Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

PENGARUH KEMATANGAN EMOSI TERHADAP PENYESUAIAN SOSIAL PADA MAHASISWA BARU POLITEKNIK NEGERI MALANG Anita Yustis Kristina; Nur Eva; Mohammad Bisri
Jurnal Sains Psikologi Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.692 KB)

Abstract

Masa remaja merupakan masa di mana usia peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa yang mengalami perubahan emosi dan perubahan sosial. Penyesuaian sosial merupakan kemampuan seorang individu untuk dapat menyesuaikan diri dengan bentuk tingkah laku yang telah disetujui oleh kelompok dengan diikuti kematangan emosi yang baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kematangan emosi terhadap penyesuaian sosial pada mahasiswa baru Politeknik Negeri Malang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis penelitian korelasi sebab-akibat. Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru jurusan akuntansi Politeknik Negeri Malang. Teknik pengambilan sampel menggunakan Random Sampling, dengan sampel sebanyak 56 subjek penelitian. Analisis data dari penelitian ini menggunakan teknik Simple Linear Regression, dengan bantuan SPSS 16.0 for windows. Hasil penelitian yang telah dilakukan, yaitu tingkat penyesuaian sosial pada mahasiswa baru jurusan akuntansi Politeknik Negeri Malang masuk dalam kategori tinggi, dengan hasil persentase sebesar 51,78% dan tingkat kematangan emosi mahasiswa baru jurusan akuntansi Politeknik Negeri Malang dinyatakan tinggi dengan hasil persentase sebesar 51,78%. (3) hasil dari uji regresi, koefisien korelasi variabel kematangan emosi dengan penyesuaian sosial sebesar 0,653. Kemudian terdapat nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,427. Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat pengaruh kematangan emosi terhadap penyesuaian sosial pada mahasiswa baru jurusan akuntansi Politeknik Negeri Malang sebesar 42,7%.Kata Kunci: kematangan emosi , penyesuaian sosialDOI: http://dx.doi.org/10.17977/um023v8i12019p187
HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI DAN SUBJECTIVE WELL BEING PADA IBU PENDERITA SKIZOFRENIA Farida Farida; Nur Eva; Diantini Ida Viatrie
Jurnal Sains Psikologi Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (115.243 KB) | DOI: 10.17977/um023v7i12018p107-109

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat adanya hubungan status sosial ekonomi dengan subjective well being Ibu dari penderita skizofrenia. Status sosial ekonomi adalah kedudukan atau tempat seseorang dalam masyarakatnya dilihat dari tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, dan jenis pekerjaan. Sedangkan subjective well being adalah evaluasi individu mengenai kualitas hidupnya. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kuantitatif deskriptif dengan model korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah  Ibu yang memiliki anak skizofrenia yang dirawat di Poli Kesehatan Jiwa RSJ. Dr. Radjiman Wediodiningrat. Teknik pengambilan sampel mengunakan purposive sampling. Terdapat dua instrumen yang digunakan, yakni kuesioner status sosial ekonomi dan skala subjective well being. Analisis data mengunakan deskriptif dan analisis korelasional. Berdasarkan hasil analisis deskriptif didapatkan kesimpulan bahwa 24 subjek memiliki status sosial ekonomi rendah, dan 22 subjek memiliki subjective well being yang rendah. Selain itu terdapat 16 subjek yang memiliki status sosial ekonomi yang tinggi dan 18 subjek memiliki subjective well being tinggi, artinya status sosial ekonomi dan subjective well being yang dimiliki oleh Ibu penderita skizofrenia sebagian besar rendah. Hasil analisis korelasional menunjukkan bahwa terdapat nilai korelasi sebesar 0,314 menujukkan adanya korelasi antara variabel status sosial ekonomi dan subjective well being. Maka, disimpulkan ada hubungan yang positif antara status sosial ekonomi dengan subjective well being pada Ibu  penderita skizofrenia.Kata kunci: Status Sosial Ekonomi,Subjective Well Being,Skizofrenia 
KARAKTERISTIK KECERDASAN ANAK CERDAS ISTIMEWA Nur Eva
Jurnal Sains Psikologi Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.758 KB) | DOI: 10.17977/um023v5i22016p20-24

Abstract

Anak Cerdas Istimewa (Gifted Children) menunjukkan kecerdasannya sejak usia dini. Penelitian ini bertujuan mengetahui kecerdasan anak cerdas istimewa pada usia dini, yaitu antara usia 3-5 tahun. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan melakukan wawancara terhadap tiga ibu dari anak cerdas istimewa. Data dianalisis dengan analisis tematik. Hasil analisis menunjukkan bahwa anak cerdas istimewa mempunyai kemampuan membaca lebih awal, kritis, dan mempunyai motivasi belajar yang tinggi. Hal ini menunjukkan anak cerdas istimewa usia dini mengalami lompatan kecerdasan.Kata Kunci: anak cerdas istimewa, usia dini, kecerdasan
Self-esteem dan Self-disclosure Generasi Z Pengguna Instagram Selfilia Arum Kristanti; Nur Eva
Jurnal Penelitian Psikologi Vol. 13 No. 1 (2022): Jurnal Penelitian Psikologi
Publisher : Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi dan Kesehatan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29080/jpp.v13i1.697

Abstract

Self-disclosure dalam berbagi setiap momen hidup di media sosial terlihat pada generasi Z yang menggunakan teknologi informasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan self-esteem dengan self-disclosure pada generasi Z pengguna instagram. Metode penelitian menggunakan kuantitatif korelasional. Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa fakultas pendidikan psikologi Universitas Negeri Malang angkatan 2018 hingga 2020. Sampel pada penelitian ini sejumlah 183 mahasiswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan cluster sampling. Skala yang digunakan yaitu skala self-disclosure dan skala self-esteem. Analisis data dilakukan dengan analisis korelasi product moment menggunakan bantuan program IBM SPSS Statistic 21 for Microsoft Windows. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan positif signifikan antara self-esteem dengan self-disclosure pada generasi Z pengguna instagram. Hal ini dapat diartikan bahwa semakin tinggi self-esteem maka akan semakin tinggi pula self-disclosure pada generasi Z pengguna instagram.
RELIGIUSITAS DAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS MAHASISWA PENGAJAR BIMBINGAN BELAJAR AL–QUR’AN DI UNIVERSITAS NEGERI MALANG Mei Shinta Setiawan; Nur Eva; Sri Andayani
Psikoislamedia : Jurnal Psikologi Vol 6, No 1 (2021): PSIKOISLAMEDIA : JURNAL PSIKOLOGI
Publisher : State Islamic University (UIN) Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/psikoislamedia.v6i1.8999

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh religiusitas terhadap kesejahteraan psikologis pada mahasiswa yang berprofesi sebagai pengajar bimbingan belajar Al-Qur’an di Universitas Negeri Malang. Rancangan penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasional. Analisis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linier sederhana. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling, yang terdiri dari 88 mahasiswa dengan profesi sebagai pengajar bimbingan belajar Al-Qur’an. Instrumen penelitian yang digunakan adalah skala religiusitas dan skala kesejahteraan psikologis. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh antara religiusitas dengan kesejahteraan psikologis pada mahasiswa dengan profesi sebagai pengajar bimbingan belajar Al-Qur’an, dengan nilai signifikansi sebesar 0.004 (p<0.005) dan nilai korelasi sebesar 0.301 dan nilai koefisien determinasi sebesar 0.090 yang artinya terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara religiusitas terhadap kesejahteraan psikologis serta besarnya pengaruh religiusitas terhadap kesejahteraan psikologis mahasiswa yang berprofesi sebagai pengajar bimbingan belajar Al-Qur’an di Universitas Negeri Malang adalah sebesar 9%.
SELF-EFFICACY DAN SELF-REGULATED LEARNING PADA SANTRIWATI Adhelia Rochmatika; Nur Eva; Farah Farida Tantiani
Psyche: Jurnal Psikologi Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36269/psyche.v3i2.362

Abstract

ABSTRACTThis study aims to determine the relationship between self-efficacy and self-regulated learning on women students. This research is quantitative research and used simple regression statistical analytic method with a descriptive design. The population of this study was 128 women students. Data retrieval is done by simple random sampling technique. There were 83 students as research subjects. There are two instruments used in this study to collect data, the scale of self-efficacy has reliability of 0.979 and the self-regulated scale has reliability of 0.894. The results of this study show that (1) most women students have high self-efficacy, (2) most women students have high self-regulated learning (3) there is a significant effect between self-efficacy on self-regulated learning on women students (F = 35,654, R2 = 0.306, p <0.05). So self-efficacy gives an effect of 30.6% on self-regulated learning, while the remaining 69.4% is used by other variables that are not approved, such as, the social environment. The implication of this research is to maintain self-efficacy by increasing the strengths of women students in to solve self-regulated learning problems ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) gambaran self-efficacy santriwati (2) gambaran self-regulated learning santriwati (3) gambaran pengaruh self-efficacy terhadap self-regulated learning pada santriwati. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan deskriptif dan analisis statistik regresi sederhana. Populasi penelitian ini berjumlah 128 santri, dan pengambilan data menggunakan teknik simple random sampling. Kemudian didapatkan 83 santri sebagai subjek penelitian. Terdapat dua instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu (a) skala self-efficacy dengan reliabilitas 0.979 (b) skala self-regulated dengan reliabilitas 0.894. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) sebagian besar santriwati memiliki self-efficacy tinggi, (2) sebagian besar santriwati memiliki self-regulated learning tinggi (3) ada pengaruh yang signifikan self-efficacy terhadap self-reulated learning pada santriwati (F = 35.654, R2 = 0.306, p < 0.05). Jadi self-efficacy memberikan pengaruh sebesar 30.6% terhadap self-regulated learning, sedangkan sisa 69.4% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti, seperti, lingkungan sosial. Implikasi dari penelitian ini adalah mempertahankan self-efficacy pada santriwati dengan mengoptimalkan kelebihan yang dimiliki santriwati dalam menyelesaikan berbagai persoalan self- regulated learning. 
Mengembangkan Kecerdasan Majemuk pada Generasi Milenial Siswa Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Insantama Malang Retno Sulistiyaningsih; Nur Eva; Nur Rohmah Hidayatul Qoyyimah; Najway Azka Ar-Robbaniy; Sri Andayani
GUYUB: Journal of Community Engagement Vol 1, No 3 (2020): Pendampingan Administrasi Politik, Agama, dan Pendidikan
Publisher : Universitas Nurul Jadid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33650/guyub.v1i3.1563

Abstract

Multiple intelligence is one way to understand the abilities possessed by children. This needs to be re-understood considering that many parents see intelligence based solely on report card scores. It is important to provide understanding to parents about multiple intelligence in order to understand the conditions of development and intelligence possessed by their children. This research aims to increase parents's knowledge about multiple intelligences. This study used a quantitative approach with a quasi-type experiment through the provision of psychoeducation. The subjects in this study were 11 parents of SDIT Insantama Malang students with various educational and occupational backgrounds. The study used the Guttman scale to collect data. Participants received a pre-test and post-test to determine the differences before and after attending psychoeducation. Data analysis used paired t test as statistical analysis. The result of this study is that there is a significant influence on the increase in the knowledge of parents about multiple intelligence with a significance value of 0.00 and a t value of -12,111.
Pengaruh Dukungan Sosial terhadap Kesejahteraan Psikologis Mahasiswa dengan Religiusitas sebagai Moderator Nur Eva; Pravissi Shanti; Nur Hidayah; Moh. Bisri
Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling Vol 5, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um001v5i32020p122

Abstract

Abstract: Previous studies have indicated that psychological well-being has a positive contribution to mental health and is a predictor of academic achievement, self-control, life satisfaction, gratitude, optimism, hope, and happiness. Psychological well-being is also influenced by social support and religiosity. This study aimed to examine the effect of social support on students’ psychological well-being, with religiosity as a moderator. This study employed a correlational research design with 354 participants recruited using a simple random sampling technique. Data were collected using a social support scale, a religious scale, and a psychological well-being scale. The data were then analyzed using moderated regression analysis. The results showed that social support contributed significantly to the psychological well-being of students, but religiosity did not increase the contribution of social support to psychological well-being. Based on these results, social support, one of which can be provided through peer counseling, is needed to improve the psychological well-being of students.Abstrak: Hasil-hasil penelitian terdahulu menunjukkan bahwa kesejahteraan psikologis memiliki kontribusi positif terhadap kesehatan mental dan merupakan prediktor bagi prestasi akademik, kontrol diri, kepuasan hidup, rasa syukur, optimisme, harapan, dan kebahagiaan. Kesejahteraan psikologis juga dipengaruhi oleh dukungan sosial dan religiusitas. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh dukungan sosial terhadap kesejahteraan psikologis mahasiswa, dengan religiusitas sebagai moderator. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian korelasional. 354 sampel penelitian diperoleh dengan teknik simple random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan skala dukungan sosial, skala religiusitas, dan skala kesejahteraan psikologis. Data kemudian dianalisis dengan moderated regression analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan sosial berkontribusi signifikan terhadap kesejahteraan psikologis mahasiswa, namun religiusitas tidak meningkatkan kontribusi dukungan sosial terhadap kesejahteraan psikologis tersebut. Berdasarkan hasil tersebut, dukungan sosial, yang salah satunya dapat diberikan melalui konseling sebaya, dibutuhkan untuk meningkatkan kesejahteraan psikologis mahasiswa.
Kepercayaan Diri dan Kesejahteraan Psikologis Anggota Organisasi Mahasiswa Titis Semara Dana; Nur Eva; Sri Andayani
Jurnal Psikologi Perseptual Vol 7, No 1 (2022): Jurnal Psikologi Perseptual, 1 Juli 2022
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/perseptual.v7i1.6136

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan percaya diri dan kesejahteraan psikologis pada anggota ormawa FPPSI di Universitas Negeri Malang. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif dan korelasional. Subjek penelitian ini yaitu mahasiswa anggota ormawa di FPPsi UM periode kepengurusan 2020. Pengambilan data menggunakan instrumen skala kesejahteraan psikologis oleh Ryff yang telah diadaptasi sebelumnya oleh Eva et al.,(2019)  dan juga skala percaya diri yang disusun peneliti berdasarkan teori Lauster. Validitas skala percaya diri yaitu sebesar 0.256-0.771 dan untuk skala kesejahteraan psikologis sebesar 0.120-0.721. Reliabilitas skala percaya diri sebesar 0.867 dan skala kesejahteraan psikologis sebesar 0.780. Analisis dilakukan dengan menggunakan uji korelasi dengan formula pearson product moment. Hasil koefisien korelasi kedua variabel sebesar 0.641 artinya penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan dengan arah positif antara variabel percaya diri dan kesejahteraan  psikologis 
The Effect of Self-Efficacy on Career Decision Making in Final Year Students Milensia Risma Rodinda; Nur Eva
Indonesian Psychological Research Vol. 5 No. 1 (2023): IPR Januari 2023
Publisher : Program Studi Psikologi UIN Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29080/ipr.v5i1.806

Abstract

The objectives of the study are to understand career decision-making in final-year psychology students at the state university of Malang, to understand self-efficacy in final-year students at state universities in Malang, and to determine if self-efficacy and career satisfaction are influenced in final-year psychology students at the state university of Malang. This study employs a quantitative, descriptive methodology using scale-shaped instruments for data collection, which are communicated via Google Forms. The General Self-Efficacy Scale (GSES), created by Schwarzer and Jerusalem, is used to gauge self-efficacy (1995). Heru (2015) developed a test to assess career decision-making based on the Miller and Tiedeman hypothesis (Sharf, 1992). (2015). One hundred twenty people made up the study's samples. Purposive sampling is a sampling technique. Simple regression analysis is used in data analysis approaches. R2 = 37.7% of the data in this study's results were gathered, with a p-value of 0.000. It is impossible to claim that self-efficacy influences career decision-making in a way that accounts for 37.7% of it, while other factors that have not been the subject of research impact the other 62.3 percent.