cover
Contact Name
Tri Kurniawati
Contact Email
-
Phone
+62811313559
Journal Mail Official
pedagogi@um-surabaya.ac.id
Editorial Address
Jl. Sutorejo No. 59 Surabaya
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
PEDAGOGI
ISSN : 25990438     EISSN : 2599042X     DOI : -
Core Subject : Education,
PEDAGOGI merupakan jurnal yang diterbitkan oleh Program Studi Pendidikan Guru Anak Usia Dini Universitas Muhammadiyah Surabaya. Jurnal ini memfokuskan pada publikasi hasil penelitian, kajian dan telaah ilmiah kritis dan komprehensif dalam bidang ilmu murni anak usia dini dan pendidikan anak usia dini
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 3a (2017): DESEMBER" : 10 Documents clear
BERMAIN PERAN BERPENGARUH TERHADAP KEMAMPUAN BICARA ANAK USIA DINI Aisyah .
Pedagogi : Jurnal Anak Usia Dini dan Pendidikan Anak Usia Dini Vol 3, No 3a (2017): DESEMBER
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.618 KB) | DOI: 10.30651/pedagogi.v3i3a.1031

Abstract

Pengembangan kemampuan berbicara anak usia pra-sekolah, guru dan orang tua harus meperhatikan prinsip perkembangan anak dan berorientasi pada kebutuhan anak seperti bermaian sambil belajar atau belajar sambil bermain. Bermain merupakan pendekatan yang efektif dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Upaya-upaya pendidikan yang diberikan oleh pendidik hendaknya dilakukan dalam situasi yang menyenagkan dengan menggunakan strategi, metode, materi/bahan dan media yang menarik serta mudah untuk diikuti anak. Bermain peran adalah salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengembangkan beragam potensi dalam diri anak, seperti perkembangan berbicara anak yang sangat menarik untuk diperhatikan, sehingga kita dapat mengetahui berbagai perkembangan bahasa dan perilaku yang dilakukannya, mulai dari perkembangan ucapan- ucapannya sampai mereka bisa bicara dengan kata-kata dan kalimat-kalimat yang diucapkannya. bermain peran berpengaruh terhadap perkembangan bicara anak yaitu dapat melatih anak berbicara lancar, melakukan bermain peran akan lebih menyenangkan dan anak tidak merasa bosan. Dengan bermain peran mereka bebas berimajinasi sesuai perannya. Sehingga akan muncul percakapan atau dialog antar teman. Setelah usai bermain anak akan senang diajak berdiskusi tentang peran yang telah dimainkan, mengenai kesan-kesannya setelah ia memperagakan peran tertentu. Dengan demikian berdasarkan teori yang ada dapat membuktikan bahwa bermain peran berpengarug terhadap kemampuan bicara anak usia dini. Kata Kunci: Bermain Peran, Kemampuan Bicara, Anak Usia Dini.
PENANGANAN AGRESIFITAS FISIK PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DENGAN TEORI KOGNITIF SOSIAL BANDURA Dewi Mayangsari; Yulias Wulani Fajar; Titin Faridatun Nisa'
Pedagogi : Jurnal Anak Usia Dini dan Pendidikan Anak Usia Dini Vol 3, No 3a (2017): DESEMBER
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.502 KB) | DOI: 10.30651/pedagogi.v3i3a.1036

Abstract

Menurut STPPA (Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak), perkembangan sosial-emosional anak usia 5-6 tahun diantaranya anak sudah bisa menyesuaikan diri dengan situasi, mengendalikan diri secara wajar, tahu akan haknya, mampu mengatur diri sendiri dan bertanggungjawab atas perilakunya, menaati aturan kelas, bermain dengan teman sebaya dan bersikap kooperatif, toleran, sopan serta dapat menyelesaikan masalah. Namun di sekolah, terdapat anak yang menunjukkan perkembangan sosial-emosionalnya terhambat seperti tidak dapat menyesuaikan diri dengan situasi dan aturan yang ada, sering berkonflik dengan teman sebaya serta kurang dapat memiliki penyelesaian masalah dengan baik. Hal itu disertai pula dengan perilaku agresi fisik yaitu perilaku yang merugikan orang lain dengan merusak benda atau melukai orang karena perasaan frustasi, gagal maupun kecewa yang bersumber dari insting dan lingkungan sosial. Jika dibiarkan berlarut, dapat berdampak pada terhambatnya perkembangan anak terutama secara sosial-emosional, anak sering merasa down, dianggap menjadi trouble maker, dikucilkan dan anti sosial. Selain itu, berdampak pula pada kondisi kelas dan sekolah yang kurang kondusif sehingga membuat anak lain tidak nyaman. Salah satu bentuk penanganan yang dapat diterapkan yaitu dengan teori kognitif sosial Bandura menggunakan observational learning melalui cara memperhatikan model dengan mempertimbangkan faktor anak, perilaku dan lingkungan sebelum penanganan dilakukan. Kata kunci: anak usia 5-6 tahun, agresifitas fisik, teori kognitif sosial Bandura
MATEMATIKA KREATIF: PEMBELAJARAN MATEMATIKA BAGI ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN YANG MENYENANGKAN DAN BERMAKNA Mirawati .
Pedagogi : Jurnal Anak Usia Dini dan Pendidikan Anak Usia Dini Vol 3, No 3a (2017): DESEMBER
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (351.362 KB) | DOI: 10.30651/pedagogi.v3i3a.1027

Abstract

Artikel ini membahas penelitian terkait implementasi program matematika kreatif di Taman Kanak-kanak (TK) dan Kelompok Bermain (KB) Laboratorium UPI sebagai alternatif solusi terhadap maraknya penggunaan pendekatan akademik dalam pembelajaran matematika bagi anak usia dini yang lebih menekankan pada penguasaan kemampuan berhitung dan operasi bilangan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu studi kasus yang dilaksanakan di TK & KB Laboratorium UPI. Adapun teknik pengumpuan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara yang kemudian dianalisis melalui pendekatan kualitatif. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini meliputi penerapan pembelajaran matematika bagi anak melalui berbagai kegiatan kreatif seperti  fun cooking, permainan matematika kreatif, pola gerak berirama dan aktivitas berkebun. Kesimpulan penelitian ini merujuk matematika kreatif sebagai salah satu alternatif pembelajaran matematika bagi anak usia dini yang dikemas dalam kegiatan yang menyenangkan dan bermakna. Matematika kreatif merupakan salah satu sarana yang dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan berpikir dan mendorong pengembangan berbagai potensi intelektual yang dimiliki anak, agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Kata Kunci: Anak Usia Dini, Kreatif, Matematika
PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK ANAK USIA DINI MENURUT Q.S. LUKMAN : 13 – 19 Elfan Fanhas F Kh; Gina Nurazizah Mukhlis
Pedagogi : Jurnal Anak Usia Dini dan Pendidikan Anak Usia Dini Vol 3, No 3a (2017): DESEMBER
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (467.666 KB) | DOI: 10.30651/pedagogi.v3i3a.1032

Abstract

Penguatan pendidikan karakter menjadi program prioritas pemerintah Indonesia dalam membenahi sistem pendidikan nasional  sebagai antisipasi terhadap munculnya gejala-gejala runtuhnya moral dan lunturnya nilai-nilai agama dan susila di masyarakat, hal ini ditandai dengan dikeluarkannya Perpres Nomor. 78 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). Anak Usia Dini (AUD) berada pada fase keemasan (the golden age) dalam pertumbuhan dan perkembangan manusia baik secara fisik, emosi, sosial, dan spiritual, sehingga untuk mendapatkan hasil yang epektif dan optimal, maka pendidikan karakter harus dimulai sejak AUD. Al-Qur`an sebagai pedoman hidup umat Islam telah mengajarkan dan menggambarkan bagaimana pendidikan karakter harus diajarkan kepada anak sebagai bekal yang utama dan fundamental dalam menjalani kehidupan di dunia, untuk dapat memahami bagaimana pendidikan karakter tersebut, dapat digunakan metode bayani yang meliputi : identifikasi nash al-qur`an yang akan dikaji, identifikasi nash al-Qur`an yang berkaitan, dan memahami nash al-qur`an secara tekstual dan kontekstual. Dengan menggunakan metode bayani, maka pendidikan karakter menurut Q.S Lukman : 13-19, sebagai berikut : melatih dan membiasakan sikap loyal, hormat, syukur, kritis, rasa ingin tahu, ramah, tanggungjawab, disiplin, berani, sabar, peduli kepada sesama, tidak sombong, hidup bersahaja, serta sopan santun. Apabila pendidikan karakter  menurut Q.S Lukman : 13-19 dilaksanakan oleh orang tua dalam mendidik anaknya, sebagaimana Lukman kepada anaknya maka dekadensi moral dapat diminimalisir dan masyarakat Indonesia akan mencapai kejayaan dan kemuliaannya. Kata Kunci : Pendidikan Karakter; Anak Usia Dini (AUD); Q.S. Lukman : 13-19.
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF GERAK DAN LAGU TEMATIK BAGI GURU POS PAUD TERPADU (PPT) DI KOTA SURABAYA Pance Mariati; Berda Asmara
Pedagogi : Jurnal Anak Usia Dini dan Pendidikan Anak Usia Dini Vol 3, No 3a (2017): DESEMBER
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.005 KB) | DOI: 10.30651/pedagogi.v3i3a.1028

Abstract

Pembelajaran gerak dan lagu merupakan salah satu materi penting yang harus diberikan kepada anak usia dini. Permasalahan yang muncul di lapangan khususnya di Pos Paud Terpadu (PPT) yang ada di Surabaya, pembelajaran gerak dan lagu hanya diajarkan dengan durasi yang sangat pendek. Guru dalam mengajarkan gerak dan lagu kadang tidak sesuai dengan tema pembelajaran yang sedang berlangsung. Teknik mengajar gerak dan lagu juga dilakukan secara langsung. Hal ini menyebabkan anak menjadi kurang percaya diri atau ketergantungan dan tidak bisa mandiri ketika tidak ada guru yang mencontohkan gerakan di depan. Menyikapi hal ini, penulis melakukan penelitian terkait pengembangan model pembelajaran inovatif gerak dan lagu tematik bagi guru Pos Paud Terpadu (PPT) yang ada di Surabaya. Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan pemahaman dan kemampuan guru PPT dalam mengajarkan materi gerak dan lagu yang menarik dan mampu meningkatkan kreatifitas anak usia dini. Subjek penelitian ini adalah Guru PPT sebanyak 40 orang. Penelitian ini menggunakan model siklus pengembangan instruksional yang. Model pembelajaran seni yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada model pembelajaran terpadu atau tematik dengan strategi pembelajaran langsung dan metode demonstrasi. Hasil penelitian berupa model pembelajaran inovatif gerak dan lagu tematik dapat membantu guru-guru Pos Paud Terpadu (PPT) yang ada di Surabaya dalam mengajarkan seni khususnya gerak dan lagu untuk anak usia dini yang lebih menarik dan menyenangkan. Disamping itu, guru-guru Pos Paud Terpadu (PPT) mampu menciptakan gerak dan lagu sendiri yang menarik sesuai dengan tema pelajaran. Kata kunci: model pembelajaran; tematik; gerak; lagu
MENGAJARKAN DAILY LIFE SKILL PADA ANAK USIA 6 TAHUN YANG MENDERITA RETARDASI MENTAL DENGAN PENDEKATAN MONTESSORI Adhani, Dwi Nurhayati; Mayangsari, Dewi; Fitroh, Siti Fadjryana
Pedagogi : Jurnal Anak Usia Dini dan Pendidikan Anak Usia Dini Vol 3, No 3a (2017): DESEMBER
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.364 KB) | DOI: 10.30651/pedagogi.v3i3a.1033

Abstract

Anak usia  dini mengalami beberapa bentuk perkembangan, yaitu perkembangan kognitif, sosial emosional, fisik motorik, bicara bahasa, kreativitas. Namun adakalanya seorang anak memiliki perkembangan yang kurang optimal dikarenakan anak tersebut termasuk anak dengan retardasi mental. Retardasi mental memiliki karakteristik yaitu memiliki intelejensi dibawah rata-rata  dan memiliki kemampuan kecakapan hidup (daily life skills) yang dibawah standar usianya. Kemampuan kecakapan hidup sangat penting bagi seorang anak yang memiliki retardasi mental karena akan bermanfaat bagi kemandirian. Kemampuan kecakapan hidup (daily life skills) yang diajarkan pada anak usia 5-6 tahun yang menderita retardasi mental disesuaikan dengan kemampuan mana yang belum ia kuasai, misalnya mengancingkan baju. Penggunaan daily life skills dapat diajarkan salah satunya dengan pendekatan Montessori. Pendekatan Montessori yang digunakan menggunakan alat peraga yanghampir menyerupai alat sebenarnya. Kata kunci : Anak usia dini, retardasi mental, pendekatan Montessori
PROGRAM BIMBINGAN MENGGUNAKAN MEDIA MUSIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BILANGAN PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK KELOMPOK A SURABAYA Hasiana, Isabella; Wirastania, Aniek
Pedagogi : Jurnal Anak Usia Dini dan Pendidikan Anak Usia Dini Vol 3, No 3a (2017): DESEMBER
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.458 KB) | DOI: 10.30651/pedagogi.v3i3a.1029

Abstract

Pemahaman konsep bilangan merupakan sesuatu yang sangat penting khususnya bagi anak usia dini. Hal ini dikarenakan bilangan selalu digunakan sepanjang proses kehidupan. Selain itu memahami bilangan merupakan langkah awal dari pelajaran matematika, tanpa pemahaman akan bilangan, maka anak akan mengalami kesulitan dalam tahapan pembelajaran selanjutnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan mengenal bilangan siswa  kelompok A melalui program bimbingan menggunakan media musik. Dengan menggunakan metode penelitian  quasi experimental design  (eksperimen semu). Penggunaan metode ini dilakukan agar dapat mencapai tujuan penelitian.  Desain quasi eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah non-equivalen pretest-posttest control group design yang dilakukan dalam uji lapangan program bimbingan menggunakan media musik dalam meningkatkan kemampuan mengenal bilangan pada anak TK Kelompok A. Hasil penelitian ini dianalisa dengan rumus Uji T yang dilakukan menggunakan bantuan program SPSS.  Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh dengan sig (0,000) < 0,05 yang berarti ada perbedaan antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol dalam mengenal lambang bilangan dengan menggunakan musik. Maka dapat disimpulkan bahwa program bimbingan dengan menggunakan media musik yang telah disusun dapat dikatakan memiliki pengaruh dalam meningkatkan kemampuan mengenal bilangan pada anak kelompok A. Kata Kunci: anak usia dini; bilangan; musik; eksperimen
REVITALISASI CERITA RAKYAT MELALUI MEDIA WAYANG KARDUS SEBAGAI PEMBENTUKAN NILAI MORAL ANAK USIA DINI Qomariyanti, Vitis Indra
Jurnal Anak Usia Dini dan Pendidikan Anak Usia Dini Vol 3, No 3a (2017): DESEMBER
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (554.717 KB) | DOI: 10.30651/pegi.v3i3a.1034

Abstract

Penerapan metode bercerita melalui media wayang kardus berbasis cerita rakyat untuk mencegah terjadinya degradasi moral pada anak usia dini, sekaligus mengenalkan nilai moral dalam cerita rakyat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Analis data dilakukan dengan cara deskriptif kualitatif. Media ini merupakan teknologi pembelajaran yang diangkat dari kesenian tradisional dan telah diinovasi ke dalam dunia anak dengan bahan, bentuk karakter, warna menarik dan berbeda dari tokoh wayang sesungguhnya. Sederhananya penelitian ini akan menjawab pertanyaan berikut, bagaimana wayang kardus berbasis cerita rakyat nusantara menjadi sebuah media terhadap metode pengembangan bahan ajar nilai? moral bagi anak usia dini? Penelaah menggunakan teori Hurlock dalam konsep pembentukan kepribadian melalui nilai afektif dalam pengembangan moral. Konsep menggunakan indikator untuk menganalisis sejauh mana kemampuan anak usia dini dalam memahami nilai afektif yang terdapat dalam cerita rakyat nusantara. Wayang kardus berbasis cerita rakyat dapat mengenalkan sekaligus menanamkan nilai agama moral dalam pembelajaran di usia dini, untuk mencegah degradasi moral sejak usia dini.?Kata Kunci: Cerita Rakyat; Pendidikan Anak Usia Dini; Pendidikan Moral; Wayang Kardus.
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR-TUTEE DALAM BERMAIN PANJATAN BAGI ANAK TAMAN KANAK KANAK KELOMPOK A Achmadi .
Pedagogi : Jurnal Anak Usia Dini dan Pendidikan Anak Usia Dini Vol 3, No 3a (2017): DESEMBER
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.266 KB) | DOI: 10.30651/pedagogi.v3i3a.1030

Abstract

Bermacam-macam model pembelajaran yang dapat dilakukan untuk pelayanan anak usia dini. Setiap penerapan dari berbagai model pembelajaran memiliki keuntungan dan kelemahan. Misalnya kelemahan model pembelajaran dalam kegiatan bermain out door (panjatan) masih sering menimbulkan banyak permasalahan. Misalnya masalah yang sering terjadi: Anak harus dipaksa untuk bermain karena tidak berani. Bila berani bermain, anak selalu mengalami permasalahan, apakah berebut (tidak mau saling mengalah), terpeleset atau jatuh, dan terbentur. Bertolak dari permasalahan   tersebut maka penulis  ingin membahas keuntungan dan kelemahan  tentang pengetrapan model pembelajaran kooperatif tutor tutee dalam bermain panjatan (out door) bagi anak usia dini. Pembahasan ini bersumber dari hasil penelitian penulis. Adapun  target yang diperoleh melalui model pembelajaran ini antara lain: 1. Anak usia dini mau dan berani bermain di out door (panjatan). 2. Anak bisa bermain dengan  aman tidak (berebut, terbentur, terpeleset serta terjatuh). 3. Anak bermain  dengan cara mau bersosial dengan baik, yakni bisa melakukan gotong royong terhadap sesama teman. 4. Anak bisa mengatasi kerumitan dan kesulitan pada saat bermain out door (panjatan). Penelitian yang penulis gunakan merupakan penelitian kuantitatif dengan menerapkan pembelajaran kooperatif dengan model tutor-tutee.  Desain penelitiannya mengetrapkan control-group post tes only design. Sedangkan metode pengumpulan data dengan menggunakan tes unjuk kerja, observasi. Tahapan yang dilakukan terhadap penerapan modifikasi model pembelajaran kooperatif dalam kegiatan out door untuk anak usia dini ini  meliputi: perumusan tujuan, pembentukan kelompok, penjabaran tugas tutor-tutee, penyelesaian tugas kelompok, dan mengadakan evaluasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan model pembelajaran kooperatif tutor-tutee sangat bermanfaat dan efektif guna menyelesaikan kerumitan dan permasalahan dalam bermain out door (panjatan) bagi anak usia dini. Kata kunci: Main panjatan, model pembelajaran kooperatif
POLA ASUH ANAK USIA PRA SEKOLAH BAGI IBU DENGAN PERAN GANDA Ervin Nurul Affrida
Pedagogi : Jurnal Anak Usia Dini dan Pendidikan Anak Usia Dini Vol 3, No 3a (2017): DESEMBER
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.81 KB) | DOI: 10.30651/pedagogi.v3i3a.1035

Abstract

Adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan pergeseran peran bahwa tidak hanya ayah yang bekerja, tetapi ibu juga demikian sehingga disebut memiliki peran ganda. Adanya peran ganda membuat peran sebagai ibu dalam mengasuh anak terbagi dengan peran sebagai wanita karir. Apalagi jika anak telah memasuki usia pra sekolah, peran ibu semakin diperlukan karena anak berada pada masa keemasan (goden period), jendela kesempatan (window of opportunity) dan masa kritis (critical period) (Depkes RI, 2010). Pengasuhan yang dilakukan oleh ibu dengan peran ganda memiliki pola yang berbeda-beda, sehingga penelitian yang menggunakan metode deskriptif kualitatif ini berfokus pada bentuk-bentuk pola asuh ibu dengan peran ganda. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, kemudian dianalisis menggunakan analisis tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk-bentuk pola asuh ibu dengan peran ganda menunjukkan bentuk kolaborasi pola asuh, artinya tidak hanya penggunaan satu jenis pola asuh saja, seperti pola asuh demokrasi, otoriter, atau permisif, melainkan gabungan dari dua jenis pola asuh atau lebih.  Temuan lain dalam penelitian ini yaitu teridentifikasinya pola pengasuhan positif (positive parenting) yang dilakukan oleh ibu dengan peran ganda melalui (1) pengawasan terhadap aspek perkembangan anak meliputi aspek perkembangan fisik, kognitif, emosi-sosial, dan perilaku, (2) adanya komunikasi efektif, dan (3) penerapan disiplin positif pada anak. Kata Kunci: Anak Pra Sekolah; Pola Asuh; Peran Ganda

Page 1 of 1 | Total Record : 10