Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

Pengetahuan orang tua tentang SDIDTK terhadap pelaksanaan stimulasi deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK) Anak Usia 0-23 Bulan Yanti, Linda Timor; Fauziah, Nur Alfi; Veronica, Septika Yani; Febriyanti, Hellen
Wellness And Healthy Magazine Vol 2, No 2 (2020): Agustus
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu (UAP) Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30604/well.022.82000119

Abstract

Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) implementation for children under two years old in the village of Kuripan is 35 percent (out of 117 under two years) in 2018 and the lack of attention and knowledge of parents in the need for the importance of SDIDTK. The purpose research was to determine the correlation between parents’ knowledge about SDIDTK to the Implementation of Detection Stimulation and Early Intervention of Growth and Development (SDIDTK) on under-aged children in Kuripan village on Working Area of Inpatient Public Health Center of Penengahan, Penengahan district South Lampung in 2019. The design of this research is Correlative Analytics with a cross-sectional approach. The population in this study are parents who have children under two years old in the village of Kuripan Penegahan district South Lampung in 2018 numbering 117 people, a sample of 117 people with a total sampling technique analysis of data used in this study was univariate data analysis using percentage and bivariate using Chi-Square. The results showed that there was a relationship between parents' knowledge about SDIDTK and the implementation of SDIDTK in children under two years old in the village of Kuripan Penengahan district South Lampung (p-value 0,001) and OR 5,246.
KEHAMILAN TETAP SEHAT DI MASA PANDEMI Sanjaya, Riona; Febriyanti, Hellen; Fara, Yetty Dwi; Veronica, Septika Yani; Maesaroh, Siti; Muharramah, Alfiyanti; Nugroho, Tri Adi
SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 3 (2021): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v4i3.4163

Abstract

ABSTRAKKehamilan merupakan proses yang normal, alamiah yang diawali dengan pertumbuhan dan perkembangan janin intrauteri, dimulai sejak konsepsi sampai bersalin dan lamanya kehamilan normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) di hitung dari hari pertama haid terakhir.Pada masa Kehamilan ibu hamil agar dapat mempersiapkan diri pada kesehatan ibu hamil dengan menjaga nutrisi selama proses kehamilannya. Ibu hamil wajib memeriksakan kehamilannya agara ibu hamil dapat mengetahui dan mencegah sedini mungkin kelainan yang dapat terjadi, meningkatkan kondisi badan ibu dalam menghadapi kehamilan serta mendapatkan penyuluhan yang diperlukan selama kehamilan. Melalui kegiatan ini diharapkan masyarakat khususnya ibu hamil mampu menjaga kesehatannya selama kehamilan di masa pandemi. Kegiatan-kegiatan ini mencakup teori dan praktek yang meliputi : (1) Pendidikan Kesehatan yang dilakukan secara online; (2) Praktik Senam Ibu Hamil yang dilakukan Melalui Vidio; dengan melibatkan mahasiswa Universitas Aisyah Pringsewu pada saat pelaksanaan. Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat khususnya ibu hamil dapat menyadari pentingnya kesehatan bagi ibu hamil walaupun dimasa pandemi ini. Kata kunci: kehamilan; nutrisi; senam hamil ABSTRACTPregnancy is a normal, natural process that begins with the growth and development of the intrauterine fetus. It starts from conception to delivery and the normal length of pregnancy is 280 days (40 weeks or 9 months 7 days) on the first day of the last menstruation. During pregnancy, pregnant women can prepare themselves for the health of pregnant women by maintaining nutrition during the pregnancy process. Pregnant women are required to have their pregnancy checked so that pregnant women can find out and prevent possible abnormalities that can occur, improve the condition of the mother's body in facing pregnancy and get the necessary counseling during pregnancy. Through this activity, it is expected that the community, especially pregnant women, will be able to maintain their health during pregnancy during a pandemic. These activities include theory and practice as follows: (1) Health Education which will be conducted online; (2) Exercise for Pregnant Women through Video; by involving the students of Aisyah University of Pringsewu during the implementation. In the other hand, it can realize the importance of health for pregnant women even during this pandemic. Keywords: pregnancy; nutrition; pregnancy exercise
Pemberian Asi Ekslusif dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 7-59 bulan Istiana, I; Febriyanti, Hellen
Wellness And Healthy Magazine Vol 3, No 2 (2021): Agustus
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu (UAP) Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30604/well.160322021

Abstract

Prevalensi Stunting pada tahun 2018 sebanyak 30,8%, turun sebanyak 6,4% dari tahun 2013 yaitu sebanyak 37,2%, tetapi hal ini jauh dari target sebanyak 14% di tahun 2024, Stunting dalam jangka pendek dapat mengakibatkan gagal tumbuh, terhambatnya perkembangan motoric, kognitif, serta tidak optimalnya ukuran fisik tubuh juga terganggunya metabolism. Dalam jangka panjang mengakibatkan  menurunnya kapasitas intelektual. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pemberian ASI ekslusif dengan kejadian stunting pada balita usia 7 -59 bulan di Desa Neglasari wilayah kerja Puskesmas Tanjung Agung Kabupaten Lampung Selatan tahun 2021. Desain penelitian ini adalah cass control. Dengan populasi seluruh balita usia 7-59 bulan yang ada di desa Neglasari wilayah kerja Puskesmas Tanjung Agung Kabupaten Lampung Selatan sebanyak 297 orang. Sampel sebesar 47 dengan perbandingan 1:1. Uji analisa menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai signifikansi antara pemberian ASI eksklusif dengan kejadian stunting menunjukkan nilai p-value 0,004 kurang dari 0,05. Kesimpulan : Ada hubungan yang signifikan antara pemberian ASI Eksklusif dengan kejadian stunting pada balita usia 7-59 bulan di Desa Neglasari wilayah kerja Puskesmas Tanjung Agung Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2021. Saran yang diberikan kepada tenaga kesehatan untuk dapat melakukan intervensi penurunan stunting terutama penyuluhan tentang pentingnya ASI Esklusif. 
Perbedaan Kompres Hangat dan Murottal dengan Nyeri Persalinan pada Ibu Bersalin Kala I Lusiana, Ria; Febriyanti, Hellen; Sukarni, Sukarni; Puspita, Linda
Journal of Current Health Sciences Vol 1, No 1: 2021
Publisher : Utan Kayu Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.313 KB) | DOI: 10.47679/jchs.v1i1.5

Abstract

Nyeri pada persalinan dapat membedakan proses kelahiran dan dapat menyebabkan gangguan pada kontraksi, sehingga dibutuhkan terapi dalam pengurangan nyeri antara lain kompres hangat dan murottal. Tujuan penelitian diketahui perbedaan kompres hangat dan Murottal dengan nyeri persalinan pada ibu bersalin kala I. Jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan quasi eksperimen, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan kompres hangat dan Murottal dengan nyeri persalinan. Sasaran dalam penelitian adalah seluruh ibu bersalin kala 1 pembukaan 4-7 cm sebanyak 70 orang, sampel sebanyak 30 yang dibagi menjadi 2 kelompok, tempat penelitian telah dilaksanakan di PMB Rosmianah dan PMB Essy Novia wilayah Kecamatan Tulang Bawang Udik Kabupaten Tulang Bawang Barat. Hasil penelitian diketahui rata-rata nyeri persalinan sebelum kompres air hangat adalah 7,20 dan setelah kompres air hangat adalah 5,47. Diketahui rata-rata nyeri persalinan sebelum diberikan murrotal adalah 7,00 dan setelah diberikan murrotal adalah 5,40. Ada Perbedaan kompres hangat dan Murottal terhadap skala nyeri persalinan pada ibu bersalin kala I Di Kecamatan Tulang Bawang Udik Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2021 (p-value = 0,000 (p-value kurang dari a = 0,05). Saran agar dapat membuat SOP terkait dengan kompres hangat dan murottal dalam pengurangan nyeri selama persalinan.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA TENAGA KESEHATAN YANG MEMILIKI BAYI DI WILAYAH KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2017 Hellen Febriyanti
Midwifery Journal: Jurnal Kebidanan UM. Mataram Vol 3, No 1 (2018): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (608.947 KB) | DOI: 10.31764/mj.v3i1.125

Abstract

Abstrak: Cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi usia kurang dari enam bulan sebesar 55,7% telah mencapai target. Dari 33 provinsi yang melapor, sebanyak 29 provinsi di antaranya (88%) berhasil mencapai target renstra 2015, sedangkan Provinsi Lampung sebesar  54,9% tidak mencapai target Nasional yang ada. Tujuan dari penelitian ini adalah Diketahui  faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif pada tenaga kesehatan yang memiliki bayi 7-24 bulan di wilayah Kabupaten Pringsewu  tahun 2017. Penelitian kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional. Penelitian ini dilakukan di rumah sakit wilayah kabupaten pringsewu. Populasi penelitian ini adalah seluruh tenaga kesehatan yang memiliki bayi usia 7-24 bulan sebanyak 83 ibu, dan sampelnya berjumlah 66 ibu. Metode pengumpilan data dengan lembar kuisioner. Analisa data yang digunakan univariat, bivariat, multivariate.Hasil Penelitian Sebagian responden tidak memberikan ASI esklusif, yaitu sebanyak 62,1%,Ada hubungan antara dukungan tempat bekerja dengan pemberian ASI eksklusif dengan  p-value = 0,011 dan OR 4,525,  hubungan antara dukungan suami dengan pemberian ASI eksklusif dengan  p-value = 0.000 dan OR 8,615, Ada hubungan antara faktor psikis dengan  p-value = 0,009 dan OR 5,513, Ada hubungan antara sosial budaya dengan  p-value = 0,021 dan OR 7,583, dan Tidak ada hubungan antara pengetahuan, usia, status ekonomi tentang ASI eksklusif dengan pemberian ASI eksklusif. Faktor yang paling dominan adalah Dukungan suami dengan nilai OR paling besar yaitu 7,291. Abstract: The coverage of exclusive breastfeeding in infants aged less than six months by 55.7% has reached the target. Of the 33 provinces reporting, 29 of them (88%) succeeded in reaching the 2015 strategic plan, while Lampung province of 54.9% did not achieve the existing National targets. The purpose of this research is to know the factors related to exclusive breastfeeding on health workers who have babies 7-24 months in Pringsewu District in 2017. Quantitative research with Cross Sectional approach. This research was conducted in pringeu county hospital. The population of this study is all health workers who have babies 7-24 months of age as many as 83 mothers, and the sample amounted to 66 mothers. Data latching method with questionnaire. Data analysis used univariate, bivariate, multivariate. Research Results Some respondents did not give exclusive breastfeeding as much as 62.1%. There was a relationship between workplace support and exclusive breastfeeding with p-value = 0.011 and OR 4.525, the relationship between husband support and exclusive breastfeeding with p-value = 0.000 And OR 8,615. There is correlation between psychological factor with p-value = 0,009 and OR 5,513. There is correlation between social culture with p-value = 0,021 and OR 7,583, and there is no correlation between knowledge, age, economic status about exclusive breastfeeding Exclusive breastfeeding. The most dominant factor is the support of husbands with the greatest OR value is 7.29
KEHAMILAN TETAP SEHAT DI MASA PANDEMI Riona Sanjaya; Hellen Febriyanti; Yetty Dwi Fara; Septika Yani Veronica; Siti Maesaroh; Alfiyanti Muharramah; Tri Adi Nugroho
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 3 (2021): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.345 KB) | DOI: 10.31764/jpmb.v4i3.4826

Abstract

ABSTRAKKehamilan merupakan proses yang normal, alamiah yang diawali dengan pertumbuhan dan perkembangan janin intrauteri, dimulai sejak konsepsi sampai bersalin dan lamanya kehamilan normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) di hitung dari hari pertama haid terakhir.Pada masa Kehamilan ibu hamil agar dapat mempersiapkan diri pada kesehatan ibu hamil dengan menjaga nutrisi selama proses kehamilannya. Ibu hamil wajib memeriksakan kehamilannya agara ibu hamil dapat mengetahui dan mencegah sedini mungkin kelainan yang dapat terjadi, meningkatkan kondisi badan ibu dalam menghadapi kehamilan serta mendapatkan penyuluhan yang diperlukan selama kehamilan. Melalui kegiatan ini diharapkan masyarakat khususnya ibu hamil mampu menjaga kesehatannya selama kehamilan di masa pandemi. Kegiatan-kegiatan ini mencakup teori dan praktek yang meliputi : (1) Pendidikan Kesehatan yang dilakukan secara online; (2) Praktik Senam Ibu Hamil yang dilakukan Melalui Vidio; dengan melibatkan mahasiswa Universitas Aisyah Pringsewu pada saat pelaksanaan. Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat khususnya ibu hamil dapat menyadari pentingnya kesehatan bagi ibu hamil walaupun dimasa pandemi ini. Kata kunci: kehamilan; nutrisi; senam hamil ABSTRACTPregnancy is a normal, natural process that begins with the growth and development of the intrauterine fetus. It starts from conception to delivery and the normal length of pregnancy is 280 days (40 weeks or 9 months 7 days) on the first day of the last menstruation. During pregnancy, pregnant women can prepare themselves for the health of pregnant women by maintaining nutrition during the pregnancy process. Pregnant women are required to have their pregnancy checked so that pregnant women can find out and prevent possible abnormalities that can occur, improve the condition of the mother's body in facing pregnancy and get the necessary counseling during pregnancy. Through this activity, it is expected that the community, especially pregnant women, will be able to maintain their health during pregnancy during a pandemic. These activities include theory and practice as follows: (1) Health Education which will be conducted online; (2) Exercise for Pregnant Women through Video; by involving the students of Aisyah University of Pringsewu during the implementation. In the other hand, it can realize the importance of health for pregnant women even during this pandemic. Keywords: pregnancy; nutrition; pregnancy exercise
Perbedaan Kompres Hangat dan Murottal dengan Nyeri Persalinan pada Ibu Bersalin Kala I Ria Lusiana; Hellen Febriyanti; Sukarni Sukarni; Linda Puspita
Journal of Current Health Sciences Vol. 1 No. 1: 2021
Publisher : Utan Kayu Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/jchs.v1i1.5

Abstract

Nyeri pada persalinan dapat membedakan proses kelahiran dan dapat menyebabkan gangguan pada kontraksi, sehingga dibutuhkan terapi dalam pengurangan nyeri antara lain kompres hangat dan murottal. Tujuan penelitian diketahui perbedaan kompres hangat dan Murottal dengan nyeri persalinan pada ibu bersalin kala I. Jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan quasi eksperimen, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan kompres hangat dan Murottal dengan nyeri persalinan. Sasaran dalam penelitian adalah seluruh ibu bersalin kala 1 pembukaan 4-7 cm sebanyak 70 orang, sampel sebanyak 30 yang dibagi menjadi 2 kelompok, tempat penelitian telah dilaksanakan di PMB Rosmianah dan PMB Essy Novia wilayah Kecamatan Tulang Bawang Udik Kabupaten Tulang Bawang Barat. Hasil penelitian diketahui rata-rata nyeri persalinan sebelum kompres air hangat adalah 7,20 dan setelah kompres air hangat adalah 5,47. Diketahui rata-rata nyeri persalinan sebelum diberikan murrotal adalah 7,00 dan setelah diberikan murrotal adalah 5,40. Ada Perbedaan kompres hangat dan Murottal terhadap skala nyeri persalinan pada ibu bersalin kala I Di Kecamatan Tulang Bawang Udik Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2021 (p-value = 0,000 (p-value kurang dari a = 0,05). Saran agar dapat membuat SOP terkait dengan kompres hangat dan murottal dalam pengurangan nyeri selama persalinan.
Pengaruh Pemberian Seduhan Daun Kelor pada Ibu Hamil Terhadap Peningkatan Kadar Haemoglobin Evi Susanti; Hellen Febriyanti; Yona Desni Sagita; Riona Sanjaya
Journal of Current Health Sciences Vol. 1 No. 2: 2021
Publisher : Utan Kayu Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/jchs.202112

Abstract

Anemia is a condition in which the levels of hemoglobin and erythrocytes are lower than normal. To treat anemia by means of pharmacological or non-pharmacological, non-pharmacological methods that can be done by consuming boiled Moringa leaves. Moringa leaves are a source of protein, vitamin A and vitamin C as well as minerals (iron and calcium, as well as a source of vitamin B. It has a low fat content. The purpose of this study was to determine the effect of giving Moringa leaf decoction to pregnant women on increasing hemoglobin levels at UPT Puskesmas Kenali District Belau of West Lampung Regency in 2021. This type of research is quantitative with a quasi-experimental design and a two group pre-test and post-test design approach. The population / subjects taken in this study were pregnant women with a sample of 15 respondents. The object of this research is the provision of Moringa leaf decoction and hemoglobin levels. This research was carried out at the UPT Puskesmas Kenali, Belalau District, West Lampung Regency in December 2021. Data collection used an observation sheet. Data analysis was univariate and bivariate (t test). The results showed that the average Hb level before being given Fe tablets and Moringa leaf decoction to pregnant women was 10.4 g/dl and the Hb level after being given Fe tablets and Moringa leaf decoction to pregnant women was 11.5 g/dl. . The average Hb level before being given Fe tablets was 10.4 g/dl, and the Hb level after being given Fe tablets was 10.8 g/dl. There is an effect of giving Moringa leaf decoction to pregnant women on increasing hemoglobin levels at the UPT Puskesmas Kenali, Belalau District, West Lampung Regency in 2021 (p-value = 0.000). Suggestion Provide information to pregnant women about preventing and anticipating anemia by consuming boiled Moringa leavesAbstrak: Anemia merupakan suatu keadaan dimana kadar hemoglobin dan eritrosit lebih rendah dari normal, dapat ditangani dengan cara non farmakologi, seperti mengkonsumsi seduhan daun kelor. Daun kelor merupakan sumber protein, vitamin A dan vitamin C serta mineral (besi dan kalsium, juga sumber vitamin B. Tujuan penelitian ini diketahui pengaruh pemberian seduhan daun kelor pada ibu hamil terhadap peningkatan kadar Haemoglobin di UPT Puskesmas Kenali Kecamatan Belalau Kabupaten Lampung Barat Tahun 2021. Jenis penelitian kuantitatif dengan desain quasi eksperimen pendekatan two group pretest and post test design. Populasi ibu hamil 42 orang dengan sampel 30 orang yang dibagi menjadi 2 kelompok masing -masing 15 responden. Objek dalam penelitian pemberian seduhan daun kelor dan kadar Haemoglobin. Penelitian ini telah dilaksanakan di UPT Puskesmas Kenali Kecamatan Belalau Kabupaten Lampung Barat bulan Desember 2021. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi. Analisis data secara univariat dan bivariat (uji t test). Hasil penelitian diketahui rata-rata rata-rata kadar Hb sebelum diberikan tablet fe dan seduhan daun kelor pada ibu hamil adalah 10,4 gr/dl dan kadar Hb sesudah diberikan tablet fe dan seduhan daun kelor pada ibu hamil adalah 11,5 gr/dl. Rata-rata kadar Hb sebelum diberikan tablet Fe adalah 10,4 gr/dl, dan kadar Hb sesudah diberikan tablet Fe adalah 10,8 gr/dl. Ada pengaruh pemberian seduhan daun kelor pada ibu hamil terhadap peningkatan kadar Haemoglobin di UPT Puskesmas Kenali Kecamatan Belalau Kabupaten Lampung Barat Tahun 2021 (p-value = 0,000). Saran Memberikan informasi kepada ibu hamil tentang mencegah dan mengantisipasi anemia dengan cara mengkonsumsi seduhan daun kelor
Gerakan Kader Posyandu Sadar Stunting di Provinsi Lampung Riona Sanjaya; Hellen Febriyanti; Septika Yani Veronica; Hamid Mukhlis
Indonesia Berdaya Vol 3, No 1: November 2021-January 2022
Publisher : Utan Kayu Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2022173

Abstract

Stunting is one of the targets of the Sustainable Development Goals (SDGs). The target is to reduce the stunting rate to 40% by 2025. The incidence of stunting in children under five is one of the global nutritional problems, including in Indonesia. Indonesia ranks third with the highest prevalence in the Southeast Asia region. The average prevalence of stunting under five in Indonesia between 2005 – 2017 was 36.4%. Cadre is one of the supporters of success in monitoring the growth of toddlers. Strengthening cadres is also one of the interventions in efforts to reduce the Maternal Mortality Rate (MMR) and Infant Mortality Rate (IMR). Cadres in Integrated Healthcare Center are community members who are available, able, and have the time to organize Integrated Healthcare Center activities voluntarily. The cadre's duties related to nutrition and health include collecting data on children under five, weighing and recording it on a health card (KMS), providing additional food, offering vitamin A and nutrition counseling. So that cadres need to always get education for things related to the community. The implementation of this community service activity is carried out by midwives and cadres in Integrated Healthcare Center in Lampung Province, to increase the knowledge capacity of cadres related to balanced nutrition, stunting, and the duties of cadres as part of stunting prevention efforts in Lampung Provinces. The results of this activity indicated an increase in knowledge of cadres before and after the counseling.  Abstrak. Stunting merupakan salah satu target Sustainable Development Goals (SDGs). Target yang ditetapkan adalah menurunkan angka stunting hinga 40% pada tahun 2025. Kejadian stunting pada balita merupakan salah satu masalah gizi global, termasuk di Indonesia. Indonesia menduduki peringkat ke tiga dengan prevalensi tertinggi di regional Asia Tenggara. Rata – rata prevalensi balita stunting di Indonesia antara tahun 2005 – 2017 adalah 36,4%. Kader merupakan salah satu unsur pendukung keberhasilan dalam pemantauan pertumbuhan balita. Penguatan kader juga menjadi salah satu intervensi dalam upaya penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Kader posyandu merupakan anggota masyarakat yang bersedia, mampu, dan memiliki waktu untuk menyelenggarakan kegiatan posyandu secara sukarela. Tugas kader yang terkait dengan gizi dan kesehatan diantaranya melakukan pendataan balita, melakukan penimbangan berat badan dan mencatatnya dalam kartu menuju sehat (KMS), memberikan makanan tambahan, pemberian vitamin A dan penyuluhan gizi. Sehingga kader perlu untuk selalu mendapatkan edukasi untuk diteruskan ke masyarakat. Pelaksnaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan bekerjasama dengan bidan dan kader posyandu di Provinsi Lampung, guna meningkatkan kapasitas pengetahuan kader posyandu terkait gizi seimbang, stunting, dan tugas kader posyandu sebagai bagian dari upaya pencegahan stunting di Provinsi Lampung. Hasil pelaksanaan kegiatan ini menyatakan terdapat peningkatan pengetahuan kader posyandu sebelum dan setelah diberikan penyuluhan.
PENDIDIKAN KESEHATAN PRAKTIK PEMBERIAN MAKAN BAGI ANAK (PMBA) UNTUK MENCEGAH STUNTING PADA BALITA Inggit Primadevi; Hellen Febriyanti; Nur Alfi Fauziah
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Ungu( ABDI KE UNGU) Vol. 2 No. 2 (2020): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Ungu ( ABDI KE UNGU)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stunting terjadi karena kurangnya asupan gizi pada anak dalam 1000 hari pertama kehidupan, yaitu semenjak anak masih di dalamkandungan hingga anak berusia 2 tahun. Salah stu penyebabnya adalah kurangnya asupan protein. Stunting pada anak bisa disebabkan oleh masalah pada saat kehamilan, melahirkan, meyusui, atau setelahnya seperti pemberian MP ASI yang tidak mencukupi asupan nutrisi, oleh karena itu, ibu harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang asupan gizi pada anak.