cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. kudus,
Jawa tengah
INDONESIA
TADBIR : Jurnal Manajemen Dakwah
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science,
Arjuna Subject : -
Articles 59 Documents
TASAWUF SEBAGAI MEDIA KEPUASAN BATIN DALAM KONTEKS HAL DAN MAQAM Masturin, Masturin
TADBIR : Jurnal Manajemen Dakwah Vol 2, No 2 (2017): Tadbir Jurnal Manajemen Dakwah (Article in Press)
Publisher : TADBIR : Jurnal Manajemen Dakwah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 Inti ajaran semua agama adalah penyerahan kepada Tuhan pencipta alam semesta, yang dalam bahasa Arab disebut Islam dalam arti generik. Perbedaan pendapat yang terjadi adalah akibat kebanggaan dan sikap menolak. Penyerahan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, tanpa sedikitpun mengasosiasikan atribut Ketuhanan kepada apa dan siapapun selain daripada-Nya sendiri, merupakan satu-satunya sikap keagamaan yang benar, dan sikap selain itu tertolak.Tasawuf merupakan olah rohani untuk mendekatkan roh manusia kepada Tuhan sehingga dapat berhubungan langsung dengan Tuhan. Hubungan langsung antara roh manusia dengan Tuhan baik dalam bentuk komunikasi maupun dialog dapat dicapai melalui pengasingan diri dan kontemplasi. Kesa­daran akan adanya komunikasi dan dialog inilah yang menjadi inti dari tasawuf.Ada segolongan umat Islam yang belum merasa puas dengan pendekatan diri kepada Tuhan melalui ibadah shalat, puasa dan haji. Mereka ingin lebih dekat lagi dengan Tuhan. Jalan untuk itu diberikan oleh al-tasawwuf. Al-tasawwuf atau sufisme ialah istilah yang khusus dipakai untuk menggambarkan mistisisme dalam Islam.Ada beberapa, maqam yang harus dilalui oleh seorang sufi untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Di antara para ahli tasawuf terjadi perbedaan pandangan mengenai jumlah dan susunan maqam. Abu Bakar Muhammad al-Kalabadzi tam­paknya lebih rinci dalam mengemukakan maqamat yang harus dilalui oleh seorang, sufi dibandingkan dengan ahli tasawuf lainnya. Maqamat yang dikemukakan oleh Abu Bakar Muhammad al-Kalabadzi secara berurutan adalah al-tau­bah, al-zuhd, al-shabr, al-faqr, al-tawadlu', al-taqwa, al-tawakkal, al-ridlo, al-mahabbah, dan al-ma'rifah.
KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN DALAM PERSPEKTIF MANAJEMEN DAKWAH Rakhmawati, Istina
TADBIR : Jurnal Manajemen Dakwah Vol 1, No 2 (2016): Tadbir Jurnal Manajemen Dakwah
Publisher : TADBIR : Jurnal Manajemen Dakwah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Manajemen dakwah adalah pengaturan secara sistematis dankoordinatif dalam setiap kegiatan yang secara aktifitas sebuahdakwah yang dimulai dari sebelum pelaksanaan sampai akhirdari rangkaian kegiatan dakwah. Sedangkan manajemen sendiriadalah sbagai proses perencanaan tugas, mengelompokkan,menghimpun dan menempatkan tenaga-tenaga pelaksanaandalam kelompok-kelompok tugas dan kemudian menggerakkankearah tujuan. Jika aktivitas manajemen dakwah dilaksanakansesuai dengan prinsip manajemen maka citra profesional dalamdakwah akan terwujud. Adapun nilai kepemimpinan dalamsebuah manajemen dakwah merupakan sifat dan sikap nilaisebuah kepemimpinan serta tingkah laku seorang pemimpinyang mengandung kemampuan untuk memimpin, mengarahkan,mempengaruhi daya kemampuan seseorang atau kelompokguna mencapai tujuan dakwah yang telah ditetapkan. Nilai darikepemimpinan tersebut bertujuan semata-mata untuk mencapaisebuah keberhasilan dakwah melalui pendekatan manajemendakwah. Pemimpin sebuah organisasi dakwah adalah orang yangmampu menggerakkan orang lain yang ada disekitarnya untukmengikuti ajakannya dalam proses pencapaian tujuan dakwah,dengan kata lain sifat-sifat kepemimpinan dakwah seharusnyamemiliki kedalaman memahami ilmu agama dan kecakapan ilmu duniawi, disamping harus selalu menjaga ketaqwaan kepada Allah swt.
MENUMBUHKAN SIKAP BERPIKIR POSITIF DALAM ORGANISASI DAKWAH Falah, Riza Zahriyal
TADBIR : Jurnal Manajemen Dakwah Vol 1, No 1 (2016): Tadbir Jurnal Manajemen Dakwah
Publisher : TADBIR : Jurnal Manajemen Dakwah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini membahas tentang sikap berpikir positif yangmerupakan keharusan dalam menjalankan tugas berdakwah.Landasan dan alasan berpikir positif dikemukakan agar bisadipahami bahwa berpikir positif merupakan sikap yang tidakbisa ditinggalkan dalam menjalankan tugas dakwah. Tujuan daripenulisan artikel ini adalah untuk memperkaya referensi parada’i dan organisasi dakwah dalam menjalankan kegiatannya.Selain itu juga untuk memberi pengetahuan tentang strategi danmetode untuk selalu berpikir positif dalam kehidupan sehari-hari.Selain penulisan deskriptif, teknik komparasi juga digunakandalam penulisan artikel ini. Ditambah dengan analisa kritis danmendalam. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kondisipikiran seseorang akan mempengaruhi perilaku fisiknya. Berpikirpositif akan menghasilkan perilaku yang positif (baik). Sebaliknyaberpikir negatif juga akan menghasilkan perilaku yang negatif.Maka dari itu, dalam tulisan selain alasan berpikir positif, strategiberpikir positif juga dibahas sehingga bisa dijadikan referensibagi para da’i dan organisasi dakwah dalam menjalankantugas dakwah
KONTRIBUSI DA’I DALAM MEMBANGUN JIWA KEPEMIMPINAN MELALUI PENDIDIKAN KARAKTER Khoirun Nida, Fatma Laili
TADBIR : Jurnal Manajemen Dakwah Vol 2, No 1 (2017): Tadbir Jurnal Manajemen Dakwah (Article in Press)
Publisher : TADBIR : Jurnal Manajemen Dakwah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Eksistensi da’i dalam dinamika dakwahnya tidak cukup hanya sebagai pembawa risalah agama, namun lebih dari itu da’i memiliki peran yang strategis dalam kiprahnya sebagai fasilitator, motivator, problem solver dan teladan bagi masyarakat. Dalam tulisan ini akan menguraikan bagaimana kompetensi da’i mampu menjadi daya dukung dalam proses pembangunan jiwa kepemimpinan mad’u. Keberhasilan da’i dalam membangun jiwa kepemimpinan mengindikasikan kemampuan da’i  dalam  mewujudkan proses pendidikan karakter sebagai muatan dalam dinamika dakwahnya. Disisi lain, kekuatan karakter yang dicapai mad’u sebagai produk dari keberhasilan dakwah merupakan wujud nyata dari aktualisasi kompetensi da’i baik secara personal, social, spiritual dan subtantif-metodologis. Kekuatan karakter dalam proses pembangunan jiwa kepemimpinan didukung oleh tiga pilar pendidikan karakter yang meliputi; moral knowing, moral loving dan moral behavior sebagai sebagai pijakannya. Keberhasilan pendidikan karakter melalui peran da’i yang professional akan menjadi media yang strategis dalam upaya pembangunan jiwa kepemimpinan ummat sebagai salah satu tujuan dari kegiatan dakwah. 
KESADARAN BERORGANISASI SOSIAL (Kajian Tanggungjawab Berorganisasi Penataan Administrasi Masjid) Mas'udi, Mas'udi
TADBIR : Jurnal Manajemen Dakwah Vol 1, No 2 (2016): Tadbir Jurnal Manajemen Dakwah
Publisher : TADBIR : Jurnal Manajemen Dakwah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masjid dalam kehidupan kaum muslimin merupakan salah satutempat yang bernilai pokok karena kehadirannya sebagai saranamereka mengabdi kepada Allah Swt. Keberadaan masjid dalamkehidupan kaum muslimin akan menunjung seutuhnya terhadapmutu-mutu ibadah yang dilaksanakan pada hari-hari kehidupanmereka di dunia. Tidak bisa dipungkiri bahwa keberadaan masjidbagi identitas seorang muslim sebagai kenyataan yang harus dijagadan dilestarikan. Pelestarian masjid itu sendiri juga menjadiaspek penting yang akan menjadikan nilai-nilai ibadah yangmereka jalankan dapat nyaman dan berjalan dalam ketentraman.Menganalisis mutu ibadah yang bisa dicapai oleh setiap muslimdalam hari-hari mereka melangsungkan ibadah di masjid pentingmenegaskan kondisi yang bisa dijumpai di masjid tersebut.Kondisi masjid yang bersih, nyama, kondusif, dan tertata denganbaik sistem organisasinya akan menegaskan bahwa operasionalibadah di tempat tersebut tergolong baik dan rapi. Usahamenunjukkan mutu ibadah yang baik dalam rancangan masjidyang kondusif ini, kajian dalam artikel ini disandarkan kepadaanalisis deskriptif dengan metode analisis data secara kualitatif.Pendekatan yang ada ini ditujukan untuk menjelaskan fenomena yang berjalan dan terjadi pada sistem manajemen yang ada di masjid-masjid. Penataan administrasi dari manajemen masjid masih kurang terurus dengan rapi. Hal ini terjadi karena asumsi yang muncul dari beberapa pengurus yang ada bahwa masjid hanya eksklusif pada bagian-bagian kerja yang berhubungan dengan ibadah mahdlah wajib semata. Padahal dalam realitas kerja dan operasionalnya, masjid tampak menjadi nyaman di saat tata kelola dan sistem manajemen yang ada bisa dilangsungkan melalui kesepakatan-kesepakatan bersama yang dibangun ditengah-tengah masyarakat.
TUMBUHNYA TOLERANSI MELALUI ORGANISASI DAKWAH Farida, Farida
TADBIR : Jurnal Manajemen Dakwah Vol 1, No 1 (2016): Tadbir Jurnal Manajemen Dakwah
Publisher : TADBIR : Jurnal Manajemen Dakwah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Manusia sebagai makhluk individu memiliki kebutuhan (biologi,psikis, dan religius) dan secara sosial memiliki keinginan untukmenyesuaikan dengan lingkungan sosial. Dengan potensi dankemampuan yang dimiliki, manusia akan berupaya untukmengaktulaisasikan kebutuhan dan tuntutan sosial. Olehkarenanya, manusia membutuhkan orang lain dalam “wadah”organisasi, yang akan menumbuhkan perilaku-perilaku sosial, diantaranya adalah toleransi. Salah satu organisasi yang membantu manusia untuk tumbuh kembang adalah organisasidakwah, karena memiliki tujuan yang jelas dalam mensyiarkanIslam untuk mad’u secara personal maupun sosial. Karenaorganisasi dakwah memiliki aturan dan budaya untuk salingmengingatkan da’i dalam berdakwah agar memperhatikanprinsip-prinsipnya, dan mad’u sebagai penerima efek dakwahdapat memiliki pemahaman yang tepat tentang agama Islamdan kesadaran dalam melaksanakan perilaku keberagamaan.Maka perilaku toleransi dapat diupayakan oleh aturan-aturanyang mengikat dan sanksi yang jelas dalam organisasi dakwah,baik untuk da’i maupun mad’u. Karena dengan toleransi akanmemunculkan perilaku yang bijaksana dan saling memahamiperbedaan. Namun yang terpenting adalah setiap muslim memilikihubungan yang baik dengan sang pencipta dalam beribadah, sesama manusia dalam bermu’amalah dan mengelola lingkungansebaik-baiknya untuk kemanfaatan.
MANAJEMEN DALAM ORGANISASI ISLAM Mubasyaroh, Mubasyaroh
TADBIR : Jurnal Manajemen Dakwah Vol 2, No 2 (2017): Tadbir Jurnal Manajemen Dakwah (Article in Press)
Publisher : TADBIR : Jurnal Manajemen Dakwah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 Organisasi yang baik dalam pandangan masyarakat modern harus dikelola secara efektif dan efisien. Pengelolaan organisasi secara efktif dan efisien hanya akan didapati bila didalamnya dipraktekkan manajemen modern. Pengelolaan organisasi dapat dilakukan dengan menggunakan manajemen yang baik. Dalam makalah ini akan diungkapkan manajemen dalam organisasi Islam. Adapun tujuan tulisan ini,  ingin memberikan gambaran dan wawasan terhadap pembaca,  mengenai hal-hal yang berkaitan dengan organisasi, serta manajemen dalam organisasi Islam. Manajemen sebagai kegiatan mengerakkan orang-orang dalam suatu organisasi atau kegiatan tertentu, memiliki fungsi yang berbeda-beda. Henri Fyol misalnya menyebutkan fungsi-fungsi manajemen terdiri dari planning, organizing, commonding, coordinating,  dan controlling. Sementara itu George R.Terry membagi fungsi manajemen ada 4(empat) yaitu; planning, organizing, actuating, dan controlling.
SIKAP KEPEMIMPINAN TOKOH AGAMA DI TENGAH MASYARAKAT KONFLIK (Studi Kasus Pendampingan Tokoh Agama pada Masyarakat Konflik Kendeng di Rembang) Yuliyatun, Yuliyatun
TADBIR : Jurnal Manajemen Dakwah Vol 2, No 1 (2017): Tadbir Jurnal Manajemen Dakwah (Article in Press)
Publisher : TADBIR : Jurnal Manajemen Dakwah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini merupakan hasil pengamatan dan analisis terhadap fenomena konflik masyarakat di wilayah garis depan yang menjadi lokasi pendirian pabrik semen di jejeran pegunungan Kendeng Rembang. Ada hal menarik peran tokoh agama dapat memberikan pencerahan dan menciptakan situasi damai bagi kedua belah pihak yang berkonflik. Karena pihak-pihak yang berkonflik tersebut merupakan satu komunitas masyarakat muslim yang mestinya dapat menjaga ukhuwah meski berada dalam posisi yag saling berbeda menyikapi sikap investor dalam upayanya mendirikan pabrik semen. Hasil penelusuran perkembangan berita mengenai kasus Kendeng di Rembang, sikap kepemimpinan tokoh agama menjadi hal yang sangat urgen dalam mendampingi masyarakat yang secara psikologis membutuhkan dukungan moril dalam menghadapi realitas yang tidak dikehendakinya. Sikap tersebut ditunjukkan dengan mendasarkan tindakan tokoh agama pada nilai-nilai luhur ajaran Islam merespon perkembangan masyarakat dan relasinya dengan industrialisasi yang tengah berlangsung di Rembang. 
MANAJEMEN DAKWAH IKATAN REMAJA MASJID BAITURROHMAN (IRMABA) DI DESA PUCAKWANGI KECAMATAN PUCAKWANGI KABUPATEN PATI Zaini, Ahmad
TADBIR : Jurnal Manajemen Dakwah Vol 1, No 2 (2016): Tadbir Jurnal Manajemen Dakwah
Publisher : TADBIR : Jurnal Manajemen Dakwah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini bertujuan: pertama, untuk mengetahui perencanaankegiatan pada Ikatan Remaja Masjid Baiturrohman (IRMABA),kedua, untuk mengetahui pengorganisasian kegiatan padaIkatan Remaja Masjid Baiturrohman (IRMABA), ketiga,untuk mengetahui penggerakkan kegiatan pada Ikatan RemajaMasjid Baiturrohman (IRMABA), keempat, untuk mengetahuipengawasan kegiatan pada Ikatan Remaja Masjid Baiturrohman(IRMABA) dan kelima, untuk mengetahui perilaku keberagamaandi Desa Pucakwangi Kecamatan Pucakwangi Kabupaten Pati.Adapun hasilnya: pertama, arti penting perencanaan bagikegiatan IRMABA supaya kegiatan yang akan dijalankan dapatberjalan sesuai dengan rencana. Kedua, pengorganisasian pentingdilakukan karena untuk memudahkan dalam menjalin komunikasiantar anggota, panitia, serta pengurus. Ketiga, IRMABA dalammenggerakan setiap koordinator di bawahnya melalui koordinasidengan anggota dan memberikan motivasi yang membangunterhadap anggota di setiap akhir kegiatan yang dilakukan sebagai bentuk evaluasi. Keempat, arti penting pengawasan kegiatanIRMABA adalah supaya IRMABA berjalan sesuai visi, misi dan tujuan. Kelima, perilaku keberagamaan yang meliputi dimensi akidah, ibadah, dan akhlak masyarakat di Desa Pucakwangi secara umum sudah baik tetapi masih perlu pendampingan dari para tokoh agama, perlu adanya saling menghormati antara satu individu dengan individu lainnya serta harus ada peningkatan lagi supaya tidak terjadi hal-hal yang melenceng.
PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA BAGI ORGANISASI DAKWAH Zaini, Ahmad
TADBIR : Jurnal Manajemen Dakwah Vol 1, No 1 (2016): Tadbir Jurnal Manajemen Dakwah
Publisher : TADBIR : Jurnal Manajemen Dakwah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui pengembangan manajemen sumber daya manusia bagi organisasi dakwah, mengetahui manfaat manajemen sumber daya manusia, mengetahui pengembangan sumber daya manusia yang efektif, serta karakteristik individu da’i yang ideal dan profesional bagi organisasi dakwah. Untuk mengembangkan sumber daya yang efektif bagi organisasi dakwah maka pimpinan organisasi dakwah dapat melakukan kegiatan berikut: pelatihan/pendidikan, rotasi jabatan, delegasi, promosi, pemindahan, konseling, dan konferensi. Adapun ciri-ciri individu da’i yang ideal harus memiliki akidah yang benar, ibadah yang istikamah, berakhlakul karimah, memiliki kemampuan ilmiah, lancar berkomunikasi dan mujahadah. Adapun da’i yang profesional memiliki ciri-ciri sebagai berikut:memiliki suatu keahlian khusus, merupakan suatu panggilan khusus, memiliki teori-teori yang baku secara universal, mengabdikan diri untuk masyarakat dan bukan untuk diri sendiri, dilengkapi dengan kecapakan yang diagnostik dan kompetensi yang aplikatif, memiliki otonomi dalam melaksanakan pekerjaannya, memiliki kode etik serta memiliki organisasi profesi yang kuat.