cover
Contact Name
Noh Ibrahim Boiliu
Contact Email
nohibrahim.boiliu@uki.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
regulafidei@uki.ac.id
Editorial Address
Program Studi Pendidikan Agama Kristen, FKIP, Universitas Kristen Indonesia., Indonesia
Location
Kota adm. jakarta timur,
Dki jakarta
INDONESIA
Regula Fidei : Jurnal Pendidikan Agama Kristen
ISSN : 25028030     EISSN : 26209926     DOI : -
Core Subject : Religion, Education,
REGULA FIDEI: Jurnal Pendidikan Agama Kristen diterbitkan oleh Program Studi Pendidikan Agama Kristen, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Kristen Indonesia. Tujuan dari penerbitan jurnal ini adalah untuk memublikasikan hasil kajian ilmiah di bidang Pendidikan Agama Kristen dan yang terkait dengan studi keagamaan Kristen.
Arjuna Subject : -
Articles 106 Documents
BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF DALAM PENDIDIKAN KRISTEN Parlindungan Pardede
Regula Fidei: Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol 1, No 1 (2016): Maret 2016
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Kristen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (634.634 KB)

Abstract

The challenges of the 21st century caused by the explosion of information and the accelerative increasing changes have been arousing researchers and educators’ awareness of the high importance of developing critical and creative thinking skills among learners. Critical thinking,which is rational, reflective and evaluative,is highly necessary for every individual, especially in such an era marked by a surge of current information. It is of high necessity in any activity of sorting and analyzing information and in solving problem. Creative thinking is a process or an attempt toproduce a new, effective and ethical idea, thought or object. Although they are different, the two modes of thought are closely connected, even complementary. Every person essentially has the potential for critical and creative thinking. However, to be able to use them effectively, they need to be studied and developed. Current research results and experiencesrevealed that critical and creative thinking skills could be developed in the classroom, either integrated with subjects, or through explicit learning. Abstrak: Tantangan abad ke-21yang diakibatkan oleh ledakan informasi dan perubahan-perubahan yang semakin akseleratif telah memicu para peneliti dan pendidik untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif di kalangan peserta didik. Berpikir kritis yang bersifat rasional, reflektif dan evaluatif sangat dibutuhkan setiap individu untuk memilah dan menganalisis informasi dan untuk memecahkan masalah, khususnya di era yang ditandai dengan luapan informasi saat ini. Berpikir kreatif merupakan proses atau upaya untuk menghasilkan ide, pemikiran atau objek orisinal atau baru yang efektif dan etis. Meski berbeda, kedua mode berpikir ini berhubungan erat, bahkan saling melengkapi. Setiap orang pada hakikatnya memiliki potensi pemikiran kritis dan kreatif. Namun, agar dapat digunakan secara efektif, keduanya perlu dipelajari dan dikembangkan, dan hal ini sangat sesuai dilakukan di kelas, baik secara terintegrasi dengan mata pelajaran, maupun melalui pembelajaran eksplisit.
PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN SEBAGAI KONSELOR BAGI PERUBAHAN PERILAKU REMAJA KELAS X-XI DI SMA NEGERI 48 JAKARTA TIMUR Diana Rotua Silaban
Regula Fidei: Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol 3, No 1 (2018): Maret 2018
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Kristen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (555.149 KB)

Abstract

This research was conducted to see the role of Christian Religious Education Teacher As Counselor for Change of Youth Behavior in SMA Negeri 48 Pinang Ranti Class X-XI. The method used in this research is qualitative method. This is done by collecting primary data through observation, interviews, and documentation. The data were obtained through teachers of PAK study and some students of SMA Negeri 48 Pinang Ranti. Through the results of research proves that teachers of Christian Religious Education (PAK) is a useful figure helping others to grow in the knowledge of Christian faith and experience of believing in person. Teachers not only task to convey knowledge to students, but also have other role, that is role as counselor. Teachers as counselors will help every student who is in trouble, and accompany children to find a solution to the problems faced so they can get out of the problems that are facing. Abstrak: Penelitian ini dilakukan untuk melihat seberapa besar Peran Guru Pendidikan Agama Kristen Sebagai Konselor Bagi Perubahan Perilaku Remaja di SMA Negeri 48 Pinang Ranti Kelas X-XI. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Hal ini dilakukan dengan pengumpulan data primer melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data diperoleh melalui guru bidang studi PAK dan beberapa peserta didik SMA Negeri 48 Pinang Ranti. Melalui hasil penelitian membuktikan bahwa guru Pendidikan Agama Kristen (PAK) adalah sosok yang berguna menolong orang lain untuk bertumbuh dalam pengetahuan.
IDENTITAS POSTKOLONIAL PEREMPUAN SIRO-FENISIA DALAM MARKUS 7:24-30 Imanuel Teguh Harisantoso
Regula Fidei: Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol 4, No 2 (2019): September 2019
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Kristen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.862 KB) | DOI: 10.46307/rfidei.v4i2.35

Abstract

Text "The Syro-phoenician woman who believes" in Mark 7:24-30 in a postcolonial study approach is a passion to combating colonialism, neo-colonialism, dictatorism, social separation of societies, religion and racial (SARA) and social injustice. This matter done to realize readers of the Bible as they are in a situation of being colonized, because attempting to negotiate toward liberation and equality. In the postcolonial context, Jesus encounter with the Greek women of the Syro-Phoenician was a symbolic and imaginative meeting of two peoples (nations), Jews and Greeks, cultural dialectics, traditions and believed. For the Jews who were narrated as having a dominant culture, labeled the Syro-phoenician woman as inferior and weak, proper to be helped and pitied, therefore worthy of being called a dog. As a "dog" this woman received a new identity from the superior. The resistance and rejection of the Syro-phoenician woman on the new identity of the postcolonial received issued intense communication and relationships. At first it was seen as liyan and the other, but now the stereotype is melting and developing into sisters and brothers. The dialectic between them are brings peacefulness: alignment and equality.
PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN SEBAGAI MOTIVATOR Esther Rela Intarti
Regula Fidei: Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol 1, No 2 (2016): September 2016
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Kristen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (485.909 KB)

Abstract

The teacher's responsibility is to help learners to develop their full potential. Potential learners that must be developed not only concerns the problem of intelligence and skills, but concerns all aspects of personality. Teachers are not only required to have an understanding or ability in the field of learning and learning but also in motivating learners. Christian Education Teachers (CET) play a role in teaching spiritual values and motivating learners. Christian Education teachers must understand the concepts of motivation so that they can function as facilitators of development of learners, whether involving the intellectual, emotional, social, and mental spiritual aspects. Abstrak: Tanggung jawab guru adalah membantu peserta didik agar dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya secara maksimal. Potensi peserta didik yang harus dikembangkan bukan hanya menyangkut masalah kecerdasan dan keterampilan, melainkan menyangkut seluruh aspek kepribadian. Guru tidak hanya dituntut untuk memiliki pemahaman atau kemampuan dalam bidang belajar dan pembelajaran tetapi juga dalam memotivasi peserta didik. Guru Pendidikan Agama Kristen (PAK) berperan dalam mengajarkan nilai-nilai spritual dan memotivasi peserta didiknya. Guru PAK harus memahami konsep-konsep motivasi sehingga mampu berfungsi sebagai fasilitator perkembagan peserta didik, baik yang menyangkut aspek intelektual, emosional, sosial, maupun mental spiritual.
PENDEKATAN HORST DIETRICH PREUSS DAN GERHARD VON RAD DALAM METODOLOGI TEOLOGI PERJANJIAN LAMA Noh Ibrahim Boiliu; Otieli Harefa
Regula Fidei: Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol 4, No 1 (2019): Maret 2019
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Kristen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.869 KB)

Abstract

Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk melihat pendekatan yang digunakan Horst Dietrich Preuss dan Gerhard von Rad dalam Teologia Perjanjian Lama. Memilih salah satu metode pendekatan dalam Teologia Perjanjian Lama merupakan suatu keharusan. Dalam pendekatannya, Horst Dietrich Preuss memilih teologi yang sistematis dan terstruktur. Metode pendekatan yang digunakan dalam tulisan ini adalah menelaah metodologi Teologia Perjanjian Lama Gerhard von Rad dan setelah itu menganalisis metodologi Teologia Perjanjian Lama Horst Dietrich Preuss berdasarkan Buku Old Testament Theology. Volume 1, Kentucky: Westminster John Knox Press, 2007. Deskripsi terstruktur secara sistematis dapat memperlihatkan dan melihat gambaran secara keseluruhan baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, serta lebih kondusif bagi usaha hermeneutis. Preuss menerima kritik historis seperti yang disampaikan von Rad. Preus juga memperhatikan unsur koherensitas antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, sebab keduanya, teologi Perjanjian Lama dan Teologi Perjanjian Baru harus menjadi dasar teologi Kristen. Teologi Perjanjian Lama pasti harus membantu dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan teologis; juga harus mempertimbangkan keseluruhan spektrum teologi dalam pembentukan deskripsi sendiri, dan mengklarifikasi tempat Perjanjian Lama dalam teologi yang komprehensif. Dengan demikian, Preuss moderat dengan asumsi, Preuss ke arah pendekatan multipleks kanonik. Tidak hanya melihat sisi historisnya saja melainkan juga konteksnya baik dalam penerapan maupun perdebatan teologis kontemporer.
PERANAN BAGI PENDIDIKAN NASIONAL Japarlin Marbun
Regula Fidei: Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol 1, No 1 (2016): Maret 2016
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Kristen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (567.053 KB)

Abstract

The Church's role in education has to be real, the proportion should be clear. Why? Because the church may not get appreciation in education if the church is not able to provide the benefits. This is a problem that should be taken serious with church. The main solution to the problems of education is the provisition of human resources (HR) that have excellence of visition, professional expertise, farsighted, visionary and highly competitive. Human resources (HR) as this would have a high confidence and skills appropriate bargaining power market. In addition to human resources (HR, other solutions are needed to address the problem of education is the provision of facilities that are useful and appropriate quality demands. With participating from human resources and facilities like that, obviously the church has supported the government to achieve national education goals. Absrak: Peranan gereja dalam pendidikan harus nyata. Proporsi itu harus jelas. Kenapa? Sebab gereja tidak mungkin mendapat pengakuan dalam pendidikan kalau dirinya tidak mampu memberikan manfaat. Ini adalah problema yang harus ditanggapi gereja dengan serius. Solusi utama terhadap masalah-masalah utama pendidikan adalah pengadaan sumber daya manusia (SDM) yang berwawasan keunggulan, berkeahlian professional, berpandangan jauh ke depan (visioner, dan berdaya saing tinggi. SDM seperti ini akan memiliki rasa percaya diri yang tinggi dan keterampilan sesuai daya tawar pasar. Selain SDM, solusi lain yang diperlukan untuk mengatasi masalah pendidikan adalah penyediaan fasilitas yang bermanfaat dan berkualitas sesuai tuntutan kebutuhan. Dengan menyumbangkan SDM dan fasilitas seperti itu, jelas gereja telah mendukung pemerintah mewujudkan tujuan Pendidikan Nasional.
MANFAAT KONSELING BAGI PERUBAHAN KARAKTER PESERTA RETREAT ENCOUNTER GBI KELUARGA ALLAH SURAKARTA PERIODE JANUARI-MARET 2017 Asih Rachmani E. Sumiwi; Reniyana Reniyana
Regula Fidei: Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol 3, No 2 (2018): September 2018
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Kristen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (523.258 KB) | DOI: 10.46307/rfidei.v3i2.24

Abstract

Counseling service is a guidance process carried out by the counselor to the counselee based on the Word of God and under the leadership of the Holy Spirit. The aim of biblical counseling is to introduce Christian maturity, to help people enter a personal experience with Christ. Christian maturity is meant to be able to deal with problems that arise directly with attitudes that are consistent with the teachings of the Bible and also form, develop Christlike characters through fellowship and personal experience with God. This means that there is a change and recovery resulting from this counseling service. Abstrak: Pelayanan konseling merupakan suatu proses bimbingan yang dilakukan oleh konselor kepada konseli berdasarkan Firman Tuhan dan dalam pimpinan Roh Kudus. Sasaran dari konseling Alkitabiah adalah untuk memperkenalkan kedewasaan Kristen, untuk menolong orang-orang memasuki suatu pengalaman secara pribadi dengan Kristus. Kedewasaan Kristen yang dimaksudkan adalah dapat menangani masalah yang timbul secara langsung dengan sikap yang konsisten dengan ajaran Alkitab dan juga membentuk, mengembangkan karakter seperti Kristus melalui persekutuan dan pengalaman pribadi dengan Tuhan. Hal ini berarti ada perubahan dan pemulihan yang dihasilkan dari pelayanan konseling ini.
Penerapan Model Pembelajaran Picture and Picture dalam Pembelajaran di Sekolah Minggu I Putu Ayub Darmawan; Diana Kristanti
Regula Fidei: Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol 5, No 1 (2020): Maret 2020
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Kristen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (374.159 KB) | DOI: 10.46307/rfidei.v5i1.38

Abstract

Sunday School is a forum for education in the church which is held with the aim of fostering members of the congregation. The learning process in Sunday school needs to continue to innovate so that the message of the Bible can be well understood. To help Sunday school children understand the Bible's message, one of the lessons that can be applied is a cooperative learning model picture and picture. The author then conducted a qualitative study to examine the application of picture and picture in learning in Sunday school. The results showed that the application of picture and picture can help increase the ability to listen and retell through sorting according to the storyline. Abstrak Sekolah Minggu adalah wadah pendidikan dalam gereja yang diselenggarakan dengan tujuan untuk membina anggota jemaat. Proses pembelajaran di sekolah minggu perlu terus berinovasi sehingga pesan Alkitab dapat dipahami dengan baik. Untuk membantu anak-anak sekolah minggu memahami pesan Alkitab, salah satu pembelajaran yang dapat diterapkan adalah cooperative learning model picture and picture. Penulis kemudian melakukan penelitian kualitatif untuk mencermati penerapan picture and picture dalam pembelajaran di sekolah minggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan picture and picture dapat membantu peningkatan kemampuan menyimak dan menceritakan kembali melalui pengurutan gambar sesuai alur cerita.
PENDIDIK KRISTEN PROFESIONAL, INSPIRATIF DAN MENARIK Jannes Eduard Sirait
Regula Fidei: Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol 1, No 1 (2016): Maret 2016
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Kristen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (619.867 KB)

Abstract

All people, including educators and teachers who are assigned to perform the duties and responsibilities of educating, were created on purpose and was provided with special gifts to fulfill God’s mandate, Christian Educators, covering the teachers and lecturers who believe that Jesus Christ is Lord and Savior are responsible for the teaching of God and doing His words. That is why educators play a significant role and determine the continuity of education and learning. Educators are educational designers, implementers, assessors and a source of inspiration to learn as well. Thus, it is a must for Christian educators to be professional, inspiring and interesting in carrying out their duties. To realize it, they must optimally equip themselves with educational science. They should also keep on learning to develop their teaching skills and knowledge. By doing so, they will be capable and reliable in carrying out their duties and responsibilities consistently. Being capable of creating and designing various learning models, they will be professional, inspiring and interesting. Abstrak: Semua manusia dicipta dan pasti menerima karunia khusus dari Tuhan untuk melakukan Amanat-Nya, salah satunya adalah menjadi pendidik dan pengajar. Pendidik Kristen yang dimaksud dalam tulisan ini adalah guru dan dosen yang beragama Kristen serta bersahadat pada iman bahwa Tuhan Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juruselamat. Mereka bertanggung jawab mengajarkan ajaran Tuhan dan melakukan kebenaran Allah.Itu sebabnya, komponen pendidik dalam pendidikan adalah penentu keberlangsungan pendidikan dan pembelajaran. Mereka adalah desainer pendidikan, pelaksana dan penilai serta sumber inspirasi belajar. Maka, pendidik Kristen dalam melakukan tugasnya dapat dipastikan harus profesional, inspiratif dan menarik. Sebab mereka sebelumnya telah membekali diri dalam ilmu kependidikan. Pembekalan diri tersebut menjadikan mereka mampu dan handal dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara konsisten. Kemampuannya mencipta dan medesain berbagai model pembelajaran akan menjadikan dirinya profesional, inspiratif dan menarik.
KETUHANAN DAN KEMANUSIAAN YESUS KRISTUS BERDASARKAN INJIL YOHANES 1:1-18 Laurens Tutupoly
Regula Fidei: Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol 3, No 1 (2018): Maret 2018
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Kristen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (532.728 KB)

Abstract

This article is a description of the divinity and humanity of Jesus Christ. Based on the Gospel of John 1: 1- 18. The purpose of this paper is to show evidence of the divinity and humanity of Jesus Christ. The main points of discussion in this paper are the eternity of the Word / Christ; Unity of the Word and God; All things are made by the Word; Jesus Christ (the Word) is the Sustainer; The Word (Jesus Christ) is the Final Destination; Jesus Christ is the Giver of eternal life; The Word becomes man; Jesus incarnation for the work of salvation Abstrak: Artikel ini adalah sebuah deskripsi mengenai ketuhanan dan kemanusiaan Yesus Kristus. Didasarkan pada Injil Yohanes 1: 1- 18.Tujuan penulisan ini adalah untuk memperlihatkan bukti ketuhanan dan kemanusiaan Yesus Kristus. Adapun pokok-pokok pembahasan dalam penulisan ini adalah keabadian Firman/Kristus; Kesatuan Firman dan Allah; Segala Sesuatu dijadikan oleh Firman; Yesus Kristus (Firman) adalah Sang Pemelihara; Firman (Yesus Kristus) adalah Tujuan Akhir; Yesus Kristus adalah Pemberi hidup kekal; Firman menjadi manusia; Inkarnasi Yesus untuk karya keselamatan

Page 1 of 11 | Total Record : 106