cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Metodik Didaktik
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 10, No 2 (2016): Metodik Didaktik Januari 2016" : 8 Documents clear
KAJIAN TENTANG MOTIVASI BELAJAR SENI TARI MELALUI KEGIATAN APRESIASI SENI PADA MAHASISWA PGSD Wulandari, Hayani
Metodik Didaktik : Jurnal Pendidikan Ke-SD-an Vol 10, No 2 (2016): Metodik Didaktik Januari 2016
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/md.v10i2.3177

Abstract

Motivasi belajar seni tari sangat penting dimiliki mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan siswa terhadap pembelajaran seni tari dengan menggunakan kegiatan apresiasi seni. Motivasi  merupakan hasrat untuk belajar individu. Secara umum dapat dikatakan bahwa motivasi merujuk kepada seluruh proses bergerak yang mendorong dan timbul dari dalam diri individu, tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi tersebut dan tujuan akhir dari gerakan atau perbuatan. Hasrat yang harus terus di olah dan ditumbuhkan dalam pembelajaran seni tari dengan menggunakan apresiasi, karena dalam berapresiasi seni mengandung kepekaan estetik, begitu pula dalam berekspresi seni juga mengandung kepekaan estetik, dan dalam berkreasi seni juga bergulat dengan keestetikaan. Proses yang demikian ini akan menjadikan pengalaman estetik bagi peserta didik sesuai dengan keinginan bagi kepentingan pendidikan estetika melalui pembelajaran seni tari. Ketika pengalaman seperti ini dilakukan berulang-ulang maka diharapkan daya apresiasi mahasiswa terhadap seni tari semakin meningkat. Peningkatan daya apresiasi mahasiswa terhadap seni tari diharapkan dapat memotivasi mahasiswa terhadap pembelajaran seni tari di kelas. 
UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN Hodijah, Siti; Widodo, Suprih; Adjie, Nahrowi
Metodik Didaktik : Jurnal Pendidikan Ke-SD-an Vol 10, No 2 (2016): Metodik Didaktik Januari 2016
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/md.v10i2.3182

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) kondisi objektif keterampilan berbicara anak di TK Tunas Harapan, (2) proses pembelajaran dengan menggunakan metode bermain peran untuk meningkatkan keterampilan berbicara, serta (3) keterampilan berbicara anak setelah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode bermain peran.Jenis Penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas model Hopkins yang terdiri dari dua siklus. Setiap siklusnya melalui langkah-langkah perencanaan, pelaksanaan dan observasi, serta refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelompok  B  TK Tunas Harapan Purwakarta tahun 2015/2016 yang berjumlah 15 siswa, yang terdiri dari 10 perempuan dan 5 laki-laki. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan berbicara mengalami peningkatan. Hal ini dapat terlihat dari meningkatnya nilai rata-rata siswa yang mempunyai nilai Berkembang Sangat Baik (BSB), bahwa sebelum tindakan anak yang mempunyai nilai rata-rata Berkembang Sangat Baik (BSB) 13,33%, siklus I nilai rata-rata Berkembang Sangat Baik (BSB) 15,18%, dan siklus II nilai rata-rata Berkembang Sangat Baik (BSB) 61,1 %,  jadi dapat disimpulkan bahwa metode bermain peran dapat meningkatkan keterampilan berbicara anak kelompok B TK Tunas Harapan Kecamatan/Kabupaten Purwakarta.
PENERAPAN STRATEGI METAKOGNISI DAN BERPIKIR KRITIS DALAM MENULIS ARGUMENTASI PADA MAHASISWA PGSD UPI KAMPUS PURWAKARTA Nurmahanani, Indah
Metodik Didaktik : Jurnal Pendidikan Ke-SD-an Vol 10, No 2 (2016): Metodik Didaktik Januari 2016
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/md.v10i2.3178

Abstract

Kemampuan menulis argumentasi merupakan salah satu bekal ilmu yang harus dimiliki oleh mahasiswa calon guru Sekolah Dasar. Hasil menulis argumentasi yang dipublikasikan oleh mahasiswa akan menjadi jendela informasi bagi pembaca di era globalisasi dewasa ini. Akan tetapi, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa kemampuan menulis khususnya argumentasi pada mahasiswa PGSD banyak mengalami kendala. Sebagian besar mahasiswa merasa sulit mengembangkan pendahuluan, belum dapat menyuguhkan fakta, sistematika gagasan yang dikemukakan masih terloncat-loncat, dan kemampuan menulis berdasarkan analisis masih belum baik. Selain itu, strategi pembelajaran dalam menulis argumentasi kurang tepat, proses menulis argumentasi kurang mengarah pada pencapaian tujuan akhir/publikasi, proses menulis lebih mengutamakan aspek teori kepenulisan, dan latihan pengembangan tulisan argumentasi kurang dibahas mendetail secara konsisten. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kemampuan menulis argumentasi pada mahasiswa PGSD maka dalam proses pembelajarannya dilakukan melalui strategi metakognisi dan berpikir kritis. Hal ini disebabkan melalui strategi ini, mahasiswa harus merencanakan, memantau dan mengendalikan pikirannya dalam menulis. Selain itu berpikir kritis diperlukan oleh mahasiswa untuk memahami masalah, menilai dengan berdasarkan analisis pada informasi dari berbagai sumber, dan menarik kesimpulan dengan penalaran logis.
KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR YANG BELAJAR MENGGUNAKAN PERMAINAN TRADISIONAL Saputro, Bagus Ardi
Metodik Didaktik : Jurnal Pendidikan Ke-SD-an Vol 10, No 2 (2016): Metodik Didaktik Januari 2016
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/md.v10i2.3790

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah dengan menggunakan permainan, kemampuan komunikasi matematis siswa lebih baik dari pada kemampuan komunikasi matematis siswa yang belajar secara konvensional. penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen berdesain eksperimen perbandingan kelompok statik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan komunikasi matematis siswa yang belajar secara konvensional lebih baik dari pada kemampuan komunikasi matematis siswa yang belajar menggunakan permainan tradisional ditinjau secara keseluruhan, pada tiap level sekolah, dan pada tiap kemampuan awal matematis. Terdapat pengaruh interaksi antara level sekolah dan jenis pembelajaran terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa. Tidak terdapat pengaruh interaksi antara jenis pembelajaran dengan kemampuan awal matematis terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa.
PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR Ruskandi, Kanda; Hendra, Hendra
Metodik Didaktik : Jurnal Pendidikan Ke-SD-an Vol 10, No 2 (2016): Metodik Didaktik Januari 2016
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/md.v10i2.3184

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil observasi sebelumnya bahwa pelaksanaan pembelajaran IPS di kelas V SDN Ciseureuh Kecamatan Purwakarta kurang bervariasi sehingga siswa kurang termotivasi untuk berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran. Hal tersebut perlu diperbaiki dengan cara merubah pendekatan pembelajaran dari yang bersifat konvensional kepada pendekatan pembelajaran yang bersifat inovatif. Salah satunya adalah penerapan  model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam pemecahan masalah yaitu metode problem solving. Penelitian secara umum bertujuan untuk mengetahui : 1). Kemampuanpemecahan masalah siswa kelas V SDN Ciseureuh dengan menerapan metode Problem Solving; 2) Hasilbelajar siswa kelas 5 SDN Ciseureuh dalam pembelajaran IPS selama penerapan metode problem solving. Jenis Penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), karena penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran di kelas. Subjek penelitian adalah guru dan siswa kelas V berjumlah 37 orang. Instrumen penelitiannya adalah lembar observasi dan tes hasil belajar. Penelitian ini dilihat dari aspek proses, telah berhasil mengubah pola pikirdan cara  siswa dalam kegiatan pembelajaran yang sebelumnya lebih menekankan kepada penguasaan bahan melalui informasi dan bersifat pasif menjadi sistem belajar yang bersifat aktif dan mampu memecahkan masalah, sedangkan dilihat dari aspek konten penelitian ini, juga telah dapat meninghatkan hasil belajarnya.
PENDIDIKAN MUSIK UNTUK GURU SEKOLAH DASAR: MENJADI GENERALIS ATAU SPESIALIS? Gunara, Sandie
Metodik Didaktik : Jurnal Pendidikan Ke-SD-an Vol 10, No 2 (2016): Metodik Didaktik Januari 2016
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/md.v10i2.3179

Abstract

Walaupun mungkin ada sekolah-sekolah yang memperkerjakan seorang guru spesialis musik pada tingkat Sekolah Dasar (SD), tetapi sejauh ini di sekolah dasar-sekolah dasar negri khususnya, belum memperkerjakan guru spesialis (guru musik yang berlatar belakang sarja pendidikan musik). Selama ini kurikulum pendidikan sekolah dasar pun, mengarahkan guru-gurunya untuk mampu memadukan semua area mata pelajaran, termasuk musik dengan mata pelajaran lainnya. Hal inilah yang membawa kepada arah atau tujuan pendidikan musik pada program pendidikan guru SD. Tujuan tersebut adalah memberikan kemampuan dasar musik dan pengajarannya. Tetapi hal ini berdampak kepada pertanyaan - kemampuan dasar musik seperti apa yang harus diberikan? Ini perlu dijawab karena mau kemana arah pendidikan guru SD kita, apakah menjadi generalis atau spesialis? Berdasarkan permasalahan itulah, makalah ini menyajikan sebuah uraian koseptual tentang program pendidikan musik untuk guru SD. Penulis berharap makalah ini menjadi langkah awal untuk mengkaji lebih dalam tentang pendidikan musik untuk guru SD.
PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA Graciella, Misel; Suwangsih, Erna
Metodik Didaktik : Jurnal Pendidikan Ke-SD-an Vol 10, No 2 (2016): Metodik Didaktik Januari 2016
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/md.v10i2.3180

Abstract

Kemampuan representasi matematis yang dimiliki siswa kelas IV SDN 17 Nagri Kaler masih tergolong rendah. Hal itu disebabkan karena dalam proses pembelajaran matematika yang diterapkan di SDN 17 Nagri Kaler masih bersifat konvensional, yaitu pemberian materi langsung pada tahap simbolik, pemberian contoh-contoh serta soal latihan, menyebabkan siswa cenderung menghafal materi dan bekerja secara procedural. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan langkah-langkah pembelajaran matematika realistik dalam pembelajaran materi pokok pecahan untuk siswa kelas IV SDN 17 Nagri Kaler tahun pelajaran 2014/2015, (2) mengetahui peningkatan kemampuan representasi siswa kelas IV SDN 17 Nagri Kaler tahun pelajaran 2014/2015 tentang materi pokok pecahan melalui pembelajaran matematika realistik. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa kelas IV SDN 17 Nagri Kaler Purwakarta. Berdasarkan data hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan matematika realistik dalam pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan representasi matematis siswa dan aktivitas siswa kelas IV di IV SDN 17 Nagri Kaler.
PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR Ananda, Tegar; Putri, Hafiziani Eka
Metodik Didaktik : Jurnal Pendidikan Ke-SD-an Vol 10, No 2 (2016): Metodik Didaktik Januari 2016
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/md.v10i2.3181

Abstract

Pendekatan inkuiri merupakan salah satu pendekatan yang dapat diterapkan pada pembelajaran matematika di sekolah dasar. Inkuiri merupakan pendekatan penemuan namun berbeda dengan penemuan pada pendekatan discovery. Inkuiri lebih menekankan pada pencarian. Inkuiri menuntut siswa untuk menjadi seorang peneliti atau ilmuwan, namun dalam konteks pembelajaran, siswa masih dibimbing oleh guru, maka dari itu inkuiri dikatakan sebagai pendekatan penemuan terbimbing. Inkuiri dapat dilakukan melalui beberapa langkah sistematis, yaitu: 1) Merumuskan masalah; 2) Mengajukan hipotesis; 3) Mengumpulkan data; 4) Menguji hipotesis berdasarkan data yang dikumpulkan; dan 5) Membuat kesimpulan. Penerapkan pendekatan inkuiri dalam pembelajaran matematika dapat membantu siswa belajar menemukan asal-usul sebuah rumus, konsep, ataupun teori matematika.

Page 1 of 1 | Total Record : 8