cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Jalan Jembatan
ISSN : 19070284     EISSN : 25278681     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal Jalan-Jembatan adalah wadah informasi bidang Jalan dan Jembatan berupa hasil penelitian, studi kepustakaan maupun tulisan ilmiah terkait yang meliputi Bidang Bahan dan Perkerasan Jalan, Geoteknik Jalan, Transportasi dan Teknik Lalu-Lintas serta Lingkungan Jalan, Jembatan dan Bangunan Pelengkap Jalan. Terbit pertama kali tahun 1984, dengan frekuensi terbit tiga kali setahun pada bulan April, Agustus, dan Desember. Mulai tahun 2016 terbit dengan frekuensi dua kali setahun, edisi Januari - Juni dan edisi Juli - Desember, dalam versi cetak dan versi elektronik.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 22 No 2 (2005)" : 10 Documents clear
Model Konstitutif Modulus Kekakuan Resilien Cement Treated Asphalt Mixture Yamin, R. Anwar
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 22 No 2 (2005)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.926 KB)

Abstract

Metode perencanaan tebal perkerasan secara mekanistik memungkinkan penggunaan berbagai jenis bahan untuk perkerasan jalan. Cement Treated Asphalt Mixture (CTAM) adalah suatu lapisan permukaan perkerasan jalan yang merupakan campuran komposit yang terdiri dari agregat-aspal dan semen. CTAM dibuat dari campuran beraspal bergradasi terbuka dengan mortar semen sebagai bahan pengisi rongga udaranya sehingga membentuk suatu campuran baru yang bersifat unik. Sejauh ini CTAM kurang populer digunakan karena belum tersedianya grafik ataupun model konstitutif atau matematis yang dapat digunakan untuk memprediksi besarnya modulus kekakuan resilien CTAM (SCTAM). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat suatu model konstitutif yang dapat digunakan untuk memprediksi SCTAM. Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan percobaan di laboratorium dengan menguji modulus kekakuan resilien dan parameter lain CTAM yang dibuat dari tiga jenis aspal yaitu aspal minyak pen 60 (AM), campuran AM dengan 3% latek tipe KKK-60 (AK) dan campuran AM dengan asbuton jenis Retona-60 dalam perbandingan 4 : 1 (AA) dan mortar dengan kuat tekan yang berbeda. Pengujian ini dilakukan pada rentang elastis CTAM di bawah tiga temperatur yang berbeda. Model konstitutif SCTAM diformulasikan sebagai fungsi faktor-faktor yang mempengaruhinya, yaitu modulus kekakuan (Sbit), kuat tekan mortar (K), kadar aspal (KA), rongga udara CTAM (VIMCTAM), rongga terisi mortar (VFMCTAM) dan temperatur (T). Dengan menggunakan data tersebut didapatkan model konstitutif SCTAM yang cukup layak digunakan.
Kajian Pemanfaatan FWD Sebagai Alat Uji Struktur Perkerasan Jalan Darsana, I Ketut; Darmawan, Wawan
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 22 No 2 (2005)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (148.88 KB)

Abstract

Puslitbang Prasarana Transportasi sejak tahun 1990-an telah memiliki alat Falling Weight Deflectometer (FWD), sebagai salah satu alat untuk uji kinerja struktur perkerasan jalan yang telah dilengkapai dengan sistem komputer (Computerize) untuk ketepatan dan kecepatannya. Evaluasi dalam pemanfaatannya belum pernah dilaksanakan, untuk itu dilakukan kajian terhadap alat FWD apakah dalam pengelolaannya optimal secara teknis, maupun ekonomis untuk memenuhi perinsip-perinsip manajemen. Kapasitas FWD baru mencapai 251.280 titik < 404.000 titik (Dynates-8002), jadi FWD belum optimal dari segi kemampuan teknis, namun dalam opersionalnya telah sesuai prosedur berdasarkan fungsi manajemen. Karena terbatasnya permintaan kerjasama dan jasa pelayanan FWD, agar optimal secara teknis dan ekonomis dapat dilakukan dengan peningkatan kapasitas menjadi 40.000 titik pertahun bila ingin memaksimalkan keuntungan atau meningkatkan harga sewa dari Rp 25.000,- menjadi Rp 36.000,- per-titik, bila untuk meminimalkan kerugian. Pilihan alternatif tersebut di atas perlu dilakukan suatu evaluasi sehingga keluaran yang dihasilkan optimal, dengan memperhatikan tujuan utama pemanfaatan FWD adalah untuk kebutuhan pelayanan litbang, sedangkan kapasitas lebih FWD dimanfaatkan untuk pelayanan jasa dengan pihak-pihak lain yang membutuhkannya.
Penanganan Dampak Kemacetan Lalu Lintas Pada Pembangunan Kawasan Industri Baru Muhajirin, Muhajirin
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 22 No 2 (2005)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (134.583 KB)

Abstract

Pada setiap pembangunan kawasan industri baru perlu dilakukan Kajian Lingkungan berdasarkan Analisa Dampak Lingkungan (AMDAL) sesuai dengan PP No. 27 tahun 1999. Dalam penanganan dampak kemacetan lalu lintas di kabupaten contoh Serang didapat bahwa tingkat kemacetan di ruas jalan batas timur pada jam-jam sibuk antara jam 07.30 – 09.00 cukup tinggi dengan jumlah kendaraan yang lewat mencapai 1888 smp perjam. Untuk sore hari antara jam 14.30 – 16.00 jumlah kendaraan 1888 smp perjam. Kaitannya dengan tingkat kebisingannya masih dibawah baku mutu yang ditetapkan yakni 51,0 dBA (BM=60 dBA) yang dikategorikan sebagai negatif tidak penting. Di prediksi bahwa kerusakan prasarana dan sarana seperti jalan, saat mobilitas alat dan bahan pada tahap konstruksi, dapat dikategorikan sebagai negatif penting.
Kajian Perbandingan Bantalan Elastomer Sebagai Perletakan Jembatan dengan Menggunakan 4 Lapisan dan 3 Lapisan Pelat Baja Setiati, N. Retno; Irawan, Rully Ranastra
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 22 No 2 (2005)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.09 KB)

Abstract

Bantalan jembatan di Indonesia pada umumnya terbuat dari logam, baik mutu bahan maupun cara pemasangannya sering menimbulkan persoalan. Bantalan logam ini relative lebih mahal dan bobotnya cukup berat dalam hal pengangkutan. Usaha penggunaan bantalan elastomer yang lebih ringan dan sederhana telah lama berkembang di Indonesia. Percobaan-percobaan yang dilakukan atas kerjasama Balai Jembatan dan Bangunan Pelengkap Jalan, Balai Penelitian Teknologi Karet Bogor, dan Produsen Karet telah dapat menghasilkan bantalan elastomer berlapis yang berasal dari karet alam dan buatan dengan memenuhi persyaratan-persyaratan yang telah ditentukan oleh Standars – Spesification seperti AASH TO. Spesifikasi ini perlu dijaga agar bantalan elastomer yang diproduksi tidak menimbulkan persoalan di masa mendatang.
Perubahan Komposisi Kendaraan di Jalan PerkotaanDibanding Nilai Normal Yang Ada Pada Kapasitas Jalan Indonesia Iskandar, Erwin
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 22 No 2 (2005)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (116.298 KB)

Abstract

Salah satu masukan data dalam proses analisis kinerja kapasitas jalan raya dengan menggunakan Kapasitas Jalan Indonesia (KAJI) yaitu, data arus lalu lintas yang digolongkan atau tak tergolongkan dalam setiap kelompok kendaraan bermotor. Apabila data masukan tak tergolongkan, maka KAJI akan menggunakan nilai normal untuk komposisi kelompok kendaraan bermotor tersebut. Nilai prosentase komposisi jenis kendaraan terpengaruh oleh kondisi sosial ekonomi masyarakat, fungsi jalan, dan manajemen lalu lintas jalan bersangkutan. Dewasa ini sebagai dampak dari keberhasilan pembangunan, sejak KAJI mulai diterapkan pemakaiaannya (Thn. 1997) sampai sekarang, telah terjadi perubahan nilai prosentase komposisi jenis kendaraan bermotor. Nilai prosentase komposisi kendaraan dalam KAJI untuk jalan perkotaan terbagi lagi atas ukuran kotanya. Dalam tulisan ini yang mendjadi kasus lokasi studi dengan ukuran kota masuk dalam lingkup 1 s/d 3 juta penduduk, nilai prosentase KAJI dimana kendaraan ringan 60%, kendaraan berat 8%, dan sepeda motor 32%. Hasil penelitian yang telah dilakukan di Pusat Litbang Prasarana Transportasi menunjukan perubahan sebagai berikut, kendaraan ringan 35%, kendaraan berat 4%, dan sepeda motor 61%. Dengan adanya perubahan nilai komposisi tersebut, dalam analisis kinerja jalan menggunakan piranti KAJI, bisa memungkinkan luaran kinerja lalu lintas kurang akurat.
Potensi Sifat Ekspansif Tanah Kelempungan Suherman, M.
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 22 No 2 (2005)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.88 KB)

Abstract

Pada tahapan awal dan rekonesan dari suatu proyek, identifikasi tanah lempungan ekspansif merupakan yang esensial untuk memberikan kesesuaian pengambilan contoh , pengujian dan tahapan desain. Penyelidikan tanah harus mencakup untuk dua tahapan penting . Tahapan pertama adalah rekonesan dan identifikasi sebagai tanah ekspansif dan yang kedua adalah pengambilan contoh dan penentuan sifat material yang digunakan sebagai dasar perkiraan desain. Cara identifikasi yang sering digunakan didasarkan pada hasil klasifikasi standar, seperti analisis ukuran butir dan batas-batas Atterberg, walaupun uji-uji lainnya dapat digunakan untuk menentukan sifat tanah mengembang.
Pemanfaatan Pasir Kuarsa Sebagai Lapis Pondasi Jalan AS, Iriansyah.
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 22 No 2 (2005)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (11045.711 KB)

Abstract

Pemanfaatan pasir Kuarsa sebagai lapis pondasi jalan pada daerah yang terutama tidak terdapat agregat yang biasa digunakan untuk sebagai bahan jalan adalah sangat potensial. Bahan agregat pasir Kuarsa ini banyak ditemui diberbagai pelosok tanah air dan belum banyak dimanfaatkan. Seiring dengan teknologi pemakaian aspal emulsi dengan campuran dingin maka telah dilakukan penelitian pasir Kuarsa sebagai bahan lapis pondasi dengan campuran aspal emulsi sebagai pengikat (Sand base emulsion). Pasir Kuarsa yang digunakan sebagai bahan penelitian didapatkan dari daerah seperti, Kalimantan Tengah, Sulawesi tengah, Jawa Timur dan sebagai pembanding kualitas campuran pondasi pasir kuarsa tersebut digunakan pasir gunung dari daerah Cimalaka, Jawa Barat. Hasil pengujian pasir Kuarsa sebagai lapis pondasi menunjukan sifat-sifat campuran tidak jauh berbeda dengan pasir gunung cimalaka yang mutunya lebih baik. Pada pasir Kuarsa rongg dalam campuran umumnya lebih besar dibandingkan dengan pasir gunung Cimalaka, hal ni dikarenakan gradasi pasir Kuarsa yang pada umumnya mendekati gradasi seragam. Percobaan pasir Kuarsa sebagai lapis pondasi telah dilakukan di Kalimantan Tengah, pada proyek jalan Kasongan-Palataran (Km,50+000 - 52+000), sepanjang 2 km dengan menggunakan pasir kuarsa lokal. Penambahan 1 sampai 2%, semen dapat meningkatkan sifat-sifat campuran pondasi pasir emulsi.
PREDIKSI UMUR RENCANA PERKERASAN DENGAN MELAKUKAN PELAPUKAN ASPAL JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG SIMULASI DI LABORATORIUM Suroso, Tjitjik W
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 22 No 2 (2005)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2512.272 KB)

Abstract

Umur aspal di perkerasan jalan sangat tergantung dari ketahanan aspal yang digunakan terhadap pelapukan baik selama pemanasan dan pencampuran diunit pencampur aspal dan selama masa pelayanan yang diakibatkan oleh pengaruh cuaca, sinar matahari dan oksidasi serta tebal lapisan aspal terhadap aggregat.Pelapukan aspal selama pemanasan dan pencampuran dikategorikan pelapukan jangka pendek, sedang pelapukan aspal selama masa pelayanan perkerasan jalan.Tulisan ini merupakan hasil penelitian aspal dengan ketebalan contoh 3, 5, 7.5, 9, 10.5 dan 12 µ yang dilakukan pelapukan jangka pendek yang dilaboratorium menggunakan alat RTFO (Rolling thin Film Oven) yang menggambarkan pelapukan / pengerasan aspal setelah aspal kelaur dari Unit pencampur aspal, dan pelapukan jangka panjang dengan alat Pressure Aging Vessel (PAV) yang merupakan tes simulasi di laboratorium, untuk memprediksi umur aspal sampai mengalami pelapukan di perkerasan jalan. Dengan demikian setiap aspal yang akan digunakan untuk prekerasan jalan dengan menggunakan metode ini dapat diprediksi umur pelayanannya (ketahanan aspal terhadap pemanasan dan oksidasi).Dari penelitian ini untuk menentukan perkiraan umur aspal diperkerasan jalan sampai aspal mengalami pelapukan dapat diusulkan menggunakan model matematis sebagai berikut : Umur perkiraan aspal di perkerasan jalan = ([(Pen Pav-20) + 1] x 5 tahun)/((Pen RTFO-Pen PAV)) Dengan dasar umur aspal setelah pengujian pelapukan melalui alat Pressure Aging Vessel sama dengan 5 th umur aspal pada perkerasan jalan sehingga dapat ditentukan umur perkerasan pada tebal lapisan aspal terhadap aggregat yang telah ditetapkan atau sebaliknya dengan umur pelayanan perkerasan jalan yang ditentukan maka tebal lapisan aspal terhadap aggregat dapat dihitung.
Penanganan Dampak Pencemaran Udara Pada Jalan Utama Pembangunan Kawasan Industri Dan Permukiman Baru Alimaman, Rusdi; Medawati, Medawati
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 22 No 2 (2005)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5903.673 KB)

Abstract

Pada setiap pembangunan kawasan industri dan permukiman baru perlu dilakukan Kajian Lingkungan berdasarkan Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) sesuai dengan PP No. 27 tahun 1999. Dalam penanganan dampak pencemaran udara kawasan industri di kabupaten seperti Serang dan kawasan permukiman di kota seperti Cimahi pada tahap prakonstruksi didapt bahwa tingkat pencemaran udaranya masih dibawah baku mutu yang ditetapkan yakni yang dikategorikan sebagai negatif tidak penting. Pada tahap konstruksi dan pasca konstruksi, penanganan dampak pencemaran udara pada jalan utama dengan menanam Angsana (Pterocarpus indicus). Bougenvile (Bougencilea spectabilis) dan Flamboyan (Delonix regia).
Prediksi umur rencana perkerasan dengan melakukan pelapukan aspal jangka pendek dan jangka panjang simulasi di laboratorium suroso, tjitjik wasiah
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 22 No 2 (2005)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Umur aspal di perkerasan jalan sangat tergantung dari ketahanan aspal yang digunakan terhadap pelapukan baik selama pemanasan dan pencampuran diunit pencampur aspal dan selama masa pelayanan yang diakibatkan oleh pengaruh cuaca , sinar matahari dan oksidasi serta tebal lapisan aspal terhadap aggregat Pelapukan aspal selama pemanasan dan pencampuran dikategorikan pelapukan jangka pendek, sedang pelapukan aspal selama masa pelayanan disebut pelapukan jangka panjang yang erat kaitannya dengan masa pelayanan perkerasan jalan. Tulisan ini merupakan hasil penelitian aspal dengan ketebalan contoh 3, 5, 7.5 , 9, 10.5 dan 12 p yang dilakukan pelapukan jangka pendek yang dilaboratorium menggunakan alas RTFO ( Rolling thin Film Oven ) yang menggambarkan pelapukan / pengerasan aspal setelah aspal keluar dari Unit pencampur aspal, dan pelapukan jangka panjang dengan a/at Pressure Aging Vessel ( PAV) yang merupakan tes simulasi di laboratorium, untuk memprediksi umur aspal sampai mengalami pelapukan di perkerasan jalan. Dengan demikian setiap aspal yang akan digunakan untuk perkerasan jalan dengan menggunakan metoda ini dapat diprediksi umur pelayanannya (ketahanan aspal terhadap pemanasan dan oksidasi). Dari penelitian ini untuk menentukan perkiraan umur aspal diperkerasan jalan sampai aspal mengalami pelapukan dapat diusulkan menggunakan model matematis sebagai berikut : Umur perkiraan aspal di perkerasan jalan = ( Pen Pav — 20 ) + 1 J x 5 tahun ( Pen RTFO - Pen PAV ) Dengan dasar umur aspal setelah pengujian pelapukan melalui alat Pressure Aging Vessel sama dengan 5 th umur aspal pada perkerasan jalan sehingga dapat ditentukan umur perkerasan pada tebal lapisan aspal terhadap aggregat yang te/ah ditetapkan atau sebaliknya dengan umur pelayanan perkerasan jalan yang ditentukan maka tebal lapisan aspal terhadap aggregat dapat dihitung.

Page 1 of 1 | Total Record : 10


Filter by Year

2005 2005


Filter By Issues
All Issue Vol 39 No 1 (2022) Vol 38 No 2 (2021) Vol 38 No 1 (2021) Vol 37 No 2 (2020) Vol 37 No 1 (2020) Vol 36 No 2 (2019) Vol 36 No 1 (2019) Vol 35 No 2 (2018) Vol 35 No 1 (2018) Vol 34 No 2 (2017) Vol 34 No 1 (2017) Vol 33 No 2 (2016) Vol 33 No 1 (2016) Vol 32 No 3 (2015) Vol 32 No 2 (2015) Vol 32 No 1 (2015) Vol 31 No 3 (2014) Vol 31 No 2 (2014) Vol 31 No 1 (2014) Vol 30 No 3 (2013) Vol 30 No 2 (2013) Vol 30 No 1 (2013) Vol 29 No 3 (2012) Vol 29 No 2 (2012) Vol 29 No 1 (2012) Vol 28 No 3 (2011) Vol 28 No 2 (2011) Vol 28 No 1 (2011) Vol 27 No 3 (2010) Vol 27 No 2 (2010) Vol 27 No 1 (2010) Vol 26 No 3 (2009) Vol 26 No 2 (2009) Vol 26 No 1 (2009) Vol 25 No 3 (2008) Vol 25 No 2 (2008) Vol 25 No 2 (2008) Vol 25 No 1 (2008) Vol 24 No 3 (2007) Vol 24 No 2 (2007) Vol 24 No 1 (2007) Vol 23 No 3 (2006) Vol 23 No 2 (2006) Vol 23 No 1 (2006) Vol 22 No 4 (2005) Vol 22 No 3 (2005) Vol 22 No 2 (2005) Vol 22 No 1 (2005) Vol 21 No 4 (2004) Vol 21 No 3 (2004) Vol 21 No 2 (2004) Vol 21 No 1 (2004) Vol 20 No 4 (2003) Vol 19 No 3 (2002) Vol 19 No 2 (2002) Vol 19 No 1 (2002) Vol 18 No 2 (2001) Vol 18 No 1 (2001) Vol 17 No 2 (2000) Vol 17 No 1 (2000) Vol 16 No 3 (2000) Vol 16 No 2 (1999) Vol 15 No 4 (1999) Vol 15 No 1 (1998) Vol 15 No 3 (1997) Vol 15 No 1 (1997) No 4 (1997) No 2 (1997) Vol 13 No 2 (1996) Vol 13 No 1 (1996) No 4 (1996) No 3 (1996) Vol 12 No 3 (1995) Vol 12 No 2 (1995) Vol 12 No 1 (1995) Vol 11 No 1 (1994) Vol 10 No 3 (1993) Vol 10 No 2 (1993) Vol 10 No 1 (1993) Vol 9 No 4 (1993) Vol 9 No 3 (1992) Vol 9 No 2 (1992) Vol 9 No 1 (1992) Vol 8 No 3 (1992) Vol 7 No 3 (1991) No 2 (1991) No 1 (1991) No 1 (1990) No 2 (1989) No 1 (1989) No 4 (1987) No 2 (1987) No 1 (1987) No 1 (1986) No 3 (1985) No 3 (1984) No 2 (1984) No 1 (1984) More Issue