Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Kesehatan

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN TINGKAT STRES IBU YANG MEMILIKI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH LUAR BIASA Hendrikus Novanolo Laia; Friska Sinaga; Susanti Niman
Jurnal Kesehatan Vol. 8 No. 1 (2020): April : Health Journal “Love That Renewed”
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Santo Borromeus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.435 KB) | DOI: 10.55912/jks.v8i1.2

Abstract

Berdasarkan hasil studi pendahuluan dengan melakukan wawancara pada 10 ibu ABK di SLB, didapatkan ibu mengatakan sering mangalami kelelahan, sakit kepala dalam merawat, mengawasi anak berkebutuhan khusus, kurangnya pembagian tugas dalam membantu mendampingi, mengasuh, dan memberikan informasi tentang cara menghadapi ABK dari suami. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan dukungan suami dengan tingkat stres ibu ABK di SLB. Dukungan adalah informasi dan umpan balik dari orang lain yang menunjukkan bahwa seseorang dicintai, dihargai, dihormati dan dilibatkan dalam jaringan komunikasi dan kewajiban timbal balik. Stres adalah suatu reaksi fisik dan psikis terhadap setiap tuntutan yang menyebabkan ketegangan dan mengganggu stabilitas kehidupan sehari-hari. Metode penelitian ini yaitu kuantitatif dengan desain deskriptif korelasional melalui pendekatan cross­-sectional dengan analisa data menggunakan uji Spearman rank. Instrumen penelitian ini menggunakan angket yang dibagikan pada 146 ibu ABK dengan teknik total sampling. Hasil penelitian didapatkan ada hubungan antara dukungan suami dengan tingkat stres ibu yang memiliki ABK di SLB dengan (p-value 0,004 <0,05). Peneliti menyarankan kepada SLB untuk membuat kegiatan “Family Support Group”.
HUBUNGAN PERAN KADER DENGAN PENGETAHUAN KEHAMILAN RISIKO TINGGI PADA IBU HAMIL DI 10 RW DESA CIMANGGU Karlita Tri Agustin; Yosi Maria Wijaya; Susanti Niman
Jurnal Kesehatan Vol. 9 No. 1 (2021): April : Health Journal “Love That Renewed”
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Santo Borromeus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.603 KB) | DOI: 10.55912/jks.v9i1.25

Abstract

Data Dinas Kesehatan Bandung Barat tahun 2016 angka kematian ibu mengalami peningkatan yaitu 25 ibu. Peran kader penting dalam meningkatkan pengetahuan ibu hamil untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal. Studi pendahuluan dilakukan dengan wawancara didapatkan 8 ibu hamil yang tidak mengetahui kehamilan risiko tinggi serta belum mendapatkan penyuluhan khusus mengenai bahaya kehamilan risiko tinggi oleh kader kesehatan. Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan peran kader dengan pengetahuan tentang kehamilan risiko tinggi pada ibu hamil di 10 RW Desa Cimanggu. Peran Kader adalah perilaku yang dilakukan kader secara aktif dalam membantu masyarakat untuk menangani masalah kesehatan. Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang mengadakan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, desain deskriptif korelasi, melalui pendekatan cross-sectional. Pengambilan sampel secara total sampel didapatkan 179 responden. Analisis univariat menunjukkan lebih dari setengah peran kader aktif (58,1%) dan lebih dari setengah pengetahuan ibu hamil baik (62,6%). Analisis bivariat menggunakan uji chi-square menunjukkan ada hubungan peran kader dengan pengetahuan kehamilan risiko tinggi pada ibu hamil (p-value =0.030). Saran kepada kader dan petugas Puskesmas Ngamprah yaitu sebulan sekali melakukan penyuluhan dengan topik yang menarik seputar kehamilan khususnya kehamilan risiko tinggi dengan memberikan leaflet atapun poster saat penyuluhan.
HUBUNGAN KARAKTERISTIK SOSIODEMOGRAFI DENGAN HEALTH BELIEF PENGGUNAAN KONDOM PADA WANITA PEKERJA SEKS KOMERSIAL (PSK) Rahmatia; Yosi Maria Wijaya; Susanti Niman
Jurnal Kesehatan Vol. 10 No. 1 (2022): April : Health Journal “Love That Renewed”
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Santo Borromeus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55912/jks.v10i1.49

Abstract

The data found that female sex workers with a lifespan of 20 to 30 years say do not use condoms during sexual intercourse and do not believe that condoms can prevent sexually transmitted diseases. Behaviors of using condoms among female sex workers can be seen with a health belief approach. This study aims to determine the relationship of sociodemographic characteristics and health beliefs in condom use among female sex workers. Health belief is a concept that expresses the reason of the individual willingness to do healthy behaviors. This study used cross sectional design in 60 female sex workers. Sociodemographic data analysis using frequency distribution, bivariate analysis using Chi-square test. The results show 70.0% of respondents classified as early adulthood, 53.3% respondents had primary education, 65.0% respondents had low an income, 68.3% respondents were married, and 55. 0% of respondents have a low health belief of condom use. Based on statistical analysis showed that there was no significant relationship between age and income with the health belief of condom use (p = <0.05). The researcher give an agency to provide counseling care.
PERBANDINGAN KECEMASAN KEMATIAN BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN PADA KOMUNITAS HOMOSEKSUAL DI SAUMLAKI KEPULAUAN TANIMBAR Ferdinan Sihombing; Rosalia; Susanti Niman
Jurnal Kesehatan Vol. 10 No. 1 (2022): April : Health Journal “Love That Renewed”
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Santo Borromeus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55912/jks.v10i1.52

Abstract

The situation of being transgender and being a homosexual can make them feel like an alien. Homosexual behavior is very risky for the incidence of sexually transmitted diseases and the threat of death. The existence of this awareness of death raises a different response in each person, including anxiety. Not infrequently death anxiety is felt excessively and causes observable symptoms. This study aims to determine differences in death anxiety among homosexual groups in the Perwasi community in Saumlaki, Tanimbar Islands with various educational backgrounds, namely elementary, junior high, and high school/vocational schools. The research method used is comparative descriptive. Sampling used purposive sampling in which only willing homosexuals became research respondents. Death anxiety was measured using Templer's Death Anxiety Scale questionnaire containing 15 questions. It was found that all groups were at a low level of anxiety with a mean value of elementary education 4.46 (+1.330), junior high school education 4.79 (+0.893), and high school/vocational school education 4.83 (+1.466). One-way ANOVA showed no significant difference in anxiety levels between all groups. In conclusion, this study indicated that the three groups of respondents experienced low death anxiety and there was no significant difference in the mean score of death anxiety for all groups based on educational background.