cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : 25979272     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 19, No 1 (2023): JPWK Volume 19 No. 1 March 2023" : 10 Documents clear
Pariwisata Ramah Disabilitas: Praktik di Kota Bandung dan Sekitarnya Gina Puspitasari Rochman; Afiati Afiati; Riswandha Risang Aji; Ernady Syaodih
Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota Vol 19, No 1 (2023): JPWK Volume 19 No. 1 March 2023
Publisher : Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/pwk.v19i1.40640

Abstract

Indonesia memiliki banyak destinasi wisata dan penyandang disabilitas kerap menghadapi keterbatasan akses berwisata. Studi empiris mengenai pariwisata ramah disabilitas juga masih terbatas di Indonesia. Studi ini bertujuan mengindentifikasi sejauh mana praktik pariwisata ramah disabilitas di Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Bandung. Ketiga wilayah ini memiliki ragam wisata, seperti wisata alam, wisata budaya, agrowisata, dan wisata belanja.  Studi ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dan metode analisis isi terhadap hasil wawancara, dokumen, hasil studi dan regulasi terkait. Sebanyak 15 informan kunci diwawancara dan 10 destinasi wisata di tiga wilayah tersebut diobservasi. Pariwisata ramah disabilitas menekankan aksesibilitas terhadap atraksi wisata sehingga penyandang disabilitas dapat memenuhi kebutuhan dan tujuannya berwisata tanpa khawatir. Studi ini berfokus pada eksplorasi penerapan wisata ramah dengan menekankan pada faktor atraksi, aksesibilitas, fasilitas pendukung, dan layanan tambahan.  Studi ini menyimpulkan bahwa sebagian besar destinasi wisata di Kota Bandung dan sekitarnya belum ramah disabilitas. Fasilitas dan layanan masih bersifat universal dan beberapa diantaranya memudahkan disabilitas berwisata, seperti tersedianya jalur pedestrian dan pintu masuk yang lebar. Namun, klasifikasi raba dengar, jalur pemandu, kepekaan terhadap disabilitas dan keterampilan komunikasi dari pekerja wisata, dan media visual interaktif belum tersedia. Pengelola wisata dan kebijakan yang dikeluarkan pemerintah daerah belum memperhatikan kebutuhan fasilitas dan layanan berdasarkan tipe disabilitas yang mana membutuhkan fasilitas dan layanan yang berbeda dalam berwisata.
Respon Urban Youth terhadap Protokol Kesehatan di Ruang Publik pada Masa Adaptasi Kebiasaan Baru Lanthika Atianta; Bagas Dwipantra Putra; Naya Cinantya Drestalita; Imam Mustafa Yusuf
Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota Vol 19, No 1 (2023): JPWK Volume 19 No. 1 March 2023
Publisher : Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/pwk.v19i1.39547

Abstract

Tahun 2020 menjadi sejarah besar dalam dunia kesehatan, Covid-19 menjadi pandemi terbesar yang pernah tercatat dalam sejarah. Secara cepat virus ini mulai menyebar ke seluruh penjuru dunia, termasuk Indonesia. Kebijakan pembatasan kegiatan di ruang publik menjadi upaya untuk memutus angka penularan Covid-19. Instruksi protokol kesehatan mulai diterbitkan sebagai syarat masyarakat tetap beraktivitas di ruang publik pada masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). Penelitian bertujuan untuk menemukan respon urban youth pada masa AKB di Kawasan Jabodetabek. Dalam penelitian ini, data primer yang dibutuhkan berupa aktivitas dan respon urban youth terhadap protokol kesehatan pada masa AKB yang didapatkan melalui kuesioner online. Selanjutnya data sekunder berupa kebijakan dan regulasi terkait pembatasan aktivitas di ruang publik yang didapatkan melalui website resmi pemerintah dan media elektronik. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah deduktif dengan metode analisis yang digunakan deskriptif kuantitatif dan analisis tabulasi silang. Hasil analisis menunjukkan bahwa secara umum kebijakan pembatasan kegiatan di ruang publik mempengaruhi aktivitas urban youth di Jabodetabek. Setidaknya 50% responden tetap melakukan aktivitas di rumah pada masa pembatasan aktivitas di ruang publik. Lebih lanjut, analisis tabulasi silang menunjukkan bahwa ada hubungan antara intensitas pelanggaran protokol kesehatan terhadap jenis aktivitas, namun hubungan yang dihasilkan lemah. Aktivitas luang memiliki angka pelanggaran protokol kesehatan yang tinggi dibandingkan aktivitas yang lain. Hal ini dikarenakan lemahnya kontrol dan pengawasan protokol kesehatan pada ruang yang digunakan untuk digunakan untuk aktivitas tersebut.
Daya Dukung Permukiman dan Kesesuaian Pola Ruang Kawasan Permukiman di Kecamatan Gunungpati Kota Semarang Adhe Dodit Hermawan; Iwan Rudiarto
Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota Vol 19, No 1 (2023): JPWK Volume 19 No. 1 March 2023
Publisher : Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/pwk.v19i1.23914

Abstract

Peningkatan kebutuhan ruang akibat bertambahnya jumlah penduduk secara perlahan tetapi pasti akan mengubah pola ruang di suatu wilayah. Banyak kawasan permukiman baru yang terbangun di daerah pinggiran kota karena harga lahan yang relatif lebih murah meskipun sebenarnya daerah tersebut kurang sesuai untuk dikembangkan sebagai kawasan permukiman. Secara umum wilayah Kecamatan Gunungpati merupakan lahan kebun/tegalan yang berperan sebagai daerah resapan dan topografinya adalah wilayah perbukitan dengan kelerengan yang beragam. Pembangunan perumahan dan kawasan permukiman yang cukup intens di wilayah tersebut dikhawatirkan akan mengancam keseimbangan lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji dan mengetahui tingkat daya dukung kawasan permukiman di Kecamatan Gunungpati serta kesesuaian kawasan permukiman tersebut terhadap arahan pola ruang kawasan permukiman di Kota Semarang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data sekunder dilakukan dengan mengkaji/menelaah dokumen-dokumen dari instansi terkait, sedangkan data primer diperoleh melalui observasi langsung pada lokasi di wilayah studi. Analisis data dilakukan melalui analisis spasial dengan menggunakan aplikasi Sistem Informasi Geografis dan Penginderaan Jauh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum tingkat daya dukung permukiman di Kecamatan Gunungpati tergolong cukup baik dan hanya ada satu kelurahan yang wilayahnya kurang mendukung kegiatan permukiman. Arahan pemanfaatan ruang di Kecamatan Gunungpati yang mengacu pada RTRW Kota Semarang Tahun 2011 – 2031 didominasi peruntukannya untuk kawasan budidaya dan 48,7 % dari luas kawasan budidaya tersebut diarahkan untuk penggunaan lahan kawasan permukiman. Dari total luas kawasan permukiman di Kecamatan Gunungpati pada tahun 2018, sebanyak 89,91 Ha diantaranya tidak lagi mendukung untuk dikembangkan sebagai kawasan permukiman. Ditinjau dari aspek kesesuaian terhadap rencana pola ruang kawasan permukiman, pemanfaatan lahan kawasan permukiman eksisting di Kecamatan Gunungpati memiliki tingkat kesesuaian yang cukup beragam.
Kesesuaian Tinggi Bangunan di Kota Semarang Berdasarkan Kemampuan Lahan Bitta Pigawati
Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota Vol 19, No 1 (2023): JPWK Volume 19 No. 1 March 2023
Publisher : Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/pwk.v19i1.49249

Abstract

Ketinggian bangunan mengandung pengertian identik dengan besarnya beban yang ditanggung oleh lahan. Keberadaan bangunan tinggi yang tidak sesuai dengan kemampuan lahannya dapat mengakibatkan kerusakan lahan dan bencana. Konsep pengaturan ketinggian bangunan merupakan salah satu pendekatan yang harus dipertimbangkan dalam pembangunan keruangan, sehingga dapat menjamin keberadaan ruang-ruang yang berfungsi memproteksi lingkungan alamiah. Penelitian ini bertujuan menganalisis kesesuaian tinggi bangunan di Kota Semarang berdasarkan kemampuan lahan dan arahan pengembangan lahan. Tingkat kemampuan lahan diperoleh melalui analisis Satuan Kemampuan Lahan (SKL) menggunakan variabel fisik-lingkungan. Metode penelitiannya adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan spasial. Memanfaatkan Sistem Informasi Geografis dalam analisisnya dan menggunakan citra penginderaan jauh sebagai sumber data spasial utama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Kota Semarang pada tahun 2022 mempunyai kemampuan lahan rendah hingga sangat tinggi untuk dikembangkan sebagai kawasan perkotaan. Kelas kemampuan lahan sangat rendah dan rendah sesuai untuk kawasan yang tidak ada bangunannya, kemampuan lahan kelas sedang dan agak tinggi sesuai untuk bangunan dengan ketinggian maksimum empat lantai dan Kemampuan lahan kelas sangat tinggi sesuai untuk bangunan dengan ketinggian di atas empat lantai. Kesesuaian tinggi bangunan ditentukan berdasarkan kemampuan lahan dengan mepertimbangkan aspek fisik dan lingkungan. Terdapat bangunan di Kota Semarang yang ketinggiannya kurang sesuai. Prosentase paling besar diketahui terdapat di Kecamatan Candisari. Salah satu upaya untuk mengatisipasi kondisi ini perlu dilakukan pengendalian melalui peraturan pendirian bangunan.
Dampak Pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta Terhadap Perubahan Penggunaan Lahan westi utami; Aji Kuna; Marini Marini
Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota Vol 19, No 1 (2023): JPWK Volume 19 No. 1 March 2023
Publisher : Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/pwk.v19i1.37429

Abstract

Pengadaan tanah skala besar Yogyakarta International Airport (YIA) membawa pengaruh terhadap aspek fisik, lingkungan, sosial, ekonomi maupun budaya.  Kajian ini bertujuan melakukan pemetaan perubahan penggunaan lahan yang terjadi akibat pembangunan bandara YIA. Metode penelitian dilakukan secara spasial, penggunaan lahan diperoleh melalui interpretasi citra melalui pendekatan NDVI (Normalized Difference Vegetation Index). Data yang digunakan untuk monitoring pola perubahan penggunaan lahan ialah citra satelit Sentinel-2 Tahun 2015 dan 2019.   Hasil kajian menunjukkan perubahan penggunaan lahan di Kecamatan Temon, Pengasih, dan Wates, perubahan tertinggi terjadi pada kebun campur hingga mencapai luasan 910 Ha, sementara perubahan lahan sawah mencapai 289,44 Ha.  Tingginya alih fungsi lahan pertanian ini dapat berimplikasi terhadap transformasi matapencaharian penduduk yang sebelumnya menggantungkan hidup pada sektor agraris.  Monitoring perubahan penggunaan lahan yang dilakukan berkala harapannya menjadi dasar dalam melakukan pengendalian pertanahan dan pemanfaatan ruang.
Budaya Pepadun dan Saibatin dalam Rencana Pengembangan Taman di Kota Bandar Lampung Eduwin Eko Franjaya; Rabita Akbari Sitompul; Widi Dwi Satria; PG Wisnu Wijaya; Rein Susinda Hesty
Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota Vol 19, No 1 (2023): JPWK Volume 19 No. 1 March 2023
Publisher : Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/pwk.v19i1.40539

Abstract

Pengembangan taman saat ini begitu masif di Indonesia. Namun, pengembangan tersebut baru dari segi kuantitas, belum banyak di kualitas dan identitas. Banyak taman yang mengadopsi desain, bentukan, dan nilai-nilai dari taman yang sudah ada di daerah lain bahkan di luar negeri. Padahal, Indonesia dengan suku bangsa yang besar memiliki kekayaan budaya lokal yang dapat menjadi keunikan dan identitas tersendiri dalam pengembangan taman di wilayah Indonesia, termasuk Budaya Pepadun dan Saibatin di Lampung. Pepadun dan Saibatin merupakan dua kelompok masyarakat adat di Lampung yang memiliki beberapa motif dan unsur budaya yang berbeda. Masyarakat adat Pepadun juga cenderung mendiami area daratan sedangkan Masyarakat adat Saibatin cenderung tinggal di area pesisir Lampung. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi dan rencana pengembangan taman di Kota Bandar Lampung berdasarkan area geografis dan unsur penciri masyarakat adat lampung Pepadun dan Saibatin. Metode penelitian ini adalah kualitatif-deskriptif melalui kajian data sejarah-budaya dan observasi lapang. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa peninggalan budaya masyarakat adat Lampung berupa motif dan unsur identitas budaya lainnya dapat diintegrasikan dan diterapkan dengan rencana pengembangan taman. Peta geografis masyarakat adat Lampung di Kota Bandar Lampung menjadi salah satu penemuan dari penelitian ini.
Tingkat Livability pada Rumah Susun Sederhana Milik (Rusunami) di DKI Jakarta Calista Mutia Gunandar; Hanny Wahidin Wiranegara; Herika Muhammad Taki
Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota Vol 19, No 1 (2023): JPWK Volume 19 No. 1 March 2023
Publisher : Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/pwk.v19i1.41231

Abstract

Penyediaan rusunami merupakan alternatif pemenuhan kebutuhan hunian di perkotaan dengan penduduk yang besar dan lahan yang terbatas. Hadirnya rusunami tidak lepas dari berbagai permasalahan yang ditinjau dari berbagai aspek dalam memenuhi kebutuhan bermukim. Keberhasilan dalam penyediaan rusunami dapat diukur dari tingkat livability. Akan tetapi, pengukuran livability masih dilakukan pada level kota sehingga tidak dapat mengukur realitas livabilitity pada level rusunami. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi tingkat livability rusunami di DKI Jakarta. Dalam penelitian ini rusunami dikelompokan berdasarkan jumlah towernya menjadi tiga, yaitu klaster rusunami dengan jumlah tower sedikit (1-4 tower), klaster rusunami dengan jumlah tower sedang (5-12 tower), dan klaster rusunami dengan jumlah tower banyak (lebih dari 12 tower). Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan metode survey angket. Teknik analisis menggunakan second order confirmatory factor dan analisis skoring. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat livability rusunami di DKI Jakarta pada tiga kasus secara bersama adalah sedang. Sementara berdasarkan per kasus, kelompok rusunami bertower banyak memiliki tingkat livability sedang, sedangkan rusunami bertower sedang dan bertower sedikit memiliki tingkat livability tinggi. Secara umum, indikator yang dianggap penting oleh penghuni rusunami berasal dari dimensi kemudahan dan dimensi kenyamanan. Dengan demikian, indikator tersebut perlu diperhatikan untuk meningkatkan livability rusunami di DKI Jakarta.
Model Pengukuran Implementasi Konsep Sistem Inovasi Daerah di Indonesia Nimas Maninggar; Zulfika Satria Kusharsanto; Suhandojo Suhandojo; Dea Maulidya
Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota Vol 19, No 1 (2023): JPWK Volume 19 No. 1 March 2023
Publisher : Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/pwk.v19i1.44002

Abstract

Sistem inovasi daerah (SIDa) merupakan salah satu konsep pengembangan ekonomi lokal berbasis inovasi yang telah marak diimplementasikan berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia. Konsep ini membangun sektor unggulan di suatu wilayah dengan mengintegrasikan seluruh elemen inovasi seperti politik/regulasi, aktor inovasi, kolaborasi, koherensi kebijakan berjenjang, sosial budaya, dan keselarasan dengan isu global.  Keberhasilan suatu daerah dalam menerapkan SIDa dapat ditinjau melalui pengukuran tingkat kapasitas inovatifnya. Perbedaan metode penerapan di setiap negara memicu beragamnya alat pengukuran. Di Indonesia, pengelolaan elemen inovasi umumnya diwujudkan oleh pemerintah daerah dalam bentuk program inovatif. Artikel ini bertujuan untuk memperkenalkan model pengukuran implementasi SIDa yang komprehensif yang disebut Radar Sistem Inovasi Daerah (R-SIDa). Model pengukuran dilakukan dengan menilai kapasitas inovatif daerah melalui keterpenuhan elemen inovasi dalam program-program inovatif. Aplikasi permodelan diterapkan pada tiga daerah yang telah berkomitmen menerapkan SIDa dalam peta jalan pembangunan daerahnya yaitu Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Pemalang, dan Kota Pekalongan. Hasil pengukuran terhadap ketiga daerah tersebut menunjukkan bahwa R-SIDa mampu memetakan impelementasi SIDa dan mengukur tingkat kapasitas inovatif daerahnya. Skor kapasitas inovatif yang tinggi terbukti menunjukkan daerah mampu mengelola program inovatif dengan pjjakan kebijakan inovasi yang kuat dan didukung oleh kolaborasi seluruh aktor inovasi dalam pengembangan sektor unggulan lokal, begitu pun sebaliknya.
Tingkat Pelayanan Lajur Pejalan Kaki pada Kawasan Pusat Perdagangan Utama Kota Pekanbaru Muchammad Zaenal Muttaqin; Siti Khodizah
Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota Vol 19, No 1 (2023): JPWK Volume 19 No. 1 March 2023
Publisher : Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/pwk.v19i1.37049

Abstract

Kota Pekanbaru memiliki berbagai pusat kegiatan masyarakat terutama dalam wilayah Provinsi Riau, termasuk dalam kegiatan perdagangan. Lajur pejalan kaki menjadi pendukung utama dalam transportasi terutama aktivitas perjalanan yang bersifat lokal.  Penelitian ini berfokus pada identifikasi tingkat pelayanan dari jalur pejalan kaki yang berada di Plaza Sukaramai Kota Pekanbaru. Tingkat pelayanan akan digunakan untuk melakukan evaluasi fasilitas pendukung Plaza Sukaramai sebagai pusat perbelanjaan di wilayah Riau. Adapun tingkat pelayanan dianalisis menggunakan aturan PU. No. 03/PRT/M/2014 sebagai panduan perencanaan jalur pejalan kaki Indonesia dan HCM 2000 untuk evaluasi operasional dari jalur pejalan kaki tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi fisik trotoar terdapat pengurangan lebar jalur yang diakibatkan oleh barang jualan yang berada di sepanjang jaur pejalan kaki. Selain itu, perhitungan walkability index menghasilkan nilai sebesar 54,94 dimana dari nilai itu termasuk kedalam klasifikasi  cukup baik. Sedangkan pada kriteria HCM 2000. Jalur trotoar yang berada di depan Plaza Sukaramai memiliki nilai tingkat pelayanan pada klasifikasi tingkat D dengan penjelasan tingkat pelayanan yang tidak baik. Oleh karena itu, peningkatan Lajur pejalan kaki sangat dibutuhkan untuk mendukung kegiatan perdagangan terutama pada kawasan pusat keramaian pada lokasi perkotaan.
Identifikasi Potensi Tambak Garam Kabupaten Pati dengan Analisis Kesesuaian Lahan dan Analisis Landrent Nofri Kurniawan; Yudi Basuki
Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota Vol 19, No 1 (2023): JPWK Volume 19 No. 1 March 2023
Publisher : Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/pwk.v19i1.21735

Abstract

Garam di Kabupaten Pati memiliki potensi yang besar untuk dapat dikembangkan. Pengembangan dalam usaha pegaraman ini harus didasarkan kepada potensi teknis yang dimiliki wilayahnya.. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan lahan potensial untuk ekstensifikasi tambak garam di wilayah Kabupaten Pati.Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan pendekatan spasial. Teknik analisis pada jenis penggunaan lahan dilakukan dengan proses digitasi penggunaan lahan pesisir, Kesesuaian tambak garam didapatkan dari proses weighted overlay variabel kesesuaian untuk tambak garam. Nilai Sewa lahan dihasilkan dari perhitungan selisih pemasukan dan pengeluaran dalam mengusahakan berbagai penggunaan lahan, yang selanjutnya dilakukan proses overlay untuk menghasilkan potensi ekstensifikasi lahan untuk tambak garam. Hasil analisis menunjukkan  bahwa (1) wilayah penelitian sesuai untuk digunakan sebagai tambak garam sebesar 55,74% (2)  tambak garam memiliki nilai Sewa lahan lebih tinggi daripada budidaya perikanan lainnya (3) terdapat lahan yang berpotensi sebagai pengembangan lahan tambak garam seluas 6.872,94 Ha di wilayah desa pesisir Kabupaten Pati. 

Page 1 of 1 | Total Record : 10


Filter by Year

2023 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 19, No 3 (2023): JPWK Volume 19 No. 3 September 2023 Vol 19, No 2 (2023): JPWK Volume 19 No. 2 June 2023 Vol 19, No 1 (2023): JPWK Volume 19 No. 1 March 2023 Vol 18, No 4 (2022): JPWK Volume 18 No. 4 December 2022 (in progress) Vol 18, No 3 (2022): JPWK Volume 18 No. 3 September 2022 (in progress) Vol 18, No 2 (2022): JPWK Volume 18 No. 2 June 2022 Vol 18, No 1 (2022): JPWK Volume 18 No. 1 March 2022 Vol 17, No 4 (2021): JPWK Volume 17 No. 4 December 2021 Vol 17, No 3 (2021): JPWK Volume 17 No. 3 September 2021 Vol 17, No 2 (2021): JPWK Volume 17 No. 2 June 2021 Vol 17, No 1 (2021): JPWK Volume 17 No. 1 March 2021 Vol 16, No 4 (2020): JPWK Vol. 16 No. 4 December 2020 Vol 16, No 3 (2020): JPWK Vol 16. No. 3 September 2020 Vol 16, No 2 (2020): JPWK Vol 16. No. 2 June 2020 Vol 16, No 1 (2020): JPWK Vol 16. No. 1 March 2020 Vol 15, No 4 (2019): JPWK Vol. 15 No. 4 Desember 2019 Vol 15, No 3 (2019): JPWK Vol. 15 No. 3 September 2019 Vol 15, No 2 (2019): JPWK Vol 15 No 2 June 2019 Vol 15, No 1 (2019): JPWK Vol 15 No 1 March 2019 Vol 14, No 4 (2018): JPWK Vol 14 No 4 Desember 2018 Vol 14, No 3 (2018): JPWK Vol 14 No 3 September 2018 Vol 14, No 2 (2018): JPWK Vol 14 No 2 June 2018 Vol 14, No 1 (2018): JPWK Vol 14 No 1 March 2018 Vol 13, No 4 (2017): JPWK Vol 13 No 4 December 2017 Vol 13, No 3 (2017): JPWK Vol 13 No 3 September 2017 Vol 13, No 2 (2017): JPWK Vol 13 No 2 June 2017 Vol 13, No 1 (2017): JPWK Vol 13 No 1 March 2017 Vol 12, No 4 (2016): JPWK Vol 12 No 4 December 2016 Vol 12, No 3 (2016): JPWK Vol 12 No 3 September 2016 Vol 12, No 2 (2016): JPWK Vol 12 No 2 June 2016 Vol 12, No 1 (2016): JPWK Vol 12 No 1 March 2016 Vol 11, No 4 (2015): JPWK Vol 11 No 4 December 2015 Vol 11, No 3 (2015): JPWK Vol 11 No 3 September 2015 Vol 11, No 2 (2015): JPWK Vol 11 No 2 June 2015 Vol 11, No 1 (2015): JPWK Vol 11 No 1 March 2015 Vol 10, No 4 (2014): JPWK Vol 10 No 4 December 2014 Vol 10, No 3 (2014): JPWK Vol 10 No 3 September 2014 Vol 10, No 2 (2014): JPWK Vol 10 No 2 June 2014 Vol 10, No 1 (2014): JPWK Vol 10 No 1 March 2014 Vol 9, No 4 (2013): JPWK Vol 9 No 4 December 2013 Vol 9, No 3 (2013): JPWK Vol 9 No 3 September 2013 Vol 9, No 2 (2013): JPWK Vol 9 No 2 June 2013 Vol 9, No 1 (2013): JPWK Vol 9 No 1 March 2013 Vol 8, No 4 (2012): JPWK Vol 8 No 4 December 2012 Vol 8, No 3 (2012): JPWK Vol 8 No 3 September 2012 Vol 8, No 2 (2012): JPWK Vol 8 No 2 June 2012 Vol 8, No 1 (2012): JPWK Vol 8 No 1 March 2012 More Issue