cover
Contact Name
La Ifa
Contact Email
la.ifa@umi.ac.id
Phone
+6285242203009
Journal Mail Official
jcpe@umi.ac.id
Editorial Address
Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Muslim Indonesia Jl. Urip Sumohardjo km. 05 Kampus 2 UMI Makassar, 90231
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Journal Of Chemical Process Engineering (JCPE)
ISSN : 25274457     EISSN : 26552957     DOI : https://doi.org/10.33536/jcpe.v3i1.195
The Scope and focus of the journal are : Chemical and Process Technology Energy Technology Coal Technology Biomass Technology Fuel and Gas Technology Separation Technology Food Technology Catalyst Technology Essential Oil Technology Sugar Technology
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 2 (2020)" : 9 Documents clear
Kualitas Air Sungai Jeneberang Ditinjau dari Lokasi dan Waktu Zakir Sabara; Setyawati Yani; P Purnamasari; D Darnengsih
Journal of Chemical Process Engineering Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (872.277 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v5i2.741

Abstract

Sungai Jeneberang adalah salah satu sungai yang digunakan untuk memasok air ke Perusahaan Daerah Air Minum kota Makassar. Oleh karena itu, air sungai tersebut harus sesuai dengan kualitas yang disyaratkan untuk standar air minum. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas air sungai Jeneberang ditinjau dari lokasi dan waktu. Adapun parameter kualitas air sungai  yang ditinjau yaitu TSS (Total Suspended Solid), BOD (biologinal oxygen Demand), COD (Chemical Oxygen Demand), dan DO (Dissolved Oxygen). Penelitian ini dilakukan dengan pengambilan sampel di sungai Jeneberang melalui 3 titik lokasi yaitu titik I di hulu, titik II di tengah dan titik III di hilir sungai. Pengambilan sampel dilakukan pada  pagi dan sore hari. Dari hasil penelitian diperoleh rata-rata nilai parameter menurut lokasi hulu, tengah dan hilir pada waktu pagi dan sore yaitu berturut-turut untuk TSS adalah 10; 19,67; dan 16,67 mg/l dan 12,67; 22,33; 22 mg/l, untuk BOD adalah 2,22; 2,32; 2,20 mg/l dan 2,34; 2,57; 2,76 mg/l, untuk  COD adalah 11,72; 7,90; 11,86 mg/l dan 13,54; 9,48; 13,20 mg/l, dan untuk DO adalah 5,45; 3,30; 4,87 mg/l dan 6,84; 5,13; 6,39 mg/l. Parameter yang diukur menunjukkan nilai tertinggi diperoleh pada waktu sore hari dan pada lokasi  tengah sungai. Hasil penelitian menunjukkan semua nilai parameter memenuhi syarat kualitas air baku untuk air minum. 
Sintesis Kompleks Cu(II) dan Fe(III) dengan Ligan Asam Humat dan Aplikasinya sebagai Sensitizer pada Dye Sensitized Solar Cell (DSSC) Hairunnisa Hairunnisa; Gusrizal Gusrizal; Winda Rahmalia
Journal of Chemical Process Engineering Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (777.104 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v5i2.662

Abstract

Asam humat merupakan salah satu zat warna alami yang dapat digunakan sebagai sensitizer pada dye sensitized solar cell (DSSC) karena peka terhadap cahaya dan memiliki gugus fungsi asam karboksilat. Namun demikian, sebagai zat warna alami,kestabilan dan kapasitas absorpsi cahaya asam humat masih rendah, sehingga harus ditingkatkan, salah satunya dengan metode kompleksasi. Sintesis kompleks pada penelitian ini dilakukan dengan mereaksikan asam humat hasil isolasi dari tanah gambut dan prekursor logam (CuCl2.2H2O atau FeCl3) dalam akuades dan diaduk selama 14 jam pada suhu ruang. DSSC dipreparasi dengan komponen TiO2 sebagai semikonduktor, pasangan redoks I-/I3- sebagai elektrolit dan platina sebagai elektroda lawan. Hasil analisis menggunakan FTIR menunjukkan kompleks asam humat dengan logam Cu(II) dan Fe(III) telah berhasil disintesis dengan hilangnya puncak serapan pada bilangan gelombang 1720, 1401 dan 1250 cm-1 serta adanya vibrasi Cu-O dan Fe-O pada bilangan gelombang 509 dan 570 cm-1. Kehadiran ion logam pada sensitizer memberikan pengaruh signifikan terhadap nilai arus. Adapun kinerja terbaik dalam menghasilkan listrik diperoleh pada rangkaian DSSC kompleks asam humat-Fe(III) sebagai sensitizer dengan nilai arus sebesar 19,59 μA/cm2, tegangan sebesar 15,17 mV dan efisiensi konversi energi maksimum sebesar 5,39×10-4%.
Pengaruh Penekanan Briket Limbah Kayu Merbau (Bayam) dengan Perekat Tapioka Reza Bachmid; Halim Halim; Sabdha Purna Yudha; Arfan Halim
Journal of Chemical Process Engineering Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (875.524 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v5i2.659

Abstract

Saat ini sebagian besar energi yang digunakan rakyat indonesia berasal dari bahan bakar fosil, yaitu bahan bakar minyak, batu bara dan gas. Kerugian penggunaan bahan bakar fosil ini selain merusak lingkungan, juga tidak terbarukan dan tidak berkelanjutan Sehingga penulis menggambil judul tentang briket limbah kayu merbau sebagai penelitian. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kadar air,kadar abu, zat menguap, kadar karbon dan nilai kalor. Bahan dari bio briket yang digunakan pada penelitian ini ialah limbah kayu merbau. Komposisi antara limbah kayu merbau dan perekat adalah 90:10%. kemudian dibentuk menjadi briket dengan variasi penekanan yaitu: 350 kg, 400kg, 450 kg, dan 500 kg dengan waktu pengeringan 2-3 hari dibawah sinar matahari langsung. Kemudian dilakukan pengujian Analisis proksimasi. Hasil pengujian dengan nilai rata-rata yaitu: kadar air (3,94 %), kadar abu (1,98 %), kadar zat terbang (34,33 %), kadar karbon (59,70 %), nilai kalor (6567 kkal/kg). Pengaruh variasi penekanan dapat memberikan dampak yang signifikan dalam mendapatkan hasil.
Production of Methyl ester from Coconut Oil using Heterogeneous K/Al2O3 under Microwave Irradiation Andi Suryanto; Ummu Kalsum; Lailatul Qadariya; Mahfud Mahfud
Journal of Chemical Process Engineering Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (957.548 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v5i2.754

Abstract

Methyl esters derived from coconut oil are very interesting to study because they contain free fatty acids with a medium carbon chain structure (C12-C14), so most methyl esters (70%) can be bio-kerosene and the rest can be biodiesel. The process of preparing methyl ester by reaction of Trans-esterification triglyceride generally using a homogeneous KOH catalyst but this process requires a long catalyst separation process through washing and drying process. The use of heterogeneous catalysts in the production of methyl esters can remove the washing and drying processes, but trans-esterification reactions with heterogeneous catalysts require severe conditions (high pressure and high temperature), whereas at low temperatures and atmospheric conditions, the methyl ester yield is relatively low. Using microwave-irradiated trans-esterification reactions with heterogeneous catalysts, it is expected to be much faster and can obtained higher yields. Therefore, in this study we prepare a heterogeneous catalyst K/Al2O3 using solution KOH that impregnated in catalyst support Al2O3, and catalyst obtained are caracterized by XRD, BET dan SEM. Our objective was to compare the yield of methyl esters obtained through the trans-esterification process of coconut oil assisted by microwave using a heterogeneous K / Al2O3 catalyst with yield obtained using a homogeneous KOH catalyst. Experimental equipment consists of a batch reactor placed in a microwave oven equipped with a condenser, agitator and temperature controller. The batch process was carried out at atmospheric pressure with variation of K/Al2O3 catalyst concentration (0.5, 1.0, 1.5, 2.0, 2.5%) and microwave power (100, 264 and 400 W). In general, the process of producing methyl esters by heterogeneous catalysts will get three layers, wherein the first layer is the product of methyl ester, the second layer is glycerol and the third layer is the catalyst. The experimental results show that the methyl ester yield increases with increasing of microwave power, catalyst concentration and reaction time. The results obtained with K /Al2O3 catalysts are generally slightly lower than those obtained using a homogeneous KOH catalyst. However, the yield of methyl esters obtained by the K / Al2O3 heterogeneous catalyst process are relatively easy to separate rather than using a homogeneous KOH catalyst.
Pemanfaatan Minyak Biji Kesambi (Schleichera Oleosa) sebagai Alternatif Pengganti Minyak Goreng Sawit Yunita Merlin Tamara; Wahyu Nur Hidayat; Nur Asma Azizah; Dwi Ardiana Setyawardhani
Journal of Chemical Process Engineering Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (773.084 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v5i2.398

Abstract

Minyak goreng sebagai salah satu bahan pangan pokok menjadi perhatian pemerintah karena merupakan bagian penting bagi konsumsi dari 242 juta jiwa penduduk Indonesia. Seiring dengan meningkatnya penggunaan minyak goreng, maka diikuti pula dengan upaya diversifikasi bahan baku yang belum termanfaatkan. Salah satu sumber penghasil minyak nabati yaitu biji Kesambi (Schleichera oleosa). Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari proses ekstraksi minyak Kesambi dari bijinya, dengan mempelajari pengaruh jenis pelarut terhadap perolehan minyak biji Kesambi dari segi kualitas dan kuantitas, perbandingan dengan minyak sawit, dan mempelajari kemungkinan minyak biji kesambi dapat digunakan sebagai alternatif pengganti minyak goreng. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstraksi dengan pelarut heksana dan petroleum eter memberikan rendemen tertinggi (32-64%). Sementara itu ekstraksi dengan pelarut etanol memberikan kualitas minyak yang terbaik ditinju dari sifat-sifat fisiknya. Minyak kesambi memiliki kadar air sebesar 0,1 %, bilangan peroksida 2,5 meq O2/kg, bilangan asam 4,04 mg KOH/g, bilangan penyabunan 32,8 mg KOH/g, memiliki warna kuning dan berbau normal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas minyak biji kesambi jika dibandingkan dengan minyak sawit cenderung lebih baik, merujuk pada SNI 3741:2003 dan minyak biji kesambi secara kesluruhan berpotensi menjadi bahan alternatif minyak goreng.
Pengaruh Konsentrasi Enzim Silanase dan Saccharomyces Cerevisiae dalam Pembuatan Bioethanol dari Limbah Kulit Singkong dengan Proses Sakarifikasi dan Fermentasi Simultan Dwinda Anggriani; Ummu Kalsum; N Nurjannah
Journal of Chemical Process Engineering Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (616.742 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v5i2.745

Abstract

Bioetanol merupakan salah satu alternatif untuk mengurangi penggunaan bahan bakar minyak, atas dasar tersebut maka dilakukan penelitian untuk membuat bioetanol dari bahan baku yang mengandung lignoselulosa seperti kulit singkong dengan melihat pengaruh konsentrasi enzim silanase dan jumlah ragi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sakarifikasi dan fermentasi serentak dengan menggunakan dua variabel. Variabel pertama, konsentrasi enzim silanase yaitu 30, 50 dan 75 unit. Variabel kedua, jumlah ragi Saccharomyces Cerevisiae yaitu 5% dan 10% b/v. Proses pertama dilakukan persiapan sample dengan mengeringkan dan menghaluskan sample, setelah itu dilakukan proses delignifikasi untuk mengurangi kadar lignin dan dilanjutkan dengan metode sakarifikasi dan fermentasi serentak, proses sakarifikasi dilakukan selama 18 jam dan fermentasi selama 96 jam. Hasil akhir dianalisa menggunakan kromatografi gas. Hasil yang diperoleh pada pemakaian enzim 75 unit dengan jumlah ragi 10% merupakan hasil dengan kadar etanol tertinggi yaitu 3.018% sedangkan kadar etanol terkecil diperoleh dari hasil pemakaian enzim 30 unit dengan jumlah ragi 5%. Dari data yang diperoleh dapat terlihat bahwa pemakaian enzim tertinggi menghasilkan kadar etanol yang tinggi pula, begitu juga dengan jumlah ragi Saccharomyces Cerevisiae 10% menghasilkan kadar etanol yang lebih tinggi daripada jumlah ragi 5%.
Sintesis Komposit Berbasis TiO2-kitosan Menggunakan Metode Hidrotemal Utin Widiatannur; Thamrin Usman; Winda Rahmalia
Journal of Chemical Process Engineering Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (935.174 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v5i2.555

Abstract

Dalam penelitian ini telah dilakukan sintesis komposit TiO2-kitosan yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana karakteristik komposit TiO2-kitosan dibandingkan dengan TiO2 murni. Sintesis komposit TiO2-kitosan dilakukan menggunakan metode hidrotermal dilanjutkan dengan kalsinasi pada suhu 300oC. Kitosan yang didopingkan pada TiO2 divariasi konsentrasinya dari 1,0; 1,5; dan 2,0% b/v. Hasil analisis dengan menggunakan FTIR menunjukkan adanya gugus fungsi Ti-O, Ti-N, -O-Ti-OH/NH2, OH, N-H, C-H, C=O yang mengindikasikan bahwa komposit TiO2-kitosan telah terbentuk. Hasil karakterisasi XRD memperlihatkan bahwa fase kristalin didominasi oleh fase TiO2 anatase. Hasil karakterisasi menggunakan DR-UV menunjukkan nilai energi celah pita komposit TiO2-kitosan dengan konsentrasi kitosan yang ditambahkan 1,0; 1,5; dan 2,0 %b/v berturut-turut adalah sebesar 2,92; 2,49; 2,45 eV, lebih rendah dibandingkan dengan energi celah pita TiO2 murni (3,13 eV). Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkam bahwa sintesis TiO2-kitosan telah berhasil dilakukan dan dapat menurunkan energi celah pita dari TiO2.
Pengaruh Waktu dan Kecepatan Homogenisasi terhadap Emulsi Virgin Coconut Oil-Sari Jeruk dengan Emulsifier Gum Arab Lastri Wiyani; Andi Aladin; Zakir Sabara; M Mustafiah; Rahmawati Rahmawati
Journal of Chemical Process Engineering Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (595.921 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v5i2.701

Abstract

Emulsi Virgin Coconut Oil (VCO) merupakan produk yang dibuat dengan mencampurkan VCO dan air dengan menggunakan emulsifier.  Pembuatan emulsi VCO yang stabil dan dapat diterima konsumen akan menguntungkan industri yang memproduksi VCO.  Telah dilakukan penelitian tentang  pengaruh waktu dan kecepatan homogenisasi terhadap sifat fisik dan kimia emulsi VCO-sari jeruk dengan menggunakan emulsifier gum arab. Emulsi dibuat dengan mencampurkan VCO dan sari jeruk  (9:1) dan emulsifier gum arab 0,75 persen. Proses homogenisasi dilakukan selama 2, 4 dan 6 menit dengan kecepatan 5000, 10000 dan 15000 rpm. Emulsi yang dihasilkan ditentukan stabilitas dan viskositasnya. Waktu terbaik yang menghasilkan produk stabil adalah 4 menit dan kecepatan homogenisasi 15000 rpm. Emulsi VCO yang dihasilkan mempunyai viskositas 52,5 cP dan stabil pada suhu ruang.
Pengaruh Suhu dan Waktu Reaksi Hidrogenasi Pembuatan Bahan Pelunak Kompon Karet dari Minyak Jarak La Ifa; Ruslan Kalla; Muhammad Fajar Rasyidin; Rezky Windisari Natsir
Journal of Chemical Process Engineering Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (783.279 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v5i2.630

Abstract

Bahan pelunak karet salah satu bahan kimia yang ditambahkan saat pembuatan kompon karet. Bahan pelunak pada pembuatan kompon karet saat ini banyak digunakan berasal dari minyak bumi. Minyak Jarak mengandung ikatan rangkap dapat digunakan sebagai bahan pelunak. Ikatan rangkap dirubah menjadi ikatan tunggal dengan proses hidrogenasi. Tujuan penelitian ini untuk mempelajari pengaruh suhu dan waktu reaksi hidrogenasi minyak jarak terhadap kualitas bahan pelunak serta untuk mengetahui pengaplikasian bahan pelunak terhadap kuat  tarik kompon karet.. Reaksi hidogenasi dipelajari pada suhu 40, 50, 60 dan 700C dan waktu reaksi selama 1,  3 dan 5 jam. Minyak jarak dimasukan kedalam reaktor labu leher tiga 500 mL yang dilengkapi dengan pengaduk magnetis. Kedalam minyak jarak ditambahkan metanol 2 M, ditambahkan hidrogen peroksida 0,6 M dan katalis CuSO4.5H2O sebanyak 1 gr. Minyak jarak terhidrogenasi kemudian dipindahkan kedalam corong pisah untuk dimurnikan secara dekantasi.  Lapisan atas sebagai produk disaring dan dianalisa. Minyak jarak terhidrogenasi dikarakterisasi sifat kimianya meliputi bilangan iod dan derajat hidrogenasi. Penentuan gugus fungsi dengan spektroskopi FTIR dan kuat tarik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi terbaik  pada suhu 40 oC dan waktu1 jam diperoleh bilangan iod 62,09% dan derajat hidrogenasi 30,62%. Aplikasi bahan pelunak terhadap kompon karet diperoleh kuat tarik 0.7404N/mm2

Page 1 of 1 | Total Record : 9