cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Journal of Nutrition and Health
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : 23383380     EISSN : 26228483     DOI : -
Core Subject : Health,
JNH (JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH) is a journal scientific articles about nutrition and health managed by Department of Medicine of diponegoro university and Departement of Doctor of Clinical Nutrition , Faculty of Medicine, Diponegoro University.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 8, No 2 (2020): JNH (JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH)" : 7 Documents clear
PERAN VITAMIN D DALAM PENCEGAHAN INFLUENZA DAN COVID-19 Martha Ardiaria
JNH (Journal of Nutrition and Health) Vol 8, No 2 (2020): JNH (JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (509.88 KB) | DOI: 10.14710/jnh.8.2.2020.79-85

Abstract

Pandemi influenza bukanlah hal yang baru, setidaknya sejarah mencatat pada tahun 1700an telah terjadi wabah influenza di benua Amerika. Wabah influenza lainnya yang terkenal dengan sebutan Flu Spanyol, yang terjadi pada tahun 1819 bahkan telah memakan korban jiwa lebih banyak daripada korban Perang Dunia I. Dunia modern mencatat terjadi beberapa wabah influenza lainnya pada tahun 2000an, diantaranya Flu Burung, Flu Babi, dan yang saat ini terjadi adalah Covid-19. Influenza memang masih menjadi masalah besar di daerah dengan empat musim. Di Amerika Serikat setidaknya 389.000 orang meninggal karena gagal napas yang terkait influenza pada periode 2002-2011.1 Berbagai wabah influenza dengan berbagai jenis agen penyebab telah menimbulkan angka kesakitan dan beberapa menyebabkan kematian dalam jumlah besar. Hal ini mengakibatkan beban yang tidak ringan di bidang keuangan dan kesehatan di suatu negara.
KESESUAIAN ANTARA A.S.P.E.N MALNUTRITION GUIDELINE (A.S.P.E.N MG) DENGAN SUBJECTIVE GLOBAL ASSESSMENT (SGA) PADA PASIEN GAGAL JANTUNG KRONIK NYHA 3-4 Adinda Maharani; Siti Fatimah Muis; Yushila Meyrina; Etisa Adi Murbawani; Enny Probosari
JNH (Journal of Nutrition and Health) Vol 8, No 2 (2020): JNH (JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (909.721 KB) | DOI: 10.14710/jnh.8.2.2020.86-99

Abstract

Latar Belakang : Pasien gagal jantung adalah kelompok yang sangat rentan terhadap malnutrisi karena dipengaruhi banyak faktor, seperti anoreksia, inflamasi dan cachexia jantung, karena itu dibutuhkan asesmen gizi untuk dapat mendiagnosis malnutrisi pada pasien-pasien jantung. Asesmen gizi adalah pendekatan komprehensif untuk mendiagnosa masalah nutrisi, mencegah berlanjut terjadinya cachexia penyakit jantung kronis dengan menggunakan kombinasi beberapa aspek seperti aspek medis, gizi, riwayat pengobatan, pemeriksaan fisik, pengukuran antropometri dan data laboratorium. Banyak cara asesmen gizi yang dipakai, antara lain adalah SGA dan ASPEN MG. Tujuan : Menilai kesesuaian asesmen gizi antara A.S.P.E.N MG terhadap SGA pada pasien gagal jantung kronik (GJK) NYHA 3-4 dan menganalisis sensitifitas dan spesifisitas ASPEN MG dan SGA dalam menentukan derajat malnutrisi pada pasien GJK NYHA 3-4. Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional. Desain Uji Diagnostik dengan quota sampling untuk metode pengambilan sampling. Rancang bangun penelitian ini dengan tabel 2x2, dengan SGA sebagai referensi dan ASPEN MG sebagai alat asesmen yang di tes. Untuk uji kesesuaian menggunakan Chi Square. Subyek penelitian semua pasien dengan GJK NYHA 3-4 yang dirawat di Unit Perawatan Jantung dan bangsal Rajawali di RSUP Dr Kariadi Semarang pada bulan Juli - Agustus tahun 2019 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil penelitian : Uji kesesuaian dengan menggunakan Chi-Square dengan hasil 0.620 artinya tidak ada kesesuaian antara ASPEN dan SGA untuk kategori severe malnutrition dan non severe. Berdasarkan hasil dari tabel uji diagnostik, diketahui bahwa pasien dengan ASPEN MG severe malnutrition dan SGA C sebanyak 7% (positif benar), sedangkan ASPEN MG severe malnutrition dan SGA Non C sebanyak 56% (positif semu). Pasien dengan ASPEN MG non severe malnutrition dengan SGA C sebanyak 4% (negatif semu) sedangkan ASPEN MG non severe malnutrition dan SGA Non C sebanyak 33% (negatif benar). Nilai sensitivitas ASPEN MG adalah 63.6% dan spesifisitas nya sebesar 37.0%. Simpulan : Terdapat ketidak sesuaian antara alat asesmen ASPEN MG dan SGA. Hasil dari uji sensitivitas dan spesifisitas ASPEN MG lebih rendah dari SGA sebagai semi standar emas. Kata kunci : Kesesuaian, SGA, ASPEN MG, alat asesmen gizi, nilai sensitifitas, nilai spesifisitas, gagal jantung kronik NYHA 3-4
ADDUCTOR POLLICIS MUSCLE THICKNESS SEBAGAI PREDIKTOR SKELETAL MUSCLE MASS PADA PASIEN HEMODIALISIS Ali Manfaluthi Ahmad; Hertanto Wahyu Subagio; Amalia Sukmadianti; Darmono SS; Etisa Adi Murbawani
JNH (Journal of Nutrition and Health) Vol 8, No 2 (2020): JNH (JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (739.029 KB) | DOI: 10.14710/jnh.8.2.2020.57-65

Abstract

Latar belakang: Kondisi GGK & tindakan hemodialisis dapat menurunkan skeletal muscle mass (SMM) dan mempengaruhi survival pasien. SMM tidak diukur secara rutin karena keterbatasan alat pemeriksaan. Adductor Pollicis Muscle Thickness (APMT) adalah pemeriksaan antropometri yang relatif mudah, murah, tidak invasif serta berasosiasi positif dengan SMM. APMT diharapkan dapat menjadi alternatif pengukuran SMM.Tujuan : Menganalisis APMT sebagai prediktor SMM pada pasien hemodialisisMetode penelitian : Penelitian korelasional melibatkan pasien GGK yang menjalani hemodialisis sebanyak 50 subyek yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Massa otot diukur menggunakan Bioelectrical Impedance Analysis (BIA), APMT diukur menggunakan Kaliper Harpenden, dan performa fisik diukur berdasarkan international physical activity questionnaire (IPAQ). Uji hipotesis menggunakan korelasi  dan analisis regresi linier bivariat & multivariat untuk nilai prediksi.Hasil : Terdapat korelasi positif antara APMT dengan SMM pada kelompok subyek pria (r=0.793 p< 0.001) & wanita (r=0.848; p < 0.001). Usia tidak berkorelasi dengan SMM pada kelompok subyek pria (r = 0.34); p = 0.864) dan berkorelasi negatif pada wanita (r= -0.600, p< 0,05), sementara aktivitas fisik berkorelasi positif dengan SMM  pada kelompok subyek pria (r=0.655, p< 0.001) & wanita (r=0.470, p < 0.05). APMT dapat digunakan untuk memperkirakan nilai SMM pada kelompok subyek pria  (R2 = 0.546; p < 0.001) dan wanita (R2 = 0.719; p < 0.001).Simpulan: APMT dapat digunakan sebagai prediktor SMM pada pasien hemodialisis menggunakan formula prediksi SMM = -5.708 + 1.5 x DAPMT (pria) & SMM = -2.86 + 1.32 x DAPMT (wanita).Kata kunci : GGK, Hemodialisis, SMM, APMT
KORELASI DEFISIT ENERGI DAN PROTEIN DENGAN LAMA RAWAT PASIEN SAKIT KRITIS DI INTENSIVE CARE UNIT (ICU) Jennifer Setiawan; Niken Puruhita; Minidian Fasitasari; Hertanto Wahyu Subagio; Etisa Adi Murbawani
JNH (Journal of Nutrition and Health) Vol 8, No 2 (2020): JNH (JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (736.808 KB) | DOI: 10.14710/jnh.8.2.2020.100-108

Abstract

Latar Belakang : Asupan yang inadekuat dan hiperkatabolisme merupakan faktor risiko malnutrisi pasien ICU yang berkaitan dengan outcome yang buruk. Terdapat kontroversi mengenai risiko dan manfaat pemberian energi dan protein pada pasien sakit kritis.Tujuan : Menganalisis korelasi antara defisit energi dan protein dengan lama rawat pasien bedah di ICU.Metode penelitian : Penelitian korelasional dengan subjek penelitian adalah pasien bedah di ICU dengan usia ≥ 18 tahun dan mendapatkan terapi gizi enteral maupun parenteral oleh dokter spesialis Gizi Klinis. Pasien readmisi atau meninggal saat perawatan dieksklusikan dari penelitian ini. Defisit energi dihitung sebagai jumlah selisih antara energi yang dipreskripsikan dan energi yang diberikan. Defisit protein dihitung dengan cara yang sama.Hasil : Lima puluh subjek memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Rerata defisit energi 1350 ± 862,8 kkal dan defisit protein 96 ± 57,0 gram. Terdapat korelasi positif bermakna antara defisit energi (r = 0,586; p <0,001) dan defisit protein (r = 0,639; p <0,001) dengan lama rawat di ICU.Simpulan : Defisit energi dan protein berkorelasi dengan lama rawat pasien bedah di ICU. Defisit protein berkorelasi lebih kuat daripada defisit energi dengan lama rawat di ICU. Kata kunci : defisit energi, defisit protein, lama rawat, sakit kritis, pasien bedah
KESESUAIAN LINGKAR PERGELANGAN TANGAN TERHADAP PERSENTASE LEMAK TUBUH TOTAL DAN LEMAK VISERAL Fani Safitri; Siti Fatimah Muis; Amalia Sukmadianti; Darmono SS; Khairuddin Khairuddin
JNH (Journal of Nutrition and Health) Vol 8, No 2 (2020): JNH (JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (470.542 KB) | DOI: 10.14710/jnh.8.2.2020.66-73

Abstract

Latar belakang: Kelebihan akumulasi lemak yang mengganggu kesehatan disebut obesitas. Akumulasi lemak tubuh dapat diukur menggunakan beberapa metode, seperti computed tomography (CT) dan magnetic resonance imaging (MRI), namun membutuhkan biaya mahal dan memiliki paparan radiasi. Metode lain yang digunakan adalah bioelectrical impedance analysis (BIA). Lingkar pergelangan tangan merupakan pengukuran antropometri yang baru diperkenalkan dan mudah dilakukan untuk menilai ukuran rangka tubuh. Ukuran rangka tubuh mempunyai hubungan dengan lemak, massa bukan lemak, tulang dengan berat badan pada semua umur.Tujuan : Menganalisis kesesuaian lingkar pergelangan tangan dengan presentase lemak tubuh total dan lemak viseralMetode penelitian : Penelitian kesesuaian ini melibatkan subyek mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro sebanyak 256 orang yang berusia 19-23 tahun. Instrumen penelitian BIA dan metline. Analisis menggunakan uji diagnostik untuk menjelaskan perhitungan sensitivitas, spesifitas, nilai prediksi positif, nilai prediksi negatif.Hasil : Hasil sensitivitas dan spesifitas lingkar pergelangan tangan terhadap persentase lemak tubuh total kuat pada wanita (Se: 82,22%, Sp:45,25%) namun lemah pada pria (Se:55,55%, Sp:54,54%). Hasil sensitivitas dan spesifitas lingkar pergelangan tangan terhadap lemak tubuh viseral didapatkan kuat pada pria (Se:81%, Sp:66,66%) maupun wanita (Se:100%, Sp:36,61%). Berdasarkan penentuan titik potong dengan metode ROC didapatkan nilai 13,5cm untuk wanita dan 15,8cm untuk pria yang memiliki kesesuaian dengan lemak viseral.Simpulan : Lingkar pergelangan tangan dapat menjadi alat skrining terhadap total body fat wanita namun tidak pada pria. Lingkar pergelangan tangan dapat menjadi alat skrining terhadap lemak viseral yang tinggi pada wanita dan pria namun tidak dapat menjadi alat diagnostik. Butuh penelitian lebih lanjut dimana populasi pria dan wanita proporsional sesuai demografi Kota Semarang. Kata kunci : Lingkar pergelangan tangan, Lemak total, Lemak viseral 
HUBUNGAN PERSEN LEMAK TUBUH DENGAN HITUNG EOSINOFIL PADA LANSIA OBESITAS SARKOPENIA Dzuriyati Solikhah; Muhammad Sulchan; Aryu Candra
JNH (Journal of Nutrition and Health) Vol 8, No 2 (2020): JNH (JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (672.904 KB) | DOI: 10.14710/jnh.8.2.2020.109-121

Abstract

Latar Belakang: Penuaan ditandai dengan penurunan massa otot dan peningkatan massa lemak yang menyebabkan obesitas sarkopenia. Peningkatan massa lemak terkait dengan persen lemak tubuh berhubungan dengan kadar leptin dalam tubuh yang berpengaruh terhadap hitung eosinofil. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan persen lemak tubuh dengan hitung eosinofil pada lansia obesitas sarkopenia.Metode: Penelitian cross sectional dengan 48 subjek lansia dengan obesitas sarkopenia. Persen lemak tubuh diukur dengan menggunakan Bioimpedance Analysis (BIA). Hitung eosinofil diketahui dengan pemeriksaan darah lengkap melalui hasil analisis differential count dari leukosit. Uji normalitas menggunakan Kolmogorov Smirnov, analisis statistik menggunakan uji korelasi spearman.Hasil: Dari 48 subjek lansia dengan obesitas sarkopenia 83,3% lansia didapatkan persen lemak tubuh tinggi. Hasil hitung eosinofil sebanyak 12,5% lansia rendah, 62,5% lansia normal dan 25% lansia tinggi. Ditemukan hubungan negatif yang signifikan antara persen lemak tubuh dengan hitung eosinofil (r=-0,323 ; p=0,025)Simpulan: Terdapat korelasi negatif yang signifikan antara persen lemak tubuh dengan hitung eosinofil pada lansia obesitas sarkopenia.Kata Kunci: Persen Lemak Tubuh, Hitung Eosinofil, Obesitas Sarkopenia, Lansia
PATOFISIOLOGI STUNTING Aryu Candra
JNH (Journal of Nutrition and Health) Vol 8, No 2 (2020): JNH (JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (441.407 KB) | DOI: 10.14710/jnh.8.2.2020.74-78

Abstract

 Proses pertumbuhan dan perkembangan manusia, yang memakan waktu hampir 20 tahun adalah fenomena yang kompleks. Proses pertumbuhan di bawah kendali genetik dan pengaruh lingkungan, yang beroperasi sedemikian rupa sehingga, pada waktu tertentu selama periode pertumbuhan, satu atau yang lain mungkin merupakan pengaruh dominan. Pada masa konsepsi, terdapat blueprint (cetak biru) genetik yang mencakup potensi untuk mencapai ukuran dan bentuk dewasa tertentu. Lingkungan mengubah potensi ini. Ketika lingkungan netral, tidak memberikan pengaruh negatif pada proses pertumbuhan, potensi genetik dapat sepenuhnya diwujudkan. Namun demikian kemampuan pengaruh lingkungan untuk mengubah potensi genetik tergantung pada banyak faktor, termasuk waktu di mana mereka terjadi; kekuatan, durasi, frekuensi kemunculannya; dan usia serta jenis kelamin anak.

Page 1 of 1 | Total Record : 7