cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Jalan Jembatan
ISSN : 19070284     EISSN : 25278681     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal Jalan-Jembatan adalah wadah informasi bidang Jalan dan Jembatan berupa hasil penelitian, studi kepustakaan maupun tulisan ilmiah terkait yang meliputi Bidang Bahan dan Perkerasan Jalan, Geoteknik Jalan, Transportasi dan Teknik Lalu-Lintas serta Lingkungan Jalan, Jembatan dan Bangunan Pelengkap Jalan. Terbit pertama kali tahun 1984, dengan frekuensi terbit tiga kali setahun pada bulan April, Agustus, dan Desember. Mulai tahun 2016 terbit dengan frekuensi dua kali setahun, edisi Januari - Juni dan edisi Juli - Desember, dalam versi cetak dan versi elektronik.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 26 No 2 (2009)" : 7 Documents clear
SIFAT CAMPURAN BERASPAL PANAS DENGAN ASBUTON BUTIR Affandi, Furqon
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 26 No 2 (2009)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (759.933 KB)

Abstract

Salah satu produk asbuton yang sering digunakan untuk campuran beraspal panas saat ini , ialah asbuton butir dengan ukuran maksimum 2,36 mm. Banyaknya asbuton butir yang digunakan dalam campuran antara 5% sampai 10% terhadap berat agregat. Tujuan penelitian ini, ialah untuk mendapatkan sifat –sifat teknis campuran beraspal panas dengan bahan tambah asbuton butir tipe 5/20. Metoda yang digunakan ialah percobaan laboratorium, melalui pengujian berbagai kinerja parameter campuran beraspal panas dengan asbuton butir, dan dibandingkan dengan kinerja parameter yang sama dari campuran beraspal panas yang sepenuhnya menggunakan aspal pen 60. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa aspal dari asbuton butir tidak bisa keluar dari tempatnya, begitu juga butiran mineralnya. Hal ini mengakibatkan perhitungan volumetric campuran mengalami perbedaan dari apa yang selama ini dilakukan, serta perlunya diadakan koreksi gradasi campuran akibat perbedaan berat jenis asbuton dan agregat yang cukup besar. Selanjutnya campuran beraspal panas dengan asbuton butir ini, mempunyai stiffness dan ketahanan terhadap deformasi yang lebih tinggi, tetapi mempunyai ketahanan terhadap kohesi dan stripping yang lebih rendah, lebih rapuh (brittle), umur kelelahan (fatigue) yang lebih pendek, dan sifat ketahanan terhadap kelelahan (fatigue) akibat peningkatan tegangan lebih sensitif, dibandingkan dengan campuran yang menggunakan aspal minyak pen 60. Kata Kunci : asbuton butir, campuran beraspal panas, volumetrik campuran, stiffness, kelelahan
NILAI MEKANISTIK BETON ASPAL LAPIS PERMUKAAN TERHADAP PENGARUH TEMPERATUR DAN WAKTU PEMBEBANAN Sjahdanulirwan, M.; Nono, Nono
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 26 No 2 (2009)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (158.822 KB)

Abstract

Kinerja beton aspal sangat tergantung terhadap kualitas agregat, kekakuan aspal dan kekakuan campuran beraspal. Tulisan ini khusus membahas tentang pengaruh temperatur dan waktu pembebanan terhadap nilai mekanistik beton aspal lapis permukaan (ACWC). Beberapa literatur menyatakan bahwa kekakuan aspal dipengaruhi waktu pembebanan dan temperatur sehingga dapat mempengaruhi nilai mekanistik beton aspal lapis permukaan. Untuk mengevaluasi pengaruh temperatur dan waktu pembebanan terhadap kekakuan aspal dan campuran beraspal, yaitu dengan mensimulasikan model Van Der Poel. Sedangkan untuk mengevaluasi pengaruh temperatur dan waktu pembebanan terhadap regangan tarik ijin beton aspal lapis permukaan adalah menggunakan model Shell. Hasil analisis diperoleh bahwa kekakuan aspal pen 60 sensitif terhadap pengaruh temperatur di atas 25oC. Untuk mempertahankan kekakuan aspal sebesar 5 MPa dengan waktu pembebaban 0,011 detik ( kecepatan, V = 80 km/jam) adalah 29,5oC. Pengaruh temperatur dan waktu pembebanan terhadap kekakuan campuran beraspal adalah sama seperti terhadap kekakuan aspal, yaitu, sangat sensitif terhadap temperatur di atas 25oC. Mengacu terhadap kekakuan bitumen minimum 5 MPa, maka kekakuan campuran lapis permukaan (ACWC) adalah sekitar 2250 MPa. Umur kelelahan beton aspal lapis permukaan (ACWC) akan semakin pendek apabila temperatur semakin rendah dan waktu pembebanan semakin lama. Kata kunci : nilai mekanistik, beton aspal lapis permukaan, temperatur, waktu pembebanan
KAJIAN LAPANGAN PERKERASAN JALAN BETON PRACETAK DI INDONESIA Dachlan, A. Tatang
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 26 No 2 (2009)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (158.822 KB)

Abstract

Dalam rangka meningkatkan pembangunan jalan beton semen dengan metoda pracetak yang lebih efisien dengan mutu yang lebih terjamin, Pusat Litbang Jalan dan Jembatan telah mengkaji perkembangan jalan beton pracetak di beberapa negara, melakukan pemantauan perkerasan jalan beton pracetak di jalur Busway dan ruas jalan Cakung-Cilincing, Jakarta, serta ruas jalan tol Kanci-Pejagan, Cirebon Jawa Barat. Untuk mengetahui kinerjanya dilakukan penilaian kondisi secara visual, pengukuran defleksi vertikal dan ketidakrataan. Hasilnya menunjukkan bahwa pada tahun pertama, jalan beton pracetak di Cakung-Cilincing kuat menahan beban lalulintas yang padat dan berat, tetapi di beberapa sambungan ditemukan kerusakan dan tepi panel terdapat cacat permukaan yang mengakibatkan defleksi vertikal dan ketidakrataan yang relatip tinggi. Ketidakrataan permukaan jalan di ruas Kanci-Pejagan relatif baik dengan nilai sekitar 2,3 m/km. Pusat Litbang Jalan dan Jembatan telah melakukan penelitian skala kecil di laboratorium menggunakan dua variasi sambungan. Kinerja sambungan diuji terhadap deformasi vertikal dan horizontal dan hasilnya menunjukkan nilai deformasi yang aman. Hasil evaluasi tersebut akan diaplikasikan pada ujigelar beton pracetak oleh Pusat Litbang Jalan dan Jembatan. Kata kunci : beton pracetak, pratekan, pracetak-pratekan, panel, defleksi vertica
KAJIAN PENGGUNAAN LAPIS PONDASI AGREGAT YANG DISTABILISASI SEMEN Nono, Nono
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 26 No 2 (2009)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (514.674 KB)

Abstract

Jalan mempunyai peran yang sangat strategis dalam bidang sosial, ekonomi, budaya dan hankam (integritas nasional), namun untuk memperoleh kinerja perkerasan yang laik atau sesuai dengan tuntutan pengguna jalan adalah cukup sulit dicapai. Salah satunya sebagai akibat kekurang-tepatan dalam penggunaan bahan lapis pondasi atau pondasi bawah. . Makalah ini membahas tentang penggunaan lapis pondasi, baik lapis pondasi atas maupun lapis pondasi bawah agregat yang distabilisasi semen. Berdasarkan hasil kajian, diperoleh bahwa penggunaan lapis pondasi yang disat abilisasi semen memberikan beberapa keuntungan, antara lain memiliki koefisien kekuatan relatif yang lebih tinggi sehingga dapat meningkatkan nilai struktur. Keuntungan lainnya adalah mengurangi penggunaan material baru sehingga mencegah kerusakan lingkungan. Kata kunci: pondasi dan pondasi bawah, agregat, stabilisasi semen, Kerusakan dini, Lapis Pondasi Bersemen
PENELITIAN JOINT SEALANT UNTUK SAMBUNGAN PERKERASAN BETON SEMEN Leksminingsih, Leksminingsih
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 26 No 2 (2009)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.231 KB)

Abstract

Untuk memenuhi persyaratan joint sealant pada sambungan perkerasan beton, telah dilakukan pengujian di laboratorium, dimana uji keawetan (wheathering) belum dapat dilakukan. Oleh karena perlu dilakukan uji simulasi pada perkerasan beton dilapangan. Joint sealant dibuat dari bahan dasar aspal pen 60 dengan bahan tambah, baik yang bersifat elastomer maupun yang bersifat plastomer, yang terdapat di Indonesia. Metode yang digunakan untuk pembuatan joint sealant adalah metode eksperimen, dengan beberapa macam variasi campuran dan melalui pemanasan tinggi, minimum pada 170ºC. Pengujian yang dilakukan. antara lain: penetrasi, kelelehan, kelekatan, pemulihan, kelarutan dan keawetan.(ASTM D 3405,2005). Pada penelitian ini didapatkan campuran joint sealant yang telah memenuhi persyaratan ASTM, yaitu campuran yang terdiri dari: aspal pen 60 dengan 3,5% elastomer (karet alam jenis RSS 1) dan 8% plastomer (plastik). Joint sealant yang telah menenuhi persyaratan, digunakan untuk percobaan pada perkerasan beton. Campuran ini di coba untuk joint sealant pada ruas jalan Tambun-Cimuning, Bekasi. Pengamatan setelah 3 bulan tidak terjadi kerusakan/terlepas, sedangkan pelaksanaan joint sealant pembanding pada umur yang sama mengalami kelelehan diatas 80%. Rekomendasi untuk percobaan joint sealant adalah pentingnya persiapan yang harus bersih dan kering, sehingga bahan percobaan akan melekat dengan baik. Kata kunci : joint sealant, campuran induk karet aspal, karet alam, plastik daur ulang, perkerasan beton semen
PENGARUH PENAMBAHAN PLASTIK LDPE (LOW DENSITY POLY ETHILEN) DENGAN CARA BASAH DAN CARA KERING TERHADAP KINERJA CAMPURAN BERASPAL Suroso, Tjitjik Wasiah
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 26 No 2 (2009)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (90.513 KB)

Abstract

Untuk menaikkan mutu campuran beraspal, salah satunya dengan menambahkan plastik yang dalam istilah kimianya disebut polimer. Umumnya plastik berbentuk pelet sehingga untuk mencampur dengan aspal diperlukan tambahan alat. Peralatan ini tidak selalu tersedia disetiap kota atau Unit Pencampur Aspal. Oleh karena itu perlu dicari solusinya yaitu bagaimana menambahkan polimer tanpa tambahan peralatan.Penambahan polimer untuk menaikkan mutu campuran beraspal ada dua cara, yaitu cara basah (wet process) dimana plastik ditambahkan kedalam aspal panas dan dicampur hingga homogen, dan cara kering dimana plastik ditambahkan kedalam agregat panas. Tujuan dari penelitian ini adalah membandingkan pengaruh kedua cara pencampuran plastik mutu rendah jenis LDPE terhadap kinerja campuran beraspal pada kadar aspal optimum, yang sama dengan kadar aspal optimum hasil pengujian Marshall aspal pen 60 sebagai pembanding (blangko). Sedangkan kadar plastik adalah 3,5% terhadap berat aspal yang diambil dari hasil pengujian variasi kadar plastik terhadap mutu aspal yang telah dimodifikasi dengan plastik (cara basah). Pada cara kering plastik dengan kadar plastik LDPE adalah sama dengan cara basah yang ditambahkan kedalam agregat panas (pada temperatur campuran) dan diaduk selama 30-45 detik. Dari hasil yang diperoleh di laboratorium menunjukkan cara kering menghasilkan karakteristik Marshall, Stabilitas Dinamis dan Resilien Modulus lebih besar dari aspal pen 60, namun lebih rendah dari cara basah. Dari segi ekonomi cara kering diperkirakan lebih murah karena waktu pencampuran lebih cepat, tidak memerlukan alat pengaduk (mixer) dan lebih mudah di handle dari pada cara basah. Kata kunci : aspal, cara kering, cara basah, kadar aspal optimum, polimer, kinerja campuran beraspal
PENGKINIAN MANUAL KAPASITAS JALAN INDONESIA 1997 Kusnandar, Erwin
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 26 No 2 (2009)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (70.291 KB)

Abstract

Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997, sebagai manual untuk kegiatan analisis, perencanaan, perancangan, dan operasi fasilitas lalu lintas jalan, merupakan produk hasil penelitian yang dilakukan secara empiris di beberapa tempat yang dianggap mewakili kondisi karakteristik lalu lintas di wilayah Indonesia. Nilai parameter analisis yang dihasilkan bukanlah angka yang mutlak, bisa berubah dari waktu ke waktu dan dari lokasi ke lokasi. Kurun waktu sejak diterbitkan kondisi yang dialami prasarana dan sarana transportasi jalan serta penggunanya, baik dari segi kuantitas maupun kualitas, sudah tidak sesuai lagi dengan karakteristik lalu lintas dan kondisi prasarana saat itu. Kondisi tersebut diduga akan mengubah parameter analisis dalam MKJI. Ketidak sesuaian parameter analisis bisa menghasilkan hasil rancangan teknis yang mungkin over/under design. Tulisan ini bertujuan mengidentifikasi dan merumuskan permasalahan MKJI dengan cara mengkaji berbagai hasil penelitian yang terkait dengan permasalahan parameter analisis sebagai faktor pembentuk kinerja lalu lintas jalan, serta mengkaji peraturan dan perundang-undangan yang ada. Hasil rumusan masalah yang teridentifikasi adalah adanya perubahan parameter analisis dibandingkan dengan parameter analisisi MKJI 1997. Kesimpulan yang diperoleh adalah sudah saatnya MKJI 1997 dilakukan pengkinian, terutama yang menyangkut nilai parameter analisisnya. Kata kunci : pengkinian MKJI, kinerja lalu lintas jalan, lingkungan jalan, volume lalulintas, pertumbuhan lalu lintas

Page 1 of 1 | Total Record : 7


Filter by Year

2009 2009


Filter By Issues
All Issue Vol 39 No 1 (2022) Vol 38 No 2 (2021) Vol 38 No 1 (2021) Vol 37 No 2 (2020) Vol 37 No 1 (2020) Vol 36 No 2 (2019) Vol 36 No 1 (2019) Vol 35 No 2 (2018) Vol 35 No 1 (2018) Vol 34 No 2 (2017) Vol 34 No 1 (2017) Vol 33 No 2 (2016) Vol 33 No 1 (2016) Vol 32 No 3 (2015) Vol 32 No 2 (2015) Vol 32 No 1 (2015) Vol 31 No 3 (2014) Vol 31 No 2 (2014) Vol 31 No 1 (2014) Vol 30 No 3 (2013) Vol 30 No 2 (2013) Vol 30 No 1 (2013) Vol 29 No 3 (2012) Vol 29 No 2 (2012) Vol 29 No 1 (2012) Vol 28 No 3 (2011) Vol 28 No 2 (2011) Vol 28 No 1 (2011) Vol 27 No 3 (2010) Vol 27 No 2 (2010) Vol 27 No 1 (2010) Vol 26 No 3 (2009) Vol 26 No 2 (2009) Vol 26 No 1 (2009) Vol 25 No 3 (2008) Vol 25 No 2 (2008) Vol 25 No 2 (2008) Vol 25 No 1 (2008) Vol 24 No 3 (2007) Vol 24 No 2 (2007) Vol 24 No 1 (2007) Vol 23 No 3 (2006) Vol 23 No 2 (2006) Vol 23 No 1 (2006) Vol 22 No 4 (2005) Vol 22 No 3 (2005) Vol 22 No 2 (2005) Vol 22 No 1 (2005) Vol 21 No 4 (2004) Vol 21 No 3 (2004) Vol 21 No 2 (2004) Vol 21 No 1 (2004) Vol 20 No 4 (2003) Vol 19 No 3 (2002) Vol 19 No 2 (2002) Vol 19 No 1 (2002) Vol 18 No 2 (2001) Vol 18 No 1 (2001) Vol 17 No 2 (2000) Vol 17 No 1 (2000) Vol 16 No 3 (2000) Vol 16 No 2 (1999) Vol 15 No 4 (1999) Vol 15 No 1 (1998) Vol 15 No 3 (1997) Vol 15 No 1 (1997) No 4 (1997) No 2 (1997) Vol 13 No 2 (1996) Vol 13 No 1 (1996) No 4 (1996) No 3 (1996) Vol 12 No 3 (1995) Vol 12 No 2 (1995) Vol 12 No 1 (1995) Vol 11 No 1 (1994) Vol 10 No 3 (1993) Vol 10 No 2 (1993) Vol 10 No 1 (1993) Vol 9 No 4 (1993) Vol 9 No 3 (1992) Vol 9 No 2 (1992) Vol 9 No 1 (1992) Vol 8 No 3 (1992) Vol 7 No 3 (1991) No 2 (1991) No 1 (1991) No 1 (1990) No 2 (1989) No 1 (1989) No 4 (1987) No 2 (1987) No 1 (1987) No 1 (1986) No 3 (1985) No 3 (1984) No 2 (1984) No 1 (1984) More Issue