cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Jalan Jembatan
ISSN : 19070284     EISSN : 25278681     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal Jalan-Jembatan adalah wadah informasi bidang Jalan dan Jembatan berupa hasil penelitian, studi kepustakaan maupun tulisan ilmiah terkait yang meliputi Bidang Bahan dan Perkerasan Jalan, Geoteknik Jalan, Transportasi dan Teknik Lalu-Lintas serta Lingkungan Jalan, Jembatan dan Bangunan Pelengkap Jalan. Terbit pertama kali tahun 1984, dengan frekuensi terbit tiga kali setahun pada bulan April, Agustus, dan Desember. Mulai tahun 2016 terbit dengan frekuensi dua kali setahun, edisi Januari - Juni dan edisi Juli - Desember, dalam versi cetak dan versi elektronik.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 25 No 1 (2008)" : 7 Documents clear
PENGKAJIAN BESARAN BIAYA KECELAKAAN LALU LINTAS ATAS DASAR PERHITUNGAN BIAYA KORBAN KECELAKAAN STUDI KASUS BANDUNG, CIREBON DAN PURWOKERTO Sailendra, Agus Bari
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 25 No 1 (2008)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (111.593 KB)

Abstract

Hampir setiap tahun jumlah korban mati akibat kecelakaan lalulintas di Indonesia mencapai 10.000 orang, belum termasuk kerugian korban yang mengalami luka berat, luka ringan, dan kerugian material. Akibat kecelakaan tersebut adalah meningkatnya biaya yang harus dibayar oleh pengguna jalan, dan secara ekonomi menyebabkan penggunaan sumber daya yang tidak efisien. Upaya-upaya untuk menangani kecelakaan, sebelum (prevention) dan setelah (reduction) terjadinya kecelakaan terus dilakukan. Walaupun demikian, hasil yang diperoleh belum maksimal karena belum mempertimbangkan pendekatan ekonomi. Salah satu pertimbangan yang diperlukan adalah mengenali manfaat yang diperoleh dari investasi yang digunakan untuk menangani kecelakaan. Untuk maksud tersebut, suatu kajian tentang biaya-biaya kecelakaan, khususnya yang berdasarkan biaya-biaya yang harus dibayar oleh korban kecelakaan, dilakukan oleh Transport Research Laboratory (TRL, UK) bekerja sama dengan Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan pada tahun 1993. Kajian yang dilakukan menggunakan pendekatan Gross Output atau Human Capital Approach di tiga kota menunjukkan bahwa nilai-nilai kecelakaan yang menyebabkan mati, luka berat, dan luka ringan berturut- turut adalah Rp. 119,015,893,- , Rp. 4,973,889,- , dan Rp. 946,506,-. Sebagai tambahan, biaya-biaya yang terkait dengan kerusakan kendaraan dan biaya penanganan kecelakaan tidak dibahas pada kajian ini. Kata Kunci: Kecelakaan Lalulintas, Korban Kecelakaan, Gross Output, dan Human Capital Approach
PENGARUH PENAMBAHAN KATALIS BEKAS (SPENT CATALYST) TERHADAP KINERJA CAMPURAN BERASPAL Leksminingsih, Leksminingsih
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 25 No 1 (2008)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.901 KB)

Abstract

Di Indonesia penggunaan bahan buangan telah banyak dilakukan, tetapi masih dalam taraf penelitian apakah bahan buangan tersebut layak digunakan dalam perkerasan jalan, menyatakan banyak bahan buangan yang dapat langsung digunakan dalam campuran beraspal, sebagai contoh: katalis bekas, slag, abu terbang (fly-ash), atau melalui proses agar dapat digunakan di dalam campuran beraspal seperti limbah plastik, limbah ban karet. Pada penelitian ini digunakan bahan buangan katalis bekas (Spentcatalyst) ex Pertamina, Balongan, Cirebon. Metode yang digunakan adalah eksperimen di laboratorium dan pengamatan di lapangan dengan melakukan perencanaan campuran beraspal gradasi AC Wearing, dengan pemberian 5% sampai 10% bahan tambah katalis bekas. Pada pemberian 5% katalis, diperoleh kenaikan stabilitas Marshall lebih tinggi 28,6%, dan stabilitas dinamis lebih tinggi 22,2% terhadap campuran standar. Untuk percobaan lapangan digunakan 5% katalis bekas dan mempunyai stabilitas Marshall lebih tinggi 31,3%, stabilitas dinamis lebih tinggi 21,4% dan moduluslebih tinggi 26,1% terhadap campuran standar tanpa bahan tambah katalis bekas. Percobaan lapangan telah dilakukan pada ruas jalan percobaan Cileunyi Bandung – Jawa Barat, pada km 16.428 . Kepadatan yang diukur pada umur perkerasan 6 bulan menunjukan bahwa kedalaman alur perkerasan dengan katalis pada jalur lambat lebih rendah 21,9% dan pada jalur cepat lebih rendah 47,4% terhadap perkerasan standar. Lendutan pada umur 6 bulan pada jalur lambat, pada perkerasan dengan katalis lebih rendah 6,3% dan pada jalur cepat lebih rendah 7,2 % terhadap perkerasan standar (Lembaga Penelitian Unpad, 2001). Dari percobaan di atas dapat disimpulkan bahwa bahan tambah katalis bekas (Spent catalyst) dapat digunakan untuk menaikkan kinerja campuran beraspal, terutama didalam menaikkan kekakuan pada perkerasan, sehingga perkerasan dengan pemberian katalis bekas ini dapat menurunkan kedalaman alur dan lendutan pada perkerasan jalan. Kata Kunci: Katalis bekas, Spesifikasi beton aspal lapis aus, Stabilitas Marshall, Stabilitas Dinamis,Resilien Modulus.
KUAT GESER LAPISAN BETON ASPAL DAN PADA PELAT BAJA UNTUK JEMBATAN Affandi, Furqon
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 25 No 1 (2008)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.876 KB)

Abstract

Kuat geser antar lapisan permukaan beraspal dengan lapisan dibawahnya pada suatu konstruksi perkerasan mempunyai arti yang sangat penting. Kuat geser yang tidak memadai akan menimbulkan kerusakan pada lapis permukaan seperti jembul, retak dan lepas sebagian dari lapis permukaan tersebut. Begitu juga lapis campuran beraspal diatas dek pelat baja darisuatu jembatan, harus mempunyai kuat geser yang memadai. Untuk mengetahui kuat geser antar campuran beraspal diatas pelat baja, dilakukan pengujian kuat geser langsung di laboratorium, dimana pelat bajanya terlebih dahulu diberi bahan lapisan sebagai pelindung korosi dengan jenis yang bermacam macam. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kuat geser yang dihasilkan antar satu bahan pelapis dengan bahan pelapis lainnya tidak terlalu jauh berbeda. Dari hasil pengujian laboratorium dan analisanya, didapat bahwa kuat geser antara lapisan campuran beraspal diatas pelat baja, lebih kecil dari kuat geser antara lapisan permukaan (wearing – course) dan lapisan antara (binder course) dari suatu campuran beraspal. Karena itu pelaksanaan pemasangan campuran beraspal diatas pelat baja suatu jembatan memerlukan ke hati – hatian yang lebih besar. Kata kunci: Kuat geser, pelat baja, campuran beraspal, bahan pelapis, geser langsung.
CHARACTERIZING LOAD LIMIT OFFENCES IN INDONESIA Gunarta, IGW. Samsi; Santoso, Idwan; Ismanto, Bambang; Pradono, Pradono
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 25 No 1 (2008)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.676 KB)

Abstract

Overloading telah memberikan beban tersendiri kepada pengelola jalan di Indonesia karena jumlah pelanggaran yang tinggi dan besarnya pelanggaran terhadap batas beban yang diijinkan. Direktorat Jenderal Perhubungan Darat menengarai bahwa terjadinya kesalahan pengelolaan pada jembatan timbang (WBS) memberikan sumbangan yang besar terhadap kegagalan metode ini untuk menghentikan overloading dari jaringan jalan. Sebuah perubahan telah dicanangkan dengan mengubah pengelolaan jembatan timbang yang semula dikelola oleh Dinas Perhubungan mulai diserahkan kepada swasta. Empat jembatan timbang di Sumatera disertakan dalam pilot projek ini. Makalah ini menggunakan data yang disediakan oleh 4 jembatan timbang tersebut untuk memperbaiki pemahaman terhadap situasi overloading. Tiga ratus enam puluh kasus dipilih secara random dari 10.000 kasus di 4 jembatan timbang. Dari analisis deskriptif dan cross-tabulasi yang telah dilakukan, terlihat bahwa overloading tidak semata-mata berkaitan dengan upaya untuk menutup biaya operasi transportasi, tapi sangat berkaitan dengan upaya memaksimalkan sumber daya untuk mendapatkan keuntungan dalam penyediaan jasa angkutan barang. Pemahaman lebih dalam dengan melihat persepsi aktor dan motivasinya dalam memutuskan overloading sangat disarankan untuk memecahkan persoalan ini lebih jauh. Kata Kunci : Pelanggaran beban, kontrol beban, angkutan barang, penanganan overload
PENANGANAN EROSI LERENG GALIAN DAN TIMBUNAN JALAN DENGAN RUMPUT VETIVER Gunawan, G.; Kusminingrum, Nanny
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 25 No 1 (2008)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.192 KB)

Abstract

ada tanah-tanah berlereng, erosi menjadi persoalan yang serius. Dimana kemiringan dan panjang lereng adalah dua unsur lereng yang berpengaruh terhadap aliran permukaan dan erosi. Jika kecepatan aliran meningkat dua kali, maka jumlah butir-butir tanah yang tersangkut menjadi 32 kali lipat, bila panjang lereng menjadi dua kali lipat, maka umumnya erosi yang terjadi akan meningkat 1,5 kali. Pengkajian di Indonesia menunjukkan untuk tanah gundul tingkat erosi mencapai 120-400 ton/ha/th, hal ini tentu saja di bidang jalan akan memberikan dampak yang negatif seperti gangguan sistem drainase yang akan menimbulkan dampak turunan seperti kerusakan prasarana dan sarana jalan. Untuk itu perlu dilakukan pengkajian teknologi penanganan erosi di ruang milik jalan. Adapun tujuan pengkajian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kemiringan lereng dan kombinasi metode vegetatif terhadap tingkat erosi pada kemiringan diatas dan/atau di bawah 60◦dan kajian pengembangan teknologi penanganan erosi lereng dengan metode vegetasi (rumput vetiver dan rumput bahia). Untuk mencapai tujuan itu dilakukan pengkajian dan pembuatan prototype skala laboratorium penanganan erosi dengan metode vegetasi (tanaman), dan pengkajian pengembangan teknologi penanganan erosi lereng dengan tanaman rumput vetiver yang dikombinasikan dengan rumput bahia dan rumput gajah dalam skala lapangan. Hasil pengkajian menunjukkan tingkat erosi akan semakinberkurang dengan meningkatnya tingkat kerimbunan tanaman, dan kerimbunan tanaman penutup >70% tanah yang tererosi mendekati nol. Teknik Penanaman rumput vetiver agar berfungsi secara optimal di dalam mengurangi tingkat erosi di lereng dilakukan secara berbaris dan diatarabaris vetiver ditanamami tanaman penutup rumput bahia. Kata Kunci : Pengendalian Erosi Tanah , Tanaman, Rumput Vetiver
STANDAR JALAN YANG BERWAWASAN KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT Iskandar, Hikmat
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 25 No 1 (2008)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.096 KB)

Abstract

Peran jalan yang sangat penting dalam mendukung semua kegiatan masyarakat perlu dipelihara secara berkesinambungan agar berfungsi optimum sesuai dengan standarnya. Standar jalan merupakan acuan perwujudan phisik prasarana transportasi yang menggunakan jalan darat, ditetapkan dengan kriteria minimum sesuai dengan sarana yang harus dilayaninya berikut karakteristiknya sehingga apapun suatu perjalanan harus terlaksana secara aman, cepat, murah, dan nyaman. Makalah ini bermaksud mengupas standar jalan yang diamanahkan dalam undang-undang yang terkait dengan jalan dan penggunaannya berikut perangkat peraturannya, berupa peraturan-peratutran pemerintah, dan pedoman-pedoman teknis yang melengkapinya. Sesuai dengan amanat undang-undang, standar penggunaan jalan ditetapkan untuk dituruti dan menjadi acuan bagi pengelola Pembina lalu-lintas, dan berdasarkan standar penggunaan tersebut, maka perwujudan fisik jalan pun distandarkan. Kedua hal terakhir ini dibahas dalam makalah ini. Kata kunci: Geometrik jalan, Standar jalan, Keselamatan.
KELEBIHAN SERTA KEKURANGAN PERKERASAN BERASPAL DAN BETON Sjahdanulirwan, M.
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 25 No 1 (2008)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (64.643 KB)

Abstract

Untuk melayani lalu lintas kendaraan, maka permukaan tanah dasar jalan perlu diberi perkerasan, sehingga beban yang diterima bisa didistribusikan hingga besaran yang mampu dipikul oleh tanah dasar tersebut. Dari segi effisiensi, perkerasan yang dibuat di atas tanah dasar biasanya dari bawah ke atas disebut lapis pondasi bawah (sub-base), lapis pondasi (base), dan lapis permukaan (surfacing), dengan kekuatan yang makin ke atas makin besar. Ada kalanya, sesuai perhitungan perencanaan, di bawah lapis permukaan hanya ada lapis pondasi atau lapis pondasi bawah (lantai kerja) saja, kemudian langsung tanah dasar. Bahan untuk perkerasan jalan juga bermacam-macam, umumnya mulai dari agregat, bahan beraspal, atau beton semen. Makalah ini meninjau kelebihan serta kekurangan lapis permukaan jalan yang terbuat dari aspal dan beton, dengan perhatian utama pada faktor biaya, waktu, keawetan dan kekuatan, kenyamanan dan keselamatan, aspek konstruksi dan peralatan, serta dampak lingkungan. Selanjutnya makalah ini menguraikan sintesis dan inovasi yang tersedia untuk mengurangi kelemahan dari masing-masing jenis perkerasan tersebut. Kata Kunci : perkerasan beraspal, perkerasan beton, sintesis dan inovasi

Page 1 of 1 | Total Record : 7


Filter by Year

2008 2008


Filter By Issues
All Issue Vol 39 No 1 (2022) Vol 38 No 2 (2021) Vol 38 No 1 (2021) Vol 37 No 2 (2020) Vol 37 No 1 (2020) Vol 36 No 2 (2019) Vol 36 No 1 (2019) Vol 35 No 2 (2018) Vol 35 No 1 (2018) Vol 34 No 2 (2017) Vol 34 No 1 (2017) Vol 33 No 2 (2016) Vol 33 No 1 (2016) Vol 32 No 3 (2015) Vol 32 No 2 (2015) Vol 32 No 1 (2015) Vol 31 No 3 (2014) Vol 31 No 2 (2014) Vol 31 No 1 (2014) Vol 30 No 3 (2013) Vol 30 No 2 (2013) Vol 30 No 1 (2013) Vol 29 No 3 (2012) Vol 29 No 2 (2012) Vol 29 No 1 (2012) Vol 28 No 3 (2011) Vol 28 No 2 (2011) Vol 28 No 1 (2011) Vol 27 No 3 (2010) Vol 27 No 2 (2010) Vol 27 No 1 (2010) Vol 26 No 3 (2009) Vol 26 No 2 (2009) Vol 26 No 1 (2009) Vol 25 No 3 (2008) Vol 25 No 2 (2008) Vol 25 No 2 (2008) Vol 25 No 1 (2008) Vol 24 No 3 (2007) Vol 24 No 2 (2007) Vol 24 No 1 (2007) Vol 23 No 3 (2006) Vol 23 No 2 (2006) Vol 23 No 1 (2006) Vol 22 No 4 (2005) Vol 22 No 3 (2005) Vol 22 No 2 (2005) Vol 22 No 1 (2005) Vol 21 No 4 (2004) Vol 21 No 3 (2004) Vol 21 No 2 (2004) Vol 21 No 1 (2004) Vol 20 No 4 (2003) Vol 19 No 3 (2002) Vol 19 No 2 (2002) Vol 19 No 1 (2002) Vol 18 No 2 (2001) Vol 18 No 1 (2001) Vol 17 No 2 (2000) Vol 17 No 1 (2000) Vol 16 No 3 (2000) Vol 16 No 2 (1999) Vol 15 No 4 (1999) Vol 15 No 1 (1998) Vol 15 No 3 (1997) Vol 15 No 1 (1997) No 4 (1997) No 2 (1997) Vol 13 No 2 (1996) Vol 13 No 1 (1996) No 4 (1996) No 3 (1996) Vol 12 No 3 (1995) Vol 12 No 2 (1995) Vol 12 No 1 (1995) Vol 11 No 1 (1994) Vol 10 No 3 (1993) Vol 10 No 2 (1993) Vol 10 No 1 (1993) Vol 9 No 4 (1993) Vol 9 No 3 (1992) Vol 9 No 2 (1992) Vol 9 No 1 (1992) Vol 8 No 3 (1992) Vol 7 No 3 (1991) No 2 (1991) No 1 (1991) No 1 (1990) No 2 (1989) No 1 (1989) No 4 (1987) No 2 (1987) No 1 (1987) No 1 (1986) No 3 (1985) No 3 (1984) No 2 (1984) No 1 (1984) More Issue