cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
jpenataanruang@gmail.com
Editorial Address
Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Sipil, Perencanaan dan Kebumian (FTSPK),Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Sukolilo, Surabaya 60111
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Penataan Ruang
ISSN : 19074972     EISSN : 2716179X     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal Penataan Ruang (JPR) merupakan jurnal yang dikelola oleh Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota yang diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, Indonesia. Tujuan dari Jurnal Penataan Ruang adalah sebagai wadah diseminasi hasil-hasil penelitian pengabdian masyarakat pada bidang Perencanaan Wilayah dan Kota, baik di Indonesia maupun internasional.
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 1 (2009): Jurnal Penataan Ruang 2009" : 7 Documents clear
ARAHAN PEMERATAAN PEMBANGUNAN EKONOMI WILAYAH DI KABUPATEN PAMEKASAN - Muhsi; Sri Amiranti; Putu Rudy Satiawan
Jurnal Penataan Ruang Vol 4, No 1 (2009): Jurnal Penataan Ruang 2009
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v4i1.2359

Abstract

Adanya kesenjangan pembangunan ekonomi wilayah di Kabupaten Pamekasan ditandai dengan adanya suatu wilayah yang lebih maju dibandingkan yang lain. Hal ini ditunjukkan dengan rendahnya komponen-komponen pembangunan ekonomi wilayah seperti PDRB, tenaga kerja, rata-rata pendapatan rumah tangga, kemiskinan, prasarana dan sarana ekonomi. Kondisi tersebut terjadi pada Kec. Pamekasan, Kec. Proppo dan Kec. Batumarmar, yang selanjutnya perlu dicari faktor penyebabnya untuk kemudian perlu menentukan arahan pemerataanya. Karena melalui pemerataan pembangunan ekonomi diharapkan akan menghidari disintegrasi, kecemburuan social dan lain semacamnya
POTENSI INDUSTRI PENGOLAHAN SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN SMK DI KABUPATEN PASURUAN - Mulyono; Heru Purwadio; Haryo Sulistyarso
Jurnal Penataan Ruang Vol 4, No 1 (2009): Jurnal Penataan Ruang 2009
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v4i1.2360

Abstract

Berdasarkan distribusi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan menurut lapangan usaha tahun 2006 di Kabupaten Pasuruan terlihat bahwa sektor industry pengolahan menempati urutan teratas dengan prosentase 31,16%. Sektor ini perlu mendapatkan perhatian terutama dalam upaya pengembangan sumber daya manusianya. Melihat kondisi existing sektor industry pengolahan masih menjadi sektor dominan, sementara itu dalam pengembangan sumberdaya manusia pendidikan SMK, terlihat masih ada hambatan. Hambatan tersebut adalah belum dikembangkannya SMK yang sesuai dengan potensi industry pengolahan. Penelitian ini ebrtujuan untuk merumuskan konsep pengembangan SMK yang sesuai dengan potensi industry pengolahan di Kabupaten Pasuruan.Untuk mengidentifikasi potensi industry pengolahan, digunakan analisis LQ. Sedangkan untuk menganalisis faktor-faktor penghambat pengembangan SMK dan konsep pengembangan SMK yang sesuai dengan potensi industry pengolahan, dianalisis dengan Delphi yang diawali dengan analisis stakeholders. Potensi yang dominan pada sektir industry pengolahan di Kabupaten Pasuruan adalah perpaduan antar subsector industry yaitu 1) industry makanan, minuman dan rokok 2) mesin dan peralatannya, 3) barang dari kayu, rotan 4) tekstil dan alas kaki 5) kertas, percetakan dan penerbitan, dan 6) industry kimia.Faktor-faktor penghambat pengembangan SMK yang sesuai dengan potensi industry pengoalahan yaitu 1) biaya operasional pendidikan SMK, 2) tenaga pendidik SMK, 3) sarana dan prasarana, 4) kerjasama SMK dengan industry, 5)kemajuan ekonomi(potensi), 6) kemampuan Iptek, 7) kebijakan pemerintah, dan 8) minat masyrakat. Penelitian ini dihasilkan konsep pengembangan SMK melalui 1) diferensiasi masyarakat, 2) pelatihan/magang, 3) pembelajaran SMK di BLK/Industri, 4) kerjasama SMK dengan industry yang saling menguntungkan, 5) Re-Engineering SMK dengan pengembangan/pembukaan program kahlian SMK berdasarkan potgensi industry yaitu : Teknologi Tekstil, Kria Kulit, Kria Kayu, Teknik Kimia, Teknik Grafika, Pengecoran Logam dan Mekanina Industri, 6) beradaptasi dengan lingkungan eksternal untuk mencari pasar kerja lulusan, 7) efektifitas program peningkatan SDM untuk orientasi penempatan tenaga kerja ke industri, sosialisasi lulusan SMP/MTs untuk masuk SMK, dan 8)menganalisis minat masyarakat dalam pemilihan program keahlian SMK
PENGARUH KARAKTERISTIK WILAYAH TERHADAP PEMERATAAN ANGKA PARTISIPASI SEKOLAH MENENGAH ANTAR WILAYAH KECAMATAN DI KABUPATEN MAGETAN Ageng Sri Pertiwi; Sri Amiranti S; Putu Gde Ariastita
Jurnal Penataan Ruang Vol 4, No 1 (2009): Jurnal Penataan Ruang 2009
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v4i1.2356

Abstract

Pengembangan pendidikan antarwilayah kecamatan di Kabupaten Magetan khususnya tingkat Sekolah Menengah masih belum merata. Hal ini didasarkan pada salah satu indikator pemerataan pendidikan yang menunjukkan bahwa angka partisipasi sekolah pada 12 kecamatan dari 16 kecamatan di bawah rata-rata kabupaten (56.06), sementara tertinggi adalah 240.03 terdapat di kecamatan Magetan dan APs terendah terdapat di kecamatan Karangrejo yaitu 5.14. Hal ini diiringi juga dengan perbedaaan karakteristik wilayah kecamatan, diantaranya adalah ketersediaan fasilitas pendidikan, tingkat aksesibilitas, sebaran jumlah unit industri dan angka kemiskinan di tiap wilayah kecamatan yang menunjukkan perbedaan yang signifikanHasil berdasarkan analisis Regresi Linier Berganda menunjukkan penelitian  bahwa faktor -faktor yang mempengaruhi pemerataan Menengah berdasarkan urutan besarnya adalah ketersediaan fasilitas pendidikan, angka kemiskinan, aksesibilitas dan jumlah unit industri perkecamatan. Analisis Klaster berdasarkan karakteristik wilayah tersebut menghasilkan tiga klaster yaitu klaster l' wilayah dengan dan semua faktor mendukung klaster wilayah dengan APS sedang dan angka kemiskinan tinggi klaster ll: wilayah dengan APS rendah dan ketersediaan fasilitas.
PENGEMBANGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUSAN (SMK) BERDASARKAN POTENSI WILAYAH KABUPATEN KEDIRI Oktari Argadewi; Eko Budi Santoso; Endang Titi Sunarti
Jurnal Penataan Ruang Vol 4, No 1 (2009): Jurnal Penataan Ruang 2009
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v4i1.2361

Abstract

Sekolah Menengah Kejuruan merupakan salah satu sarana pendidikan tingkatatas yang lulusannya merupkan tenaga terampil dan siap kerja. Pelaksanaan perluasan SMK di semua wilayah sudah mulau berjalan di Kabupaten Kediri. Data pokok pendidikan Kabupaten Kediri menunjukan bahwa SMK yang ada bidang keahliannya tidak sesuai dengan potensi wilayah Kabupaten Kediri. Disamping itu, potensi wilayah Kabupaten Kediri juga berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Penelitian tentang faktor-faktor penyebab ketidaksesuaian bidak keahlian SK dengan potensi wilayan dan pemetaan potensi menjadi dasar dalam merumuskan arahan untuk mengembangkan SMK berdasarkan potensi wilayah Kabupaten Kediri. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan rasionalistik. Analisis yang digunakan dalam penelitian adalah analisis Delphi dan analisis LQ. Analisi Delhi digunakan untuk menemukan faktor-faktor penyebab ketidaksesuaian bidang keahlian SMK dengan potensi wilayah Kabupaten Kediri dan merumuskan arahan dalam mengembangkan SMK berdasarakan potensi Kabupaten Kediri. Analisis LQ digunakan untuk menganalisis potensi Kabupaten Kediri.Hasil penelitian ini adalah arahan dalam mengembangkan SMK berdasarkan potensi wilayah Kabupaten Kediri, yaiyu pendirian SMK jasa di Kabupaten Kediri. Pengembangan SMK yang sudah sesuai dengan potensi wilayah Kabupaten dapat ditingkatkan dengan menanggulangi faktor-faktor penyebab ketidaksesuaian bidang keahlian SMK dengan potensi daerah. Juga diperlu didirikan SMK , teknologi industry di Kecamatan Tarokan.
PENGEMBANGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BERDASARKAN SEKTOR INDUSTRI WILAYAH GRESIK Amat Kasnar; Eko Budi Santoso; Putu Gde Ariastita
Jurnal Penataan Ruang Vol 4, No 1 (2009): Jurnal Penataan Ruang 2009
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v4i1.2357

Abstract

Pertumbuhan sektor industri di Wilayah Gresik Selatan cukup pesat, pada tahun 2006 jumlah industri naik sebesar 31,7 sehingga banyak dibutuhkan Sumber Daya Manusia khususnya SDM dengan tingkat pendidikan SMK. Rasio SMA: SMK di Gresik Selatan sebesar 83 17%, dimana angka tersebut masih sangat jauh dari target yang telah ditetapkan oleh Depdiknas (rasio SMA:SMK 40:60). Hal itu menunjukkan bahwa di Wilayah Gresik Selatan kekurangan SMK sehingga perlu adanya penambahan SMK yang sesuai dengan kebutuhan sektor industri di Wilayah Gresik.Teknik analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis kebutuhan s\SMK skala likert, AHP, analisis Super Impose, Analisis Scoring, dan analisis deskriptif kualitatif Dari beberapa hasil analisis menunjukkan bahwa di Gresik Selatan kekurangan 4 SMK Kelompok Teknologi Industri. Adapun lokasi empat SMK tersebut adalah 2 SMK di Kecamatan Driyorejo (Desa Banjaran dan Desa Petikan) dengan Program Keahlian Kimia Industri, Teknik Mesin Produksi, Teknik Pengelasan, Teknik Pemeliharaan Mekanik Industri dan Teknik Elektro Industri, 1 SMK di Kecamatan Wringinanom (Desa Sumberrame) dengan Program Keahlian Teknik Pemeliharaan Mekanik Industri, Teknik Pengelasan, Teknik Mesin Produksi, Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik, Kimia Industri dan Teknik Elektro Industri, 1 SMK di Kecamatan Menganti (Desa Domas) dengan Program Keahlian Teknik Elektro Industri, Kriya Kayu, Teknik Mesin Produksi, Kimia Analis, Teknik Pemakaian Mekanik Industri, dan Teknik Otomasi.
PERMASALAHAN OPTIMALISASI SPASIAL PADA PELAYANAN FASILITAS PENDIIKAN SEKOLAH LANJUTAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN MOJOKERTO Priadi Asmanto; Rimadewi Suprihardjo; Putu Rudy Satiawan
Jurnal Penataan Ruang Vol 4, No 1 (2009): Jurnal Penataan Ruang 2009
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v4i1.2362

Abstract

Permasalahan optimalisasi merupakan sebagian dari permasalahan pengadaan dan pemanfaatan fasilitas pelayanan public. Kajian ini ditujukan untuk menghasilkan model strategis peningkatan pelayanan fasilitas pendidikan sekolah lanjutan tingkat pertama di Kabupaten Mojokerto. Teknik analisa yang digunakan dalam kajian ini adalah indeks gini pendidikan dan capacited location allocation model. Hasil analisa menunjukan bahwa tingkat keseimbangan kebutuhan terhadap ketersediaan fasilitas dan pelayanan pendidikan cenderung mengalami ketimpangan berat. Hasil simulasi optimalisasi spasial menyimpulkan pangalokasian penduduk usia sekolah pada fasilitas pendidikan terdekat merupakan alternative efisiensi aksesiblitas dan optimalisasi spasial pada fasilitas pendidikan setingkat SLPTP. Pembentukan wilayah pelayanan sekolah merupakan alternative optimalisasi pelayanan fasilitas pendidikan.
PENYEDIAAN SEKOLAH MENENGAH BERDASARKAN PREFERENSI SISWA DI KABUPATEN BANGKALAN Musdalifah, Arofa; Amiranti, Sri; Ariastita, Putu Gde
Jurnal Penataan Ruang Vol 4, No 1 (2009): Jurnal Penataan Ruang 2009
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v4i1.2358

Abstract

Penelitian ini untuk mengidentifikasi preferensi siswa dalam memilih sekolah sehingga dapat menyusun arahan penyediaan sekolah menengah berdasarkan Bangkalan. Pendekatan penelitian berlandaskan pada positivistik dilakukan siswa-siswa sekolah menengah di yang berasal luar kota. Data penyebaran kusoner dengan jumlah analisis yang digunakan adalah analisis dan analisis kualitatif.Hasil peneltian menunjukkan bahwa pada umumnya keberadaan sekolah menengah di Kabupaten Bangkalan belum memuaskan penduduk dari segi kuantitas maupun yang rendahnya partisipasi pada pendidikan menengah dan besarnya mobilisasi siswa wilayah lain yang dianggap lebih memuaskan mereka. Untuk mengatasi hal tersebut disusun arahan penyediaan sekolah menengah berdasarkan preferensi dan standar teonts serta kebijakan pengembangan pendidikan, yaitu melalui peningkatan kualitas dan jumlah tenaga pengajar, penambahan ruang praktek dan sarana penunjang lainnya peningkatan akses ke fasilitas pendidikan optimalisasi daya tampungpenambahan Unit Sekolah Baru (USB), program fasilitas pendidikan antara sekolah yang berada dalam satu lokasi pemberdayaan dan penyelenggaraan SMP/SMA satu atap

Page 1 of 1 | Total Record : 7