p-Index From 2019 - 2024
0.835
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Fakultas Pertanian
Muljawan, Rikawanto Eko
Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PERAN PENYULUH DALAM PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL KARSA PADA KELOMPOK WANITA TANI (KWT) SERUNI DESA SENGGURUH KECAMATAN KEPANJEN KABUPATEN MALANG Borges, Getrudes Dos Santos; Suwasono, Son; Muljawan, Rikawanto Eko
Fakultas Pertanian Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Role Extensionist In Social Media Utilization Intention On Kelompok Wanita Tani (KWT) Seruni Village Sengguruh districts Kepanjen Malang Regency. Agricultural Extensionists have a role in the utilization of media for severe KWT. This study aims to determine the role of extension workers in the utilization of social media Karsa on KWT seruni, and know the factors that become obstacles in the utilization of social media Karsa on KWT seruni. This research is a qualitative descriptive study. The research data is obtained by observation method, interview, questionnaire, field visit, data coming from related institution or institution and census method.Number of respondents in this study were 33 people KWT and 1 Mother Agricultural Extension. The results show the role of extension in utilizing Karsa social media for KWT by providing materials and how to use Karsa applications for those who have HP android, meeting 4 times a month for KWT who do not have HP so as not to miss information, and factors that become obstacles that is, education, age, presentation of hazard and do not have HP android. Peran Penyuluh Dalam Pemanfaatan Media Sosial Karsa Pada Kelompok Wanita Tani (KWT) Seruni Desa Sengguruh Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang. Penyuluh Pertanian mempunyai peran dalam pemanfaatan media bagi parah KWT. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran penyuluh dalam pemanfaatan media sosial Karsa pada KWT seruni, dan mengetahui faktor-faktor yang menjadi kendala dalam pemanfaatan media sosial Karsa pada KWT seruni. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Data penelitian diporoleh dengan metode observasi, wawancara, kuesioner, kunjungan lapang, data yang berasal dari instansi atau lembaga yang terkait dan metode sensus. Banyaknya responden dalam penelitian ini yaitu 33 orang KWT dan 1 Ibu Penyuluh Pertanian. Hasil penelitian menunjukan peran penyuluh dalam pemanfatan media sosial Karsa bagi KWT dengan Memberikan materi dan cara mengunakan aplikasi Karsa bagi yang memiliki HP android, melakukan pertemuan 4 kali dalam sebulan bagi KWT yang tidak memiliki HP agar tidak ketinggalan informasi, dan faktor-faktor yang menjadi kendala yaitu, pendidikan, umur, presentasi kehadiran dan tidak memiliki HP android.
STRATEGI PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PETANI DALAM USAHATANI PADI SAWAH DI DESA CURUNGREJO KECAMATAN KEPANJEN KABUPATEN MALANG Rianti, Dina; Arvianti, Eri Yusnita; Muljawan, Rikawanto Eko
Fakultas Pertanian Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

With the establishment of the constitution, it will ease the goverment to help and enhance the production of farmer. The small number of farmer came from larger institution consist of farmers. This observation was made to strategize on how to improve the constitution of farmers in farming sector in village Curungrejo Kepanjen subdistrict malang district. The method for this experiment is cumulative description which use the SWOT analysis to provide more accurate data in interviewing, questionnaires and obsevatons with total 61 respondent. The conclusion of this experiment showed that guidance and developing of competent worker would increase by giving them training provided by goverment. This will improving the education and development, benifiting the resources and increasing the capabilities of the society. Keberadaan adanya kelembagaan akan memudahkan pemerintah dalam memfasilitasi dan memberikan penguatan pada petani. Kelompok tani merupakan lembaga lokal terkecil dari kelembagaan pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi yang dapat diterapkan dalam penguatan kelembagaan pada petani dalam usahatani padi sawah di Desa Curungrejo Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang. Metode Penelitian yang di gunakan Deskriptif Kualitatif dengan menggunakan analisis SWOT serta untuk menghasilkan data yang lebih mendalam di lakukan dengan wawancara, kusioner dan pengamatan (observasi) dengan jumlah sampel 61 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bimbingan dan pembinaan yang lebih rutin dari tenaga penyuluh, mengikuti pelatihan-pelatihan yang ada dari instansi pemerintah maupun swasta, memanfaatkan sebaik mungkin pendidikan dan pelatihan, memanfaatkan sumberdaya alam yang tepat, dan meningkatkan kemampuan atau keterampilan anggota kelompok.
EKONOMI SUMBERDAYA LAHAN UNTUK USAHATANI JAGUNG DI DESA JANTI KECAMATAN PAPAR KABUPATEN KEDIRI Basrianto, Basrianto; Sadiyah, Ana Arifatus; Muljawan, Rikawanto Eko
Fakultas Pertanian Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to: (1) Analyze factors that influence corn production based on land strata (2) Analyze corn farming income based on land strata (3). Analyzing the comparison of the level of corn farming income. This research was carried out in Janti Village, Papar District, Kediri Regency. Types of data in the study are primary data and secondary data. Sampling in this study was conducted by Accidental sampling method with 70 farmers as respondents then grouped based on land tenure. Data analysis used Cobb Douglas model regression analysis, income analysis and different test analysis. The results showed: (1) Simultaneously the variables of land area, seeds, fertilizers, pesticides and labor affected the production of corn in both land strata in the village of Janti. Persially the area of land, seeds and fertilizer have an effect on production on strata I land. While the strata II land is influenced by the persial area of land and fertilizer. (2) The income earned by farmers from corn farming results based on the area of arable land is high, and corn farming in the research area is classified as efficient. (3) The income of corn farming of strata I farmers and strata II farmers in Janti Village, Papar District, Kediri Regency has a difference. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Menganalisis Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi jagung berdasarkan strata lahan (2) Menganalisis pendapatan usahatani jagung berdasarkan strata lahan (3). Menganalisis perbandingan tingkat pendapatan usahatani jagung. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Janti Kecamatan Papar Kabupaten Kediri. Jenis data dalam penelitian yaitu data primer dan data sekunder. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode Accidental sampling dengan 70 petani sebagai responden kemudian dikelompokkan berdasarkan luas penguasaan lahan. Data analisis menggunakan analisis regresi model Cobb Douglas, analisis pendapatan dan analisis uji beda. Hasil penelitian menunjukan: (1) Secara serentak variabel luas lahan, bibit, pupuk, pestisida dan tenaga kerja berpengaruh terhadap produksi jagung pada kedua strata lahan di Desa Janti. Secara persial luas lahan, bibit dan pupuk berpengaruh terhadap produksi pada lahan strata I. Sedangkan lahan strata II yang berpangaruh secara persial yaitu luas lahan dan pupuk. (2) Pendapatan yang diperoleh petani dari hasil usahatani jagung berdasarkan luas lahan garapan tergolong tinggi, dan usahatani jagung di daerah penelitian tergolong efesien. (3) Pendapatan usahatani jagung petani strata I dan petani strata II di Desa Janti Kecamatan Papar Kabupaten Kediri memiliki perbedaan.
MOTIVASI DAN KOMPETENSI PETANI JERUK DI WILAYAH PENGEMBANGAN PERKOTAAN DI DESA TLEKUNG KOTA BATU Azizah, Siti Nur; Sadiyah, Ana Arifatus; Muljawan, Rikawanto Eko
Fakultas Pertanian Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Motivation and competence towards the success of citrus farmers. The purpose of this study was to analyze citrus farmers and to analyze citrus farmers in urban development areas, in Tlekung Village, Batu City. This research took place in Tlekung Village, Junrejo District, Batu City. This research was conducted for three months, starting from May 2018 to July 2018. This study uses descriptive qualitative data analysis. Based on the results of statistical descriptions, motivation has a positive influence on the success of citrus farmers and competence has a positive and significant influence on the success of citrus farmers in the Urban Development Area. in Tlekung Village, Batu City. Motivasi dan kompetensi berpengaruh terhadap keberhasilan petani jeruk. Tujuan dalam penelitian ini untuk menganalisis pengaruh motivasi terhadap keberhasilan petani jeruk dan untuk menganalisis pengaruh kompetensi terhadap Keberhasilan petani jeruk di wilayah Pengembangan perkotaan, di Desa Tlekung Kota Batu. penelitian ini bertempat di Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo Kota Batu. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan, yaitu mulai dari bulan Mei 2018 s.d Juli 2018. Penelitian ini menggunakan analisis data deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil deskripsi statistik motivasi berpengaruh positif terhadap Keberhasilan petani jeruk dan kompetensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keberhasilan petani jeruk di Wilayah Pengembangan. Perkotaan di Desa Tlekung Kota Batu.
PENGELOLAAN SUMBER DAYA LAHAN PETANI JAHE MERAH DI KELOMPOK TANI “PATIN UNGGUL” DI KELURAHAN ARDIREJO KECAMATAN KEPANJEN KABUPATEN MALANG Lalo, Januarius Mesang Ana; Muljawan, Rikawanto Eko; Mutiara, Farah
Fakultas Pertanian Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The management of land for red ginger farmers is very good. Intensive farming has a land area of 0.05 ha. Of the land area of 0.05 Ha, all were planted with red ginger, so it was said to be intensive. Half-intensive farming has a land area of 0.1 ha. From a land area of 0.1 ha, 0.075 ha was planted with rice and 0.025 ha was planted with red ginger, so it was said to be half intensive. Side farming has a land area of 0.15 ha. Of the land area of 0.15 ha, 0.09875 ha was planted with rice, then 0.03875 ha was planted with chili and strawberries and 0.0125 ha was planted with red ginger, so it was said to be a side. Analysis of farming, fixed costs are fixed value costs that must be paid by producers regardless of the level of output produced, variable costs are the amount of costs that change according to the high and low output produced. total cost is the sum of fixed costs and variable costs. So the equation is TC = FC + VC. Total revenue is the product of price and quantity. Price is a predetermined price, the amount of production is the amount of output produced, the equation is TR = P × Q. Profit formula Π = TR─TC. The total receipt of red ginger with an intensive planting system has an average value of Rp. 39,000,000 greater than the half intensive planting system of Rp. 16,890,452 and the side of Rp. 10,797,949. The total cost of red ginger with an intensive planting system has an average value of Rp. 11,232,000 more than the half intensive planting system of Rp. 5,623,333 and a side of Rp. 2,841,821. The net income of red ginger farmers with an intensive system of Rp.448,000 is greater than the half intensive Rp. 11,406,667 and a side of Rp. 7,953,179. The R / C ratio obtained is greater than 1 (R / C ratio> 1), both intensive, semi-intensive and side-by-side so that farming with the system is very feasible. Pengelolaan sumber daya lahan petani jahe merah sangat baik. Usahatani intensif memiliki luas lahan sebesar 0,05 Ha. Dari luas lahan 0,05 Ha, seluruhnya ditanami jahe merah, sehingga dikatakan intensif. Usahatani setengah intensif memiliki luas lahan sebesar 0,1 Ha. Dari luas lahan 0,1 Ha, 0,075 Ha ditanami padi dan 0,025 Ha ditanami jahe merah, sehingga dikatakan setengah intensif. Usahatani sampingan memiliki luas lahan sebesar 0,15 Ha. Dari luas lahan 0,15 Ha, 0,09875 Ha ditanami padi kemudian 0,03875 Ha ditanami cabe dan stroberi dan 0,0125 Ha ditanami jahe merah, sehingga dikatakan sampingan. Analisis usaha tani, biaya tetap adalah biaya yang bernilai tetap yang harus dibayar produsen berapapun tingkat output yang dihasilkan, biaya variabel adalah jumlah biaya yang berubah-ubah menurut tinggi rendahnya output yang dihasilkan. biaya total adalah penjumlahan dari biaya tetap dan biaya variabel. Sehingga persamaannya adalah TC= FC+VC. Penerimaan total adalah hasil kali antara harga dengan kuantitas. Harga adalah harga yang telah ditentukan, jumlah produksi adalah jumlah output yang dihasilkan, persamaannya adalah TR= P×Q. Rumus keuntungan Π=TR─TC. Penerimaan total jahe merah dengan sistem tanam intensif memiliki nilai rata-rata Rp. 39.000.000 lebih besar dibandingkan dengan sistem tanam setengah intensif sebesar Rp. 16.890.452 dan sampingan sebesar Rp. 10.797.949. Biaya total jahe merah dengan sistem tanam intensif memiliki nilai rata-rata sebesar Rp. 11.232.000 lebih besar dibandingkan dengan sistem tanam setengah intensif sebesar Rp. 5.623.333 dan sampingan sebesar Rp. 2.841.821. Pendapatan bersih petani jahe merah dengan sistem intensif sebesar Rp.448.000 lebih besar dibanding dari setengah intensif sebesar Rp. 11.406.667 dan sampingan sebesar Rp. 7.953.179. Nilai R/C Ratio yang diperoleh lebih besar dari 1 (R/C rasio > 1), baik sistem intensif, setengah intensif maupun sampingan sehingga usahatani dengan sistem tersebut sangat layak dilakukan.
ANALISIS SALURAN PEMASARAN KOMODITAS KENTANG DI DESA NGANTRU KECAMATAN NGANTANG KABUPATEN MALANG Subaidi, Hairul; Muljawan, Rikawanto Eko; Khoirunnisa', Ninin
Fakultas Pertanian Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research was conducted in Ngantru Village, Ngantang Subdistrict, Malang Regency, which aims to find out the channel marketing pattern, Supplementary Chain Management, the amount of costs, benefits and the large marketing margin for fresh potato commodities. Data was collected using a questionnaire, then analyzed descriptively, marketing costs, marketing benefits, and marketing margins. The results of this study indicate that there are two marketing channels. Marketing channel I partner farmers to vendors to consumers PT. Indofood Fritolay Makmur (IFM). Marketing channels II, non-partner farmers to middlemen, to retailers to end consumers. Vendor marketing costs of IDR 6,711.37/Kg, middleman traders amounted to IDR 7,057.5/Kg, and retailers were IDR 8,702.70/Kg. Vendor profits of Rp 88.6435/Kg, middleman traders, amounting to Rp 942.5/Kg, and retailers Rp 3,297.29/Kg. The marketing margin on partner farmers' marketing channel I is IDR 100/Kg and marketing channel II is non-partner farmers which is IDR 5,000/Kg. Penelitian ini dilakukan di Desa Ngantru Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang ini bertujuan untuk mengetahui pola saluran pemasaran, Suppllay Chain Management, besarnya biaya, keuntungan dan besarnya marjin pemasaran komoditas kentang segar. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner, kemudian dianalisis dengan deskriptif, biaya pemasaran, keuntungan pemasaran, dan marjin pemasaran. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat dua saluran pemasaran. Saluran pemasaran I petani mitra ke vendor ke konsumen PT. Indofood Fritolay Makmur (IFM). Saluran pemasaran II petani non mitra ke pedagang tengkulak ke pedagang pengecer ke konsumen akhir. Biaya pemasaran vendor sebesar Rp 6.711,37/Kg, pedagang tengkulak sebesar Rp 7.057,5/Kg, dan pedagang pengecer yaitu sebesar Rp 8.702,70/Kg. Keuntungan vendor sebesar yaitu Rp 88,6435/Kg, pedagang tengkulak yaitu sebesar Rp 942,5/Kg, dan pedagang pengecer sebesar Rp 3.297,29/Kg. Marjin pemasaran pada saluran pemasaran I petani mitra yaitu sebesar Rp 100/Kg dan saluran pemasaran II petani non mitra yaitu sebesar Rp 5.000/Kg.