cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. kudus,
Jawa tengah
INDONESIA
TADBIR : Jurnal Manajemen Dakwah
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science,
Arjuna Subject : -
Articles 59 Documents
TUMBUHNYA TOLERANSI MELALUI ORGANISASI DAKWAH Farida Farida
TADBIR : Jurnal Manajemen Dakwah Vol 1, No 1 (2016): Tadbir Jurnal Manajemen Dakwah
Publisher : TADBIR : Jurnal Manajemen Dakwah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Manusia sebagai makhluk individu memiliki kebutuhan (biologi,psikis, dan religius) dan secara sosial memiliki keinginan untukmenyesuaikan dengan lingkungan sosial. Dengan potensi dankemampuan yang dimiliki, manusia akan berupaya untukmengaktulaisasikan kebutuhan dan tuntutan sosial. Olehkarenanya, manusia membutuhkan orang lain dalam “wadah”organisasi, yang akan menumbuhkan perilaku-perilaku sosial, diantaranya adalah toleransi. Salah satu organisasi yang membantu manusia untuk tumbuh kembang adalah organisasidakwah, karena memiliki tujuan yang jelas dalam mensyiarkanIslam untuk mad’u secara personal maupun sosial. Karenaorganisasi dakwah memiliki aturan dan budaya untuk salingmengingatkan da’i dalam berdakwah agar memperhatikanprinsip-prinsipnya, dan mad’u sebagai penerima efek dakwahdapat memiliki pemahaman yang tepat tentang agama Islamdan kesadaran dalam melaksanakan perilaku keberagamaan.Maka perilaku toleransi dapat diupayakan oleh aturan-aturanyang mengikat dan sanksi yang jelas dalam organisasi dakwah,baik untuk da’i maupun mad’u. Karena dengan toleransi akanmemunculkan perilaku yang bijaksana dan saling memahamiperbedaan. Namun yang terpenting adalah setiap muslim memilikihubungan yang baik dengan sang pencipta dalam beribadah, sesama manusia dalam bermu’amalah dan mengelola lingkungansebaik-baiknya untuk kemanfaatan.
URGENSI LEADERSHIP BAGI ORGANISASI DAKWAH Ahmad Zaini
TADBIR : Jurnal Manajemen Dakwah Vol 2, No 1 (2017): Tadbir Jurnal Manajemen Dakwah (Article in Press)
Publisher : TADBIR : Jurnal Manajemen Dakwah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk membahas leadership, bagaimana karakteristik leadership bagi organisasi dakwah, bagaimana konsep Islam tentang leadership, serta urgensi leadership bagi organisasi dakwah. Studi ini menunjukkan bahwa leadership merupakan kemampuan untuk memengaruhi suatu kelompok/organisasi guna mencapai sebuah visi atau serangkaian tujuan yang ditetapkan. Karakteristik leadership bagi organisasi dakwah terutama dapat jadi teladan yang baik bagi yang dipimpinnya. Adapun konsep leadership dalam perpektif Islam dapat ditinjau dengan tiga pendekatan yaitu pendekatan normatif, historis, dan teoretik. Sedang urgensi leadership bagi organisasi dakwah berfungsi untuk menjalankan fungsi-fungsi manajemen dakwah. Seperti diketahui, setidaknya ada empat fungsi manajemen bagi organisasi dakwah, yaitu: takhthith (perencanaan dakwah), tanzhim (pengorganisasian dakwah), taujih (pelaksanaan dakwah) dan riqabah (pengendalian dakwah).
SIKAP KEPEMIMPINAN TOKOH AGAMA DI TENGAH MASYARAKAT KONFLIK (Studi Kasus Pendampingan Tokoh Agama pada Masyarakat Konflik Kendeng di Rembang) Yuliyatun Yuliyatun
TADBIR : Jurnal Manajemen Dakwah Vol 2, No 1 (2017): Tadbir Jurnal Manajemen Dakwah (Article in Press)
Publisher : TADBIR : Jurnal Manajemen Dakwah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini merupakan hasil pengamatan dan analisis terhadap fenomena konflik masyarakat di wilayah garis depan yang menjadi lokasi pendirian pabrik semen di jejeran pegunungan Kendeng Rembang. Ada hal menarik peran tokoh agama dapat memberikan pencerahan dan menciptakan situasi damai bagi kedua belah pihak yang berkonflik. Karena pihak-pihak yang berkonflik tersebut merupakan satu komunitas masyarakat muslim yang mestinya dapat menjaga ukhuwah meski berada dalam posisi yag saling berbeda menyikapi sikap investor dalam upayanya mendirikan pabrik semen. Hasil penelusuran perkembangan berita mengenai kasus Kendeng di Rembang, sikap kepemimpinan tokoh agama menjadi hal yang sangat urgen dalam mendampingi masyarakat yang secara psikologis membutuhkan dukungan moril dalam menghadapi realitas yang tidak dikehendakinya. Sikap tersebut ditunjukkan dengan mendasarkan tindakan tokoh agama pada nilai-nilai luhur ajaran Islam merespon perkembangan masyarakat dan relasinya dengan industrialisasi yang tengah berlangsung di Rembang. 
MANAJEMEN DAKWAH IKATAN REMAJA MASJID BAITURROHMAN (IRMABA) DI DESA PUCAKWANGI KECAMATAN PUCAKWANGI KABUPATEN PATI Ahmad Zaini
TADBIR : Jurnal Manajemen Dakwah Vol 1, No 2 (2016): Tadbir Jurnal Manajemen Dakwah
Publisher : TADBIR : Jurnal Manajemen Dakwah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini bertujuan: pertama, untuk mengetahui perencanaankegiatan pada Ikatan Remaja Masjid Baiturrohman (IRMABA),kedua, untuk mengetahui pengorganisasian kegiatan padaIkatan Remaja Masjid Baiturrohman (IRMABA), ketiga,untuk mengetahui penggerakkan kegiatan pada Ikatan RemajaMasjid Baiturrohman (IRMABA), keempat, untuk mengetahuipengawasan kegiatan pada Ikatan Remaja Masjid Baiturrohman(IRMABA) dan kelima, untuk mengetahui perilaku keberagamaandi Desa Pucakwangi Kecamatan Pucakwangi Kabupaten Pati.Adapun hasilnya: pertama, arti penting perencanaan bagikegiatan IRMABA supaya kegiatan yang akan dijalankan dapatberjalan sesuai dengan rencana. Kedua, pengorganisasian pentingdilakukan karena untuk memudahkan dalam menjalin komunikasiantar anggota, panitia, serta pengurus. Ketiga, IRMABA dalammenggerakan setiap koordinator di bawahnya melalui koordinasidengan anggota dan memberikan motivasi yang membangunterhadap anggota di setiap akhir kegiatan yang dilakukan sebagai bentuk evaluasi. Keempat, arti penting pengawasan kegiatanIRMABA adalah supaya IRMABA berjalan sesuai visi, misi dan tujuan. Kelima, perilaku keberagamaan yang meliputi dimensi akidah, ibadah, dan akhlak masyarakat di Desa Pucakwangi secara umum sudah baik tetapi masih perlu pendampingan dari para tokoh agama, perlu adanya saling menghormati antara satu individu dengan individu lainnya serta harus ada peningkatan lagi supaya tidak terjadi hal-hal yang melenceng.
PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA BAGI ORGANISASI DAKWAH Ahmad Zaini
TADBIR : Jurnal Manajemen Dakwah Vol 1, No 1 (2016): Tadbir Jurnal Manajemen Dakwah
Publisher : TADBIR : Jurnal Manajemen Dakwah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui pengembangan manajemen sumber daya manusia bagi organisasi dakwah, mengetahui manfaat manajemen sumber daya manusia, mengetahui pengembangan sumber daya manusia yang efektif, serta karakteristik individu da’i yang ideal dan profesional bagi organisasi dakwah. Untuk mengembangkan sumber daya yang efektif bagi organisasi dakwah maka pimpinan organisasi dakwah dapat melakukan kegiatan berikut: pelatihan/pendidikan, rotasi jabatan, delegasi, promosi, pemindahan, konseling, dan konferensi. Adapun ciri-ciri individu da’i yang ideal harus memiliki akidah yang benar, ibadah yang istikamah, berakhlakul karimah, memiliki kemampuan ilmiah, lancar berkomunikasi dan mujahadah. Adapun da’i yang profesional memiliki ciri-ciri sebagai berikut:memiliki suatu keahlian khusus, merupakan suatu panggilan khusus, memiliki teori-teori yang baku secara universal, mengabdikan diri untuk masyarakat dan bukan untuk diri sendiri, dilengkapi dengan kecapakan yang diagnostik dan kompetensi yang aplikatif, memiliki otonomi dalam melaksanakan pekerjaannya, memiliki kode etik serta memiliki organisasi profesi yang kuat.
Pemimpin Rakyat: Belajar pada DPRD Kudus Hasil Pemilu Tahun 2014 Moh. Rosyid
TADBIR : Jurnal Manajemen Dakwah Vol 2, No 1 (2017): Tadbir Jurnal Manajemen Dakwah (Article in Press)
Publisher : TADBIR : Jurnal Manajemen Dakwah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Politik dalam bahasa Arab dari kata siyasah, berasal dari kata yasa-yasusu berarti mengurusi, melatih, dan mendidik. Dalam perspektif Islam, politik mengandung makna keinginan atau cara menjadikan ajaran Islam sebagai panduan kehidupan (manhajul hayah) agar kehidupan berpolitik menyejahterakan umat manusia dan lingkungannya. Upaya menyejahterakan tersebut dapat dilakukan dengan posisi/jabatan yang diembannya. Sebagai manusia, perilaku politisi perlu dikawal dan diarahkan agar berpijak pada jalan yang lurus/benar. Pihak yang mengarahkan tentunya memiliki kriteria ideal yakni pihak yang netral, dapat dijadikan contoh, dipercaya, dan memiliki kekuatan. Kriteria itu dimiliki ulama atau cendekiawan yang memiliki hati nurani dan nihil kepentingan praktis. Naskah ini sebagai bagian dari upaya untuk memotret hasil pemilu legislatif tahun 2014 DPRD Kabupaten Kudus Jawa Tengah. Pertama, baru pertama kali ada DPRD Kudus yang beragama Buddha, yakni Ngateman, PDIP, Dapil 2. Terpilihnya anggota DPRD Kudus memiliki ragam latar belakang, meski minim sosok tokoh Islam kharisma yang mencalonkan diri atau dicalonkan oleh umat/partai sebagai representasi wakil rakyat atas ketokohannya. Kedua, berdasarkan data yang tertulis dalam naskah ini diharapkan ada upaya yang lebih optimal oleh parpol dalam mengader person parpolnya. Ketiga, fenomena pindah partai pun menghiasi pileg 2014. Keempat, minimnya perempuan yang terpilih sebagai catatan tersendiri. Kelima, PDI-P sebagai partai pemenang perolehan kursi dewan tertinggi sehingga menduduki jabatan Ketua DPRD Kudus. Hal yang lebih penting dari semua ini adalah perlunya dievaluasi kinerja dewan. 
MANAJEMEN DAKWAH MAJLIS DZIKIR DI DESA NGEMPLIK WETAN KARANGANYAR DEMAK Nur Ahmad
TADBIR : Jurnal Manajemen Dakwah Vol 1, No 2 (2016): Tadbir Jurnal Manajemen Dakwah
Publisher : TADBIR : Jurnal Manajemen Dakwah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Majlis dzikir merupakan sekumpulan pengajian majlis dzikir dimasyarakat yang bersifat non formal dalam bidang keagaman.Pada majlis dzikir kali ini diharapkan dapat menjalankanfungsinya dalam mengembangkan sistem nilai dan normayang sesuai tuntunan syariat Islam. Dengan keberadaan Majlisdzikir tersebut senantiasa diharapkan mampu menanamkannilai-nilai akhlak al-karimah, mampu meningkatkan motivasikeberagamaan pada masyarakat serta memperoleh kebahagiaanhidup dunia dan akhirat, sejahtera lahir batin dan mendapatridho dari Allah swt. Majlis dzikir yang dimaksud disini jugamerupakan lembaga dakwah dalam masyarakat yang tumbuhdan berkembang dari kalangan masyarakat Islam itu sendiriyang kepentingannya untuk kemaslahatan umat manusia. Olehkarena itu majlis dzikir tersebut merupakan lembaga swadayamasyarakat dengan harapan mampu menjalin silaturahim antarwarga masyarakat untuk meningkatkan motivasi keberagamaanmasyarakat serta mampu bisa menambah motivasi beribadahmereka. Dzikir adalah kunci ketenangan hati serta sebagai intidari kebahagiaan, sebab dengan dzikir hati manusia hanya terikatdengan Allah swt. dan tidak tergantung dengan selain Allah swt.,dengan berdzikir seseorang akan menemukan sumber kekuatanlahir-batin atau menemukan segala hikmah ketika menghadapi cobaan dan rintangan, mampu mengembalikan segala kebaikan hanya kepada Allah swt.
MANAGEMEN DAKWAH PERSPEKTIF AL-QUR’AN Ahmad Atabik
TADBIR : Jurnal Manajemen Dakwah Vol 1, No 1 (2016): Tadbir Jurnal Manajemen Dakwah
Publisher : TADBIR : Jurnal Manajemen Dakwah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam artikel ini, penulis memaparkan kajian tentang manajemendakwah al-Qur’an. Kajian yang dibahas adalah tentang pengertianmanajemen dakwah; pada kesempat ini akan dibahas pulabagaimana al-Qur’an juga secara implisit telah membicarakantentang menajemen dakwah ini. Selain pengertian manajemendakwah, akan pula dipaparkan tentang lembaga dakwah dalamal-Qur’an, gaya Bahasa al-Qur’an dalam berdakwah dan lainnya.Manajemen dakwah merupakan proses perencanaan tugas,mengelompokkan tugas, menghimpun dan menempatkan tugasdan kemudian menggerakkan kearah pencapaian tujuan dakwah, yaitu kebahagiaan dunia akhirat. Dengan adanya perencaan dalam berdakwah ini, maka dakwah tidak dipandang dalam objekubudiyyah semata, namun juga merupakan bentuk implementasidari berbagai macam profesi.
KARAKTERISTIK PEMIMPIN DALAM PRESPEKTIF ISLAM (KAJIAN TAFSIR IBNU KATSIR) Rukhaini Fitri Rahmawati
TADBIR : Jurnal Manajemen Dakwah Vol 2, No 1 (2017): Tadbir Jurnal Manajemen Dakwah (Article in Press)
Publisher : TADBIR : Jurnal Manajemen Dakwah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menjadi pemimpin merupakan hal yang mudah namun menjadi pemimpin yang baik dan mampu mengemban tanggungjawabnya bukanlah perkara yang mudah.Dalam Islam menjadi seorang pemimpin atau khalifah merupakan salah satu tugas manusia sehingga Islam begitu cermat mengatur hal tentang  kepemimpinan. Dalam berbagai ayat dijelaskan berkaitan dengan konsep kepemimpinan, karakteristik seorang pemimpin yang ideal hingga bagaimana memilih pemimpin dalam Islam. Makalah ini akan menjelaskan karakteristik-karakteristik seorang pemimpin berdasarkan ayat-ayat Al-Qur’an berdasarkan tafsir yang dilakukan oleh Ibnu Katsir.          
MANAJEMEN DAKWAH RASULULLAH: Analisis Dakwah Nabi di Kota Mekah Cucu Cucu
TADBIR : Jurnal Manajemen Dakwah Vol 1, No 2 (2016): Tadbir Jurnal Manajemen Dakwah
Publisher : TADBIR : Jurnal Manajemen Dakwah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fungsi dakwah bukan sekedar menyeru, tetapi hakikatnyaadalah perubahan masyarakat. Gerakan perubahan tidak dapatdilakukan asal jalan, tetapi perlu pengelolaan secara benar dantepat, serta dibutuhkan profesionalisme dari para pelaku dakwahkhususnya mereka yang bergerak dalam sebuah lembaga dakwah.Rasulullah Saw. telah menampilkan kesungguhan dan kecermatanyang luar biasa dalam pengelolaan dakwahnya baik di Mekahhingga Madinah. Setelah dikaji lebih dalam dengan pendekatanteori manajemen, ditemukan bahwa Nabi Saw. telah menjalankandakwahnya dengan menerapkan prinsip-prinsip manajemen.Rasulullah Saw. sebagai pemimpin umat, memiliki kemampuandalam menyusun perencanaan dan strategi dakwahnya, beliautelah mampu menggerakkan dan memotivasi para sahabat selamamenjalankan dakwahnya sehingga seluruh Jazirah Arab dapatmenerima kehadiran Islam.