Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

KESESUAIAN KOLESTEROL LDL HASIL PERHITUNGAN SEJUMLAH FORMULA DENGAN KOLESTEROL LDL DIREK METODE ENZIMATIK Liazarti, Dona; Valzon, May
Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 5, No 2 (2021): Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmstkik.v5i2.8704

Abstract

Increased cholesterol levels are the main cause of coronary heart disease. The results of examining LDL must be precise and accurate, but direct LDL examination (LDL-Direct) is quite expensive to do in a place with limited facilities so various experiments are carried out to get LDL formula (LDL-Cal) that is appropriate than formula commonly used, Friedewald formula. The aimed of this study was to determine the correlation between LDL cholesterol from calculation a number formulas with direct LDL cholesterol in order to obtain the best formula to be applied in laboratory of Lubuk Sikaping Hospital. This research was conducted on 75 patients who did lipid profile examination in laboratory of Lubuk Sikaping Hospital, who meet the inclusion criteria. Examination of total cholesterol, HDL, LDL and triglycerides were carried out by enzymatic methods on clinical chemistry analyzer. LDL cholesterol also calculated by several formulas namely Friedelwald formula (TC- (TG/5) -HDL), Chen formula (90% nonHDLC-10% TG), Anandaraja formula (0.9 TC- (0.9 TG/5) -28), Puavilai formula (TC-HDLC-TG/6), Vujovic formula (TC-HDLC-TG/3), and Cordova formula (3/4 (TC-HDLC.) Bland & Altman plot was used to compare the calculated LDL cholesterol level of each formula with the direct LDL. The mean LDL levels were 136.41 (35.92); 116.64 (32.72); 117.03 (30.83); 121.95 (32.79); 121.83 (33.23); 96.84 (32.47); 109.97 (28.24) for Direct, Friedelwald, Chen, Anandaraja, Puavilai, Vujovic, and Cordova respectively. Based on the Bland & Altman Plot, the calculation of LDL cholesterol from the Chen formula has the best compatibility with LDL-Direk with the mean difference of 19.3867 ± 19.0489 mg / dl at triglyceride levels <400 mg / dl, so it can be applied at RSUD Lubuk Sikaping with limited facilities. Keywords: LDL Cholesterol; LDL-Direct; LDL-CalAbstrakPeningkatan kadar kolesterol merupakan penyebab utama penyakit jantung koroner. Hasil pemeriksaan kadar LDL serum harus tepat dan akurat, namun pemeriksaan kadar LDL secara langsung (LDL-Direk) cukup mahal untuk dilakukan di tempat dengan fasilitas terbatas sehingga dilakukan berbagai percobaan untuk mendapatkan formula perhitungan LDL (LDL-Cal) yang lebih tepat dibandingkan formula yang telah umum digunakan yaitu formula Friedewald. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian antara kolesterol LDL hasil perhitungan sejumlah formula dengan kolesterol LDL direk sehingga diperoleh formula perhitungan terbaik untuk dapat diterapkan di laboratorium RSUD Lubuk Sikaping. Penelitian ini dilakukan terhadap 75 orang pasien yang melakukan pemeriksaan profil lipid lengkap ke Laboratorium RSUD Lubuk Sikaping. yang memenuhi kriteria inklusi. Pemeriksaan kolesterol total, HDL, LDL dan trigliserida dilakukan dengan metode enzimatik pada alat kimia klinik otomatis. Untuk kolesterol LDL juga dihitung dengan beberapa rumus yaitu formula Friedelwald (TC-(TG/5)-HDL). formula Chen (90%nonHDLC-10%TG), formula Anandaraja (0.9 TC- (0.9 TG/5)-28), formula Puavilai (TC-HDLC-TG/6), formula Vujovic (TC-HDLC-TG/3), dan formula Cordova (3/4 (TC-HDLC). Bland & Altman plot digunakan untuk membandingkan antara kadar kolesterol LDL hasil hitung masing-masing formula dengan LDL direk. Rerata kadar LDL (mg/dl) berturut-turut adalah 136,41 (35,92); 116,64 (32,72); 117,03 (30,83); 121,95 (32,79); 121,83 (33,23); 96,84 (32,47); 109,97 (28,24) untuk LDL-Direk, Friedelwald, Chen, Anandaraja, Puavilai, Vujovic, dan Cordova. Berdasarkan Bland & Altman Plot, perhitungan kolesterol LDL Formula Chen memiliki kesesuaian paling baik dengan LDL-Direk dengan selisih rerata 19,3867 ± 19,0489 mg/dl pada kadar trigliserida < 400 mg/dl, sehingga dapat diterapkan di RSUD Lubuk Sikaping dengan fasilitas yang terbatas.
A protocol for Enhanced imaging and Quantification of Cervical Cell Under Scanning electron Microscope Yessi Jusman; Agus Jamal; May Valzon; Khairunnisa Hasikin; Siew Cheok Ng
International Journal of Artificial Intelligence Research Vol 3, No 2 (2019): December 2019
Publisher : STMIK Dharma Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2476.735 KB) | DOI: 10.29099/ijair.v3i2.98

Abstract

The application of Field Emission Scanning Electron Microscopy and Energy Dispersive X-Ray (FE-SEM/EDX) for the characterization of biological samples can produce promising results for classification purpose. The limitations of the established sample preparation technique of cervical cells for FE-SEM/EDX study that differentiate between normal and abnormal cells prompted the development of a proposed protocol for the preparation of cervical cells. The proposed protocol was conducted by a McDowell-Trump fixative prepared in 0.1M phosphate buffer without osmium tetroxide at 4°C for 2 h in the fixation process. Morphologically, the cervical cells scanned under the FE-SEM/EDX did not present blackening effects, and the structure of the cells was not broken based on the FE-SEM images. Quantitatively, the possible elemental distributions in the cells, such as carbon, nitrogen, oxygen, and sodium, are detected in samples prepared by the proposed protocol. The analysed elements were validated using the Attenuated Total Reflection and Fourier Transform Infrared (ATR/FTIR) spectroscopy. Moreover, by avoiding osmium tetroxide fixation, the time required for sample preparation decreased significantly. This sample preparation protocol can be used for normal and abnormal cervical cells in achieving better results in terms of morphological, detected elemental distribution, and rapid in time.
KORELASI ANION GAP CALCULATED DENGAN STRONG ION GAP DALAM EVALUASI KEADAAN ASIDOSIS METABOLIK PADA PASIEN CRITICALLY ILL Dona Liazarti; Deinike Marwan; May Valzon
JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN Vol 7, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.284 KB) | DOI: 10.32539/JKK.V7I2.11290

Abstract

Asidosis metabolik merupakan gangguan asam basa paling sering pada pasien critically ill dengan penyebab umum berupa peningkatan anion yang tidak terukur. Penilaian adanya anion tidak terukur dapat dilakukan dengan tradisional (AGcalculated ) dan alternatif (SIG). Strong ion gap paling umum digunakan namun membutuhkan sejumlah besar komponen dalam perhitungannya dibandingkan dengan AGcalculated.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara AGcalculated dengan SIG dalam evaluasi keadaan asidosis metabolik pada pasien critically ill. Penelitian dilakukan terhadap 84 pasien critically ill yang dirawat di ICU RSUP Dr. M. Djamil Padang. Analisis gas darah, elektrolit, dan albumin diukur dengan metode potensiometri, amperometri dan spektrofotometri. Analisis bivariat menggunakan uji Spearman untuk mengetahui korelasi antara kadar AGcalculated dengan SIG yang dinyatakan bermakna jika nilai p < 0,05. Rerata nilai pH, pO2, pCO2, Ca ion, HCO3-, BE, Na, K, Cl, dan albumin berturut-turut adalah 7,26(0,1); 193,71(90,26); 36,62(7,77); 0,62(0,16); 17,39(4,36); -9,1(5,11); 134(6,64); 4,19(0,97); 107(5,7); dan 2,43(0,78). Nilai tengah (median) AGcalculated dan SIG adalah 18,52(3,14) dan 7,76(3,31). Uji Spearman menunjukkan korelasi AGcalculated dan SIG memberikan nilai p sebesar 0,001 (p<0,05) yang artinya terdapat hubungan yang bermakna antara AGcalculated dan SIG serta nilai r sebesar 0,997 yang berarti korelasinya sangat kuat, sehingga AGcalculated dapat digunakan untuk menentukan adanya anion yang tidak terukur sebagai penyebab asidosis metabolik di tempat dengan  fasilitas pemeriksaan yang terbatas. Kata kunci: asidosis metabolik, AGcalculated, critically ill, korelasi, SIG   
PENGARUH TEPUNG BUAH PISANG RAJA TERHADAP KONSENTRASI SPERMATOZOA TIKUS WISTAR JANTAN YANG TERPAPAR NIKOTIN May Valzon; Santi Widyasari; Else Chandra
JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN Vol 8, No 2 (2021)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/V8I2.11893

Abstract

Kandungan quarcetin buah pisang raja sangat tiggi bila dibanding buah lain dan memiliki kemampuan antioksidan yang sangat kuat. Stres oksidatif ditengarai menjadi penyebab dari kondisi infertilitas idiopatik pada pria. Nikotin merupakan sumber radikal bebas eksogen bagi pria perokok yang dapat mengakibatkan stres oksidatif padatestis dan epididimis. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh tepung buah pisang raja terhadap konsentrasi spermatozoa tikus wistar jantan yang terpapar nikotin. Dua puluh empat ekor tikus wistar jantan dibagi menjadi 4 kelompok (3 kelompok perlakuan dan 1 kelompok kontrol). Semua kelompok diberi nikotin 1,0 mg/KgBB peroral selama 30 hari. Kelompok 1, 2, dan 3 masing-masing diberikan tepung buah pisang dengan dosis 125 mg/KgBB, 250 mg/KgBB, dan 500 mg/KgBB, sedangkan kelompok 4 diberi placebo (kontrol negatif) selama 30 hari. Pada hari ke-31 akan dilakukan pengangkatan testis dan epididimis dan dilakukan penghitungan konsentrasi spermatozoa. Analisis one way anova terhadapa data konsentrasi spermatozoa menunjukkan adanya perbedaan bermakna di dalam dan antar kelompok (p<0,05). Uji post hoc bonferroni memperlihatkan bahwa terdapat perbedaan bermakna antara semua kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol untuk data konsentrasi spermatozoa (p<0,05) tetapi tidak memperlihatakan perbedaan bermakna diantara kelompok perlakuan. Peneliti menyimpulkan bahwa tepung buah pisang raja mempunyai efek positif terhadap peningkatan konsentrasi spermatozoa.  
SOSIALISASI GERAKAN MASYARAKAT CERDAS MENGGUNAKAN OBAT DI DESA KUMAIN KECAMATAN TANDUN KABUPATEN ROKAN HULU Asiska Permata Dewi; Isna Wardaniati; Denia Pratiwi; May Valzon
Jurnal Pengabdian Masyarakat Multidisiplin Vol 2 No 2 (2019): Februari
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.045 KB) | DOI: 10.36341/jpm.v2i2.722

Abstract

Has been done community service about dagusibu (get, use, save, and dispose) drugs correctly in Kumain Village, Rokan Hulu District, Riau. This activity is aimed to improve people's understanding in the use of drugs and is a joint effort between lecturers and the community in order to realize awareness, understanding, and community skills in using medicine properly and correctly. Minister of Health of the Republic of Indonesia on November 13, 2015 proclaimed "Movement of smart society using drugs" as part of efforts to promote, preventive and empower the community in increasing rational drug use. Community service activities will be conducted with socialization / workshop using lecture, discussion and guidance methods. The results of the devotion show that the Kumain Village community's understanding of obtaining, using, storing, and disposing of drugs is properly increased.
Studi Kualitatif Pengaruh Faktor Individu Terhadap Kelulusan Computer Based Test Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter Huda Marlina Wati; Lasiah Susanti; May Valzon
EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN Vol 4, No 1 (2022): February Pages 1-1600
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (606.266 KB) | DOI: 10.31004/edukatif.v4i1.2061

Abstract

Penyelenggaraan uji kompetensi merupakan salah satu upaya penjaminan mutu lulusan dokter yang dihasilkan institusi pendidikan dokter. Ujian ini dilaksanakan dalam bentuk computer based test (CBT) dan Objective Structured Clinical Examination (OSCE). Kelulusan CBT selalu lebih rendah dibandingkan kelulusan OSCE.  Pada periode November 2019 tercatat kelulusan CBT nasional hanya mencapai 59%, sedangkan OSCE mencapai 93%. Angka kelulusan CBT firsttaker dari Universitas Abdurrab hanya 54% pada periode yang sama. Pada penelitian dilakukan eksplorasi pengaruh faktor individu terhadap kelulusan CBT. Data penelitian merupakan data kualitatif yang diperoleh dengan focus group discussion (FGD). Mahasiswa yang dilibatkan antara lain lulusan firsttaker, lulusan retaker dan mahasiswa yang masih belum lulus UKMPPD. Selain itu juga dilakukan wawancara dosen serta studi dokumen terkait riwayat akademik mahasiswa. Hasil yang diperoleh yaitu beberapa faktor individu yang berpengaruh antara lain motivasi, kepercayaan diri, fokus pada tujuan, manajemen waktu, strategi belajar, sikap positif dan penguasaan materi. Dibutuhkan  sinergi antar faktor individu  untuk hasil maksimal. 
PENGARUH EKSTRAK ETANOL 96% DAUN KEMANGI (OCIMUM AMERICANUM L) TERHADAP BERAT TESTIS DAN KONSENTRASI SPERMATOZOA TIKUS PUTIH JANTAN (RATTUS NOVERGICUS) May Valzon; Deinike Wanita Marwan
Collaborative Medical Journal Vol 1 No 3 (2018): September
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.715 KB)

Abstract

Kejadian infertilitas pria merupakan 36% dari seluruh kejadian infertilitas di dunia. Sebanyak 27,8% merupakan infertilitas idiopatik yang salah satu penyebabnya adalah reactive oxygen species (ROS). Ekstrak etanol 96% daun kemangi (Ocimum americanum L.) diduga mampu memperbaiki masalah fertilitas karena aktivitas zat yang dikandungnya, yaitu: flavonoid (orientin dan vicenin), zink, boron, dan arginin. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh ekstrak etanol 96% kemangi terhadap berat testis dan konsentrasi spermatozoa tikus putih jantan. Dua puluh empat ekor tikus jantan dibagi secara acak menjadi empat kelompok, masing-masing terdiri dari 6 tikus. Kelompok A, B, C akan diberikan ekstrak kemangi oral setiap hari selama 20 hari dengan dosis 50 mg/kgBB/hari, 100 mg/kgBB/hari, dan 200 mg/kgBB/hari, sedangkan kelompok D adalah kontrol. Semua kelompok diberikan makan dan minum ad libitium selama 20 hari. Tepat pada hari ke-21 dilakukan pengangkatan testis dan pemeriksaan berat testis dan konsentrasi spermatozoa. Data yang diperoleh akan dianalisis secara kuantitatif dengan one way anova. Terdapat perbedaan bermakna rata-rata berat testis di dalam dan antar kelompok, tetapi tidak ditemukan perbedaan signifikan antar kelompok kontrol dan kelompok A dan B. Terdapat perbedaan bermakna rata-rata konsentrasi spermatozoa di dalam dan antar kelompok perlakuan, kecuali pada antara kelompok kontrol dengan kelompok A dan kelompok A dengan kelompok B. Penulis menyimpulkan bahwa pemberian ekstrak etanol 96% kemangi dapat meningkatkan berat testis dan konsentrasi spermatozoa.
EFEKTIVITAS BERBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN ANATOMI (TEKS, VIDEO DAN KOMBINASI VIDEO-TEKS) PADA MAHASISWA KEDOKTERAN UNIVERSITAS ABDURRAB Huda Marlina Wati; May Valzon
Collaborative Medical Journal Vol 2 No 2 (2019): Mei
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (62.662 KB)

Abstract

Durasi pembelajaran anatomi telah berkurang sejak Kurikulum Berbasis Kompetensi diterapkan. Padahal anatomi adalah dasar ilmu kedokteran yang diperlukan untuk memahami ilmu kedokteran lainnya dan memahami lebih lanjut masalah klinis. Hal ini menghadirkan tantangan untuk meningkatkan pembelajaran dengan mengembangkan media sehingga mahasiswa memiliki waktu lebih untuk belajar mandiri. Oleh karena itu, peneliti ingin membandingkan efektivitas berbagai media pembelajaran seperti teks, video dan kombinasi video-teks. Penelitian ini dilakukan dengan metode quasi eksperimental post test dengan membandingkan retensi mahasiswa sebelum praktikum anatomi antar kelompok intervensi. Penelitian melibatkan 60 mahasiswa yang dibagi secara acak menjadi 3 kelompok, teks (buku panduan), audiovisual (video) dan kombinasi teks-video. Video dan teks disiapkan oleh Departemen Anatomi. Hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata adalah 35,1 (grup teks), 58,1 (grup video) dan 85,2 (grup kombinasi teks-video). Analisis statistik menggunakan Mann Whitney menunjukkan terdapat perbedaan signifikan dalam retensi pengetahuan antara kelompok teks dan kelompok video serta antara kelompok video dan kelompok kombinasi teks-video. Kesimpulan penelitian ini adalah penggunaan multimedia dapat meningkatkan retensi pengetahuan pada materi anatomi.
PENGGUNAAN SCIATIC FUNCTIONAL INDEX (SFI) DAN TIBIAL FUNCTIONAL INDEX (TFI) DALAM PENILAIAN REGENERASI MOTORIS SARAF TEPI May Valzon; Ayu Permata
Collaborative Medical Journal Vol 3 No 1 (2020): Januari
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.916 KB) | DOI: 10.36341/cmj.v3i1.1094

Abstract

Regenerasi motorik saraf tepi dapat dinilai dengan menggunakan Sciatic Function Index (SFI) dan Tibial Function Index (TFI). Namun, studi komprehensif mengenai aspek anatomi dan metodologis pengukuran belum memadai. Penelitian ini bertujuan membandingkan penggunaan TFI dan SFI dalam menilai pemulihan fungsi motorik saraf tepi. Penelitian ini menggunakan desain posttest only with control group. Delapan belas tikus Wistar jantan dibagi menjadi tiga kelompok. Kelompok I, nervus ischiadicus dicederai 5mm proksimal terhadapat bifurkasi nervus ischiadicus kaki belakang kanan. Kelompok II, nervus tibialis dicederai 5mm proksimal dari tempat bercabang nervus cutaneous surae medialis kaki belakang kanan dan kelompok III sebagai kontrol negatif. SFI dan TFI diamati pada minggu II, IV, VI, dan VIII dan dianalisis. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai varians SFI dan TFI pada pengamatan minggu III, IV, dan VI (p-value < 0,05). Penggunaan TFI sebagai metode penilaian regenerasi motorik saraf tepi lebih baik dari pada penggunaan SFI yang ditunjukkan oleh nilai varians yang lebih kecil.
Hubungan Laktat dengan Outcome pada Pasien Sakit Kritis yang Mengalami Asidosis Metabolik Dona liazarti; May Valzon
Health and Medical Journal Vol 4, No 1 (2022): HEME January 2022
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (416.429 KB) | DOI: 10.33854/heme.v4i1.907

Abstract

Abstrak Pendahuluan: Salah satu gangguan asam basa paling sering di ruang rawat intensif adalah asidosis metabolik dan menjadi indikator outcome pada pasien yang sakit kritis. Penyebab asidosis metabolik bervariasi antara lain keton, urat, fosfat, dan sulfat; tetapi peningkatan laktat diperkirakan menjadi penyebab umum asidosis metabolik. Tujuan:  untuk mengetahui hubungan antara kadar laktat dengan outcome pada pasien sakit kritis yang mengalami asidosis metabolik. Metode: Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai Oktober 2017 terhadap 74 pasien sakit kritis yang dirawat di ruang rawat intensif RSUP Dr. M. Djamil Padang. Kadar laktat diukur dengan metode amperometri sedangkan analisis gas darah diperiksa dengan metode potensiometri. Hasil: Uji Mann Whitney digunakan untuk mengetahui hubungan kadar laktat dengan outcome yang dinyatakan bermakna jika nilai p < 0,05.Rerata nilai pH, pO2, pCO2, HCO3, BE berturut-turut adalah 7,27 (0,09); 196,84 (91,14); 36,81 (7,71); 17,39 (4,36) dan -9,1 (5,11). Uji Mann Whitney terhadap kadar laktat dan outcome diperoleh nilai p sebesar 0,001 yang menunjukkan adanya perbedaan kadar laktat yang bermakna antara dua kelompok outcome (hidup dan meninggal). Kesimpulan: Peningkatan kadar laktat memengaruhi outcome pasien sakit kritis yang mengalami asidosis metabolik.Kata kunci---  Asidosis metabolik, sakit kritis, laktat, outcome  Abstract Introduction: One of the most frequent acid-base disorders in intensive care unit is metabolic acidosis and it become indicator of outcome in critically ill patients. Metabolic acidosis caused by various states such as ketones, uric acid, phosphate, and sulfate; but lactic acid is a common etiology of metabolic acidosis. Aims: The aim of this study was analyze the association between lactate level with outcome in critically ill patients with metabolic acidosis. Method: This study was conducted from April to October 2017 in 74 critically ill patients whom hospitalized in intensive care unit department M. Djamil Hospital Padang. Lactate concentration were performed by amperometric method and blood gas analysis by potentiometric. Results: Mann-Whitney test was used to assess association between lactate level with outcome and significant if p value less than 0.05.The mean value of pH, pO2, pCO2, HCO3, BE were 7.27 (0.09); 196.84 (91.14); 36.81 (7.71); 17.39 (4.36) and -9.1 (5.11) respectively. Mann-Whitney test showed that p value for lactate level and outcome was 0.001; it meaned there was a signifcant difference of lactate level between the group of outcomes. Conclusion: Lactate level have a significantly effect for outcome in critically ill patients with metabolic acidosis.Keywords--- metabolic acidosis, critically ill, lactate, outcome