cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Jalan Jembatan
ISSN : 19070284     EISSN : 25278681     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal Jalan-Jembatan adalah wadah informasi bidang Jalan dan Jembatan berupa hasil penelitian, studi kepustakaan maupun tulisan ilmiah terkait yang meliputi Bidang Bahan dan Perkerasan Jalan, Geoteknik Jalan, Transportasi dan Teknik Lalu-Lintas serta Lingkungan Jalan, Jembatan dan Bangunan Pelengkap Jalan. Terbit pertama kali tahun 1984, dengan frekuensi terbit tiga kali setahun pada bulan April, Agustus, dan Desember. Mulai tahun 2016 terbit dengan frekuensi dua kali setahun, edisi Januari - Juni dan edisi Juli - Desember, dalam versi cetak dan versi elektronik.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 23 No 3 (2006)" : 6 Documents clear
MEKANISME FATIK DAN PENGARUH RESONANSI PADA KERUNTUHAN JEMBATAN CALLENDER HAMILTON Tristanto, Lanneke
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 23 No 3 (2006)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (121.066 KB)

Abstract

Mekanisme fatik jembatan yang serba rumit menjadi transparan melalui dasar pengetahuan yang sederhana. Jembatan yang terbebani oleh berat sendiri dan lalu lintas kendaraan akan mengalami perubahan bentuk struktural sepanjang masa. Perubahan bentuk menimbulkan tegangan dalam bahan jembatan. Kemampuan tegangan bahan menjadi sumber kekuatan dari jembatan. Kekuatan optimal dalam masa pelayanan, akan menurun dalam masa pemeliharaan, dan lebih menurun dalam masa fatik menjelang penggantian jembatan. Mekanisme fatik menjadi topik pada kejadian keruntuhan jembatan. Fatik bahan memerlukan proses lama untuk berkembang menjadi kerusakan total, sehingga struktur jembatan tidak serentak runtuh karena kondisi fatik saja. Pada waktu kemacetan lalu lintas, terjadi resonansi antara kendaraan berat sebagai mesin penggetar (frekuensi 2-3 Hertz) dan gelagar rangka baja (frekuensi 2-3 Hertz). Resonansi antara dua frekuensi getaran identik mempertajam respon jembatan sampai simpangan tidak terhingga, yang menyebabkan keruntuhan serentak seperti pada musibah gempa bumi. Kata kunci : fatik, resonansi, frekuensi, simpangan
HASIL PEMURNIAN ASBUTON LAWELE SEBAGAI BAHAN PADA CAMPURAN BERASPAL UNTUK PERKERASAN JALAN Affandi, Furqon
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 23 No 3 (2006)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (651.117 KB)

Abstract

Produk aspal minyak dalam negeri per tahun sekitar 650.000 ton, sedangkan kebutuhan aspal untuk pembangunan dan pemeliharaan jalan sekitar 1,2 juta ton per tahun. Hal ini menyebabkan dilakukannya impor aspal dari beberapa negara, sementara kita punya aspal alam yang dikenal dengan Asbuton dengan perkiraan depositnya antara 200 juta ton sampai 600 juta ton yang belum termanfaatkan secara optimal. Asbuton ini mengandung bitumen sekitar 20% dan mineral 80%. Melihat sumber alam Asbuton yang depositnya begitu banyak, serta gu na memenuhi kekurangan aspal di Indonesia, maka dikembangkan produk Asbuton baru yang disebut ”Asbuton Murni”. ”Asbuton Murni” ini merupakan hasil ekstraksi dari Asbuton Lawele sampai didapat aspal murni, dimana kandungan mineralnya dapat dikatakan sudah tidak ada lagi atau lebih kecil dari 1 %. Asbuton Murni berbentuk kental seperti aspal minyak pen 60 yang sering kita lihat, dimana bisa dikirim dalam bentuk drum maupun dalam bentuk curah. Dengan demikian penggunaannya pun mudah sebagai mana aspal minyak lainnya. Produk Asbuton Murni ini berbeda dengan produk produk Asbuton sebelumnya, dimana produk produk sebelumnya umumnya berbentuk butir yang masih mengandung kadar mineral sebagaimana adanya dilapangan yaitu sekitar 80%. Efektifitas aspal yang ada pada produk Asbuton butir pada campuran beraspal ( hot mix ataupun cold mix ) masih dipertanyakan, karena sulitnya aspal tersebut keluar dari butiran asbuton dan berfungsi menyelimuti agregat sebagai mana halnya pada aspal minyak. Produk Asbuton Murni mempunyai sifat sifat yang baik, dilihat dari hasil pengujian fisiknya seperti penetrasi, titik lembek, kelarutan, daktilitas, kehilangan berat dengan Thin Film Oven Test, serta nilai Penetrasi Index yang tinggi ( + 0,144 ) dibanding aspal minyak konvensional sekitar – 1,127 sehingga sangat cocok untuk lalu lintas berat dan daerah dengan temperatur tinggi seperti Indonesia. Hasil pengujian campuran beraspal panas ( hot mix ) menggunakan Asbuton Murni, juga memperlihatkan kesuperioran dibandingkan dengan campuran hot mix yang sama tetapi menggunakan aspal minyak konvensional pen 60. Kelebihan dari campuran beraspal panas menggunakan Asbuton Murni ialah mempunyai Stiffness Modulus yang tinggi untuk setiap temperatur pengujian sehingga penyebaran beban lalu lintas ke tanah dasar menjadi lebih baik; ketahanan terhadap deformasi permanen yang lebih baik, ditunjukkan dengan nilai Stabilitas dinamis yang lebih tinggi ataupun deformasi akibat beban berulang yang lebih kecil; serta ketebalan lapisan tambah yang lebih tipis sekitar 15% sampai 25 % dibanding keperluan ketebalan lapis tambah dari campuran beraspal panas dengan menggunakan aspal konvensional pen 60 untuk berbagai besar beban lalu lintas rencana, sehingga terjadi penghematan yang cukup berarti. Dalam pelaksanaan pencampuran di Asphalt Mixing Plant (AMP) sangat praktis karena tidak diperlukan peralatan tambahan lainnya, sama seperti proses pencampuran dengan aspal minyak pada umumnya. Dari segi harga, harga Asbuton Murni ini, cukup bersaing dibanding dengan harga aspal minyak. Dari hasil pengujian diatas, baik terhadap aspalnya sendiri maupun terhadap campuran beraspalnya, Asbuton Murni ini bisa mengisi kekurangan aspal nasioanal dengan mutu yang lebih baik dan sekaligus menghemat devisa negara.
PENELITIAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI KERUGIAN AKIBAT KEMACETAN LALU LINTAS DENGAN MENGGUNAKAN TRANSPORT DEMAND MANAGEMENT (TDM) Sailendra, Agus Bari
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 23 No 3 (2006)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.184 KB)

Abstract

Kemacetan lalu lintas sudah menjadi rutinitas kehidupan sehari-hari di perkotaan, bahkan kemacetan cenderung makin parah dan merata di berbagai daerah dan lokasi, sehingga menjadi salah satu isu strategis dan mendesak untuk mendapatkan penanganan. TDM merupakan turunan dari Transportation System Management (TSM) dengan fokus terhadap pengelolaan kebutuhan transportasi untuk mengurangi tingkat kemacetan. Salah satu cara adalah dengan mengelola “kebiasaan pengguna” dalam menggunakan fasilitas transportasi untuk meningkatkan operasionalisasi fasilitas dan kapasitas secara optimal. Penelitian ini dilakukan terhadap “kebiasaan pengguna” yang diskenariokan sebagai bentuk peran serta masyarakat. Data primer dilambil melalui wawancara terstruktur dan didukung oleh data sekunder dari instansi terkait. Pendekatan analisis deskriptif- kualitatif dan kuantitatif dilakukan dengan menggunakan teknik statistik non-parametrik, atas dasar tingkat preferensi masyarakat, tingkat partisipasi masyarakat, dan kepada aspek prioritas kebijakan. Ada Indikasi positif terhadap tingkat preferensi masyarakat dan prioritas kebijakan yang akan dilaksanakan dalam rangka mengurangi tingkat kemacetan. Umumnya (87%),masyarakat setuju dan mau melaksanakan (partisipasi) jika diberlakukannya kebijakan TDM. Nilai utilitas terbesar berturut-turut adalah alternatif kebijakan penyediaan billboard informasi jalan macet dan rute alternative (36%) tol/retribusi (34%), kendaraan jemputan oleh pemerintah/masyarakat sendiri (32%), biaya parkir yang tinggi (31%). Untuk menerapkan kebijakan tersebut, diperlukan kajian lebih rinci, misalkan melakukan studi pentarifan (parkir/tol) dengan ability to pay (ATP) dan willingness to pay (WTP), dst. Sehingga, peran masyarakat dalam upaya mengurangi tingkat kemacetan di perkotaan dapat optimal, sekaligus mengurangi kerugian material.
ESTIMASI KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN DALAM PENGUJIAN KUAT TEKAN BETON Setiati, N. Retno
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 23 No 3 (2006)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.887 KB)

Abstract

Perbedaan metoda evaluasi ketidakpastian antara produsen dan konsmen dapat menyebabkan penolakan satu paket komoditi perdagangan karena perbedaan hasil perhitungan ketidakpastian antara pihak produsen dan konsumen. Dalam era pasar global diperlukan metode untuk mengevaluasi dan menyatakan ketidakpastian yang dapat diterima di seluruh dunia sehingga pengukuran yang dilakukan dapat dibandingkan dengan mudah. Kajian ini menjelaskan prinsip evaluasi ketidakpastian bagi laboratorium penguji dan kalibrasi untuk memenuhi persyaratan SNI-19-17025-2000 tentang “Persyaratan Umum Kompetensi Laboratorium Penguji dan Kalibrasi”. Metode evaluasi ketidakpastian pengukuran yang dijelaskan dalam kajian ini sesuai dengan ISO “Guide to the Expression of Uncertainty in Measurement”.
TINJAUAN PENAMBAHAN ASBUTON DALAM CAMPURAN BERASPAL PANAS DARI SEGI TEKNIS DAN FINANSIAL Kurniadji, Kurniadji; Nono, Nono
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 23 No 3 (2006)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.16 KB)

Abstract

Dalam kurun waktu belakangan ini terdapat dua isu mengemuka pada pekerjaan peraspalan di Indonesia yaitu: pertama adalah kebutuhan aspal nasional yang tidak dapat dipenuhi pemasok dalam negeri sehingga perlu mengimpor. Isu kedua adalah tidak tercapainya umur rencana akibat kerusakan premature (dini) yang diindikasikan karena campuran yang digunakan tidak memadai untuk mendukung beban lalu-lintas. Salah satu cara mengurangi impor aspal sekaligus memperbaiki kinerja campuran beraspal adalah memanfaatkan Asbuton yang dahulu biasa disebut Butas, ditambang di Buton yang merupakan daerah dengan deposit aspal alam terbesar di dunia yaitu sekitar 677 juta ton atau setara dengan sekitar 170 juta ton aspal minyak. Dari jumlah deposit tersebut paling banyak terdapat di daerah Lawele yaitu sekitar 30% atau 210 juta ton setara dengan 70 juta ton aspal minyak yang belum dikembangkan secara maksimal, karena selama ini yang ditambang dan dikembangkan baru dari daerah Kabungka dengan deposit sekitar 60 juta ton. Dengan kandungan bitumen dalam Asbuton Lawele sampai 30%, dengan mempertimbangkan rasio bitumen filler, akan dihemat penggunaan aspal minyak sampai sepertiga dari penggunaan aspal dalam campuran sehingga dari perkiraan impor 600.000 ton akan dihemat sekitar 400.000 ton aspal minyak atau menghemat devisa sekitar $ 100 juta setiap tahun Dari kajian yang telah dilakukan, menunjukkan campuran beraspal panas yang ditambah Asbuton mempunyai beberapa keunggulan, yang paling menonjol adalah naiknya stabilitas dinamis dari 1457 lint/mm menjadi 2743 lint/mm untuk 5% Asbuton, 3283 lint/mm untuk 10% Asbuton, dan modulus resilien dari 2302 MPa tanpa Asbuton menjadi 3480 MPa untuk 5% Asbuton dan 5163 MPa untuk 10% Asbuton. Disamping itu dari perhitungan simulasi berdasarkan kondisi existing road dan modulus resilien tertentu dari campuran beraspal, karena tebal yang lebih tipis dengan umur rencana yang sama atau beban kumulatif lalu lintas yang sama, lapisan beraspal dengan Asbuton mempunyai harga konstruksi lebih murah sekitar 20% dibandingkan lapisan beraspal tanpa Asbuton, meskipun harga satuan dalam ton lebih tinggi sekitar 3,7% untuk 5% Asbuton dan 7,3% untuk 10% Asbuton, dengan harga per ton Asbuton adalah Rp.750.000,-. Agar harga satuan per ton campuran beraspal panas yang ditambah Asbuton setara dengan harga per ton tanpa Asbuton, harga Asbuton seyogianya Rp.540.000,- per ton di lokasi pengguna.
PENGARUH PENERAPAN ISO/IEC 17025:2005 TERHADAP KOMPETENSI LABORATORIUM PENGUJIAN BALAI BAHAN PERKERASAN JALAN DI BANDUNG Tranggono, M.
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 23 No 3 (2006)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13152.227 KB)

Abstract

Pengelolaan suatu Laboratorium Pengujian sangatlah penting dalam pencapaian atas suatu standar mutu dan pada akhirnya akan mempengaruhi keabsahan hasil pengujian. Kajian ini mencoba mengevalusi penerapan ISO/IEC 17025: 25 pada laboratorium pengujian BBPJ dengan melakukan uji banding antar laboratorium pengujian yang sejenis, dimana contoh uji/artifak yang telah disiapkan didistribusikan ke beberapa laboratorium pengujian yang sejenis tersebut untuk kemudian hasil pengujian tersebut dikumpulkan kembali untuk dianalisa. Hasil analisa tersebut digunakan untuk mengetahui gambaran umum unjuk kerja laboratorium dalam kompetensi teknik dalam melakukan pengujian dan juga sebagai masukan dalam peningkatkan efektifitas sistem manajemen mutu pada Laboratorium Pengujian BBPJ secara berkelanjutan.

Page 1 of 1 | Total Record : 6


Filter by Year

2006 2006


Filter By Issues
All Issue Vol 39 No 1 (2022) Vol 38 No 2 (2021) Vol 38 No 1 (2021) Vol 37 No 2 (2020) Vol 37 No 1 (2020) Vol 36 No 2 (2019) Vol 36 No 1 (2019) Vol 35 No 2 (2018) Vol 35 No 1 (2018) Vol 34 No 2 (2017) Vol 34 No 1 (2017) Vol 33 No 2 (2016) Vol 33 No 1 (2016) Vol 32 No 3 (2015) Vol 32 No 2 (2015) Vol 32 No 1 (2015) Vol 31 No 3 (2014) Vol 31 No 2 (2014) Vol 31 No 1 (2014) Vol 30 No 3 (2013) Vol 30 No 2 (2013) Vol 30 No 1 (2013) Vol 29 No 3 (2012) Vol 29 No 2 (2012) Vol 29 No 1 (2012) Vol 28 No 3 (2011) Vol 28 No 2 (2011) Vol 28 No 1 (2011) Vol 27 No 3 (2010) Vol 27 No 2 (2010) Vol 27 No 1 (2010) Vol 26 No 3 (2009) Vol 26 No 2 (2009) Vol 26 No 1 (2009) Vol 25 No 3 (2008) Vol 25 No 2 (2008) Vol 25 No 2 (2008) Vol 25 No 1 (2008) Vol 24 No 3 (2007) Vol 24 No 2 (2007) Vol 24 No 1 (2007) Vol 23 No 3 (2006) Vol 23 No 2 (2006) Vol 23 No 1 (2006) Vol 22 No 4 (2005) Vol 22 No 3 (2005) Vol 22 No 2 (2005) Vol 22 No 1 (2005) Vol 21 No 4 (2004) Vol 21 No 3 (2004) Vol 21 No 2 (2004) Vol 21 No 1 (2004) Vol 20 No 4 (2003) Vol 19 No 3 (2002) Vol 19 No 2 (2002) Vol 19 No 1 (2002) Vol 18 No 2 (2001) Vol 18 No 1 (2001) Vol 17 No 2 (2000) Vol 17 No 1 (2000) Vol 16 No 3 (2000) Vol 16 No 2 (1999) Vol 15 No 4 (1999) Vol 15 No 1 (1998) Vol 15 No 3 (1997) Vol 15 No 1 (1997) No 4 (1997) No 2 (1997) Vol 13 No 2 (1996) Vol 13 No 1 (1996) No 4 (1996) No 3 (1996) Vol 12 No 3 (1995) Vol 12 No 2 (1995) Vol 12 No 1 (1995) Vol 11 No 1 (1994) Vol 10 No 3 (1993) Vol 10 No 2 (1993) Vol 10 No 1 (1993) Vol 9 No 4 (1993) Vol 9 No 3 (1992) Vol 9 No 2 (1992) Vol 9 No 1 (1992) Vol 8 No 3 (1992) Vol 7 No 3 (1991) No 2 (1991) No 1 (1991) No 1 (1990) No 2 (1989) No 1 (1989) No 4 (1987) No 2 (1987) No 1 (1987) No 1 (1986) No 3 (1985) No 3 (1984) No 2 (1984) No 1 (1984) More Issue