Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Menara Medika

POLA PEMBERIAN MAKAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA ANAK UMUR 1–36 BULAN Wasis Pujiati; Meily Nirnasari; Rozalita Rozalita
Menara Medika Vol 4, No 1 (2021): VOL 4 NO 1 SEPTEMBER 2021
Publisher : Menara Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mm.v4i1.2803

Abstract

Stunting (kerdil) adalah suatu kondisi dimana balita memiliki panjang atau tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan umur. Kondisi ini diukur dengan panjang atau tinggi badan yang lebih dari minus dua standar deviasi median standar pertumbuhan anak dari WHO. Indonesia masuk dalam 5 besar negara dengan jumlah anak usia dibawah 5 tahun mengalami stunting yang tinggi. Di Indonesia, diperkirakan 7,8 juta anak usia di bawah 5 tahun mengalami stunting. Berdasarkan data di Puskesmas Batu 10 Tanjungpinang, pada tahun 2018 terdapat 46 anak yang stunting dan pada tahun 2019 terdapat 30 anak yang stunting. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pola pemberian makan dengan kejadian stunting pada anak umur 1-36 bulan di Puskesmas Batu 10 Tanjungpinang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah  kuantitatif observasional dengan desain korelasi untuk mengetahui hubungan antara dua variabel. Populasi dalam penelitian ini adalah 30 anak stunting yang teregister selama satu bulan terakhir di Puskesmas Batu 10 Kota Tanjungpinang dan sampel  berjumlah 30 anak dengan menggunakan total sampling. Hasil penelitian berdasarkan uji Chi-Square didapatkan p value = 0,012 (< 0,05) lebih kecil dari nilai signifikasi 5% (<0,05) yang artinya ada hubungan pola pemberian makan dengan kejadian stunting pada anak umur 1-36 bulan di Puskesmas Batu 10 Tanjungpinang. Diharapkan kepada ibu dan petugas kesehatan untuk memperhatikan pola pemberian makan untuk menurunkan kejadian stunting.
PENGARUH TEHNIK BENSON RELAKSASI TERHADAP INTENSITAS NYERI INSERSI AV FISTULA PASIEN HEMODIALISA DI RS-BLUD KOTA TANJUNGPINANG Zakiah Rahman; Wasis Pujiati; Hotmaria Julia Dolok Saribu
Menara Medika Vol 2, No 2 (2020): Vol 2 No 2 Maret 2020
Publisher : Menara Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mm.v2i2.2190

Abstract

Nyeri insersi AV fistula adalah masalah yang nyata bagi pasien hemodialisa. salah satu intervensi yang dapat diterapkan perawat untuk mengatasi masalah nyeri penusukan arteriovenous adalah dengan tehnik benson relaksasi pada relaksasi Benson ada penambahan unsur keyakinan dalam bentuk kata-kata. Kelebihan dari latihan teknik relaksasi dibandingkan teknik lainnnya adalah lebih mudah dilakukan dan tidak ada efek samping. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh tehhnik benson relaksasi terhadap nyeri insersi AV fistula pasien hemodialisa. Jenis penelitian adalah quasi eksperiment dengan cara pre test and post test. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien yang menjalani hemodialisa diruangan hemodialisa RS-BLUD Kota Tanjungpinang. Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan lembar isian penelitian dan lembar observasi. Analisis univariat dilakukan menggunakan analisa deskriptif melalui distribusi frekuensi dan persentase. Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui perbedaan intensitas nyeri pertemuan pertama tanpa perlakuan (pretest) dan kedua dengan teknik relaksasi benson (posttest), ui ji normalitas data yang digunakan pada penelitian ini dengan shapiro wilk. Hasil penelitian menemukan sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 17 orang (51,5%) dengan lama hemodialisa sebagian besar antara 3-28 bulan sebanyak 14 orang (42,4%), semua responden sebelum terapi benson relaksasi mengalami nyeri sedang (4-6) saat insersi. hasil analisis bivariat menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test ada perbedaan intensitas nyeri insersi AV fistula sebelum terapi benson relaksasi nilai rata-rata 5,60 dengan standar deviasi 0,653, nilai min-max 4-6 sedangkan sesudah terapi tehnik benson relaksas nilai rata-rat 3,15, standar deviasi 0,619 dengan min-max 2-4 dengan nilai pvalue=0,000. Kesimpulan penelitian ini adalah secara signifikan ada pengaruh tehnik benson relaksasi terhadap intensitas nyeri insersi AV fistula pada pasien yang menjalani hemodialisa.