahan padi, yaitu tepung beras dan nasi. Cara pembuatan yang diajarkan sesuai dengan literatur yang telah ada dan eksperimen pendahuluan di Laboratorium. Hasil dari pengabdian kepada masyarakat ini adalah peningkatan pemahaman masyarakat terhadap penyakit Diabetes dan cara pembuatan pati resisten dari olahan padi. Masyarakat antusias dan mendapatkan manfaat dari pelatihan ini. Kata Kunci: Pati Resisten, Diabetes, Tepung Beras, Nasi.