Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : JCIC: Jurnal CIC Lembaga Riset dan Konsultan Sosial

Model Alternatif Konstruksi Pengetahuan Bencana di Masyarakat Aulian Milki Toha Larobi; Baiq Lily Handayani
JCIC : Jurnal CIC Lembaga Riset dan Konsultan Sosial Vol 4 No 2 (2022): JCIC: Jurnal CIC Lembaga Riset dan Konsultan Sosial
Publisher : CIC Lembaga Riset dan Konsultan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51486/jbo.v4i2.70

Abstract

Indonesia is one of the countries prone to natural disasters. This raises public anxiety about the coming disaster which sometimes cannot be predicted with certainty. In some communities, the construction of knowledge about disasters is still considered as a destiny that is felt to be unavoidable. Such belief in destiny reduces efforts to take preventive measures against the impact of disasters. Furthermore, there is a building on the importance of disaster knowledge through various alternatives. This study aims to explain various alternative methods of disaster knowledge construction. The method used in this study is library research, which is a technique carried out by reviewing various related literatures that are relevant to the discussion. The results of the study show that currently there are several alternative models that can construct public knowledge about disasters, including local wisdom, disaster education, disaster socialization, and the use of social media. The disaster knowledge construction base is explained with different conditions in each area to be compared. These various sources of knowledge can still be developed and can be used as a framework for developing transformative steps, as an effort to improve the character of community preparedness for disasters. Indonesia merupakan salah satu negara yang rawan mengalami bencana alam. Hal ini menimbulkan kecemasan masyarakat akan datangnya bencana yang terkadang tidak bisa terprediksi secara pasti. Pada sebagian masyarakat, konstruksi pengetahuan mengenai bencana masih dalam anggapan sebagai suatu takdir yang dirasa tidak dapat dihindari. Kepercayaan mengenai takdir yang seperti demikian membuat berkurangnya usaha untuk melakukan langkah preventif dampak bencana. Selanjutnya, mulai terdapat bangunan atas pentingnya pengetahuan kebencanaan melalui berbagai alternatif. Kajian ini bertujuan untuk menjelaskan berbagai alternatif metode konstruksi pengetahuan bencana. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah studi kepustakaan atau library research, yaitu teknik yang dilakukan dengan mengkaji berbagai literatur terkait yang relevan dengan pembahasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa saat ini terdapat beberapa model alternatif yang dapat mengkonstruksi pengetahuan masyarakat terhadap bencana, antara lain kearifan lokal, pendidikan kebencanaan, sosialisasi kebencanaan, serta pemanfaatan media sosial. Basis konstruksi pengetahuan bencana dijelaskan dengan kondisi yang berbeda pada setiap daerah yang akan dikomparasikan. Ragam sumber pengetahuan tersebut masih bisa berkembang dan dapat menjadi kerangka dalam menyusun langkah-langkah transformatif, sebagai upaya meningkatkan karakter kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana.
Kapasitas Respons Tanggap Bencana Berbasis Gender, Budaya, Dan Kelas Sosial Izza Fajria; Baiq Lily Handayani
JCIC : Jurnal CIC Lembaga Riset dan Konsultan Sosial Vol 4 No 1 (2022): JCIC: Jurnal CIC Lembaga Riset dan Konsultan Sosial
Publisher : CIC Lembaga Riset dan Konsultan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51486/jbo.v4i1.71

Abstract

Indonesia is considered a disaster laboratory because of its geographical location. The proximity of disaster events to everyday life means that people need to have the capacity to respond to disasters wisely. Analysis of the ability to respond to disasters is seen according to gender stratification, culture and social class which greatly influence actions and efforts in dealing with disasters. Differences in response to gender often place women as a more vulnerable group. The existence of cultural diversity causes procedures and beliefs related to disasters to be different. Social class also creates inequality for people's ability to deal with disasters, especially for the lower class group. Differences in the ability to respond to disasters can be used as a reference for increasing community capacity in dealing with disasters. This article was written using the literature study method from previous research references, journals, books, and some other relevant literature, such as legal documents. Indonesia dianggap sebagai laboratorium bencana sebab letak geografisnya. Dekatnya kejadian bencana dengan kehidupan sehari-hari menyebabkan masyarakat perlu memiliki kapasitas respons tanggap bencana secara bijak. Analisis kemampuan merespons bencana dilihat menurut stratifikasi gender, budaya, dan kelas sosial yang sangat berpengaruh pada tindakan dan upaya dalam menghadapi bencana. Perbedaan respons pada gender seringkali menempatkan perempuan menjadi kelompok yang lebih rentan. Adanya keragaman budaya menyebabkan tata cara dan kepercayaan terkait bencana menjadi berbeda-beda. Kelas sosial juga memberikan ketimpangan bagi kemampuan masyarakat dalam menghadapi bencana terutama bagi kelompok kelas bawah. Perbedaan kemampuan dalam merespons bencana dapat dijadikan rujukan untuk meningkatkan kapasitas kemampuan masyarakat dalam menghadapi bencana. Artikel ini ditulis menggunakan metode studi literatur dari referensi riset terdahulu, jurnal, buku, dan beberapa literatur lain yang relevan, seperti dokumen legal.