cover
Contact Name
Agata Iwan Candra
Contact Email
iwan_candra@unik-kediri.ac.id
Phone
+62811308010
Journal Mail Official
ukarst@unik-kediri.ac.id
Editorial Address
Jl. Selomangleng no. 1
Location
Kota kediri,
Jawa timur
INDONESIA
U Karst
Published by Universitas Kadiri
ISSN : 25794620     EISSN : 25810855     DOI : http://dx.doi.org/10.30737/ukarst
Core Subject : Engineering,
U KaRsT is a journal of the civil engineering research the University of Kadiri published twice a year in April and November. First published in April 2017. U KaRsT already has both ISSN printed and online, for ISSN (Print) is 2579-4620, and ISSN (Online) is 2581-0855.
Arjuna Subject : -
Articles 243 Documents
INVESTIGASI FORENSIK KERUSAKAN PERKERASAN LENTUR JALAN RAYA Limantara, Arthur Daniel; Mudjanarko, Sri Wiwoho
UKaRsT Vol 1, No 1 (2017): April
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/u karst.v1i1.80

Abstract

Di Propinsi Jawa Timur yang mempunyai panjang jalan nasional 2361,23 km yang mengalami rusak ringan mencapai 492,92 km dan rusak berat mencapai 85,43 km dengan kemantapan jalan nasional hanya pada angka 75,53 %, dari data ini hanya diketahui jumlah dan keadaan kerusakan jalan saja tanpa mengetahui jenis dan penyebab dari kerusakan perkerasan tersebut. Sehingga bila dilakukan perbaikan hanya dilakukan perbaikan seadanya saja, tanpa ada upaya untuk menaikkan kembali umur perkerasan dengan jalan mengetahui penyebab kerusakannya. Makalah ini bertujuan untuk melakukan investigasi forensik serta melakukan pengujian terhadap bukti-bukti secara fisik dilaboratorium untuk mengetahui penyebab dari kerusakan perkerasan. Metodologi yang digunakan adalah melakukan survey lapangan pada beberapa titik pada ruas jalan di Jawa Timur yang mengalami kerusakan cukup parah serta mengambil sampel dengan menggunakan cor drill, kemudian dilakukan pengujian dilaboratorium Mekanika Tanah dan Bahan Jalan Universitas Kadiri. Kata kunci:     Investigasi forensik, perkerasan lentur, kerusakan, skala penetrasi aspal
STUDI EVALUASI TEBAL PERKERASAN KAKU PADA RUAS JALAN DRADAH – KEDUNGPRING MENGGUNAKAN METODE BINA MARGA 2002 Nur Azizah Affandi; Rasio Hepiyanto
U Karst Vol 2, No 2 (2018): NOVEMBER
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.999 KB) | DOI: 10.30737/ukarst.v2i2.265

Abstract

Damage to the dradah-kedungpring road is not only caused by the number (volume) of vehicles that exceeds the capacity of the road, but in it is also related to various factors namely human factors and natural factors. overload is a condition of vehicle axle load exceeding the standard load used on the assumption of a pavement design or the number of operational trajectories before the planned life is reached, or often referred to as premature damage. The highway rigid pavement planning method created by the Department of Public Works, namely the Bina Marga Method, has not yet been able to apply its planning standards. In its maximum implementation in the field, it has weaknesses that result in premature damage to the road before reaching the planned life. In this final project will produce a rigid Pavement Thickness Planning on Dradah - Kedungring Road Using the 2002 Bina Marga Method, the thickness produced is a pavement thickness calculation with the actual vehicle load for traffic data in the pavement thickness calculation using data from the traffic survey results which exists. In the research that has been carried out on the planning of the rigid pavement thickness of the Dradah-Kedungpring road, a thickness of 24 cm is expected to provide a good service life in accordance with the expected age of the plan.Keywords: Pavement, LHR, CBR, Vehicle Load Overloading.Kerusakan pada jalan dradah-kedungpring tidak hanya disebabkan oleh jumlah (volume) kendaraan yang melebihi kapasitas jalan, akan tetapi didalamnya juga terkait berbagai faktor yaitu faktor manusia  dan faktor alam. beban berlebih (overload) adalah suatu kondisi beban gandar kendaraan melebihi beban standar yang digunakan pada asumsi desain perkerasan jalan atau jumlah lintasan operasional sebelum umur rencana tercapai ,atau sering disebut dengan kerusakan dini. Metode perencanaan perkerasan kaku jalan raya yang dibuat oleh Depatermen Perkerjaan Umum yaitu Metode Bina Marga teryata belum bisa di terapkan standar perencanaannya, Dalam pelaksanaan di lapangan secaramaksimal sehingga memiliki kelemahan yang berakibat pada kerusakan dini pada jalan raya sebelum tercapainya umur rencana. Pada tugas Akhir ini akan Menghasilkan Perencanaan Tebal Perkerasan Kaku Pada Ruas Jalan Dradah - Kedungpring Menggunakan Metode Bina Marga 2002”, tebal yang di hasilkan merupakan perhitungan tebal perkerasan dengan beban actual kendaraan untuk data lalulintas dalam perhitungan tebal perkerasan telah mengunakan data dari hasil survey lalu lintas yang ada. Dalam penelitian yang telah dilakukan pada perencanaan tebal perkerasan kaku jalan Dradah- Kedungpring didapat tebal sebesar 24 cm diharapkan dapat memberikan masa layan yang baik sesuai dengan umur rencana yang di harapkan.Kata Kunci : Perkerasan, LHR, CBR, Beban Kendaraan Overloading.
PERENCANAAN SISTEM DRAINASE DAN TROTOAR Studi Kasus : Lingkungan Kelurahan Banjaran Kota Kediri Romadhon Romadhon; Moch Zaenuri; Herlan Pratikto
U Karst Vol 3, No 1 (2019): APRIL
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.26 KB) | DOI: 10.30737/ukarst.v3i1.363

Abstract

Drainage channels to drain the wastewater is dirty water from households and from the rain. The purpose of this drainage planning is to plan the dimensions calculated channels after knowing the rainwater discharge and discharge dirty water from households that must be accommodated in the channel. After the dimensions sufficient to drain off rainwater or dirty water then it will not overflow of water or flood occurred at a time when it was raining. The data used to plot this drainage is complete with the topography situation maps used for planning the direction of flow. Further rainfall data from three stations for 20 years who later tested the consistency, test its homogeneity. Debit calculated on the basis of high average rainfall with a rational method of Q = 0.2778 x C x I x a. Then calculated Komulatif discharge (Discharge rainwater + wastewater discharge citizens) to plan the drainage channels. Discharge of Komulatif then calculated dimensions of its channels with Manning formulas, namely: Q = 1/n x R ^ (2/3) x S ^ (1/2) x a. Of the map data and topographic situation obtained the type size of the funnel and after is calculated with a formula of Manning gained square dimensions: b = 0.80 m and h = 0.10 m. in addition also obtained the protection of 0.70 m high, then from the dimensions calculated Plan Cost budget (RAB) amounting to Rp. 2,929,983,000.00. After the survey and design of pavement, designed using the width and height dimensions of 1.10 m sidewalk 0.20 m. using the cover stone-lined Ditch U-Andhesit 20x40, floor tile Line 30x30 for disabled pedestrians disability, brush/stone ampyang for Iron Manhole 70x70 fastener. Keywords: Drainage System, Water Debit, Method CalculationSaluran drainase untuk mengalirkan air limbah adalah air kotor dari rumah tangga dan dari hujan. Tujuan dari perencanaan drainase ini adalah untuk merencanakan dimensi saluran yang dihitung setelah mengetahui debit air hujan dan debit air kotor dari rumah tangga yang harus ditampung di saluran tersebut. Setelah dimensi cukup untuk mengalirkan air hujan atau air kotor maka tidak akan meluap air atau banjir terjadi pada saat hujan. Data yang digunakan untuk merencanakan drainase ini lengkap dengan peta situasi topografi yang digunakan untuk merencanakan arah aliran. Selanjutnya data curah hujan dari tiga stasiun selama 20 tahun yang kemudian menguji konsistensi, menguji homogenitasnya. Debit dihitung berdasarkan curah hujan rata-rata tinggi dengan metode rasional Q = 0,2778 x C x I x a. Kemudian dihitung debit Komulatif (debit air hujan + debit air limbah warga) untuk merencanakan saluran drainase. Pelepasan Komulatif kemudian dihitung dimensi salurannya dengan rumus Manning, yaitu: Q = 1 / n x R ^ (2/3) x S ^ (1/2) x a. Dari data peta dan situasi topografi diperoleh ukuran jenis corong dan setelah dihitung dengan rumus Manning diperoleh dimensi persegi: b = 0,80 m dan h = 0,10 m. selain itu juga didapat perlindungan setinggi 0,70 m, kemudian dari dimensi yang dihitung anggaran Biaya Rencana (RAB) sebesar Rp. 2,929,983,000.00. Setelah survei dan desain trotoar, dirancang menggunakan dimensi lebar dan tinggi 1,10 m trotoar 0,20 m. menggunakan penutup batu Ditch U-Andhesit 20x40 berlapis, ubin lantai Line 30x30 untuk cacat pejalan kaki cacat, sikat / batu ampyang untuk pengikat Iron Manhole 70x70.Kata Kunci: Sistem Drainase, Debit Air, Metode Perhitungan
PONDASI TIANG PANCANG PADA GEDUNG SERBAGUNA UNIVERSITAS KADIRI Yosef Cahyo Setianto Poernomo; Romadhon Romadhon; Heri Wahyudiono; Sugeng Dwi Hartantyo
U Karst Vol 1, No 2 (2017): NOVEMBER
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.292 KB) | DOI: 10.30737/u karst.v1i2.74

Abstract

Gedung atau disebut juga bangunan  merupakan wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya yang berfungsi sebagai tempat kegiatan manusia, baik untuk hunian tempat tinggal, kegiatan usaha, kegiatan sosial, kegiatan keagamaan ataupun untuk fungsi umum seperti halnya fungsi rumah sakit, Pendidikan juga perkuliahan. Seperti halnya dengan Gedung Serbaguna Universitas Universitas kadiri, Gedung ini mempunyai berbagai fungsi kegiatan baik untuk para rektor, tenaga pengajar ataupu nuntuk kegiatan Skema hasiswaan. Penulis ingin merencanakan pembangunan tersebut dengan pondasi tiang pancang. Pondasi ini direncanakan dengan metode Guy Sangrelat berdasarkan data SPT yang diperoleh dari Lapangan pada pembangunan proyek tersebut..Pada studi perencanaan pondasi tiang pancang ini didapat beban vertical sebesar 36 ton, daya dukung tiang tunggal berdasarkan data sondir adalah sebesar 12.23 ton, daya dukung pondasi tiang kelompok adalah sebesar 37 ton, daya dukung pondasi tiang pancang adalah  37 ton  lebih besar dari pada beban yang menumpu pada pondasi yaitu sebesar 36 ton, Pondasi yang digunakan pada Gedung serbaguna Universitas kadiri direncanakan menggunakan tiang pancang dengan diameter 30 cm, kedalaman 9.6 meter.             Kata Kunci :Gedung, Guy Sangrelat, Tiang Pancang
ALTERNATIF PENGGUNAAN KERIKIL GUNUNG PEGAT SEBAGAI BAHAN PERKERASAN JALAN RAYA Rio Rahma Dhana; Nugroho Aji Putra
U Karst Vol 3, No 2 (2019): NOVEMBER
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.296 KB) | DOI: 10.30737/ukarst.v3i2.604

Abstract

The road is one of the transportation infrastructures which is expected that the road condition has durability according to the ade of the plan. This study aims to determine in general the use of pegat mountain pebbles as highway pavement material (AC-WC). In this study using a mixture of asphalt laston type IX SNI 03-1737-1989 with variations of pegat mountain gravel mixture by 0%, 50%, 100%. From the research result obtained the highest marshall stability value of 1.214kg, highest plastic melt (flow) of 3,40mm, cavity in mixture (void in the mix) increased by 4,48%, cavity filled with asphalt (void filled with asphalt) highest increase of 0,83%, cavity in aggregate (void in mineral aggregate) increased by 22,23%, and marshall quotient (MQ) increased by 249% in the variation of pegat mountain gravel additives by 50%Keyword : Asphalt, Road, Laston Type IX, Pegat Mountain GravelJalan tersebut merupakan salah satu infrastruktur transportasi yang diharapkan kondisi jalannya memiliki daya tahan sesuai dengan rencana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara umum penggunaan kerikil gunung pegat sebagai material perkerasan jalan raya (AC-WC). Dalam penelitian ini menggunakan campuran aspal laston tipe IX SNI 03-1737-1989 dengan variasi campuran kerikil gunung pegat sebesar 0%, 50%, 100%. Dari hasil penelitian diperoleh nilai stabilitas marshall tertinggi 1,214kg, lelehan plastik (aliran) 3,40mm, rongga dalam campuran (void dalam campuran) meningkat sebesar 4,48%, rongga diisi dengan aspal (batal diisi dengan aspal) ) peningkatan tertinggi 0,83%, rongga agregat (batal pada agregat mineral) meningkat sebesar 22,23%, dan marshall quotient (MQ) meningkat sebesar 249% dalam variasi aditif kerikil gunung pegat sebesar 50%. Kata Kunci: Aspal, Jalan, Laston Tipe IX, Kerikil Gunung Pegat
ALTERNATIF PENGGUNAAN SERAT ECENG GONDOK UNTUK MENINGKATKAN INDEX PROPERTIES OF MARSHALL PADA CAMPURAN LASTON TIPE I SNI 03-1737-1989 Dwi Kartikasari; Samsul Arif
U Karst Vol 2, No 1 (2018): APRIL
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (557.014 KB) | DOI: 10.30737/ukarst.v2i1.260

Abstract

However, flexible pavement has many disadvantages, such as early damage to the road surface after some time has passed by traffic so the road cannot reach the planned age. For this reason, a research was carried out to add hot asphalt mixture which aims to improve the quality of the mixture, the selected material is natural water hyacinth. The method used is trial and error with reference SNI 03-1737-1989. Variations used were 3%, 5%, and 7% of asphalt weight, the level of asphalt used was 4.48%. Of the 3 variations of the mixture used in Type I Asphalt Concrete Layer, the results obtained that the water hyacinth fiber content that has the best score and meet the specifications of SNI 03-1737- 1989 is the percentage of 7% obtained. from the calculation data using graphs and regression models where Marshall Stability is 889.73 Kg, VFWA (voids filled with asphalt) are equal to 65.97%, VIM (voids in mixtures) are equal to 1.757%, VMA (voids in mineral aggregates ) is equal to 20.30%, density 2.420 gr / cc, Flow 3.37 mm, and Marshall Quotient of 265.80 Kg / mm. Keywords : Flexible Pavement, Water Hyacinth Fiber, Marshall Test. Namun, perkerasan lentur memiliki banyak kelemahan, seperti kerusakan awal pada permukaan jalan setelah beberapa waktu berlalu lalang sehingga jalan tidak dapat mencapai usia yang direncanakan. Untuk alasan ini, penelitian dilakukan untuk menambahkan campuran aspal panas yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas campuran, bahan yang dipilih adalah eceng gondok air alami. Metode yang digunakan adalah coba-coba dengan referensi SNI 03-1737-1989. Variasi yang digunakan adalah 3%, 5%, dan 7% dari berat aspal, tingkat aspal yang digunakan adalah 4,48%. Dari 3 variasi campuran yang digunakan pada Tipe I Asphalt Concrete Layer, diperoleh hasil bahwa kandungan serat eceng gondok yang memiliki skor terbaik dan memenuhi spesifikasi SNI 03-1737-1989 adalah persentase 7% yang diperoleh. dari data perhitungan menggunakan grafik dan model regresi di mana Marshall Stability adalah 889,73 Kg, VFWA (rongga diisi dengan aspal) sama dengan 65,97%, VIM (rongga dalam campuran) sama dengan 1,757%, VMA (rongga dalam agregat mineral) sama dengan hingga 20,30%, kepadatan 2,420 gr / cc, Aliran 3,37 mm, dan Marshall Quotient dari 265,80 Kg / mm. Kata Kunci: Perkerasan Lentur, Serat Eceng Gondok, Uji Marshall.
PENELITIAN CAMPURAN ASPAL BETON DENGAN MENGGUNAKAN FILLER BUNGA PINUS April Gunarto; Agata Iwan Candra
U Karst Vol 3, No 1 (2019): APRIL
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.49 KB) | DOI: 10.30737/ukarst.v3i1.351

Abstract

This study aims to determine the mixture of Pine Flowers using the Marshall method, and to determine the optimum asphalt content produced in concrete asphalt mixture with Pine Flower fillers, reviewed from the Marshall reserves, flow, VIM (voids In Mix), VMA (Void In Mineral ) Aggregate), VFB (Void Filled Bitumen), and Marshall quotient (MQ). The concrete asphalt mixture method in this study used AC 60/70 oil asphalt. This study consisted of 5 samples, each using different asphalt levels, namely: 5%, 5.5%, 6%, 6.5%, 7%. With each sample consisting of 3 variants of sample specimens. This research was conducted at the Technical Laboratory, the university attended. The stages of the study included a coarse aggregate of the solid rock held by filter no. 8 (2.36mm), fine aggregate with brantas river sand passes the no. 8 (2.36mm), and fillers use pine ashes bypassing filter no. 200 (0.075mm).The results of this study about Marshall characteristics obtained Optimal Asphalt levels of 6.5% with a mean Stability value of 1417, a mean Flow value of 3.6 mm, a mean value of VIM (voids In Mix) 4.11%, a mean value of VMA (Void In Mineral Aggregate 16.69%, VFB (Void Filled Bitumen) mean value 73.57%, and Marshall quotient (MQ) mean value 314 kg / mmKeywords: Concrete Asphalt, Marshall Method, Pine FlowersPenelitian ini bertujuan untuk menentukan campuran Bunga Pinus menggunakan metode Marshall, dan untuk menentukan kadar aspal optimal yang dihasilkan dalam campuran aspal beton dengan pengisi Bunga Pinus, ditinjau dari cadangan Marshall, aliran, VIM (rongga Dalam Campuran), VMA (Void) Dalam Mineral) Agregat), VFB (Void Filled Bitumen), dan Marshall quotient (MQ). Metode campuran aspal beton dalam penelitian ini menggunakan aspal minyak AC 60/70. Penelitian ini terdiri dari 5 sampel, masing-masing menggunakan kadar aspal yang berbeda, yaitu: 5%, 5,5%, 6%, 6,5%, 7%. Dengan masing-masing sampel terdiri dari 3 varian spesimen sampel. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknis, universitas hadir. Tahapan penelitian termasuk agregat kasar dari batuan padat yang dipegang dengan filter no. 8 (2.36mm), agregat halus dengan pasir sungai brantas melewati no. 8 (2.36mm), dan pengisi menggunakan abu pinus melewati filter no. 200 (0,075mm) .Hasil penelitian ini tentang karakteristik Marshall diperoleh tingkat Asphalt Optimal 6,5% dengan nilai Stabilitas rata-rata 1417, nilai rata-rata Arus 3,6 mm, nilai rata-rata VIM (void Dalam Campuran) 4,11%, nilai rata-rata VMA (Void Dalam Mineral Agregat 16,69%, VFB (Void Filled Bitumen) nilai rata-rata 73,57%, dan Marshall quotient (MQ) nilai rata-rata 314 kg / mmKata Kunci: Aspal Beton, Metode Marshall, Bunga Pinus
PENGARUH PENAMBAHAN ABU BONGGOL JAGUNG TERHADAP KUAT TEKAN BETON K - 200 Rasio Hepiyanto; Mohammad Arif Firdaus
U Karst Vol 3, No 2 (2019): NOVEMBER
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.605 KB) | DOI: 10.30737/ukarst.v3i2.475

Abstract

Concrete is a composite material (mixture) of several materials, whose main material consists of a mixture of cement, fine aggregates, coarse aggregates, water and or without other additives with certain comparisons. This study uses ingredients added by Abu Bonggol Corn which aims to determine the effect of the addition of Corn Bonggol to the compressive strength of concrete with a percentage variation of 0%, 4%, 8%, and 12% of the weight of cement. The concrete value of 28 days of normal concrete (19.96 Mpa) 203.24 (kg / cm2) while with substitution of corn cobs ash 4% (33.04 Mpa) 336.80 (kg / cm2), 8% (30.79 MPa) ) 313.57 (kg / cm2), 12% (28.20 Mpa) 287.44 (kg / cm2). Then it can be concluded that all variants exceeding the desired target, the optimum value of substitution of corncob ash is in the 4% variant which is 33.04 Mpa, 336.80 (kg / cm2).Keywords: Concrete Quality; Testing of Concrete Compressive Strength; Corncob Ash Beton adalah material komposit (campuran) dari beberapa material, yang material utamanya terdiri dari campuran semen, agregat halus, agregat kasar, air dan atau tanpa aditif lain dengan perbandingan tertentu. Penelitian ini menggunakan bahan-bahan yang ditambahkan oleh Abu Bonggol Jagung yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan Jagung Bonggol terhadap kuat tekan beton dengan variasi persentase 0%, 4%, 8%, dan 12% dari berat semen. Nilai beton normal beton 28 hari (19,96 Mpa) 203,24 (kg / cm2) sedangkan dengan substitusi abu tongkol jagung 4% (33,04 Mpa) 336,80 (kg / cm2), 8% (30,79 MPa)) 313,57 (kg / cm2), 12% (28,20 Mpa) 287,44 (kg / cm2). Maka dapat disimpulkan bahwa semua varian melebihi target yang diinginkan, nilai substitusi abu tongkol jagung yang optimal adalah pada varian 4% yaitu 33,04 Mpa, 336,80 (kg / cm2).Kata Kunci: Kualitas Beton; Pengujian Kuat Tekan Beton; Abu Tongkol Jagung.
PENGGUNAAN LIMBAH POLIETILEN DENSITAS TINGGI SEBAGAI PENGUBAH BITUMEN DALAM CAMPURAN BETON ASPAL Heru Prasetyo; Sugeng Dwi Hartantyo; Herlan Pratikto; Heri Wahyudiono
U Karst Vol 2, No 1 (2018): APRIL
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (577.02 KB) | DOI: 10.30737/ukarst.v2i1.102

Abstract

The purpose of this study is to investigate the possibility of using various plastic wastes containing High Density Polyethylene as an additive polymer for asphalt concrete. It was investigated that the effect of HDPE modified binders was obtained by various mixing times, mixing temperatures and HDPE content on Marshall Stability, flow, and Marshall Quotient. The binder used in Hot Asphalt Mixing (HMA) was prepared by mixing HDPE in 4-6% and 8% (based on optimal asphalt content weight) and AC-20 at temperatures of 145-155 and 165 jC and 5-15 and 30 minutes of mixing time . Asphalt concrete modified by HDPE is quite large in increasing Marshall Stability and Marshall Quotient values (resistance to deformation). Four percent HDPE, 165jC of mixing temperature and 30 minutes of mixing time were determined as optimum conditions for Marshall Stability, flow and Marshall Quotient (MQ). MQ increased by 50% compared to the control mixture. It can be said that modified HDPE bitumen binder waste provides better resistance to permanent deformation due to high stability and high Marshall Quotient and contributes to recirculation of plastic waste as well as to environmental protection. D 2003 Elsevier BV All rights reserved. Keywords: Asphalt Concrete, Waste Material, Modified Bitumen, Marshall Stability Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki kemungkinan penggunaan berbagai limbah plastik yang mengandung High Density Polyethylene sebagai polimer aditif untuk beton aspal. Itu diselidiki bahwa pengaruh pengikat dimodifikasi HDPE diperoleh dengan berbagai waktu pencampuran, pencampuran suhu dan konten HDPE pada Stabilitas, aliran, dan Marshall Quotient (Rasio Stabilitas terhadap Aliran) Marshall. Pengikat yang digunakan dalam Hot Mix Aspal (HMA) disiapkan dengan mencampurkan HDPE dalam 4–6% dan 8% (berdasarkan berat konten aspal optimal) dan AC-20 pada suhu 145-155 dan 165 jC dan 5–15 dan 30 menit waktu pencampuran. Beton aspal hasil modifikasi HDPE cukup besar peningkatan nilai Stabilitas (kekuatan) Marshall dan nilai Marshall Quotient (resistensi terhadap deformasi). HDPE empat persen, 165jC dari suhu pencampuran dan 30 menit waktu pencampuran ditentukan sebagai kondisi optimum untuk Stabilitas Marshall, aliran dan Marshall Quotient(MQ). MQ meningkat 50% dibandingkan dengan campuran kontrol. Dapat dikatakan bahwa limbah pengikat bitumen HDPE yang dimodifikasi memberikan ketahanan yang lebih baik terhadap deformasi permanen karena stabilitas tinggi dan Marshall Quotient yang tinggi dan berkontribusi terhadap resirkulasi limbah plastik sebagai juga untuk perlindungan lingkungan. D 2003 Elsevier BV Semua hak dilindungi undang-undang. Kata Kunci: Beton Aspal, Bahan Limbah, Bitumen Yang Dimodifikasi, Stabilitas Marshall
ALTERNATIF PENGGUNAAN SERATECENG GONDOK (EICHHORNIA CROSSIFES) SEBAGAI BAHAN TAMBAH PADACAMPURAN BETON DITINJAU TERHADAP KUAT TEKANNYA Budi Tri Cahyono; Rio Rahma Dhana
U Karst Vol 3, No 1 (2019): APRIL
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.479 KB) | DOI: 10.30737/ukarst.v3i1.346

Abstract

In this increasingly advanced era, the more development is carried out, the increasing scale of development. It shows more and more concrete needs in the future. The purpose of this study is to find out and analyze the addition of water hyacinth fiber as a mixture on concrete. Data analysis methods begin with the investigation of cement material, fine aggregate, coarse aggregate, and water hyacinth material. Concrete is added with water hyacinth fiber with addition variations of 0%, 1%, 3% and 5%. Test object used in the form of a cylinder with size ø 15 cm x 30 cm. Concrete mix design uses ASTM method. In the process of making water hyacinth fiber begins with cutting the water hyacinth by 3-5 cm, then milling it into fiber. The next step is drying into the sun and then into the oven at 150ºC. From the results of the research conducted at the Civil Engineering Laboratory of Lamongan Islamic University, the results showed that there was a decrease in strength in the variation of the addition of water hyacinth 1% and 3% but experienced an increase in the 5% variation. It is known that the correlation of concrete compressive strength at 28 days is 0% at 86.27 Kg/cm2, 1% at 60.66 Kg/cm2, 3% at 55.27 Kg/cm2 and 5% at 57.97 Kg/cm2. Keywords: Water Hyacinth; Concrete; Compressive StrengthDi era yang semakin maju ini, semakin banyak pembangunan dilakukan, semakin besar skala pembangunan. Ini menunjukkan semakin banyak kebutuhan konkret di masa depan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis penambahan serat eceng gondok sebagai campuran pada beton. Metode analisis data dimulai dengan investigasi bahan semen, agregat halus, agregat kasar, dan bahan eceng gondok. Beton ditambahkan dengan serat eceng gondok dengan variasi penambahan 0%, 1%, 3% dan 5%. Benda uji yang digunakan berupa silinder dengan ukuran ø 15 cm x 30 cm. Desain campuran beton menggunakan metode ASTM. Dalam proses pembuatan serat eceng gondok diawali dengan memotong eceng gondok sebanyak 3-5 cm, kemudian digiling menjadi serat. Langkah selanjutnya adalah menjemur ke matahari dan kemudian ke oven pada 150 ºC. Dari hasil penelitian yang dilakukan di Laboratorium Teknik Sipil Universitas Islam Lamongan, hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat penurunan kekuatan variasi penambahan eceng gondok 1% dan 3% tetapi mengalami peningkatan variasi 5% . Diketahui bahwa korelasi kuat tekan beton pada 28 hari adalah 0% pada 86,27 Kg / cm2, 1% pada 60,66 Kg / cm2, 3% pada 55,27 Kg / cm2 dan 5% pada 57,97 Kg / cm2. Kata kunci: Eceng Gondok; Beton; Kuat Tekan.

Page 2 of 25 | Total Record : 243