cover
Contact Name
Karto Wijaya
Contact Email
kartowijaya@universitaskebangsaan.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
arcade@universitaskebangsaan.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Arsitektur ARCADE
Published by Universitas Kebangsaan
ISSN : 25808613     EISSN : 25973746     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Architecture Journal A R C A D E is Open Journal System published by Prodi Architecture Kebangsaan University, Bandung. Architectural Journal A R C A D E is, is a peer-reviewed scientific journal, publishing scholarly writings about Architecture and its related discussion periodically. The aims of this journal is to disseminate research findings, ideas, and review in architectural studies SCIENTIFIC AREAS: Building (architecture) and Urban/Regional Study: theory, history, technology, landscape and site planning, behavioral, social and cultural, structure and construction, traditional architecture, criticism, digital architecture, urban design /planning, housing and settlements, and other related discussion Architecture Education and Practice: curriculum/studio development, work opportunities and challenges, globalization, locality, professionalism, code of ethics, project managerial etc. Architectural Journal A R C A D E is published 3 times a year in March, July and November every last date of the month.
Arjuna Subject : -
Articles 26 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 2 (2021): Jurnal Arsitektur ARCADE Juli 2021" : 26 Documents clear
SISTEM SUBGROUND PASSIVE COOLING PADA GEREJA DI CIBUNUT, KUNINGAN, JAWA BARAT Inggit Musdinar Sayekti Sihing Yang Mawantu; Sri Kurniasih
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 5, No 2 (2021): Jurnal Arsitektur ARCADE Juli 2021
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31848/arcade.v5i2.690

Abstract

Abstract: Subground passive cooling is a passive cooling technique that is carried out by flowing cold air in the ground into the room. The Pasio Christi Church in Cibunut, Kuningan, West Java was founded in 1965. Then the church implemented a passive cooling subground system through renovations carried out on May 11, 2018. This passive cooling system is usually carried out in areas with subtropical to cold climates, however Cibunut who has a tropical climate tries to implement this system. In fact, there is concern if the system is implemented in the tropics, such as humidity entering the system, causing fungal problems that can have an impact on health. . Therefore this research describes the application of the subground passive cooling system in tropical climates with the following steps: (i) data collection in the form of literature studies, (ii) identification of the subground passive cooling system of Cibunut Church, (iii) elaboration of theory regarding subground passive cooling, (iv) analysis of the application of subground passive cooling of the Cibunut church with the results of theoretical elaboration. This research is expected to be able to contribute in science, especially regarding the application of subground passive cooling systems in tropical climates.Abstrak: Subground passive cooling merupakan teknik pendinginan pasif yang dilakukan dengan mengalirkan udara dingin dalam tanah ke dalam ruangan. Gereja Pasio Christi di Cibunut, Kuningan, Jawa Barat didirikan sejak 1965. Lalu gereja ini menerapkan sistem subground passive cooling melalui renovasi yang dilakukan pada 11 Mei 2018. Sistem pendinginan pasif ini biasanya dilakukan pada wilayah dengan iklim subtropis hingga iklim dingin, namun demikian Cibunut yang beriklim tropis mencoba untuk menerapkan sistem ini. Padahal ada kekawatiran jika sistem ini diterapkan di wilayah tropis, seperti kelembaban yang masuk dalam sistem sehingga muncul permasalahan jamur yang dapat berdampak pada kesehatan. Oleh karena itu pada penelitian ini mendiskripsikan mengenai penerapan sistem subground passive cooling pada wilayah beriklim tropis dengan langkah-langkah sebagai berikut : (i) pengumpulan data dalam bentuk studi literatur, (ii) identifikasi sistem subground passive cooling Gereja Cibunut, (iii) elaborasi teori mengenai subground passive cooling, (iv) analisis penerapan subground passive cooling gereja Cibunut dengan hasil elaborasi teori. Dari penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangsih dalam keilmuan terutama mengenai penerapan sistem subground passive cooling pada wilayah beriklim tropis.
ANALISIS BIBLIOMETRIK PADA MORFOLOGI PERMUKIMAN KOTA Anityas Dian Susanti; Ikaputra Ikaputra; Deva Fosterharoldas Swasto
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 5, No 2 (2021): Jurnal Arsitektur ARCADE Juli 2021
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31848/arcade.v5i2.710

Abstract

Abstract: The bibliometric approach is used as the basis for developing scientific fields obtained from analysis of selected articles / journals from the Web of Science or Scopus. The purpose of using bibliometric analysis is to find out how many journals with the theme of urban settlement morphology are published. The method for measuring the quantity of publications is by taking bibliometric data from Scopus and analyzed using the VOS Viewer. The results of the visualization are explained in detail through theoretical dialogue and the results of bibliometric analysis.Abstrak: Pendekatan bibliometrik digunakan sebagai dasar mengembangkan bidang keilmuan yang diperoleh dari analisis bersumber artikel/jurnal yang dipilih melalui Web of Science atau Scopus. Tujuan menggunakan analisis bibliometrik adalah untuk mengetahui seberapa banyak jurnal dengan tema morfologi permukiman kota dipublikasikan. Metode untuk mengukur kuantitas publikasi dengan mengambil data bibliometric dari Scopus dan dianalisis dengan menggunakan VOS Viewer. Hasil Visualisasi tersebut dijelaskan secara rinci melalui dialog teori dan hasil analisis bibliometrik.
PERUBAHAN TERITORI RUANG PADA RUMAH SUBSIDI TIPE 30 (Studi Kasus : Perumahan Mawar Indah, Kendal) Bagus Iqbal Adining Pratama; Wijayanti Wijayanti; Suzanna Ratih Sari
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 5, No 2 (2021): Jurnal Arsitektur ARCADE Juli 2021
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31848/arcade.v5i2.597

Abstract

Abstract: The supply of subsidized housing in Indonesia is rising rapidly. One of them is Mawar Indah residence, Kaliwungu, Central Java. The current problem with subsidized houses is in the house planning that does not consider the needs and developments of the occupants of the house. It causes subsidized housing to have low standard quality, as a result, the occupants make spatial development that will involve changes in spatial territory. The purpose of this research is to ascertain changes in space territory and its effects on occupant privacy and comfort. This research applies a qualitative approach and descriptive methods. A purposefully select sampling technique was used to determine 3 samples of houses that had experienced space development. The study results show changes in space territory, making the privacy and comfort of residents not fulfilled. The changing spatial territory is more dominant in the area of semi-public space and private space, this is because residents develop space to accommodate the needs of family social and economic activities. In this case, the living room and family are used for economic activities as a shop. This causes a lack of privacy and comfort for occupants.Abstrak: Penyediaan rumah subsidi di Indonesia saat ini berkembang dengan cepat. Salah satunya adalah di perumahan Mawar Indah, Kaliwungu, Jawa Tengah. Permasalahan yang terjadi saat ini pada rumah subsidi yaitu perencanaan rumah yang tidak melihat kebutuhan dan perkembangan dari penghuni rumah tersebut. Hal ini menyebabkan rumah subsidi memiliki kualitas di bawah standar, akibatnya warga di perumahan tersebut melakukan pengembangan ruang yang akan memengaruhi perubahan teritori ruang. Tujuan dari peneltian ini ialah untuk mengetahui perubahan teritori ruang dan pengaruhnya terhadap privasi dan kenyamanan penghuni. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif. Teknik sampling purposefully select digunakan untuk menentukan 3 sampel rumah yang telah mengalami pengembangan ruang. Hasil studi menunjukkan perubahan teritori ruang, membuat privasi dan kenyamanan penghuni tidak terpenuhi. Teritori ruang yang berubah lebih dominan pada area ruang semi publik dan ruang privat, hal tersebut karena, warga melakukan pengembangan ruang dalam upaya untuk mengakomodasi kebutuhan aktivitas sosial dan ekonomi keluarga. Dalam hal ini, ruang tamu dan keluarga digunakan untuk aktivitas ekonomi sebagai toko. Hal tersebut menyebabkan kurangnya privasi dan kenyamanan penghuni.
SOCIAL DISTANCING : POTENSI SPLIT LEVEL PADA RUANG ANJUANG DAN GELIGEI SEBAGAI RUANG SEHAT Panji Anom Ramawangsa; Atik Prihatiningrum; Makmun Reza Razali
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 5, No 2 (2021): Jurnal Arsitektur ARCADE Juli 2021
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31848/arcade.v5i2.607

Abstract

Abstract: The space requirement in a residential house is one of the indicators in the comfort of living in a residential house, but currently there are still spaces in simple houses that have a small size due to the small size of the land. The house of the Rejang tribe and the house of the Minangkabau tribe in Sumatra have great potential in the development of modern housing. Split level is the concept of adding space above the floor of the building in a limited space that can be used in such a way. This study identifies the elements of space in the space of the geligei and anjuang to be part of the needs of a house that has limited space. qualitative descriptive method by conducting a survey of the phenomena that occur in the field by analyzing the factors presented and the data analysis method is done by filtering field data based on function and form, then synthesized with guidelines in building a healthy house. The results obtained by the Geligei and Anjuang rooms meet the requirements in terms of the minimum criteria that must be owned by a healthy space, both the dimensions of the space and the layout of the space and the two rooms have the same function as a territory area.Abstrak: Kebutuhan ruang pada rumah hunian menjadi salah satu indikator dalam kenyamanan tinggal di rumah tinggal, namun saat ini masih dijumpai ruang pada rumah tinggal sederhana yang memiliki ukuran yang kecil akibat ukuran lahan yang kecil. Rumah suku rejang dan rumah gadang suku Minangkabau yang ada di Sumatera memiliki potensi yang besar dalam pengembangan hunian modern. Split level merupakan konsep penambahan ruang diatas lantai bangunan pada luas ruang yang terbatas yang yang dapat difungsikan sedemikian rupa serta sebagai ruang social distancing. Penelitian ini mengidentifikasi elemen ruang dalam pada ruang geligei dan anjuang menjadi bagian kebutuhan pada rumah tinggal yang memiliki keterbatasan ruang . metode deskriptif kualitatif dengan melakukan survey terhadap fenomena yang terjadi di lapangan dengan cara menganalisa faktor-faktor yang di saji dan metode analisa data dilakukan dengan menyaring data dilapangan berdasarkan fungsi dan bentuk, kemudian disintesa dengan panduan dalam membangun rumah sehat. Hasil yang didapat ruang geligei dan anjuang memenuhi syarat ditinjau dari kriteria minimal yang harus dimiliki ruang sehat, baik dimensi ruang maupun tata letak ruang serta kedua ruang memiliki kesamaan fungsi sebagai area teritori.
KINERJA FASILITAS KOMERSIAL STASIUN KERETA API : PERSEPSI VS HARAPAN Dewi Rachmaniatus Syahriyah; Nova Asriana
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 5, No 2 (2021): Jurnal Arsitektur ARCADE Juli 2021
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31848/arcade.v5i2.613

Abstract

Abstract: The operation of railway station facilities prioritizes comfort, security and safety. In addition, the station also has high commercial value with commercial facilities. The role of users in commercial facilities as visitors to commercial facilities is very important. This relates to the level of comfort and satisfaction felt by visitors. This research will discuss about the performance of commercial facilities in order to get a railway station commercial facility arrangement that can adjust the level of comfort and user satisfaction. The level of comfort is indicated by the value of the visitor's perception, while the level of satisfaction is indicated by the value of visitor expectations of the railway station commercial facilities. Quantitative analysis was performed using the quadrant analysis method. The selected case studies are Bandung Station and Kiaracondong Station. The results of the analysis show that there are two important elements in the arrangement of commercial facilities for the railway station, namely disability facilities and family facilities. The results of this analysis are expected to be the basis for the planning of the railway station commercial facilities.Abstrak: Penyelenggaraan sarana transportasi kereta api sangat memprioritaskan kenyamanan, keamanan dan keselamatan operasional. Selain dari sisi pelayanan transportasi, stasiun juga memiliki nilai komersial yang tinggi dengan adanya fasilitas komersial. Peran pengguna fasilitas komersial yaitu pengunjung fasilitas komersial sangatlah penting. Hal ini berkaitan dengan tingkat kenyamanan dan kepuasan yang dirasakan oleh pengguna fasilitas komersial. Pada penelitian ini akan membahas mengenai tingkat kinerja fasilitas komersial stasiun kereta api guna mendapatkan penataan fasilitas komersial stasiun kereta api yang dapat memenuhi tingkat kenyamanan dan kepuasan pengguna. Tingkat kenyamanan ditunjukkan dengan nilai persepsi pengunjung, sedangkan tingkat kepentingan ditunjukkan mencari nilai harapan pengunjung terhadap fasilitas komersial stasiun kereta api. Analisis dilakukan secara kuantitatif dengan metode analisis kuadran important performance analysis. Studi kasus yang dipilih adalah Stasiun Bandung dan Stasiun Kiaracondong. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat dua elemen penting dalam penataan ini, yaitu fasilitas disabilitas dan fasilitas ibu dan anak.  Hasil analisis ini diharapkan dapat menjadi dasar dalam rencana penataan fasilitas komersial stasiun kereta api.
PENGARUH AKTIVITAS MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN RUANG TERBUKA, (Studi Kasus Lapangan Minggiran Kota Yogyakarta) Dwiani Intan Kartika Putri; Suzanna Ratih Sari
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 5, No 2 (2021): Jurnal Arsitektur ARCADE Juli 2021
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31848/arcade.v5i2.704

Abstract

Abstract: The existence of open space provides a function of comfort to gather and release saturation with various other communities. The purpose of this research is to determine the influence of community activities in the open space of  Lapangan Minggiran between visitors, sellers and the government officials. This research used rationalistic qualitative research, qualitative analysis with description to analyse the object to the condition in the research field. Data analysis used in the result of interviews from various age group using tables and the result were analysed descriptively. The result showed that through interviews and questionnaires of various age groups it was known that the result of the influence of activity patters, which occurred in open spaces are inadequate and lack arrangement in the area.Abstrak: Keberadaan ruang Terbuka memberikan fungsi kenyamanan untuk berkumpul dan melepas kejenuhan dengan berbagai masyarakat yang lain. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh aktivitas masyarakat di ruang terbuka Lapangan Minggiran antara pengunjung, penjual, petugas pemerintah. Metode digunakan adalah penelitian kualitatif rasionalistik, kualitatif analisis dengan deskriptif untuk menganalisa suatu objek dengan kondisi di lokasi penelitian.Analisis data menggunakan hasil wawancara dari berbagai golongan umur menggunakan tabel kemudian hasilnya dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan melalui wawancara dan kuisoner berbagai golongan umur diketahui bahwa hasil dari pengaruh pola aktivitas, yang terjadi di ruang terbuka kurang memadai,kurangnya penataan dalam kawasan.
KAJIAN ESTETIKA ARSITEKTUR FASAD PADA RUMAH TINGGAL DESA KENALI Adelia Enjelina; Andhini Laksita Putri; Diyah Arum Wahyuni
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 5, No 2 (2021): Jurnal Arsitektur ARCADE Juli 2021
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31848/arcade.v5i2.600

Abstract

Abstract: The façade is the part that separates the outer and inner areas of the building, which can be interpreted as the leather or face layer of the building. Aesthetics is an architectural term for visually assessing a beauty in an architectural product, which has the value of abstract beauty. In assessing an aesthetic must have 3 things namely utility/ usability, firmness / robustness, and venusitas / beauty. Research using qualitative methods that compare observation results with existing theories. The building that was used as an object is the building of kenali village residence which is a development of the traditional house of pesagi. The purpose of this research is to analyze the aesthetics of the facade and typical facade according to the development of the times in the traditional house of Kenali Village. The elements of the facade are color, wall, ventilation, entrance, column, roof, signboard, balcony and staircase. The aesthetic value highlighted on the facade is the rhythm, composition, proportions, and symmetry shown by the arrangement and selection of openings, the material of the facade walls, and the arrangement of materials on the facade. The balance of aesthetic values on the façade of the building can make an interesting visual that has its own uniqueness.Abstrak: Fasad merupakan bagian yang memisahkan area luar dan dalam bangunan, yang dapat diartikan sebagai lapisan kulit atau muka dari bangunan. Estetika  merupakan istilah arsitektur dalam menilai suatu keindahan pada produk  arsitektur secara visual, yang memiliki nilai keindahan abstrak. Dalam menilai suatu estetika harus memiliki 3 hal  yaitu utilitas/kegunaan, firmitas/kekokohan, dan venusitas/keindahan. Penelitian dengan menggunakan metode kualitatif yang membandingkan  hasil observasi dengan teori yang ada. Bangunan yang dijadikan sebagai objek  adalah bangunan rumah tinggal Desa Kenali yang merupakan perkembangan dari  rumah tradisional pesagi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis  estetika fasad dan tipikal fasad sesuai perkembangan zaman pada rumah tradisional  Desa Kenali. Elemen pembentuk fasad adalah warna, dinding, ventilasi, entrance, kolom,  atap, papan tanda, balkon dan tangga. Nilai estetika yang ditonjolkan pada fasad  adalah irama, komposisi, proporsi, dan simetri yang diperlihatkan dengan penyusunan dan pemilihan  bukaan, material dinding fasad, serta penataan material pada fasad. Keseimbangan  nilai estetika pada fasad bangunan dapat menjadikan suatu visual yang menarik yang memiliki keunikan tersendiri.
KONSEP WATERFRONT KALI MBEROK KOTA LAMA SEMARANG Mira Fitriana
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 5, No 2 (2021): Jurnal Arsitektur ARCADE Juli 2021
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31848/arcade.v5i2.697

Abstract

 Abstract: Kali Mberok Kota Lama Semarang is a river that has a lot of history during the Dutch colonial era in Central Java. The revitalization of the Kota Lama area is now being carried out by turning old buildings into places for office activities and also for supporting tourism activities in the Old City. The development of the revitalization of the Kota Lama cultural heritage area was hampered by the problem of tidal flooding and street lighting. The waterfront concept for Kali Mberok is one solution to overcome the obstacles to revitalizing the Old City by adding green open spaces on the edge of Kali Mberok. The implementation of a waterfront in Kali mberok Kota Lama will have a positive impact on reducing buildings on the riverbank and also increasing street lighting with the addition of public open spaces. Innovatively, this study will lead and develop the potential of Kali Mberok in the design of Kali Mberok waterfront tourism around Kota Lama with an emphasis on the Waterfront conceptAbstrak: Abstrak Kali Mberok Kota Lama Semarang adalah salah sungai yang memiliki banyak sejarah di masa kolonial Belanda di Jawa Tengah. Revitalisasi kawasan Kota Lama kini dilakukan dengan memfungsikan gedung gedung tua menjadi tempat kegiatan perkantoran dan juga tempat kegiatan penunjang pariwisata di Kota Lama.  Perkembangan revitalisasi kawasan cagar budaya Kota Lama sempat terhambat karena adanya masalah banjir rob dan penerangan  jalan. Konsep waterfront untuk Kali Mberok menjadi salah satu solusi untuk mengatasi kendala revitalisasi Kota Lama dengan penambahan ruang terbuka hijau di pinggir Kali Mberok. Penerapan waterfront di Kali mberok Kota Lama akan memberikan dampak positif untuk mengurangi bangunan di pinggir sungai dan juga menambah penerangan jalan dengan penambahan ruang terbuka publik. Secara inovatif, kajian ini akan mengarah dan mengembangkan potensi yang dimiliki oleh Kali Mberok pada desain perancangan wisata tepian air Kali Mberok disekitar Kota Lama dengan penekanan konsep Waterfront.
KAJIAN SOUNDSCAPE DI RUANG PUBLIK TERBUKA TENGAH KOTA PADA MASA PANDEMI COVID-19 (STUDI KASUS: TAMAN CATTLEYA, TOMANG, JAKARTA BARAT) Bambang Heryanto; Mona Anggiani; Ashri Prawesthi
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 5, No 2 (2021): Jurnal Arsitektur ARCADE Juli 2021
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31848/arcade.v5i2.574

Abstract

Abstract: Urban public spaces are public spaces that are visited by many urban residents with all the activities they can do. In the urban public space, various kinds of voices or sounds fill this space. Voices can be heard from any room or place in the city. The natural environment, humans, and mechanical equipment produce sound landscapes or soundscapes in the city space air. In urban public spaces, activities carried out by humans can produce artificial sound, while natural activities produce natural sound. The purpose of this study is to describe and explore the sound landscape in urban public space. This research was conduct on holidays, by observing various types of sounds and voices, the distribution of sources, time, and strength of sounds and voices to achieve the research objectives. Found that after the observation, in the open public space of Cattleya Tomang Park, West Jakarta, the results of mechanical sound sources came from the roar of motorized vehicles and the sound of construction work was more dominant than natural sounds that came from humans, trees, and animals. Research on soundscapes in urban public spaces is expected to be a basis for consideration in designing urban public spaces so that public spaces can be enjoyed more by city residents who use them.                                  Abstrak: Ruang publik kota merupakan ruang publik yang banyak dikunjungi oleh warga kota dengan segala kegiatan yang bisa dilakukan. Di dalam ruang publik kota, berbagai ragam suara atau bunyi mengisi ruang ini. Bentang suara dapat didengar dari berbagai ragam ruang atau tempat di kota. Alam lingkungan, manusia, maupun peralatan mekanik memproduksi bentang suara atau soundscape di udara ruang kota. Di ruang publik kota, kegiatan yang dilakukan oleh oleh manusia dapat menghasilkan bunyi, sementara kegiatan alami menghasilkan suara. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan dan mengeksplorasi bentang suara yang berada di ruang publik kota. Penelitian ini dilakukan pada hari libur, dengan mengobservasi berbagai macam jenis bunyi dan suara, sebaran sumber, waktu, dan kekuatan bunyi dan suara untuk mencapai tujuan penelitian. Didapati setelah pengamatan, pada ruang publik terbuka Taman Cattleya Tomang, Jakarta Barat, hasil sumber bunyi mekanik berasal dari deru mesin kendaraan bermotor dan bunyi pekerjaan konstruksi pembangunan gedung lebih dominan dibandingkan dengan suara alami yang datang dari manusia, pepohonan, maupun hewan. Penelitian soundscape di ruang publik kota ini diharapkan dapat menjadi dasar pertimbangan dalam perancangan ruang publik kota agar ruang publik lebih dapat dinikmati oleh warga kota yang memanfaatkannya.  
KESADARAN TRANSENDENTAL AKAN IKATAN KELUARGA SEBAGAI PENJAGA KEBERADAAN DAN KEBERLANJUTAN ELEMEN INTI TATA RUANG PERMUKIMAN DI KAWASAN PATHOK NEGARA DONGKELAN Lutfi Setianingrum; Sudaryono Sudaryono; Muhammad Sani Roychansyah
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 5, No 2 (2021): Jurnal Arsitektur ARCADE Juli 2021
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31848/arcade.v5i2.682

Abstract

Abstract: This paper explains that one building can affect strongly to the settlement as long as it has strong uniqueness that attached to local peoples’ minds. As one of the traditional settement in Yogyakarta, Dongkelan Kauman known as the District of Pathok Negara, has spesifis spatial system. That phenomenon was explored deeper by inductive-phenomenological research to reveal that its social systems and value is strongly bonded to its spatial systems. In the end, the ideology of Dongkelan Family was found as transcendental consciousness that has several values attached. The specificity of their social system makes the uniqueness of spatial systems can exist until now and reinforce the status of Dongkelan Kauman as the agglomeration boundary of YogyakartaAbstrak: Paper ini memaparkan bahwa sebuah permukiman dapat terpengaruh oleh satu bangunan jika bangunan tersebut memiliki keunikan yang cukup kuat di pikiran masyarakatnya. Sebagai salah satu dari permukiman lama yang memiliki sejarah panjang di Yogyakarta, Kawasan Pathok Negara Dongkelan, yang lazim disebut Dongkelan Kauman, memiliki keunikan sistem ruang. Indikasi keunikan ruang kawasan ini, digali lebih dalam melalui sebuah penelitian induktif-kualitatif-fenomenologi, yang menemukan bahwa selain sistem ruangnya, Dongkelan Kauman juga memiliki sistem dan nilai sosial yang unik dan spesifik. Nilai sosial tersebut terwujud dalam sebuah kesadaran transendental akan ikatan keluarga. Dalam kesadaran yang melintas waktu dan ruang ini, melekat nilai-nilai spesifik yang hidup dalam sistem sosial masyarakat. Tidak hanya hidup dalam masyarakat, nilai-nilai ini juga menjaga sistem ruang unik Dongkelan Kauman dan memperkuat status kawasan ini sebagai batas aglomerasi perkotaan Yogyakarta. 

Page 1 of 3 | Total Record : 26