cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. gowa,
Sulawesi selatan
INDONESIA
HIGIENE: Jurnal Kesehatan Lingkungan
ISSN : 24431141     EISSN : 25415301     DOI : -
Core Subject : Health, Social,
Higiene :Jurnal Kesehatan Lingkungan menerbitkan manuskrip tentang segala aspek kesehatan lingkungan, kesehatan masyarakat yang berkaitan dengan paparan dan dampak lingkungan, serta studi terkait toksikologi dan epidemiologi lingkungan
Arjuna Subject : -
Articles 188 Documents
Derajat Kesehatan Masyarakat Kepulauan di Kecamatan Kepulauan Derawan Kabupaten Berau Andi Anwar; Muhammad Sultan
HIGIENE: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 2 No 1 (2016): Kesehatan Lingkungan
Publisher : Public Health Department, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (625.879 KB)

Abstract

Masalah kesehatan masyarakat dipengaruhi  oleh  berbagai macam faktor (multi kausal) olehnya itu pemecahannya harus secara komprehensif melalui upaya kesehatan masyarakat. Semua kegiatan baik yang langsung maupun tidak langsung adalah untuk mencegah penyakit (preventif), meningkatkan kesehatan (promotif), pengobatan (kuratif) maupun, pemulihan kesehatan (rehabilitative). Wilayah pesisir yang merupakan wilayah yang secara administratif jauh pusat kota memungkinkan terjadinya masalah kesehatan disebabkan oleh akses dan sarana prasarana tidak memadai karena kondisi geografis yang terdiri dari  gugusan pulau yang dipisahkan oleh laut. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh data dan informasi mengenai status kesehatan masyarakat dalam rangka penyusunan dan implementasi program kesehatan yang tepat dan berkelanjutan. Penelitian  ini bersifat survey yaitu mengamati secara langsung keadaan dan masalah kesehatan yang ada di masyarakat pesisir Kepulauan Derawan dengan jumlah sampel 100 orang dengan menggunakan metode simple random. Hasil survey dan observasi dengan 100 responden KK didapatkan hasil bahwa masyarakat kepulauan Kecamatan Pulau Derawan memiliki permasalahan dengan pengelolaan sampah rumah tangga, sebesar (75 %), kepemilikan jaminan kesehatan yang masih sangat rendah (78.8%),kebiasaan merokok di didalam rumah (68%). Kesimpulan dari penelitian ini bahwa masyarakat kepulauan Kecamatan Pulau Derawan memiliki permasalahan dalam aspek Kesehatan Lingkungan khususnya dalam pengelolaan sampah, aspek administrasi kebijakan kesehatan yaitu kepemilikan jaminan kesehatan dan aspek kesehatan perilaku dengan tingginya angka kebiasaan merokok di dalam rumah Kata Kunci : Derajat kesehatan masyarakat,promosi kesehatan, kesehatan lingkungan, administrasi kebijakan kesehatan, jaminan kesehatan
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) pada Balita di Wilayah Pesisir Desa Kore Kecamatan Sanggar Kabupaten Bima Sri Wahyuningsih; Sitti Raodhah; Syahrul Basri
HIGIENE: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 3 No 2 (2017): Kesehatan Lingkungan
Publisher : Public Health Department, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (604.46 KB)

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian tentang  faktor yang berhubungan dengan kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) pada balita di Wilayah Pesisir. Pokok permasalahan yang di bahas adalah mengenai faktor apa saja yang berhubungan dengan kejadian ISPA pada balita di wilayah pesisir Desa Kore Kecamatan Sanggar Kabupaten Bima tahun 2014Jenis Penelitian ini adalah survey analitik dengan pendekatan cross sectional . Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh balita yang bertempat tinggal di wilayah Pesisir Desa Kore Kecamatan Sanggar Kabupaten Bima tahun 2014. Tehnik pengambilan sampel menggunakan metode simple random sampling dimana teradpat 70 orang balita sebagai sampel dalam penelitian ini.Berdasarkan analisis chi-square didapatkan bahwa (1) Ada hubungan penggunaan jenis bahan bakar biomassa dengan kejadian ISPA pada balita di wilayah pesisir Desa Kore Kecamatan Sanggar Kabupaten Bima tahun 2014 (p =0,001) (2) Ada hubungan Luas ventilasi dengan kejadian  Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) pada balita balita di wilayah pesisir Desa Kore Kecamatan Sanggar Kabupaten Bima tahun 2014 (p =0,000) (3) Ada hubungan Kepadatan Hunian dengan kejadian  Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) pada balita di wilayah pesisir Desa Kore Kecamatan Sanggar Kabupaten Bima tahun 2014 (p  = 0,000) (4) Tidak ada hubungan Perilaku merokok dengan kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) pada balita di wilayah Pesisir Desa Kore Kecamatan Sanggar Kabupaten Bima tahun 2014 (p = 0,084) Kata Kunci : Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), Biomassa, Luas Ventilasi, Kepadatan Hunian, Perilaku merokok
Hubungan Kebersihan Perorangan dan Kondisi Fisik Air dengan Kejadian Scabies di Desa Wombo Kecamatan Tanantovea Kabupaten Donggala Budiman Budiman; Hamidah Hamidah; Muhammad Faqih
HIGIENE: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 1 No 3 (2015): Kesehatan Lingkungan
Publisher : Public Health Department, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (573.252 KB)

Abstract

Scabies merupakan penyakit endemi di masyarakat yang disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei. Penyakit ini banyak dijumpai pada anak-anak dan orang dewasa, tetapi dapat mengenai semua golongan umur. Penyakit ini sering dijumpai ditempat-tempat yang padat penduduknya  dengan keadaan kebersihan yang buruk. Penyakit scabies sangat mudah menular, bisa melalui sentuhan langsung dengan penderita atau tidak, misalnya melalui handuk, pakaian, sprei dan barang-barang lainnya yang pernah digunakan oleh penderita.Jenis penelitian yang digunakan adalah survey analitik dengan menggunakan pendekatan case control yang digunakan dengan maksud untuk mengetahui hubungan kebersihan perorangan dan kondisi fisik air dengan kejadian scabies di Desa Wombo Kecamatan Tanantovea Kabupaten Donggala. Dengan jumlah sampel semua penderita penyakit scabies dan yang tidak menderita sebanyak 32 kasus dan 32 kontrol. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat dengan Uji Chi Square.Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara kebersihan perorangan dengan kejadian scabies dengan nilai p= 1,000> 0,05 dan ada hubungan antara kondisi fisik air dengan kejadian scabies dengan nilai p= 0,000< 0,05.Penelitian ini menyarankan agar institusi puskesmas dan instansi terkait untuk lebih menggiatkan penyuluhan-penyuluhan kepada masyarakat tentang penyakit scabies dan juga diharapkan bagi pemberi pelayanan kesehatan agar tetap meningkatkan pemberian informasi kepada masyarakat tentang penyakit scabies (pencegahan, pemberantasan dan penanganannya).Kata Kunci : Kebersihan Perorangan, Kondisi Fisik Air, Kejadian  Scabies
Hubungan Jumlah Penghuni , Jumlah Tempat Penampungan Air dan Pelaksanaan 3M Plus dengan Keberadaan Jentik Nyamuk Aedes Sp di Kelurahan Balleangin Kecamatan Balocci Kabupaten Pangkep Abdul Majid HR. Lagu; Dwi Santy Damayati; Muhammad Wardiman
HIGIENE: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 3 No 1 (2017): Kesehatan Lingkungan
Publisher : Public Health Department, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (703.464 KB)

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit berbasis lingkungan yang banyak ditemukan di daerah tropis dan sub tropis yang penularannya melalui gigitan nyamuk spesies Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Upaya untuk mencegah penularan penyakit ini dengan memutus rantai perkembangbiakan nyamuk itu sendiri yakni dengan melakukan kegiatan 3M plus dan menekan faktor penularan lainnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan jumlah penghuni, jumlah tempat penampungan air (TPA) dan pelaksanaan 3M Plus terhadap keberadaan jentik nyamuk Aedes sp di wilayah Kelurahan Balleangin Kecamatan Balocci Kabupaten Pangkep. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian analitik dan menggunakan rancangan cross sectional study. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar variable memiliki hubungan yang bermakna dengan keberadaan jentik Aedes sp, adapun variabel yang tidak memiliki hubungan bermakna yakni, menutup lubang-lubang pada potongan bambu dan pohon (p value 0,867). Dan variable yang memiliki hubungan yakni variable jumlah penghuni (p value 0,000), jumlah tempat penampungan air (TPA) (p value 0,000) kemudian variabel yang termasuk pelaksanaan 3M Plus dan memiliki hubungan bermakna yakni, menguras tempat penampungan air (p value 0,000), menutup tempat penampungan air (p value 0,000), mengubur barang bekas ( p value 0,000) , memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar (p value 0,000), menabur bubuk abate (p value 0,000), memelihara ikan pemakan jentik (p value 0,014), memasang kawat kasa (p value 0,000), kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah (p value 0,001), mengupayakan pencahayaan dan ventilasi yang memadai (p value 0,000). Berdasarkan hasil penelitian tersebut, disarankan sebaiknya pihak puskesmas meningkatkan pemeriksaan jentik secara berkala, dan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam melaksanakan 3M plus secara berkelanjutanh hal ini dimaksudkan untuk memutus siklus hidup nyamuk Aedes aegypti dan menekan angka kejadian DBD. Kata Kunci : Jumlah Penghuni, Jumlah TPA, 3M Plus
Gambaran Kualitas Fisik Bakteriologis Udara Dalam Ruang dan Gejala ISPA di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Kabupaten Gowa Tahun 2014 Surahmawati Surahmawati; Muhammad Rusmin
HIGIENE: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 1 No 2 (2015): Kesehatan Lingkungan
Publisher : Public Health Department, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (571.307 KB)

Abstract

 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kualitas fisik bakteriologi udara dalam ruang dan gejala ISPA di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Kabupaten Gowa. Penelitian ini merupa-kan penelitian kuantitatif, pendekatan yang di gunakan adalah deskriptif. Selanjutnya populasi da-lam penelitian ini terdiri dari dua kelompok yaitu populasi subjek adalah seluruh santri di Ponpes Bahrul Ulum, teknik sampling yang digunakan adalah purpossive sampling dan Populasi Objek (ruangan) yang meliputi kualitas fisik ruang yaitu suhu dan kelembapan yang diambil dengan com-posit sampling dan kualitas bakteriologis udara, teknik sampling yang digunakan adalah adalah teknik grabb sampling. Hasil penelitian menemukan bahwa: (1) dari 38 santri ditemukan 2 santri (5,26 %) mengalami gejala ISPA yang tinggal pada ruangan ASP-A dan 36 santri (94,74 %) tidak menderita gejala ISPA terdapat pada ruangan ASP, ASP-B, KLS-A dan KLS-B (2) Semua ventilasi di 5 (lima) ru-angan (ruang belajar dan ruang tidur santri 100 % memenuhi syarat.(3) Kepadatan hunian di 5 (lima) ruangan, dua ruangan memenuhi syarat yaitu terdapat pada ruangan ASP dan ASP B kemudian tiga ruangan tidak memenuhi syarat terdapat pada ruangan ASP-A, KLS-A, KLS-B. (4) Suhu dan kelemba-pan udara di 5 (lima) ruangan (ruang belajar dan ruang tidur) santri di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Kabupaten Gowa 100 % memenuhi syarat. (6) Angka kuman di 5 (lima) ruangan (ruang belajar dan ruang tidur santri 100 % memenuhi syarat.(7)Pencahayaan (lux) di 5 (lima) ruangan (ruang belajar dan ruang tidur santri) 100 % tidak memenuhi syarat. Kata Kunci: Kualitas Fisik, bakteriologis, udara dalam ruang, gejala ISPA
Suhu,Kelembaban Dan Pencahayaan Sebagai Faktor Risiko Kejadian Penyakit ISPA Pada Balita di Kecamatan Balaesang Kabupaten Donggala Dedi Mahyudin Syam; Ronny Ronny
HIGIENE: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 2 No 3 (2016): Kesehatan Lingkungan
Publisher : Public Health Department, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (692.763 KB)

Abstract

In the case of respiratory diseases Balaesang District of Donggala in the last three years are likely to experience fluctuations in 2012 with the number of 1166, 2013 and 2014 the number of patients 874 patients number 1,037. These data represent the number of patients with respiratory disease in general. According to data obtained from the observation that the data ISPA patients at the age of five from January to March 2015 the number of people 50 toddlers.This study aims to assess the physical condition of the house and the sources of pollution in the home with a disease incidence of ISPA Toddlers in Sub Balaesang Donggala 2015.The method used is observational analytic design case control study in April and May 2015. The sample was selected by purposive sampling with a sample size of 100 Toddler covering 50 cases and 50 controls. Data were analyzed by using a system of tabulation and statistical tests SPSS version 19.0 with Odds Ratio test and logistic regression methods Backward LR.The results showed that the variable temperature with a p-value (0.00) of <0.05, OR value = 0173 (0072-0417), the humidity with a p-value (0.00) of <0.05, OR = 0.145 (0060-0353) and lighting with a p-value (0.00) of <0.05, OR = 0181 (0076-0428).Concluded that based on the results obtained, the variable temperature, humidity, and the lighting is a risk factor is significant on the incidence of respiratory disease in infants In Sub Balaesang Donggala. Keyword : Risk factor, ISPA, Infant 
Efektifitas Abu Sekam Padi Sebagai Biofilter Zat Kapur (CaCO3) pada Air Sumur Gali di Jalan Domba Kelurahan Talise Budiman Budiman; Cahya Mentarianata
HIGIENE: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 1 No 1 (2015): Kesehatan Lingkungan
Publisher : Public Health Department, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (565.803 KB)

Abstract

Persyaratan air yang layak konsumsi atau air sehat adalah dapat memenuhi syarat kimia, fisik,dan biologi. Salah satu syarat kimia dalam persyaratan kualitas air adalah kandungan zat kapur padaair sumur gali. Menurut World Health Organization (WHO) air yang kadar kapurnya tinggi dapat menimbulkan dampak terdapat kesehatan yaitu dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah jantung dan batu ginjal. Tujuan Penelitian ini yaitu untuk mengetahui efektifitas abu sekam padi sebagaibiofilter zat kapur pada air sumur gali Dijalan Domba Kelurahan Talise.Jenis penelitian yang dilakukan yaitu eksperimen semu dengan pendekatan One Group PretestPost Test dengan memberikan perlakuan abu sekam padi dengan ketebalan 5 cm, 10 cm, dan 15 cm,Sampel air diambil Dijalan Domba Kelurahan Talise.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penurunan zat kapur air sumur gali di Jalan Domba Kelurahan Talise dengan menggunakan Abu sekam padi sesuai dengan standar air minum yang telahditetapkan oleh PERMENKES RI No 492/Menkes/Per/IV/2010, yaitu 500 mg/l. Abu sekam padi padaketebalan 5 cm dapat menurunkan zat kapur sebesar 194,16 mg/l atau (66,84 %), ketebalan 10 cmdapat menurunkan zat kapur sebesar 191,57 mg/l atau (67,28 %) Ketebalan 15 cm dapat menurunkanzat kapur sebesar 188,65 mg/l atau 67,78 %.Pada ketebalan 15 cm efektif untuk menurunkan zat kapur dan memberikan hasil yang cukupsignifikan untuk menurunkan zat kapur. Harapan dari peneliti kepada masyarakat yang mempunyaiair sumur gali dengan tingkat zat kapur yang tinggi agar sebaiknya melakukan pengolahan terlebihdahulu. Salah satu alternatifnya yaitu dengan menggunakan abu sekam padi.Kata Kunci : Abu sekam padi, Zat Kapur, Air Sumur Gali
Pendekatan Analisis Manajemen Kebijakan Dalam Pengelolaan Limbah Rumah Sakit Muhammad Fais Satrianegara
HIGIENE: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 2 No 2 (2016): Kesehatan Lingkungan
Publisher : Public Health Department, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (561.066 KB)

Abstract

Rumah sakit sebagai upaya penunjang pembangunan dalam bidang kesehatan merupakan sarana pelayanan umum, tempat berkumpulnya orang sakit maupun orang sehat yang memungkinkan terjadinya pencemaran lingkungan, gangguan kesehatan dan dapat menjadi tempat penularan penyakit.Kata Kunci : policy analysis,  dampak limbah RS, limbah infeksious, Resiko Limbah B3
Bakteriologis Makanan Jajanan Pada Warung Sari Laut Di Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa Muhammad Fais Satrianegara; Husnul Hatimah
HIGIENE: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 2 No 1 (2016): Kesehatan Lingkungan
Publisher : Public Health Department, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (566.821 KB)

Abstract

One source oftransmission of the disease and the causes of food poisoning is food and drinks that do not meet hygiene requirements. Hygiene of foods and beverages among others influenced by the hygiene of cookware and cutlery that used in the food supply process. The purpose of this study was to determine the description of bacteriological quality on the Sari Laut stalls in Somba Opu District, Gowa Regency. This research is quantitative with Descriptive observational approach. The population consists of all Sari Laut Stalls in Somba Opu District, Gowa Regency. The sample consists of two stalls select edusing purposive sampling technique, with sampling technique by purchase. The results showed that both of two stalls were studied contained 14 samples of food. Food samples qualified ISO 73882009 about Limit of Microbial Contaminationin Food as many as 12 samples, which are cucumber samples A and B, bean A and B, cabbage A and B, rice A and B, basil A and B, and chickenfried A and B. Samples that did not qualify, there are two, namely chili sauce A and B. Expected to conduct examinations and continuous guidance to the  merchant to feel responsible for the quality of food served to avoid the diseaseas a result of street food and improve personal hygiene and environmental sanitation around the location of the business. Keywords  : Total Microbe, Street Food, ISO 7388.2009 
Kualitas Air Minum Isi Ulang Pada Depot Di Wilayah Kerja Puskesmas Dahlia Kota Makassar Alfina Baharuddin; La Ode Rangga
HIGIENE: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 3 No 2 (2017): Kesehatan Lingkungan
Publisher : Public Health Department, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (683.429 KB)

Abstract

The quality of drinking water consumed should be eligible. Based on data obtained from the Department of Health Makassar number of diarrhea patients in the District Panakkukang as many as 2,753 people. While the quality of water taps for the District Panakkukang including clean water class D category is very bad because it found the bacteria Escherichia coli > 1100 cells / 100ml. The study aims to determine the content of Escherichia coli in DAMIU in District Panakkukang Makassar.This research uses observational analytic with cross sectional approach. Population of 81 de-pots drinking water, sampling was done by purposive sampling at 22 water depots then examined and analyzed in the laboratory.The results showed that of the 22 samples studied contained 20 AMIU eligible and 2 AMIU are not eligible. This happens because the used processing equipment functioned properly. The sam-ples were positive for Escherichia coli bacteria in addition to the sanitary conditions around the depot that bad either condition processing equipment used do not function and some processing tools has been severely damaged. The results of the analysis showed no relationship between equipment pengolahan drinking water with Escherichia coli p value 0,026 and there was no corre-lation between the condition of the drinking water treatment, hygiene condition handlers and also raw water with Escherichia coli p value 1.000.The Suggested to the owner DAMIU in Sub Panakkukang already qualified drinking water quali-ty based on the Minister of Health in 2010 in order to keep the quality of drinking water produced and for DAM produced do not qualify for more attention to processing equipment used and re-place all the tools that are not feasible used or expired.Keyword : MPN E.coli, Hygiene sanitation, DAMIU

Page 3 of 19 | Total Record : 188