cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
POLYGLOT
ISSN : 1907 6134     EISSN : 2549 1466     DOI : -
Core Subject : Education,
Started in 2006, Polyglot is a scientific journal of language, literature, culture, and education published biannually by the Faculty of Education at the Teachers College, Universitas Pelita Harapan. The journal aims to disseminate articles of research, literature study, reviews, or school practice experiences.
Arjuna Subject : -
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 12, No 1 (2016): January" : 9 Documents clear
Penerapan Metode Teams Games Tournament (TGT) untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa Kelas VIII pada Pelajaran Biologi di Sekolah Kristen ABC Karawaci [The Implementation of a Teams Games Tournament to Increase Students' Activeness in a Grade VIII Biology Class at a Christian School in Karawaci] Alan Angelina Tonapa; Siane Indriani; Destya Waty Silalahi
Polyglot Vol 12, No 1 (2016): January
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/pji.v12i1.382

Abstract

Based on observing grade VIII students, the researcher found that the students were passive during the learning process when it came to sharing ideas or opinions, asking and answering questions, and solving problems given by the teacher.  The researcher decided to implement the TGT cooperative learning method in order to solve the problem. It was expected that through the implementation of this method, the students' activeness would increase. Observation was also used to discover which steps of the TGT method might increase a student’s activeness. The research was conducted on October 28, 2015 and October 29, 2015, with 22 students as the subjects using the Class Action Research Method. Data was collected and analyzed by using student’s activeness observation sheets, TGT’s implementation observation sheets, the researcher’s reflection journal, student’s questionnaire sheets, and mentor’s feedback. Based on the data analysis from those instruments, it can be concluded that the students' activeness increases by implementing the TGT method.  The steps of the TGT method implemented consisted of class preparation, learning in study groups, games and tournaments, and team recognition and these increased students' activeness in learning Biology.BAHASA INDONESIA ABSTRAK: Berdasarkan observasi di kelas VIII, peneliti menemukan masalah bahwa siswa-siswa pasif selama pembelajaran misalnya dalam mengemukakan ide atau pendapat, bertanya dan menjawab pertanyaan guru, serta mengerjakan soal yang diberikan oleh guru. Maka, peneliti memutuskan untuk menerapkan metode TGT dalam mengatasi permasalahan tersebut. Diharapkan melalui penerapan metode ini, tujuan peneliti dapat tercapai, yaitu meningkatkan keaktifan siswa melalui penerapan metode TGT dan mengetahui langkah-langkah penerapan metode TGT dalam peningkatan keaktifan siswa. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada tanggal 28 dan 29 Oktober 2015 dengan subjek 22 siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen lembar observasi keaktifan siswa, lembar observasi penerapan TGT, jurnal refleksi peneliti, lembar angket siswa, dan umpan balik mentor. Berdasarkan analisis data dari berbagai instrumen tersebut, maka keaktifan siswa meningkat dengan diterapkannya metode TGT dan selama penerapansetiap tahapan TGT yang terdiri dari tahap penyajian kelas, tahap belajar dalam kelompok, tahap permainan turnamen, dan tahap penghargaan kelompok dapat meningkatkan keaktifan siswa pada pelajaran Biologi.
A Comparison of STAD and Drill Strategy in Increasing Grade V Students’ Cognitive Achievement on Ratios Dorothy Rimba; Dylmoon Hidayat
Polyglot Vol 12, No 1 (2016): January
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/pji.v12i1.378

Abstract

This research is aimed at determining whether grade V students’ cognitive achievement increase using STAD and drill strategy. This research is also aimed at comparing STAD and drill strategy in increasing the cognitive achievement of grade V students on the topic of ratios in mathematics. The design of this research is a pretest-posttest two-group design. The sampling is done randomly. Descriptive statistics and non-parametric statistics are used to analyze the data. Using SPSS, the results showed that the grade V students’ cognitive achievement on ratios increased after studying mathematics using STAD and drill strategy. However, there was no significant difference in results between STAD and drill strategy in increasing the student’s cognitive achievement. Therefore, the grade V students’ cognitive achievement in both classes increased at a similar level using STAD and drill strategy.BAHASA INDONESIA ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pencapaian kognitif siswa kelas V dapat meningkat menggunakan STAD dan drill strategy. Penelitian ini juga bertujuan untuk membandingkan STAD dan drill strategy dalam meningkatkan pencapaian kognitif siswa kelas V pada topik perbandingan dalam pembelajaran matematika. Desain dari penelitian ini adalah pretest-posttest two group design. Pengambilan sample dilakukan secara random. Statistik deskriptif dan statistik non-parametrik adalah teknik yang digunakan untuk menganalisis data pada penelitian ini. Dengan menggunakan SPSS, penelitian ini menunjukkan bahwa pencapaian kognitif siswa kelas V pada topik perbandingan meningkat setelah pembelajaran matematika menggunakan STAD dan drill strategy. Namun, tidak ada perbedaan antara STAD dan drill strategy dalam meningkatkan pencapaian kognitif siswa kelas V pada topik perbandingan. Maka dari itu, pencapaian kognitif siswa kelas V pada kedua kelas meningkat pada tingkatan yang hampir setara dengan menggunakan STAD dan drill strategy.
Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Ketrampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas IX dalam Pelajaran Ekonomi [Problem-Based Learning Implementation to Increase Grade IX Students' Critical Thinking Skill in Learning Economics] Asih Enggar Susanti; Selvi Ester Suwu
Polyglot Vol 12, No 1 (2016): January
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/pji.v12i1.383

Abstract

This study aims to determine grade IX students’ response to the application of problem-based learning in economics and to determine the increase in students' critical thinking skills using the problem-based learning method. The design of this research is Class-Action Research (CAR), with the subjects being 31 grade IX students at a Christian junior high school in the city of Tangerang. The research instruments used in the application of problem-based learning are the students’ daily test scores, surveys, feedback from supervising teachers and fellow students, interviews with mentor teachers, and journal reflections. Analysis of the data used is descriptive analysis of the value of students' daily tests, observations of feedback from fellow students and their teachers, interviews, and students’ questionnaires. The results show that students' response to problem-based learning can improve critical thinking skills of students in learning economics. It could be seen from the increase in students' critical thinking skills in both students’ ability to ask questions, answer questions, and analyze and solve problems presented by the author.BAHASA INDONESIA ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon siswa kelas IX terhadap penerapan pembelajaran berbasis masalah dalam pelajaran ekonomi, dan untuk mengetahui peningkatan ketrampilan berpikir kritis siswa melalui pembelajaran berbasis masalah. Desain penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dengan subjek penelitian adalah siswa kelas IX yang terdiri dari 31 siswa pada salah satu SMP Kristen di kota Tanggerang. Instrumen penelitian yang digunakan pada penerapan pembelajaran berbasis masalah adalah nilai ulangan harian siswa, angket, hasil observasi berupa umpan balik dari guru pembimbing dan rekan mahasiswa, hasil wawancara bersama dengan guru mentor, dan jurnal refleksi. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, yaitu pada nilai ulangan harian siswa, hasil observasi, wawancara serta angket siswa. Hasil penelitian menunjukan bahwa respon siswa terhadap pembelajaran berbasis masalah adalah positif dan dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis para siswa dalam mempelajari ekonomi. Hal ini terlihat dari peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa baik dalam kemampuan bertanya siswa, menjawab pertanyaan, menganalisis serta menyelesaikan permasalahan yang diajukan oleh penulis.
Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah [Transformational Leadership in School Principals] Maria Octaviana; Desri Kristina Silalahi
Polyglot Vol 12, No 1 (2016): January
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/pji.v12i1.376

Abstract

For an organization to thrive, it must have a good leader.  A good leader is one who has the ability to influence his/her followers, putting them at ease, helping them experience joy in their work, and bringing about positive change. There are various kinds of leadership styles today -- one of them is transformational leadership. Transformational leadership is regarded as an ideal style to be applied in an educational organization, specifically a school. It is believed that transformational leadership will help a school better development. To apply this kind of leadership, there are 7 principles that must be considered. They are simplification, motivation, determination, mobilization, preparation, facilitation, and innovation. Using these 7 principles, the head of the school should: determine and communicate the school’s vision and mission; evaluate and innovate the school policies; facilitate teacher and staff development; accept criticism and suggestions from teachers, staffs, parents, and students and respond positively. The head of the school should also be able to evaluate teacher and staff performance objectively, solve problems quickly and accurately, make good decisions, create a comfortable workplace, and motivate every person to give their best. Finally, the head of the school should be a role model for others.BAHASA INDONESIA ABSTRAK:  Organisasi yang berkembang pada kenyataannya tidak lepas dari seorang pemimpin yang baik. Pemimpin pada hakikatnya adalah seorang yang mampu mempengaruhi pengikutnya, membuat orang- orang yang dipimpinnya merasa nyaman dan sukacita, serta membawa perubahan positif. Banyak terdapat berbagai macam gaya kepemimpinan yang baik di era modern ini, salah satunya adalah gaya kepemimpinan transformasional. Gaya kepemimpinan transformasional ini dipandang ideal untuk diaplikasikan di sebuah organisasi sekolah untuk membawa sekolah ke perkembangan lebih baik. Untuk mengaplikasikan gaya kepemimpinan ini, maka ada 7 prinsip yang harus diperhatikan. Ketujuh prinsip tersebut adalah simplification, motivation, determination, mobilization, preparation, facilitation, dan innovation. Mengacu pada prinsip tersebut, maka hal yang dapat dilakukan kepala sekolah adalah dengan mengkomunikasikan visi dan misi, membuat standard kinerja yang jelas dan melakukan evaluasi, memperbaharui kebijakan, memfasilitasi guru dan staff untuk melakukan kebijakan baru yang ada dan untuk mengembangkan diri, mau menerima kritik dan saran dari segala pihak, guru, staff, orang tua murid, dan murid serta meresponinya dengan positif, menilai kinerja guru dan staff secara obyektif, cepat tanggap dalam mengatasi masalah dan mampu mengambil keputusan secara tepat dan benar, menciptakan suasana kerja yang nyaman dan memotivasi setiap individu yang ada di dalamnya untuk memenuhi dan melakukan tanggung jawabnya sehingga dapat memberikan hasil yang maksimal, memberikan dirinya sendiri sebagai contoh nyata. 
The Use of a Relay Race Game to Increase Grade V Students’ Motivation in Learning English in an Elementary School in Karawaci Erinca Simarmata; Siane Indriani
Polyglot Vol 12, No 1 (2016): January
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/pji.v12i1.384

Abstract

Through an observation done of fifth graders in an elementary school at Karawaci, Tangerang, it was found that the students did not show much motivation in learning English in the classroom. They did not show interest in doing their tasks and they did not show respect while doing activities with their friends during lesson times. Motivation is important in energizing, directing, and sustaining (good) behavior of students during the learning process in the classroom. Therefore, the researcher decided to use a relay race game to solve the problem. It was expected that through the relay race game, the students’ motivation would be increased and how the steps of the game would increase the students’ motivation in learning English. The method used was Classroom Action Research and data was collected by using several instruments, such as an observation checklist done by the mentor and researcher’s partner, questionnaires done by the students, and reflective journals done by the researcher. After conducting the research, the results showed that the motivation of students learning English increased using a relay race game and the steps of the game must be done consistently to make it effective.BAHASA INDONESIA ABSTRAK: Selama masa pengamatan yang dilakukan di kelas V di sebuah sekolah dasar di Tangerang, ditemukan bahwa siswa tidak menunjukkan ketertarikan terhadap pelajaran dan usaha dalam mengerjakan tugas- tugas di kelas. Siswa tidak menunjukkan motivasi yang besar dalam pembelajaran Bahasa Inggris di kelas. Metode yang diadakan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana permainan Relay Race dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam belajar Bahasa Inggris dan bagaimana prosedur permainan Relay Race diterapkan di pembelajaran tersebut. Instrumen yang digunakan adalah observasi checklist oleh mentor dan rekan peneliti, kuisioner oleh siswa, dan jurnal refleksi oleh peneliti. Setelah mengadakan penelitian ini, hasil yang diperoleh adalah bahwa motivasi siswa dalam belajar Bahasa Inggris dapat meningkat menggunakan permainan Relay Race.
The Effect of Brainstorming Implementation on Students’ Engagement in Learning about Probability in Math Classes in Grade XI IPA at SMA ABC Cikarang Elsar Agung Triansa; Juniriang Zendrato; Oce Datu Appulembang
Polyglot Vol 12, No 1 (2016): January
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/pji.v1i1.380

Abstract

This research aims to determine the effects of brainstorming on students’ engagement in learning about probability. The method used in this research is the quasi-experimental with a non-equivalent control group. The sampling technique is in the form of a census. The data was collected through a questionnaire and analyzed by using non-parametric tests -- the Mann-Whitney U-test and the Wilcoxon Signed-Rank test with alpha level of 0.05. The results show that: 1) there was no significant difference on students’ engagement before and after the experiment in the group that was taught without brainstorming; 2) there was significant difference on students’ engagement before and after the experiment in the group taught with brainstorming; and 3) there was no significant difference on students’ engagement between the group that was taught with brainstorming and the group that was taught without brainstorming. The result of this research indicates that implementing brainstorming produces a positive effect on students’ engagement in learning about probability in math classes in grade XI IPA at SMA ABC Cikarang.BAHASA INDONESIA ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk menemukan pengaruh penerapan brainstorming terhadap keterlibatan siswa dalam mempelajari topik peluang.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi-eksperimen dengan desain non-equivalent control group. Data dikumpulkan melalui kuisioner dan dianalisis dengan uji non-parametrik, yaitu uji Mann-Whitney U dan uji Wilcoxon Signed-Rank dengan taraf signifikansi 0.05.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) tidak ada perbedaan yang signifikan dalam keterlibatan siswa antara sebelum dan sesudah perlakuan di grup yang diajar tanpa brainstorming (hasil uji Wilcoxon Signed-Rank: ); 2) ada perbedaan yang signifikan pada keterlibatan siswa antara sebelum dan sesudah perlakuan di grup yang diajar dengan brainstorming (hasil uji Wilcoxon Signed-Rank: ); dan 3) tidak ada perbedaan yang signifikan pada keterlibatan siswa antara grup yang diajar dengan brainstorming dan tanpa brainstorming (hasil uji Mann-Whitney U: ). Hasil dari penelitian ini mengindikasikan bahwa penerapan brainstorming memberikan pengaruh yang positif terhadap keterlibatan siswa dalam mempelajari peluang di pelajaran matematika kelas XI IPA SMA ABC Cikarang.
Penggunaan Lingkaran Nama-Nama Hari untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif Matematika Kelas 1 SDABC Gunung Sitoli [The Use of the Names of the Days as a Teaching Aid to Increase Mathematics Cognitive Achievement of Grade 1 Students at ABC Elementary School in Gunungsitoli] Beti Lamba; Widiastuti Widiastuti
Polyglot Vol 12, No 1 (2016): January
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/pji.v12i1.385

Abstract

The outcome of cognitive learning is a measurement of the students’ success during the learning process. The students’ learning outcome in putting the names of the days in order is considered in the low range. This is because the students misunderstood the concept of putting the names of the days in order and so the names of the days teaching aid is needed. The aim of this research is to improve the students’ cognitive learning outcomes using the names of the days teaching aid. The method of this research is Classroom Action Research (CAR) using four steps: planning, action, observation, and reflection, which is then analyzed using a descriptive analysis technique. The subject of this research is Grade 1 students of ABC Gunungsitoli elementary school. The instruments used in this research are observation sheet, check list, worksheet, student questionnaire sheet, mentor’s feedback sheet, reflection, and interview. Every cycle done is based on all the pre-planned lessons created by the researcher.  According to the result of the research using the name of the days teaching aid, there were 26 students out of 28 students who improved their cognitive learning outcome by as much as 93%, which resulted in achieving the KKM standard (the standard is 65). This improvement was achieved by giving the students the names of the days teaching aid. Finally, it is concluded that using the names of the days teaching aid can improve the students’ learning outcomes in mathematic lessons in grade 1 at ABC elementary school in Gunungsitoli.BAHASA INDONESIA ABSTRAK: Hasil belajar kognitif merupakan suatu pengukuran untuk melihat keberhasilan siswa selama proses belajar. Hasil belajar mengurutkan nama-nama hari tentang sebelum dan sesudah, terbilang cukup rendah. Hal ini dikarenakan pemahaman konsep dari ilmu pengetahuan siswa yang salah dalam mengurutkan nama-nama hari. Oleh karenanya, dibutuhkan alat peraga lingkaran nama-nama hari. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar kognitif siswa melalui penggunaan alat peraga lingkaran nama-nama hari. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas menggunakan empat tahapan yaitu; perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi yang dianalisis secara deskriptif. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas 1 SD yang dilakukan pada salah satu sekolah ABC Gunungsitoli. Penelitian ini menggunakan instrumen lembar observasi, lembar daftar cek (Check List), Lembar tes, lembar angket siswa, lembar umpan balik guru mentor, refleksi, dan wawancara. Setiap siklusnya dilakukan sesuai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan alat peraga lingkaran nama-nama hari, didapatkan 26 siswa dari 28 siswa hasil belajar kognitif meningkat yaitu 93% yang mencapai nilai standar KKM 65. Peningkatan tersebut dilakukan dengan cara memberikan alat peraga lingkaran nama-nama hari kepada setiap siswa. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan alat peraga lingkaran nama-nama hari dapat meningkatkan hasil belajar kognitif pada mata pelajaran Matematika siswa kelas 1 SD ABC Gunungsitoli.
The Implementation of Problem-Based Learning to Increase Students’ Conceptual Understanding According to a Christian Perspective Hans David Lasut; Jacob Stevy Seleky
Polyglot Vol 12, No 1 (2016): January
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/pji.v12i1.381

Abstract

In the world of education, it is important that the teacher considers knowledge that students gain in school that can be applied in various situations in a student’s life either during the course of their formal education or when facing real-life problems. The inability to apply knowledge is termed as a lack of conceptual understanding. The researcher hypothesized that Problem Based Learning (PBL) will overcome this problem. The aim of this research is to determine whether the implementation of PBL can increase student’s conceptual understanding and to discover effective ways to implement PBL in order to increase the student’s conceptual understanding. This research is Classroom Action Research and is two-cycle research where the researcher used  written tests, questionnaires,  interviews of teachers and students, teacher’s observation forms, and journal reflections as instruments to measure the student’s conceptual understanding and the implementation of PBL based on a Christian perspective. Based on the analysis and discussion, it can be concluded that the implementation of problem-based learning can increase the student’s conceptual understanding according to a Christian perspective.BAHASA INDONESIA ABSTRAK: Dalam dunia pendidikan, sangatlah penting bagi seorang guru untuk memperhatikan bahwa pengetahuan yang sudah siswa pelajari di sekolah dapat diaplikasikan dalam berbagai situasi baik saat siswa di sekolah maupun ketika mereka diperhadapkan dengan masalah dalam kehidupan. Ketidakmampuan siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan yang sudah didapatkan dapat disebut sebagai kurangnya penguasaan konsep. Peneliti memutuskan untuk menggunakan Metoda Pembelajaran Berbasis Masalah (MPBM) untuk mengatasi masalah ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan apakah penerapan MPBM dapat meningkatkan penguasaan konsep siswa dan langkah-langkah efektif untuk menerapkan MPBM dengan maksud untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berlangsung selama dua siklus di mana peneliti menggunakan ujian tertulis, angket siswa, wawancara siswa, wawancara guru, lembar observasi guru, dan jurnal refleksi sebagai instrumen untuk mengukur penguasaan konsep siswa dan penerapan MPBM. Berdasarkan hasil analisis dan diskusi, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan MPBM dapat meningkatkan penguasaan konsep siswa dalam mempelajari peluang secara perspektif Kristen.
Mengkaji Revolusi Mental dalam Perspektif Pendidikan Kristen [Assessing the Mental Revolution from a Christian Education Perpective] Mulyo Kadarmanto
Polyglot Vol 12, No 1 (2016): January
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/pji.v12i1.388

Abstract

Mental Revolution is a priority program of the Indonesian government that aims to produce individuals with good character, an independent mindset, and a national identity that makes them ready to compete in the global era.  It also aims to help them see education as the main path to implementing this mental revolution, particularly in character development. Through a review of the literature, the writer will examine the Mental Revolution from the perspective of Christian education:  its background, its processes, and its objectives.  By comparing and analyzing the Mental Revolution, this study will show the uniqueness of Christian education in realizing transformative education that produces learners as restorative persons, servants, and globalizer in all aspects of life.BAHASA INDONESIA ABSTRAK: Revolusi mental sebagai program prioritas pemerintah Indonesia memiliki tujuan untuk menghasilkan individu dan bangsa yang berkarakter, mandiri dan beridentitas dalam menjadikan bangsa yang siap berkompetisi di era global; dan melihat pendidikan sebagai jalur utama melaksanakan revolusi mental, terutama dalam mengembangkan karakter. Melalui tinjauan literatur, penulisan akan mengkaji revolusi mental dari perspektif pendidikan Kristen; latar belakang, proses, dan tujuan dari revolusi mental. Dengan membandingkan dan menganalisis revolusi mental, diharapkan kajian ini dapat menampilkan keunikan pendidikan Kristen dalam mewujudkan pendidikan yang transformatif untuk menjadikan nara didik sebagai restorater, penatalayan dan globalizer dalam seluruh aspek kehidupan di era global.

Page 1 of 1 | Total Record : 9