cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Jalan Jembatan
ISSN : 19070284     EISSN : 25278681     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal Jalan-Jembatan adalah wadah informasi bidang Jalan dan Jembatan berupa hasil penelitian, studi kepustakaan maupun tulisan ilmiah terkait yang meliputi Bidang Bahan dan Perkerasan Jalan, Geoteknik Jalan, Transportasi dan Teknik Lalu-Lintas serta Lingkungan Jalan, Jembatan dan Bangunan Pelengkap Jalan. Terbit pertama kali tahun 1984, dengan frekuensi terbit tiga kali setahun pada bulan April, Agustus, dan Desember. Mulai tahun 2016 terbit dengan frekuensi dua kali setahun, edisi Januari - Juni dan edisi Juli - Desember, dalam versi cetak dan versi elektronik.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 30 No 2 (2013)" : 6 Documents clear
ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMILIHAN ALTERNATIF PEMBIAYAAN PENANGAN JALAN Suprayoga, Gede Budi; Sailendra, Agus Bari
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 30 No 2 (2013)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (12472.813 KB)

Abstract

ABSTRAK Berbagai produk regulasi dan mendorong berkembangnya alternative instrument pembiayaan penanganan jalan di Indonesia. Pengkajian ini bertujuan untuk melakukan pemilihan terhadap penetapan instrument pembiayaan untuk penanganan jalan di Indonesia melalui teknik evaluasi kebijakan. Kajian dilakukan dengan menstrukturkan tujuan pembiayaan jalan kedalam kriteria dan sub kriteria yang mencerminkan pilihan kebijakan yang dianggap ideal dalam kelangka permaaslahan dan kesesuaian pilihan instrumen berdasarkan regulasi. Dengan menggunakan teknik Analytical Hierarchy Process (AHP), diperoleh hasil bahwa aspek yang perlu diperhatikan dalam pembiayaan penanganan jalan di Indonesia meliputi finansial dengan bobot 48.3%, teknis dengan bobot 28,5%, dan sosial politik dengan bobot 32,2%. Kriteria tersebut dapat di kembangkan lebih lanjut kedalam subkriteria yang lebih rinci untuk dipertimbangkan dalam penetrapan alternative. Hasil analisis menunjukan bahwa dana preservasi jalan dapat diterapkan sebagai alternatif pembiayaan jalan di Indonesia didasarkan atas urutan diprioritas dalam analisis, yaitu sebesar 55,9%, diikuti oleh earmarking dan status quo 31,3% dan 12,8% secara berturut-turut. Hasil kajian ini dapat menjadi rekomendasi bagi penetapan alternatif pembiayaan jalan di Indonesia yang berkelanjutan sesuai dengan standar yang ditetapkan.Kata kunci: Analytical Hierarchy Process, alternatif, dana preservasi jalan, pembiayaan jalan, kriteria.
PENGARUH BAHAN TAMBAH BERBAHAN DASAR PARAFIN TERHADAP CAMPURAN BERASPAL HANGAT Hadisi, Hendri; Affandi, Furqon
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 30 No 2 (2013)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (15028.241 KB)

Abstract

ABSTRAKKualitas campuran beraspal panas sangat dipengaruhi oleh temperatur  pencampuran dan pemadatannya yang harus sesuai dengan jenis aspal yang digunakan, karena penurunan temperatur akan menghasilkan campuran beraspal atau perkerasan yang tidak baik. Hal ini memerlukan disiplin dalam pengerjaannya disamping temperatur yang tinggi tersebut memerlukan penggunaan bahan bakar dan emisi yang cukup besar. Tulisan ini membahas pengaruh bahan tambah berbahan dasar parafin pada campuran beraspal panas untuk lapisan aus (wearing course) bersadarkan hasil percobaan dan analisa di laboraturium. Kadar bahan tambah berbahan dasar parafin yang optimal untuk penambahan ke campuran beraspal ialah 1% terhadap berat aspal, dimana campuran tersebut dapat meneurunkan temperatur pencampuran/pemadatan sebesar 31oC terhadap temperatur campuran beraspal panas tanpa bahan tambah dari 157oC menjadi 126oC, dengan kualitas campuran dan nilai parameter yang setara dan masih memenuhi persyaratan campuran yang ditentukan. Parameter campuran yang mudah mengalami perubahan akibat penurunan temperatur pencampuran dan pemadatan, ialah parameter rongga dalam campuran (VIM), Marshall Quotient dan stabilitas rendaman sedangkan, stabilitas langsung, kepadatan, rongga antar agregat (VMA), rongga terisi aspal (VFB) tidak mudah terpengaruh. Pengaruh kadar bahan tambah berbahan dasar parafin terhadap kecepatan penurunan modulus campuran beraspal pada temperatur pengujiuan 25oC ke 35oC hamper sama. Penurunan temperatur pencampuran dan pemadatan sebesar 31oC, dapat menunjang pembangunan jalan ramah lingkungan, karena dapat menurunakan emisi CO2 sebesar sekitar 54%.Kata kunci: Bahan Tambah berbahan daar parafin, temperatur, kualitas campuran beraspal, parameter campuran beraspal, modulus, emisi.
PENGARUH JENIS ASPAL PADA TEMPERATUR PEMADATAN BERKAITAN DENGAN WORKABILITY DARI CAMPURAN BERASPAL PANAS Kusnianti, Neni; Affandi, Furqon
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 30 No 2 (2013)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (15274.653 KB)

Abstract

ABSTRAK Penggunaan bahan tambah pada campuran beraspal panas telah mengalami perkembangan baik dari sifatnya maupun kegunaannya. Hal ini berklaitan erat dengan workability campuran atau temperature pencampur maupun temperatur pemadatan yang diperlukan. Umumnya jenis aspal yang dipergunakan ialah aspal keras dengan berbagai tingkatannya, yang mana penentuan workability campurannya, didasarkan pada temperatur pencampuran dan pemadatan yang mengikuti batasan nilai viskositas aspal 170+20 cSt untuk pencampuran dan 280+30 cSt untuk pemadatan. Tulisan ini menyampaikan penelitian pengaruh bahan tambah aspal pada penentuan temperatur pemadatan atau tingkat workability campuran, melalui percobaan eksperimental di laboratorium dan evaluasi serta analisis dari hasil percobaan campuran beraspal panas untuk lapisan aus. Jenis aspal yang diteliti ialah aspal Pen 60 tanpa dan dengan bahan tambah wax 1%, aspal modifikasi elastomer tanpa dan dengan bahan tambah wax 1%, serta aspal Pen 60 yang ditambah Styrene Butadyne Styrene 4,5% dan wax 1%. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa batasan viskositas untuk penentuan temperature pencampuran dan pemadatan yang umum selama ini digunakan, tidak sesuai dengan aspal dengan bahan tambah wax. Temperature pemadatan dari campuran dengan bahan tambah wax berdasarkan rongga dalam campuran (void in mix) yang sesuai dengan spesifikasi yang digunakan, lebih rendah sebesar 30oC dari temperature berdasarkan batasan viskositas campuran aspal. Berdasarkan hal tersebut, penentuan temperature pemadatan berkaitan dengan workability campuran beraspal dengan bahan tambah, lebih baik didasarkan pada pengujian kepadatan atau temperatur pemadatan minimum yang masih bisa menghasilkan rongga dalam campuran (Void In Mix) sesuai dengan batasan Void In Mix pada spesifikasi yang dipergunakan. Kata kunci :  Viskositas, temperatur pemadatan, Void In Mix, bahan tambah, wax, workability
SIFAT MEKANIS BETON BERSERAT BAJA DENGAN METODE PENGERJAAN PRALETAK AGREGAT Randa, Sam; Satyarna, Iman; Sulistyo, Djoko
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 30 No 2 (2013)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (16207.277 KB)

Abstract

ABSTRAKJumlah serat yang dapat didapatkan kedalam beton yang berserat yang diaduk secara konvensional dibatasi dengan fenomena pengumpulan serat dalam pengadukan beton. Tulisan ini membahas metode alternatif pembuatan beton berserat yang indeks perkuatannya tinggi dengan cara praletak adukan agregat kasar dan serat. Hubungan indeks perkuatan serat terdapat beberapa sifat-sifat mekanis beton agregat-serat praletak dilaporkan secara rinci. Indeks perkuatan volumetrik serat dalam beton adalah 0%, 1%, 1,6% dan 2,0%. Sifat-sifat mekanis yang diteliti mencangkup cepat-rambat getaran ultrasonik, modulus elastisitas, kuat tekan, kuat takir-lentur dan keuletan. Sifat-sifat fisis beton meliputi kerapatan massa, penyerapan air, dan volume pori permeable juga dilaporkan. Didapati bahwa penambahan serat memperbaiki sifat-sifat mekanis beton agregat praletak. Indeks perkuatan secara sserat berkolerasi kuat terhadap sifat-sifat mekanis beton. Untuk beton agregat praletak polos hingga beton agregat praletak berserat dua indeks perkuatan 2, kuat tekan meningkat secara linier dari 21,9 MPa. Menjadi 46,9 MPa. Kuat tarik-lentur beton meningkat secara eksponensial dari 3,3 MPa menjadi 15,5 MPa. Disis lain, modulus elastisitas beton berkurang secara linier dengan bertambahnya indeks perkuatan serat, yakni dari 31.700 MPa menjadi 23.700 MPa. Pemeriksaan sifat-sifat fisis beton mengindikasikan bahwa beton ini memiliki level durabilitas yang memadai bentuk penerapan pada struktur.Kata kunci :  beton agregat peralatan, beton berserat baja, SIFCON, indeks perkuatan tinggi, sifat-sifat mekanis
PENGGUNAAN SLURRY SEAL UNTUK PEMELIHARAAN PERKERASAN JALAN Nono, M.Eng.Sc, Ir.
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 30 No 2 (2013)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8579.221 KB)

Abstract

ABSTRAKSesuai dengan bertambahnya umur, perkerasan akan mengalami penurunan kondisi. Penurunan kondisi akan lebih cepat terjadi apabila beban kendaraan yang cenderung jauh melampaui batas dan disertai dengan kondisi cuaca yang kurang bersahabat. Selama ini pemeliharaan umumnya dilaksanakan menunggu kondisi tidak mantap sehingga berakibat pemeliharaan menjadi tidak efisien dan mahal. Berdasarkan atas tuntunan pengguna jalan serta dalam upaya mengoptimalkan penglolaan jalan maka pemeliharaan jalan sebaiknya dilakukan dengan preventif. Pemeliharaan preventif adalah penerapan penanganan sebelum terjadi penurunan kondisi yang signifikan. Makalah ini mengkaji salah satu terknologi bahan untuk pemeliharaan preventif, yaitu Slurry Seal. Metodologi penelitian dilaksanakan dengan cara melakukan kajian literature dan selanjutnya melaksanakan pengkajian di laboratorium serta melakukan uji coba secara kecil dilapangan. Hasil penelitian menunjukan Slurry Seal dengan tipe gradasi Type II yang menggunakan aspal Emulsi Cationic Slow Setting-1 hard (CSS-1h) memiliki ketahanan terhadap pelelehan dan nilai abrasi hasil tes dengan Wet Track Abrasion Test (WTAT) cukup baik. Hasil pengamatan pada saat pelaksanaan uji coba skala kecil dilapang, aplpikasi teknologi Slurry Seal di lapangan memiliki workabilitas cukup baik.Kata kunci : Slurry Seal, aspal emulsi, penurunan kondisi perkerasan, pemeliharaan jalan, prefentif.
EFEK REAKSI TEKAN GELEGAR BAJA KOMPOSIT DENGAN MENGGUNAKAN METODE PRAKOMPRESI Setiati, N. Retno -; Putra, Risma
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 30 No 2 (2013)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (12649.349 KB)

Abstract

ABSTRAK Metode prakompresi merupakan salah satu cara yang digunakan untuk meningkatkan kapasitan dan daya layan jembatan komposit, yaitu dengan memberikan tegangan inisial pada pelat beton lantai jembatan atau gelagar baja. Jembatan jenis prakompresi merupakan hasil inovasi teknologi yang sudah pernah diterapkan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya lawan lendutan yang dihasilkan pada gelagar baja komposit akibat pemberian bangkitan reaksi tekan pada komponen struktur gelagar tersebut. Metode prakompresi diberikan pada gelagar baja sebelum dilakukan pengecoran lantai jembatan. Analisis didukung dengan membuat beban uji berupa balok baja profil IWF 400.300.9.16 bentang 16 m dengan berat 202118,2 N. berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa setelah gelagar diberi gaya prakompresi, lendutan yang terjadi akibat beban hidup lebih kecil dari lendutan sebelum prakompresi yaitu 0.0196 m < 0,058 m. jembatan dengan 16 meter standar dapat menjadi 20 meter prakompresi, sehingga terjadi kenaikan kapasitas struktur jembatan lebih besar 25%. Kata kunci : prakompresi, komposit, lendutan, tegangan, daya layan

Page 1 of 1 | Total Record : 6


Filter by Year

2013 2013


Filter By Issues
All Issue Vol 39 No 1 (2022) Vol 38 No 2 (2021) Vol 38 No 1 (2021) Vol 37 No 2 (2020) Vol 37 No 1 (2020) Vol 36 No 2 (2019) Vol 36 No 1 (2019) Vol 35 No 2 (2018) Vol 35 No 1 (2018) Vol 34 No 2 (2017) Vol 34 No 1 (2017) Vol 33 No 2 (2016) Vol 33 No 1 (2016) Vol 32 No 3 (2015) Vol 32 No 2 (2015) Vol 32 No 1 (2015) Vol 31 No 3 (2014) Vol 31 No 2 (2014) Vol 31 No 1 (2014) Vol 30 No 3 (2013) Vol 30 No 2 (2013) Vol 30 No 1 (2013) Vol 29 No 3 (2012) Vol 29 No 2 (2012) Vol 29 No 1 (2012) Vol 28 No 3 (2011) Vol 28 No 2 (2011) Vol 28 No 1 (2011) Vol 27 No 3 (2010) Vol 27 No 2 (2010) Vol 27 No 1 (2010) Vol 26 No 3 (2009) Vol 26 No 2 (2009) Vol 26 No 1 (2009) Vol 25 No 3 (2008) Vol 25 No 2 (2008) Vol 25 No 2 (2008) Vol 25 No 1 (2008) Vol 24 No 3 (2007) Vol 24 No 2 (2007) Vol 24 No 1 (2007) Vol 23 No 3 (2006) Vol 23 No 2 (2006) Vol 23 No 1 (2006) Vol 22 No 4 (2005) Vol 22 No 3 (2005) Vol 22 No 2 (2005) Vol 22 No 1 (2005) Vol 21 No 4 (2004) Vol 21 No 3 (2004) Vol 21 No 2 (2004) Vol 21 No 1 (2004) Vol 20 No 4 (2003) Vol 19 No 3 (2002) Vol 19 No 2 (2002) Vol 19 No 1 (2002) Vol 18 No 2 (2001) Vol 18 No 1 (2001) Vol 17 No 2 (2000) Vol 17 No 1 (2000) Vol 16 No 3 (2000) Vol 16 No 2 (1999) Vol 15 No 4 (1999) Vol 15 No 1 (1998) Vol 15 No 3 (1997) Vol 15 No 1 (1997) No 4 (1997) No 2 (1997) Vol 13 No 2 (1996) Vol 13 No 1 (1996) No 4 (1996) No 3 (1996) Vol 12 No 3 (1995) Vol 12 No 2 (1995) Vol 12 No 1 (1995) Vol 11 No 1 (1994) Vol 10 No 3 (1993) Vol 10 No 2 (1993) Vol 10 No 1 (1993) Vol 9 No 4 (1993) Vol 9 No 3 (1992) Vol 9 No 2 (1992) Vol 9 No 1 (1992) Vol 8 No 3 (1992) Vol 7 No 3 (1991) No 2 (1991) No 1 (1991) No 1 (1990) No 2 (1989) No 1 (1989) No 4 (1987) No 2 (1987) No 1 (1987) No 1 (1986) No 3 (1985) No 3 (1984) No 2 (1984) No 1 (1984) More Issue