cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
jpenataanruang@gmail.com
Editorial Address
Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Sipil, Perencanaan dan Kebumian (FTSPK),Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Sukolilo, Surabaya 60111
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Penataan Ruang
ISSN : 19074972     EISSN : 2716179X     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal Penataan Ruang (JPR) merupakan jurnal yang dikelola oleh Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota yang diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, Indonesia. Tujuan dari Jurnal Penataan Ruang adalah sebagai wadah diseminasi hasil-hasil penelitian pengabdian masyarakat pada bidang Perencanaan Wilayah dan Kota, baik di Indonesia maupun internasional.
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol 14, No 2 (2019): Jurnal Penataan Ruang 2019" : 12 Documents clear
ANALISIS TINGKAT KINERJA KAWASAN EKONOMI TERPADU DI KOTA SAMARINDA Ipmasyari, Muthia Nur; Dewanti, Ajeng Nugrahaning; Yanti, Rossana Margaret Kadar
Jurnal Penataan Ruang Vol 14, No 2 (2019): Jurnal Penataan Ruang 2019
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (431.34 KB) | DOI: 10.12962/j2716179X.v14i2.6617

Abstract

Kota Samarinda ditetapkan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi perdagangan dan jasa regional terpenting di Provinsi Kalimantan Timur dengan konsep Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (RTRW provinsi Kalimantan Timur 2016 ? 2036). Kebijakan program Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu didukung dengan pengaruh tingkat kinerja kawasan ekonoomi sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi di Kota Samarinda serta faktor eksternal yang dapat memengaruhi keberadaan kawasan ekonomi terpadu. Namun, hingga saat ini kinerja kawasan ekonomi terpadu yang ada belum terealisasi secara optimal. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat kinerja kawasan ekonomi terpadu terhadap pertumbuhan ekonomi berdasarkan persepsi responden terpilih. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode analisis Skala Likert untuk mengukur tingkat kinerja Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu di Kota Samarinda. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa tingkat kinerja kawasan ekonomi terpadu pada 7 indikator pertumbuhan ekonomi menempati skala 1 atau sangat rendah. Sedangkan variabel investasi menempati skala 2 atau rendah. Dapat diketahui jika tingkat kinerja kawasan ekonomi terpadu bagi pertumbuhan perekonomian di Kota Samarinda belum terealisasi.
FAKTOR-FAKTOR KERUANGAN YANG BERPENGARUH TERHADAP KRIMINALITAS DI KOTA SURABAYA Azarine, Retno Yunia; Satia, Putu Rudy
Jurnal Penataan Ruang Vol 14, No 2 (2019): Jurnal Penataan Ruang 2019
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.233 KB) | DOI: 10.12962/j2716179X.v14i2.6599

Abstract

Daya tarik Kota Surabaya sebagai kota terbesar kedua di Indonesia meningkatkan persaingan diantara masyarakatnya untuk mendapat kehidupan yang lebih baik. Persaingan inilah yang menyebabkan angka kriminalitas di Kota Surabaya menjadi tinggi. Kejahatan jalanan merupakan kejahatan yang berada pada ruang publik dan dapat terjadi pada seorang. Seorang pelaku kejahatan tentunya tidak melakukan kejahatan di suatu tempat tidak berdasarkan pertimbangan. Sehingga lokasi kejahatan tersebut dapat dipelajari. Ruang-ruang terisolasi, sepi, gelap, tidak terdapat banyak orang dianggap lebih rawan akan kejahatan. Disamping itu lingkungan dengan masyarakat kurang mengenal satu sama lain, lingkungan dengan kepadatan tinggi. lingkungan yang kurang terawat, dan kurang rapi dapat memicu terjadinya kejahatan.Wawancara terhadap responden mengenai persepsi mereka terhadap sebuah ruang kriminalitas. Melalui metode content analysis dari hasil wawancara, diinterpretasikan pendapat responden mengenai faktor ruang yang memicu kriminalitas. Melalui content analysis tersebut pula dapat diketahui ruang-ruang yang memicu kejahatan di luar adanya teori atau stereotip masyarakat.Dari penelitian ini didapatkan persepsi-persepsi masing-masing responden terhadap ruang rawan kejahatan. Sehingga didapatakan variabel keruangan yang memicu kriminalitas menurut berbagai sudut pandang.
IDENTIFIKASI POTENSI PELANGGARAN KAWASAN KONSERVASI PANTAI TIMUR SURABAYA BERDASARKAN PEMODELAN SPASIAL PREDIKSI TREN PERKEMBANGAN PENGGUNAAN LAHAN BERBASIS CELLULAR AUTOMATA Yusuf, Lukman; Susetyo, Cahyono
Jurnal Penataan Ruang Vol 14, No 2 (2019): Jurnal Penataan Ruang 2019
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1183.32 KB) | DOI: 10.12962/j2716179X.v14i2.6600

Abstract

Keterbatasan lahan di Surabaya membuat kawasan Pantai Timur Surabaya (Pamurbaya) dilirik oleh pihak pengembang permukiman swasta. Namun, RTRW Kota Surabaya 2014 menetapkan kawasan Pamurbaya sebagai kawasan lindung/konservasi dengan zona ruang terbuka hijau. Dari seluruh kawasan konservasi Pamurbaya 92,66% masih berstatus kepemilikan perorangan. Sehingga terjadi kerawanan pelanggaran pada kawasan konservasi Pamurbaya. Dari perhitungan GIS faktual lapangan 2017, sudah terjadi pelanggaran sebesar 0,5% dari seluruh kawasan konservasi Pamurbaya. Selain itu kerawanan ini di perkuat dengan kondisi tutupan lahan saat ini, dari seluruh kawasan konservasi seluas 2.503,9  Ha, didominasi tutupan lahan tambak seluas 2080,40 Ha.Sehingga dalam penelitian ini bertujuan untuk mengidentifakasi potensi pelanggaran pada kawasan konservasi Pamurbaya berdasarkan model spasial prediksi tren perkembangan lahan tahun 2034. Hasil penelitiannya adalah faktor yang dominan mempengaruhi perkembangan lahan di Pamurbaya adalah faktor adanya jaringan jalan lingkar luar timur Surabaya dan kedekatan dengan permukiman yang sudah ada. Pola perkembangan lahan eksisting di kawasan Pamurbaya selama 2011-2017 didominasi dengan pertumbuhan permukiman sebesar 602,35 Ha, dan tambak tumbuh sebesar 222,45 Ha. Kemudian berdasarkan prediksi tren perkembangan lahan  Pamurbaya tahun 2034 dengan Cellular Automata, diprediksi permukiman akan tumbuh sebesar 62% dari luas saat ini, industri akan tumbuh sebesar 7%, perdagangan jasa akan tumbuh 15%. Juga diprediksi tambak akan berkurang 29% dari luas saat ini. Indetifikasi potensi pelanggaran kawasan konservasi Pamurbaya menghasilkan pada tahun 2029 kawasan konnservasi diprediksi akan  terjadi pelanggaran 8,74% dan tahun 2034 akan terlanggar 24,02%.
IDENTIFIKASI SEBARAN DAN KARAKTERISTIK RUANG TERBUKA HIJAU PUBLIK DI KOTA PEKANBARU Astaman, Syifa Nashella Rahmah; Idajati, Hertiari; Firmansyah, Fendy
Jurnal Penataan Ruang Vol 14, No 2 (2019): Jurnal Penataan Ruang 2019
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (707.614 KB) | DOI: 10.12962/j2716179X.v14i2.6601

Abstract

Ruang terbuka hijau di Kota Pekanbaru belum memenuhi ketentuan penyediaan 30%, terutama ruang terbuka hijau publik. Penyediaan ruang terbuka hijau tersebut juga belum menyeluruh dan tidak merata. Sehingga, ruang terbuka hijau publik di Kota Pekanbaru, khususnya ruang terbuka hijau publik, belum memadai dilihat dari segi kuantitas dan kualitas. Padahal untuk dapat menjalankan fungsinya, suatu ruang terbuka hijau harus memenuhi ambang batasnya. Apabila ambang batas terpenuhi, maka efek pendinginan akan sesuai dengan target. Sehingga, harus dilakukan identifikasi sebaran dan karakteristik ruang terbuka hijau publik untuk mengidentifikasi masing-masing potensi dan masalahnya. Metode penelitian ini adalah dengan deskriptif. Hasil yang didapatkan adalah teridentifikasinya 48 ruang terbuka hijau publik yang terdiri dari taman, tempat pemakaman umum, lapangan, jalur hijau, dan hutan kota
EVALUASI RESPONSIVITAS PROGRAM KABUPATEN SEHAT DI KABUPATEN BLITAR Twinosa, Handy; Maryoso, Agam
Jurnal Penataan Ruang Vol 14, No 2 (2019): Jurnal Penataan Ruang 2019
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.514 KB) | DOI: 10.12962/j2716179X.v14i2.6616

Abstract

Program Kabupaten Sehat adalah suatu kondisi kabupaten yang bersih, nyaman, aman dan sehat untuk dihuni penduduk, dicapai melalui terselenggaranya penerapan beberapa tatanan dan kegiatan yang terintegrasi yang disepakati masyarakat dan pemerintah daerah. Pelaksanaan Kabupaten Sehat di Kabupaten Blitar diwujudkan dengan menyelenggarakan semua program yang menjadi permasalahan di Kabupaten Blitar secara bertahap, dimulai kegiatan perioritas bagi masyarakat di sejumlah kecarnatan pada sejumlah desa/ kelurahan atau bidang usaha yang bersifat sosial ekonomi dan budaya di kawasan tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hasil evaluasi responsivitas masyarakat terhadap Program Kabupaten Sehat. Penelitian ini berlokasi di 14 Kecamatan di Kabupaten Blitar yang terdampak langsung Program Kabupaten Sehat. Pendekatan penelitian responsivitas Program Kabupaten Sehat di Kabupaten Blitar menggunakan alur pemikiran deduktif kuantitatif dan kualitatif.teknik analisis menggunakan statistik deskriptif serta teknik analisis kualitatif. Sampel penelitian adalah rumah tangga di 14 Kecamatan yang terdampak Program Kabupaten Sehat secara langsung sebanyak 348 rumah tangga. Temuan penelitian memperlihatkan bahwa Program Kabupaten Sehat telah memenuhi kriteria responsivitas. Namun, masih terdapat beberapa warga yang belum berperan dalam Program Kabupaten Sehat dikarenakan akses terhadap infomasi mengenai kegiatan-kegiatan yang dilakukan masih terbatas. Selain itu, mereka juga masih bersifat pasif dengan menganggap suatu program yang dilakukan oleh pemerintah adalah tanggung jawab pemerintah itu sendiri.
IDENTIFIKASI TEMA WISATA BUDAYA DAN SEJARAH DI KOTA SURABAYA (STUDI KASUS: SEPANJANG SUNGAI KALIMAS) Nugroho, Felicia Esterlita; Idajati, Hertiari
Jurnal Penataan Ruang Vol 14, No 2 (2019): Jurnal Penataan Ruang 2019
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (591.883 KB) | DOI: 10.12962/j2716179X.v14i2.6598

Abstract

Surabaya memiliki daya tarik potensi wisata dan keunikan budaya dan sejarah sehingga menarik wisatawan domestik dan internasional. Pariwisata menjadi salah satu fokus pembangunan karena meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan ke Surabaya. Pertumbuhan tersebut karena adanya daya tarik potensi wisata dan keunikan budaya dan sejarah di Kota Surabaya, terutama di sepanjang Sungai Kalimas sehingga dapat menarik wisatawan domestik dan internasional. Namun, objek daya tarik budaya dan sejarah di Surabaya sepi peminat, ditunjukkan dengan tidak meratanya kunjungan di setiap DTW. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tema wisata khusus budaya dan sejarah sehingga wisatawan dapat dengan mudah menentukan objek yang akan dikunjungi sesuai minat masing-masing di Kota Surabaya. Metode yang digunakan dalam artikel ini adalah identifikasi melalui analisis deskriptif yang berasal dari stakeholder kunci ditambahkan dengan hasil observasi di lapangan. Hasil analisis teridentifikasi bahwa terdapat tema 5 kelompok jalur wisata budaya dan sejarah di Surabaya. Tema sejarah maritim, tema perjuangan kemerdekaan, tema budaya Arab dan Pecinan, dan tema permukiman kolonial serta bangunan kolonial
Identifikasi Sebaran dan Karakteristik Ruang Terbuka Hijau Publik di Kota Pekanbaru Syifa Nashella Rahmah Astaman; Hertiari Idajati; Fendy Firmansyah
Jurnal Penataan Ruang Vol 14, No 2 (2019): Jurnal Penataan Ruang 2019
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v14i2.7162

Abstract

Ruang terbuka hijau di Kota Pekanbaru belum memenuhi ketentuan penyediaan 30%, terutama ruang terbuka hijau publik. Penyediaan ruang terbuka hijau tersebut juga belum menyeluruh dan tidak merata. Sehingga, ruang terbuka hijau publik di Kota Pekanbaru, khususnya ruang terbuka hijau publik, belum memadai dilihat dari segi kuantitas dan kualitas. Padahal untuk dapat menjalankan fungsinya, suatu ruang terbuka hijau harus memenuhi ambang batasnya. Apabila ambang batas terpenuhi, maka efek pendinginan akan sesuai dengan target. Sehingga, harus dilakukan identifikasi sebaran dan karakteristik ruang terbuka hijau publik untuk mengidentifikasi masing-masing potensi dan masalahnya. Metode penelitian ini adalah dengan deskriptif. Hasil yang didapatkan adalah teridentifikasinya 48 ruang terbuka hijau publik yang terdiri dari taman, tempat pemakaman umum, lapangan, jalur hijau, dan hutan kota.
Identifikasi Tema Wisata Budaya dan Sejarah di Kota Surabaya (Studi Kasus: Sepanjang Sungai Kalimas) Felicia Esterlita Nugroho; Hertiari Idajati
Jurnal Penataan Ruang Vol 14, No 2 (2019): Jurnal Penataan Ruang 2019
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v14i2.7163

Abstract

Surabaya memiliki daya tarik potensi wisata dan keunikan budaya dan sejarah sehingga menarik wisatawan domestik dan internasional. Pariwisata menjadi salah satu fokus pembangunan karena meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan ke Surabaya. Pertumbuhan tersebut karena adanya daya tarik potensi wisata dan keunikan budaya dan sejarah di Kota Surabaya, terutama di sepanjang Sungai Kalimas sehingga dapat menarik wisatawan domestik dan internasional. Namun, objek daya tarik budaya dan sejarah di Surabaya sepi peminat, ditunjukkan dengan tidak meratanya kunjungan di setiap DTW. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tema wisata khusus budaya dan sejarah sehingga wisatawan dapat dengan mudah menentukan objek yang akan dikunjungi sesuai minat masing-masing di Kota Surabaya. Metode yang digunakan dalam artikel ini adalah identifikasi melalui analisis deskriptif yang berasal dari stakeholder kunci ditambahkan dengan hasil observasi di lapangan. Hasil analisis teridentifikasi bahwa terdapat tema 5 kelompok jalur wisata budaya dan sejarah di Surabaya. Tema sejarah maritim, tema perjuangan kemerdekaan, tema budaya Arab dan Pecinan, dan tema permukiman kolonial serta bangunan kolonial.
Evaluasi Responsivitas Program Kabupaten Sehat Di Kabupaten Blitar Handy Twinosa; Agam Maryoso
Jurnal Penataan Ruang Vol 14, No 2 (2019): Jurnal Penataan Ruang 2019
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v14i2.7166

Abstract

Program Kabupaten Sehat adalah suatu kondisi kabupaten yang bersih, nyaman, aman dan sehat untuk dihuni penduduk, dicapai melalui terselenggaranya penerapan beberapa tatanan dan kegiatan yang terintegrasi yang disepakati masyarakat dan pemerintah daerah. Pelaksanaan Kabupaten Sehat di Kabupaten Blitar diwujudkan dengan menyelenggarakan semua program yang menjadi permasalahan di Kabupaten Blitar secara bertahap, dimulai kegiatan perioritas bagi masyarakat di sejumlah kecarnatan pada sejumlah desa/ kelurahan atau bidang usaha yang bersifat sosial ekonomi dan budaya di kawasan tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hasil evaluasi responsivitas masyarakat terhadap Program Kabupaten Sehat. Penelitian ini berlokasi di 14 Kecamatan di Kabupaten Blitar yang terdampak langsung Program Kabupaten Sehat. Pendekatan penelitian responsivitas Program Kabupaten Sehat di Kabupaten Blitar menggunakan alur pemikiran deduktif kuantitatif dan kualitatif.teknik analisis menggunakan statistik deskriptif serta teknik analisis kualitatif. Sampel penelitian adalah rumah tangga di 14 Kecamatan yang terdampak Program Kabupaten Sehat secara langsung sebanyak 348 rumah tangga. Temuan penelitian memperlihatkan bahwa Program Kabupaten Sehat telah memenuhi kriteria responsivitas. Namun, masih terdapat beberapa warga yang belum berperan dalam Program Kabupaten Sehat dikarenakan akses terhadap infomasi mengenai kegiatan-kegiatan yang dilakukan masih terbatas. Selain itu, mereka juga masih bersifat pasif dengan menganggap suatu program yang dilakukan oleh pemerintah adalah tanggung jawab pemerintah itu sendiri.
Identifikasi Potensi Pelanggaran Kawasan Konservasi Pantai Timur Surabaya Berdasarkan Pemodelan Spasial Prediksi Tren Perkembangan Penggunaan Lahan Berbasis Cellular Automata Lukman Yusuf; Cahyono Susetyo
Jurnal Penataan Ruang Vol 14, No 2 (2019): Jurnal Penataan Ruang 2019
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v14i2.7165

Abstract

Keterbatasan lahan di Surabaya membuat kawasan Pantai Timur Surabaya (Pamurbaya) dilirik oleh pihak pengembang permukiman swasta. Namun, RTRW Kota Surabaya 2014 menetapkan kawasan Pamurbaya sebagai kawasan lindung/konservasi dengan zona ruang terbuka hijau. Dari seluruh kawasan konservasi Pamurbaya 92,66% masih berstatus kepemilikan perorangan. Sehingga terjadi kerawanan pelanggaran pada kawasan konservasi Pamurbaya. Dari perhitungan GIS faktual lapangan 2017, sudah terjadi pelanggaran sebesar 0,5% dari seluruh kawasan konservasi Pamurbaya. Selain itu kerawanan ini di perkuat dengan kondisi tutupan lahan saat ini, dari seluruh kawasan konservasi seluas 2.503,9  Ha, didominasi tutupan lahan tambak seluas 2080,40 Ha.Sehingga dalam penelitian ini bertujuan untuk mengidentifakasi potensi pelanggaran pada kawasan konservasi Pamurbaya berdasarkan model spasial prediksi tren perkembangan lahan tahun 2034. Hasil penelitiannya adalah faktor yang dominan mempengaruhi perkembangan lahan di Pamurbaya adalah faktor adanya jaringan jalan lingkar luar timur Surabaya dan kedekatan dengan permukiman yang sudah ada. Pola perkembangan lahan eksisting di kawasan Pamurbaya selama 2011-2017 didominasi dengan pertumbuhan permukiman sebesar 602,35 Ha, dan tambak tumbuh sebesar 222,45 Ha. Kemudian berdasarkan prediksi tren perkembangan lahan  Pamurbaya tahun 2034 dengan Cellular Automata, diprediksi permukiman akan tumbuh sebesar 62% dari luas saat ini, industri akan tumbuh sebesar 7%, perdagangan jasa akan tumbuh 15%. Juga diprediksi tambak akan berkurang 29% dari luas saat ini. Indetifikasi potensi pelanggaran kawasan konservasi Pamurbaya menghasilkan pada tahun 2029 kawasan konnservasi diprediksi akan  terjadi pelanggaran 8,74% dan tahun 2034 akan terlanggar 24,02%.

Page 1 of 2 | Total Record : 12