cover
Contact Name
Agata Iwan Candra
Contact Email
iwan_candra@unik-kediri.ac.id
Phone
+62811308010
Journal Mail Official
ukarst@unik-kediri.ac.id
Editorial Address
Jl. Selomangleng no. 1
Location
Kota kediri,
Jawa timur
INDONESIA
U Karst
Published by Universitas Kadiri
ISSN : 25794620     EISSN : 25810855     DOI : http://dx.doi.org/10.30737/ukarst
Core Subject : Engineering,
U KaRsT is a journal of the civil engineering research the University of Kadiri published twice a year in April and November. First published in April 2017. U KaRsT already has both ISSN printed and online, for ISSN (Print) is 2579-4620, and ISSN (Online) is 2581-0855.
Arjuna Subject : -
Articles 243 Documents
PEMANFAATAN SERAT IJUK SEBAGAI MATERIAL CAMPURAN DALAM BETON UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BETON MENAHAN BEBAN TEKAN Studi Kasus: Pembangunan Homestay Singonegaran Kediri Sigit Winarto
U Karst Vol 1, No 1 (2017): APRIL
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.965 KB) | DOI: 10.30737/ukarst.v1i1.79

Abstract

Pada penelitian beton dengan menggunakan campuran serat ijuk ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kuat tekan, perubahan berat beton, proporsi ijuk yang optimum untuk menghasilkan kuat tekan, meskipun melalui konversi hari. Dimana pada pembuatan dan penelitian beton ini dilaksanakan di Laboratorium Bahan dan Konstruksi Dinas Bina Marga dan Pengairan, Trenggalek. Bahan yang digunakan terdapat dari : pasir dari Sungai Brantas Kediri, semen dari toko bahan bangunan sekitar Laboratorium Bahan dan Konstruksi Dinas Bina Marga dan Pengairan, Trenggalek. serat ijuk dari Pasar Pahing Kota Kediri. Hasil penelitian ini menghasilkan beton serat ijuk yang memenuhi persyaratan beban tekan minimalnya dari persyaratan SNI 0447-81 umtuk golongan mutu II. Yang terdiri dari bahan yang memenuhi kriteria untuk membuat beton serat ijuk, yaitu: Pasir yang mempunyai berat jenis = 2.524; berat satuan = 2.586 gram/cm3; kadar air = 4.317% dan gradasi pasir yang termasuk yaitu pasir halus jenis sedang. Proporsi ijuk yang optimum untuk menghasilkan kuat tekan adalah pada penggunaan serat ijuk 2,5% dengan berat volume ijuk 125 gr, dimensi serat ijuk 0,5 mm dengan panjang 15 cm. Perubahan berat beton yang terjadi pada beton berserat ijuk menjadi lebih ringan, yaitu 2.243 gr/cm. Kekuatan beton yang dihasilkan setelah di uji tekan melalui konversi 28 hari menjadi 21 hari yaitu 226 Kg/cm2. Dari hasil penelitian tersebut, maka dapat disimpulkan Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya dicoba menggunakan persentase serat ijuk yang lebih tinggi atau bervariasi tetapi campurannya tetap supaya diketahui peningkatan beban tekan yang maksimal akibat penambahan ijuk. Kata kunci: Serat Ijuk, Kualitas Campuran Beton, Kekuatan Tekan.
STUDI PERENCANAAN GEOMETRIK PERKERASAN JALAN DAN PERENCANAAN ANGGARAN BIAYA PADA JALAN RAYA KALIDAWIR – DESA NGUBALAN KECAMATAN KALIDAWIR Edy Gardjito
U Karst Vol 1, No 2 (2017): NOVEMBER
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.772 KB) | DOI: 10.30737/u karst.v1i2.264

Abstract

So, here the author took the initiative to plane the road using flexible pavement. The hope for future, so it can be use as well as possible for the local Villagers. Even There included connecting roads between several villages.The method use in this planning is a method that is often used lag other planners, namely : Book Of Directorate General of Bina marga, 1970. Regulation Of Road Geometric Planning Directorate General Of Bina Marga, 1997. Procedures for planning geometric the inter city roads, The  Center For Research and Development Jakarta, and use of others literature.The conclusion that can be get planning for this is, this way it is ±3.200 meter with width across 7 meter. Is available is 2  aligment horizontal PI 1 With radisius 200 meter as big as 34º33,5’5,82”. PI 2 radisius plan 150 meter as big as 34º4’22,29”. With surface course pavement = 5 cm, base course = 20 cm and sub base course = 15 cm. Keyword : Road Geometric Planning, Flexible Pavement and RAB
PENGUJIAN PERKERASAN ASPAL PORUS DENGAN PENAMBAHAN TREAD BAN BEKAS PADA UJI MARSHALL Sulik Anam; Herlan Pratikto
U Karst Vol 2, No 2 (2018): NOVEMBER
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.459 KB) | DOI: 10.30737/ukarst.v2i2.362

Abstract

Tread Used Tires is a term waste from the component of the sole of an outer tire of a vehicle made of solid rubber structure. The waste is solid, not brittle (resilient) and resistant to water. From some of the definitions of the nature so that Tread used tires can be used as a media to increase the asphalt pavement component in the preparation of the following research. From the research that has been done with volumetric and Marshall parameters, asphalt pavement without the addition of used tire tread shows the calculation of VMA 17.44%, VIM 5.14%, VFB 67.27%, Stability 1217kg, Flow 3 mm, and MQ 434 kg / mm. The addition of 10% tire tread shows the calculation of VMA 16.1%, VIM 3.4%, VFB 64.82%, Stability 1145kg, Flow 3mm, and MQ 398 kg / mm. In testing the AC-BC mixture with the addition of used tire tread using the Marshall method, it was shown that the tread of used tires was suitable as an additive in porous asphalt mixes, it was based on the general specifications of Bina Marga 2010 Division 6 on road pavement. Keywords :  Asphalt, Used Tread  Tires, Marshall Tread ban bekas adalah istilah limbah dari komponen sol ban luar kendaraan yang terbuat dari struktur karet padat. Limbah tersebut padat, tidak rapuh (ulet) dan tahan air. Dari beberapa definisi sifat ban bekas tapak dapat digunakan sebagai media untuk menambah komponen aspal perkerasan dalam persiapan penelitian berikut ini. Dari penelitian yang telah dilakukan dengan parameter volumetrik dan Marshall, perkerasan aspal tanpa penambahan tapak ban bekas menunjukkan perhitungan VMA 17,44%, VIM 5,14%, VFB 67,27%, Stabilitas 1217kg, Arus 3 mm, dan MQ 434 kg / mm. Penambahan tapak ban 10% menunjukkan perhitungan VMA 16.1%, VIM 3.4%, VFB 64.82%, Stabilitas 1145kg, Flow 3mm, dan MQ 398 kg / mm. Dalam pengujian campuran AC-BC dengan penambahan tapak ban bekas menggunakan metode Marshall, ditunjukkan bahwa tapak ban bekas sesuai sebagai aditif dalam campuran aspal berpori, berdasarkan spesifikasi umum Divisi Bina Marga 2010 6 di trotoar jalan. Kata Kunci: Aspal, Tread Ban Bekas, Marshall 
IDENTIFIKASI CAMPURAN BETON BERPORI SEBAGAI LAPIS DASAR PERKERASAN KAKU Rekso Ajiono; Ki Catur Budi; Rasio Hepiyanto
U Karst Vol 1, No 2 (2017): NOVEMBER
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.501 KB) | DOI: 10.30737/u karst.v1i2.73

Abstract

Lapisan dasar dengan bahan berbutir cenderung terjadi dalam kondisi jenuh di saat hujan atau setelah hujan. Dalam kondisi itu,adanya lalu lintas juga dapat membuat pergergerakan tanah di bawah lapisan pondasi dan mengurangi daya dukungnya. Namun demikian, bahan pondasi yang mengandung agregat besar menciptakan lapisan dasar dengan permeabilitas rendah dan gerakan air lambat. Makalah ini mempresentasikan prosedur dan hasil laboratorium studi eksperimental untuk mendapatkan kriteria properti dasar untuk lapisan dasar perkerasan kaku campuran beton berpori berhasil dirancang dan melampaui minimum persyaratan yang disyaratkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga. Ditemukan di sana korelasi yang sangat kuat antara faktor kesalahan dan permeabilitas yang dibuat dengan baik yang berguna untuk faktor kesalahan mewakili perilaku permeabilitas beton berpori. Tingginya faktor kesalahan dengan hubungan yang baik membuat agregat yang lebih lemah saling mengunci di dalam campuran sehingga permeabilitas meningkat sedangkan kekuatan tekan turun. Kepadatan baru dan lebih banyak diisi oleh pasta semen menciptakan kekosongan yang lebih kecil yang akan mengurangi permeabilitas dan meningkatkan kekuatan tekan. Korelasi kuat antara kerapatan segar terhadap porositas dan permeabilitas dapat menciptakan kepadatan baru sebagai contoh untuk mengatur faktor kesalahan beton berpori yang diinginkan di lapangan. Kata kunci: Beton Berpori, Lapisan Dasar, Perkerasan Kaku, Kepadatan Segar, Kompresif Kekuatan, Void Content, Permeabilitas
STUDI EVALUASI PONDASI TIANG PANCANG (Spun Pile) DENGAN PONDASI TIANG BOR (Bored Pile) PADA GEDUNG KANTOR PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN Dwi Kartikasari; Deny Sanhadi
U Karst Vol 3, No 2 (2019): NOVEMBER
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (731.533 KB) | DOI: 10.30737/ukarst.v3i2.602

Abstract

Foundation planning must be done carefully and correctly. The planning of this foundation aims to compare the axial forces acting with the carrying capacity of the foundation between the original foundation that spooked the spun pile and bored pile on the construction of the Lamongan Regency Government office building to obtain safe control. The carrying capacity of the foundation is planned to use the Standard Penetration Test (SPT) data. The initial calculation of loading analysis includes dead load, live load, and earthquake. These expenses are combined then analyzed with the Staad.Pro program. The reduction calculation uses a method of reduction in clay. Calculation of pile cap and foundation reinforcement using SNI 1726-2012. The output of the Staad.Pro program is obtained axial force in the column that is reviewed at 1260 kN. Carrying capacity of a single-pole diameter of 40 cm with a depth of 20 m obtained compressive strength of 431.49 kN. Taking into account the efficiency figures obtained group carrying capacity (Qg) of 1715.52 kN> 1260 kN so that it meets the requirements. The flexural reinforcement D16-125 mm is planned to hold the moment in the pile cap which occurs at 211.6 kN-m. The decrease in total (St) is the immediate total decrease (Si) and the decrease in consolidation (Sc) which is 1.673 <15 cm. The decrease in total (St) on the group pole meets the permitted conditions for the building based on the Geotechnical RSNI.Keywords: Foundation carrying capacity, Pile cap, Group drop, Bored Pile Perencanaan fondasi harus dilakukan dengan cermat dan benar. Perencanaan yayasan ini bertujuan untuk membandingkan gaya aksial yang bertindak dengan daya dukung yayasan antara yayasan asli yang membuat tiang pancang dan tiang pancang pada konstruksi gedung kantor Pemerintah Kabupaten Lamongan untuk mendapatkan kontrol yang aman. Daya dukung yayasan direncanakan untuk menggunakan data Uji Penetrasi Standar (SPT). Perhitungan awal analisis pemuatan meliputi beban mati, beban hidup, dan gempa bumi. Biaya-biaya ini digabungkan kemudian dianalisis dengan program Staad.Pro. Perhitungan reduksi menggunakan metode reduksi dalam tanah liat. Perhitungan pile cap dan pondasi menggunakan SNI 1726-2012. Output dari program Staad.Pro diperoleh gaya aksial di kolom yang ditinjau pada 1260 kN. Daya dukung tiang tunggal diameter tiang 40 cm dengan kedalaman 20 m diperoleh kuat tekan 431,49 kN. Dengan memperhitungkan angka efisiensi yang diperoleh kelompok daya dukung (Qg) dari 1715,52 kN> 1260 kN, sehingga memenuhi persyaratan. Penguat lentur D16-125 mm direncanakan untuk menahan momen di pile cap yang terjadi pada 211,6 kN-m. Penurunan total (St) adalah penurunan total langsung (Si) dan penurunan konsolidasi (Sc) yaitu 1,673 <15 cm. Penurunan total (St) pada tiang grup memenuhi kondisi yang diizinkan untuk bangunan berdasarkan RSNI Geoteknis. Kata Kunci: Daya dukung pondasi, Pile cap, Group drop, Bored Pile.
PENGGANTIAN FILLER DENGAN FLY ASH DAN SERBUK BATU BATA PADA CAMPURAN ASPAL (AC-WC) FILLER REPLACEMENT WITH FLY ASH AND BRICK POWDER IN MIX OF ASPHALT (AC-WC) Dwi Kartikasari; Sugeng Dwi Hartantyo
U Karst Vol 1, No 1 (2017): APRIL
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (542.487 KB) | DOI: 10.30737/ukarst.v1i1.259

Abstract

Asphalt concrete wearing course as a wear layer in highway pavement layer, Is the top layer in flexible pavement. In this research will be discussed on the use of Portland cement filler as a reference to compare filler replacement with fly ash and powdered brick with 100% fly ash, 100% powdered brick and 50% fly ash: 50% powder brick. The first step after the aggregate testing, the asphalt and filler material to be used, followed by the manufacture of the specimen with the specified asphalt content. After obtaining the optimum asphalt content for each different filler variation, a Marshall test was performed to obtain flow stability and density values. In this research we get the optimum asphalt content value of 5,5% for each specimen. The result of this research mixed with good quality using 100% Portland cement filler stability value of 112.19 kg and the lowest using filler 100% fly ash but the result still meet the specifications of clan. While the MQ value with 100% filler of brick powder under specification of Bina Marga is 213. So it can be concluded that a good filler for asphalt concrete wearing course mixture is with Portland cement.Keywords: Filler, Fly Ash, Brick Powder, Asphalt AC-WC 
ALTERNATIF PENGGUNAAN SERAT ECENG GONDOK PADA CAMPURAN STONE MATRIX ASPHALT GRADASI HALUS MENINGKATKAN STABILITAS CAMPURAN ASPAL PANAS Teguh Kurniawan; Zulkifli Lubis
U Karst Vol 3, No 1 (2019): APRIL
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.836 KB) | DOI: 10.30737/ukarst.v3i1.350

Abstract

In this mixture using cellulose fibers derived from water hyacinth to find out whether water hyacinth fiber can be used as a mixture of hot asphalt and as a substitute for cellulose fibers in the market. In this study, the laboratory experimental research method is used to conduct experimental activities to produce a result of water hyacinth fiber mixing with Marshall Properties. The purpose of this experiment is to compare the results obtained at optimum levels in the specifications of SNI Specifications for Stone Matrix Asphalt (SMA) 2015, with the addition of water hyacinth fiber variations of 1%, 2%, 3%, 4%, 5% taken from asphalt content. The final result of this study was Marshall evaluation where Stability was 55830.18 kg on 3% water hyacinth fiber content, 17.09% VIM on 5% water hyacinth fiber content, 172.40% VMA on 5% water hyacinth fiber content, VFWA 2100.28% on 0% water hyacinth fiber content, 2.23 mm flow on 4.9% water hyacinth fiber content, Marshall Quotient 25984.39 kg / mm on 3% water hyacinth fiber content. These results indicate that waterhyacinth fiber cannot be used in a mixture of SNI 2015 Stone Matrix Asphalt Specifications (SMA).Keywords: Water Hyacinth Fiber, Stone Matrix Asphalt, Marshall PropertiesDalam campuran ini menggunakan serat selulosa yang berasal dari eceng gondok untuk mengetahui apakah serat eceng gondok dapat digunakan sebagai campuran aspal panas dan sebagai pengganti serat selulosa di pasaran. Dalam penelitian ini, metode penelitian eksperimental laboratorium digunakan untuk melakukan kegiatan eksperimental untuk menghasilkan hasil pencampuran serat eceng gondok dengan Marshall Properties. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan hasil yang diperoleh pada tingkat optimal dalam spesifikasi Spesifikasi SNI untuk Aspal Matriks Batu (SMA) 2015, dengan penambahan variasi serat eceng gondok 1%, 2%, 3%, 4%, 5% diambil dari konten aspal. Hasil akhir dari penelitian ini adalah evaluasi Marshall dengan Stabilitas 55830,18 kg pada 3% kadar serat eceng gondok, 17,09% VIM pada 5% kadar serat eceng gondok, 17,40% VMA pada 5% kadar serat eceng gondok, VFWA 2100,28% pada 0% kadar serat eceng gondok, aliran 2,23 mm pada 4,9% kadar serat eceng gondok, Marshall Quotient 25984,39 kg / mm pada 3% kadar serat eceng gondok. Hasil ini menunjukkan bahwa serat waterhyacinth tidak dapat digunakan dalam campuran Spesifikasi Asphalt Batu Matriks SNI 2015 (SMA).Kata Kunci: Serat Hyacinth Air, Aspal Matriks Batu, Sifat Marshall
ANALISA JOBMIX NILAI MUTU BATU BATA DENGAN MENGGUNAKAN LIMBAH ABU SERAT TEBU DAN ABU SERBUK GERGAJI Yosef Cahyo Setianto Poernomo; Rekso Ajiono
U Karst Vol 1, No 1 (2017): APRIL
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (409.583 KB) | DOI: 10.30737/ukarst.v1i1.467

Abstract

Pembuatan batu bata dengan cara tradisional masih banyak terdapat mutu batu bata yang mudahrusak, karena struktur material tanah disetiap daerah berbeda, mutu batu bata yang kurang bagus tidak bisadipasarkan. Karena itu perlu peningkatan mutu produk baatu bata dengan cara tradisional dengan menggunakanlimbah abu serat tebu dan abu serbu gergaji. Presentase variasi yang digunakan 2,5%, 5%, dan 10% dari berattanah liat yang digunakan dari presentase tersebut juga dapat menurunkan biaya produksi ( Low Cost Production).Target penelitian ini tipe kelas 25 yaitu 2,5 Mpa. Hasil kuat tekan optimum yang didapatkan padacampuran variasi 2,5% campuran material limbah abu serat tebu dan abu serbu gergaji dengan kkuat tekan 2,7Mpa dari tanah liat murni 2,09 Mpa.
PELAKSANAAN MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA PROYEK PEMBANGUNAN BANK SINAR MAS KEDIRI Yosef Cahyo Setianto Poernomo; Ahmad Ridwan; Zulkifli Lubis; April Gunarto; Sigit Winarto
U Karst Vol 2, No 1 (2018): APRIL
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (421.668 KB) | DOI: 10.30737/ukarst.v2i1.101

Abstract

 Bank Sinar Mas Kediri project is a development project that uses a unique implementation method, namely the Top Down method, that is, the construction starts from the floor plate as a new foundation and then continues with the construction of the ground floor 1,2,3. The use of the Top Down method requires a column called King Post which is a column of steel profiles as a temporary column. The hotel is built on a land area of 3248 m2 with a building height of + 123,600 m, - 9,800 m and uses 118 boredpile foundations. This project uses the Fixed Price Lumpsum contract system. This research aims to identify the cause of the delay in the completion of the Sinar Mas Kediri development project. The results of the analysis show that the delay in the completion of the project is due to the delay in completion of the excavation work. The delay was due to the lack of procurement of water pumping or drying equipment, weather or climate and the lack of excavation and limited number of heavy equipment used. Keywords: Delays, Time, Construction.  Proyek Bank Sinar Mas Kediri merupakan proyek pembangunan yang menggunakan metode pelaksanaan yang unik yaitu metode Top Down yaitu pembangunan dimulai dari pelat lantai sebagai tumpuan baru kemudian dilanjutkan dengan pembangunan lantai dasar 1,2,3. Penggunaan metode Top Down memerlukan kolom yang disebut King Post yang merupakan kolom dari profil baja sebagai kolom sementara. Hotel tersebut dibangun di atas tanah seluas 3248 m2 dengan tinggi bangunan + 123,600 m, - 9,800 m dan menggunakan 118 pondasi boredpile. Proyek ini menggunkan sistem kontrak Lumpsum Fixed Price.Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penyebab keterlambatan penyelesaian proyek pembangunan Bank Sinar Mas Kediri. Hasil analisis menunjukkan bahwa Keterlambatan penyelesaian proyek disebabkan keterlambatan penyelesaian pekerjaan penggalian tanah. Keterlambatan tersebut dikarenakan kurangnya pengadaan akan alat pemompa air atau alat pengeringan, cuaca atau iklim dan tidak adanya jumlah tenaga kerja penggalian dan terbatasnya jumlah alat berat yang digunakan. Kata Kunci : Keterlambatan, Waktu, Konstruksi Kata Kunci : keterlambatan, waktu, konstruksi.
PERENCANAAN PONDASI TIANG PANCANG Studi Kasus : Pembangunan Gedung STKIP PGRI Trenggalek Suwarno Suwarno; Eko Siswanto; Heri Wahyudiono
U Karst Vol 2, No 2 (2018): NOVEMBER
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.948 KB) | DOI: 10.30737/ukarst.v2i2.343

Abstract

Pile foundation is a relatively long and slender trunk that is used to channel the load of the foundation through the soil layer with low carrying capacity of the soil layer that has a high carrying capacity. The foundation is an important part in the structure of a building. In particular, high rise buildings are now increasingly being used, both private homes and public facilities. The foundation is the load-bearing element of the column which then distributes it to the hard soil layer. Keywords: Foundation, Pile Pondasi tiang pancang adalah batang yang relative Panjang dan langsing yang digunakan  untuk  menyalurkan  beban  pondasi melewati lapisan tanah dengan daya dukung rendah kelapisan tanah yang mempunyai kapasitas daya dukung tinggi. Pondasi merupakan salah satu bagian penting dalam struktur bangunan. Khususnya   bangunan gedung bertingkat yang sekarang ini semakin banyak digunakan, baik rumah pribadi maupun fasilitas umum. Pondasi adalah elemen pemikul beban dari kolom yang kemudian menyalurkannya ke lapisan tanah keras. Kata Kunci: Pondasi, Tiang Pancang

Page 1 of 25 | Total Record : 243