cover
Contact Name
Christy Vidiyanti
Contact Email
christy.vidiyanti@mercubuana.ac.id
Phone
+628567535557
Journal Mail Official
arsitektur@mercubuana.ac.id
Editorial Address
Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana Jl. Raya Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta 11650
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan, dan Lingkungan
ISSN : 20888201     EISSN : 25982982     DOI : https://dx.doi.org/10.22441/vitruvian
Core Subject : Social, Engineering,
Jurnal Ilmiah VITRUVIAN adalah jurnal yang mencakup artikel bidang ilmu arsitektur, bangunan, dan lingkungan. Jurnal ilmiah Vitruvian terbit secara berkala yaitu 3 (tiga) kali dalam setahun, yaitu pada bulan Oktober, Februari, dan Juni. Redaksi menerima tulisan ilmiah tentang hasil penelitian yang berkaitan erat dengan bidang arsitektur, bangunan, dan lingkungan.
Articles 13 Documents
Search results for , issue "Vol 12, No 3 (2023)" : 13 Documents clear
PERUBAHAN RUANG AKIBAT PANDEMI COVID-19 PADA BANGUNAN STASIUN KERETA API MEDAN Khusna Yuliantika AB; Cut Azmah Fithri; Eri Saputra; Erna Muliana
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 12, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/vitruvian.2023.v12i3.009

Abstract

Indonesia digemparkan dengan munculnya fenomena di tahun 2020 yaitu virus corona atau covid-19 yang mengakibatkan banyak terjadinya perubahan pada kehidupan masyarakat. Salah satu dampak dari covid-19 terjadi pada moda transportasi seperti stasiun kereta api di Kota Medan. Bangunan Stasiun Kereta Api Medan telah mengalami perubahan pada ruang di era pandemi covid-19 yang terjadi karena tuntutan kebutuhan. Penelitian ini berfokus pada perubahan ruang yang terjadi akibat dari dampak fenomena covid-19. Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan teori dari Habraken (1982). Pengumpulan data Yang digunkan dalam penelitian ini adalah dengan cara observasi langsung pada bangunan Stasiun Kereta Api Medan dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi perubahan ruang pada saat covid-19 seperti penambahan ruang isolasi dan perubahan alur pembelian tiket dan ruang tunggu.
PELESTARIAN DAN PENGELOLAAN KAWASAN PUSAKA BERBASIS KOMUNITAS: KAJIAN TEORITIK Ristya Arinta Safitri; Laretna T Adishakti
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 12, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/vitruvian.2023.v12i3.005

Abstract

Pelestarian dan pengelolaan pusaka merupakan hal yang penting untuk menjamin keberlanjutan pusaka untuk generasi mendatang. Pelestarian dan pengelolaan pusaka di Indonesia seringkali tidak dilakukan secara bersama-sama antara pemangku kepentingan dan komunitas sehingga pelestarian dan pengelolaanya tidak berhasil, padahal keterlibatan komunitas dapat menjamin keberhasilannya. Penelitian ini bertujuan menelusuri mengenai pengelolaan pusaka berbasis komunitas berdasar kajian penelitian terdahulu sekaligus mengetahui tahapan yang dilakukan dalam pelestarian dan pengelolaan berbasis komunitas. Hasil kajian menunjukan ada tiga tahapan yang dilakukan yaitu; peningkatan kesadaran pusaka komunitas, keterlibatan komunitas dalam kebijakan dan kerja sama komunitas dan pemangku kepentingan. Ketiganya dilakukan untuk mencapai tujuan pelestarian dan pengelolaan pusaka berkelanjutan. 
KONSEP TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN PESISIR BERBASIS INDUSTRI DAN PARIWISATA Studi Kasus: Desa Langere Kabupaten Buton Utara Muhammad Arsyad; La Ode Abdul Rachmad Sabdin Andisiri; Sachrul Ramadhan; Weko Indira Romanti Aulia
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 12, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/vitruvian.2023.v12i3.001

Abstract

Masyarakat pesisir memandang perairan sebagai habitat otentik mereka. Hanya di perairan lah rumah bagi mereka. Di lautan mereka berhuni, bekerja, bermain, dan berbudaya secara bermakna. Penelitian ini bertujuan mendokumentasikan  ekspresi spasial, kondisi infrastruktur, dan budaya masyarakat desa Langere. Menemukan rumusan model kawasan berbasis industri dan pariwisata  serta, kebutuhan infrastruktur desa Langere. Penelitian ini diselenggarakan di desa Langere Kabupaten Buton Utara yang berparadigma pasca positifistik dengan metode basis teori pendekatan kualitatif dimana variabel yang digunakan mencakup spasial, infrastruktur, ekonomi, ekologi, dan budaya. Penelitian ini, menemukan tigat temuan yakni, secara morfologis, bentuk persegi panjang kawasan Langere dipengaruhi oleh kondisi iklim dan geografinya dan karakter infrastruktur setempat merupakan ekspresi dari budaya maritim yang kokoh meski, umumnya dalam kondisi rusak ringan.  Dari perspektif arsitektur, rumah deret di kawasan Langere adalah wujud keselarasan arsitektur dengan lingkungan, iklim, dan geografi. Rumusan model kawasan Langere berparadigma kontekstualisme dimana, konfigurasi kawasan direncanakan dengan konsep makro secara sektoral meliputi, sektor primer, sekunder, dan tersier dan, konsep mikro berupa kenyamana termal, audial, dan visual yang secara umum dijiwai oleh kebudayaan masayarakat Langere.
KUALITAS ELEMEN PERANCANGAN KOTA PADA KAWASAN ALUN-ALUN PANCASILA SALATIGA Unsani Lutfiana
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 12, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/10.22441/vitruvian.2023.v12i3.006

Abstract

Kota akan mengalami perkembangan baik pada jumlah penduduk dengan kebutuhan ruang kota, serta semakin berkembangnya kota akan menciptakan hubungan antara arsitektur dan perancangan kota yang mempengaruhi wajah kota tersebut. Perancangan kota adalah bagian perencanaan kota yang mempengaruhi tatanan kota, estetika dan bentuk kota yang berkaitan dengan kualitas lingkungan fisik kota. Perancangan kota memiliki delapan elemen perancangan kota yang dikemukakan oleh Hamid Shirvani (1985) yang terdiri dari land use, building form and massing, circulation and parking, open space, pedestrian ways, activity support, signages, dan preservation. Dimana kualitas dari elemen perancangan kota ini perlu diperhatikan guna mencapai keberhasilan penggunaan suatu ruang kota termasuk ruang publiknya. Kawasan Alun-Alun Pancasila Salatiga adalah salah satu ruang public yang menjadi identitas Kota Salatiga yang telah dilakukan revitalisasi dan diresmikan tahun 2020 untuk dipergunakan kembali oleh masyarakat. Namun Kawasan Alun-Alun Pancasila Salatiga setelah direvitalisasi masih mendapati beberapa elemen perancangan kota yang belum dimanfaatkan dengan semestinya sehingga memberikan dampak pada penggunaan dan keberadaan kawasan alun-alun ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas elemen perancangan kota pada Kawasan Alun-Alun Pancasila Salatiga yang menggunakan delapan elemen perancangan kota Hamid Shirvani. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif yaitu dengan melakukan tiga tahap analisis yaitu analisis sebelum ke lokasi, analisis saat di lokasi dan analisis setelah selesai di lokasi guna mendapatkan data primer dan sekunder terkait kualitas elemen perancangan kota pada Kawasan Alun-Alun Pancasila Salatiga yang dalam penyajiannya disusun secara deskripsi. Hasil dari penelitian ini adalah mengetahui kualitas elemen perancangan kota pada Kawasan Alun-Alun Pancasila Salatiga setelah adanya revitalisasi kawasan, guna menjadi bahan evaluasi pengembangan kawasan alun-alun selanjutnya.
EVALUASI KENYAMANAN KOS-KOSAN SEHAT DAERAH DUSUN 1, DESA PENFUI TIMUR, KABUPATEN KUPANG Stella Malelak; Yanuarius Kaspar Tupeng; Martin Lukas Nuak; Didakus Pati Kelen; Karbinianus Triatnomaji Mei; Petrus Jemparu; Apridus Kefas Lapenangga
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 12, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/vitruvian.2023.v12i3.002

Abstract

Kos-kosan merupakan hunian sewa paling ekonomis bagi mahasiswa yang memilih tinggal di sekitar kampus. Daerah Dusun 1 Penfui Timur, kabupaten Kupang memiliki 498 kos-kosan, menjadi dusun yang padat dengan bangunan kos-kosan namun tidak semua bangunan sudah memenuhi tingkat kenyamanan ruang yang baik bagi penghuni. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kondisi eksisting kos-kosan yang di daerah ini yang kemudian menjadi acuan untuk merumuskan rekomendasi desain kos yang nyaman bagi penghuni. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan menghimpun data eksisting kos-kosan, dideskripsikan dan dievaluasi dengan membandingkan standar kenyamanan yang disyaratkan. Sampel penelitian yang ditentukan adalah 80 kos (16% dari 498 jumlah kos). Hasil dari penelitian ini menunjukan evaluasi kenyamanan kondisi eksisting kos-kosan, kemudian diusulkan rekomendasi bentuk dan penataan ruang kos yang nyaman bagi penghuni.
STUDI PERUBAHAN FISIK RUMAH TRADISIONAL BANJAR Anna Oktaviana; Dahliani Dahliani; Muhammad Deddy Huzairin
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 12, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/vitruvian.2023.v12i3.007

Abstract

Sebagai bagian dari peninggalan kebudayaan yang berharga, populasi rumah tradisional Banjar saat ini mengalami perubahan dan kepunahan satu per satu. Upaya preservasi yang dilakukan pihak terkait hanya menyentuh sebagian kecil dari populasi. Karenanya diperlukan suatu upaya alternatif untuk melestarikan populasi yang tersisa. Untuk merumuskan upaya alternatif tersebut sepatutnya didahului dengan studi berapa besar tingkatan perubahan atau kepunahan tersebut. Akurasi tingkat perubahan tergantung dari data komperhensif yang dimiliki di masa lalu. Data tahun 2006 – 2009 telah diinventarisasi secara komperhensif pada rumah tradisional Banjar yang tersebar di Banjarmasin, Martapura dan Marabahan. Dengan membandingkan sampel dari data tersebut dengan data saat ini (2022), maka akan didapatkan data perubahan yang realistik dan akurat. Dengan data yang realistik dan akurat ini, maka dapat ditelusuri secara lebih mudah faktor-faktor penyebab perubahan tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan tingkat perubahan fisik rumah tradisional Banjar dalam kurun waktu 13 sampai dengan 16 tahun. Metode yang digunakan adalah perbandingan 2 data pada waktu yang berbeda. Data pertama dari penelitian tahun 2006 dan 2009, sedangkan data kedua dari pendataan saat ini (2022). Dari hasil penelitian didapatkan bahwa terjadi perubahan atau penurunan kualitas sampai dengan kemusnahan pada seluruh sampel, dimana perubahan denah atau susunan ruang merupakan hal yang dominan diikuti oleh penurunan sampai dengan kemusnahan elemen fisik bangunan, baik badan bangunan, dinding, atap, sampai dengan ornamen dan detail. Elemen fisik yang mengalami degradasi umumnya tidak diganti tapi dibiarkan sampai hancur atau hanya dilapis dengan bahan bangunan yang lain.
PENYEDIAAN RTH PERKOTAAN DI KABUPATEN BEKASI BERDASARKAN FAKTOR KEPADATAN PENDUDUK DENGAN PENGARUH PANDEMI COVID-19 Widyastri Atsary Rahmy; Syahyudes Rina
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 12, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/vitruvian.2023.v12i3.003

Abstract

Makalah ini mengkaji pengaruh faktor kepadatan penduduk dan kasus COVID-19 dalam penyediaan RTH perkotaan di Kabupaten Bekasi. Saat ini usulan penyediaan RTH perkotaan dalam dokumen perencanaan wilayah dan kota sangat ditentukan oleh jumlah penduduk serta luas wilayah. Faktor pentingnya keberadaan RTH bagi kesehatan lingkungan dan masyarakat masih kurang menjadi pertimbangan dalam proses identifikasi kebutuhan penyediaan RTH. Data menunjukkan bahwa penyediaan RTH perkotaan di wilayah Kabupaten Bekasi masih sangat minim, yaitu 5.512,88 hektar, dan masih jauh dari memenuhi ketentuan minimal 30% dari seluruh wilayah seluas 127.586,93 hektar. Kajian pertama dalam makalah ini melihat korelasi antara kepadatan penduduk dan kasus COVID-19 dengan ketersediaan RTH perkotaan. Hasil menunjukkan bahwa kepadatan penduduk dan kasus COVID-19 di Kabupaten Bekasi memiliki tingkat korelasi positif yang sangat kuat, sedangkan antara kepadatan penduduk dan kasus COVID-19 dengan ketersediaan RTH eksisting masing-masing memiliki tingkat korelasi negatif yang sangat lemah. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi kepadatan penduduk di suatu kecamatan, maka kecenderungannya semakin tinggi juga tingkat kasus COVID-19 yang dimilikinya. Namun, hal ini tidak diimbangi oleh ketersediaan RTH, di mana luas RTH per kecamatan cenderung berbanding terbalik terhadap kepadatan penduduk dan jumlah kasus COVID-19. Hasil kajian pada tahap ini menunjukkan bahwa kedua faktor tersebut perlu menjadi pertimbangan dalam proses penentuan prioritas penyediaan RTH di masa mendatang. Kajian kedua melihat pengaruh kedua faktor tersebut, bersama dengan dua faktor lainnya, yaitu faktor tutupan lahan eksisting serta rencana guna lahan di masa mendatang, secara spasial melalui simulasi perumusan skenario potensi kawasan untuk penyediaan RTH. Hasil kajian pada tahap ini menunjukkan bahwa penyertaan faktor kepadatan penduduk dan tingkat kasus COVID-19 memiliki pengaruh yang cukup baik dalam proses penentuan potensi kawasan untuk penyediaan RTH di Kabupaten Bekasi di masa mendatang menjadi lebih terarah, khususnya sebagai upaya awal dalam mewujudkan lingkungan dan masyarakat yang lebih sehat melalui perencanaan RTH kawasan.
INTEGRASI SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs) PADA DESAIN BANGUNAN: Studi Kasus Bangunan PLUT Kabupaten Lombok Tengah Giska Ayu Pradana Putri Kamase
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 12, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/vitruvian.2023.v12i3.008

Abstract

Pembangunan Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) merupakan salah satu program pemerintah untuk mengoptimalkan pemberdayaan UMKM di Indonesia. Untuk mencapai hal tersebut, maka kawasan PLUT di Kabupaten Lombok Tengah menerapkan pendekatan Sustainable Development Goals (SDGs) dalam perancangannya. Pada pelaksanannya, penerapan SDGs berfokus pada lima tema utama, yaitu manusia, planet, kesejahteraan, perdamaian dan kemitraan yang kemudian diterjemahkan ke dalam 17 Tujuan utama. Oleh karena itu, diperlukan integrasi SDGs yang relevan dalam perancangan bangunan PLUT. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan SDGs dan Agenda 2030 sebagai kerangka kerja untuk menganalisis desain bangunan berkelanjutan serta memberikan gambaran terkait integrasi tujuan-tujuan SDGs pada tahap pra-rancangan bangunan. Studi ini menggunakan pendekatan literature review yang dilengkapi dengan analisis kualitatif. Kegiatan dalam studi ini meliputi sintesis berbagai literatur dan sumber sebagai dasar analisa. Selanjutnya, analisis data secara kualitatif dilakukan untuk menentukan integrasi SDGs yang relevan pada elemen desain bangunan sekaligus menganalisa penerapannya pada rancangan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa integrasi SDGs pada tahap pra-rancangan PLUT di Kabupaten Lombok Tengah telah mencakup 8 dari 17 Tujuan SDGs. Implementasi SDGs dalam perancangan bangunan merupakan pendekatan yang kompleks, holistik, dan saling berhubungan satu sama lain. Pemahaman arsitek terhadap integrasi SDGs diharapkan mampu berkontribusi secara signifikan dalam pencapaian Agenda 2030.
PENILAIAN PLACEMAKING DI RUANG TERBUKA PUBLIK KAWASAN JAM GADANG BUKITTINGGI Resty Aprila Hardi; Diananta Pramitasari
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 12, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/vitruvian.2023.v12i3.004

Abstract

Jam Gadang merupakan landmark Kota Bukittinggi, serta objek wisata utama yang di kunjungi oleh para pengunjung. Terkonsentrasinya pengunjung di Plaza Jam Gadang, membuat Jam Gadang menjadi sangat ramai khususnya pada saat liburan, dan berdampak pada aktivitas pengunjung tidak dapat ditampung sekaligus oleh ruang terbuka publik Jam Gadang. Kepadatan pengunjung membuat tidak nyaman dalam mengunjungi Jam Gadang, karena beberapa aktivitas pengunjung harus terhambat dengan adanya antrian dan giliran untuk beraktivitas. Meskipun terdapat 2 ruang terbuka publik lain di dekat Plaza Jam Gadang ini, yaitu Taman Monumen Bung Hatta dan Taman Tugu Pahlawan Tak Dikenal, namun kedua ruang terbuka publik tersebut tidak dapat berperan untuk menerima sebagian beban pengunjung Plaza Jam Gadang. Riset ini dilakukan untuk melihat bagaimana kualitas ruang publik di Kawasan Jam Gadang berdasarkan penilaian placemaking. Metode penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif berupa penilaian responden terhadap placemaking ruang publik, serta kualitatif berupa analisis terkait penilaian dan kondisi eksisting yang ada. Cara mengumpulkan data dengan place-centered mapping untuk melihat pemanfaatan ruang di ruang terbuka publik Kawasan Jam Gadang, serta penyebaran kuesioner dan wawancara untuk mengetahui penilaian placemaking di ruang terbuka publik Kawasan Jam Gadanf. Hasil penilaian placemaking menunjukan Plaza Jam Gadang sudah “Baik” dari responden untuk setiap variabel. Sementara penilaian placemaking di Taman Tugu Pahlawan Tak Dikenal dan Taman Monumen Bung Hatta masih “Kurang” dalam aspek comfort & imageserta uses & activity.
Halaman Depan Vol 12 No 3 Juni 2023 Christy Vidiyanti
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 12, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Page 1 of 2 | Total Record : 13